NovelToon NovelToon
Ruby Yang Berduri

Ruby Yang Berduri

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam / Cinta Karena Taruhan / Putri asli/palsu / Saudara palsu
Popularitas:49.4k
Nilai: 5
Nama Author: Diana Putri Aritonang

Hidup dalam keluarga yang tidak bahagia. Ayahnya, ibunya, serta kakak laki-lakinya lebih perhatian dan melimpahkan kasih sayang pada putri tiri mereka, Rachel Carnida.

Ruby merasa tidak dicintai dan tidak dihargai oleh keluarganya sendiri. Dia berusaha untuk membuktikan dirinya dan mendapatkan perhatian keluarga, tetapi setiap upaya yang ia lakukan selalu gagal.

Ruby tidak pernah menyerah. Sampai suatu hari, Ruby dibawa paksa oleh Cakra ke sebuah club dan diserahkan pada teman-temannya sebagai bentuk kakalahan Cakra dari taruhan. Ruby terkejut, perbuatan Cakra semakin menambah deretan luka yang selama ini sudah ia dapatkan.

Ruby pun akhirnya menyerah. Ia tidak lagi berusaha untuk mendapatkan cinta dari keluarganya. Tujuannya kini hanya satu; membalas dendam terhadap mereka yang selama ini telah menyakiti hatinya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

RYB 4. Rencana Perjodohan.

Hanya dengan pakaian yang melekat di tubuhnya, tanpa membawa apapun. Ruby pergi dengan membawa duri yang menancap di hatinya.

Malam itu, sepanjang jalan ia menggigil. Ruby tak memiliki tujuan, ia tidak memiliki keluarga selain orang tua dan dua saudaranya.

Tapi tekad Ruby sudah bulat. Meski kini dia sendiri, ia tetap meninggalkan keluarga tiran itu. Hatinya sudah sakit, dan tak ingin lagi hidupnya terus menerus disetir sesuka hati.

Dapat bebas dari cengkraman Emer saja Ruby sudah begitu bersyukur. Dan ia tidak akan membiarkan dirinya kembali mendapatkan perbuatan yang akan menginjak-injak harga dirinya. Terutama perjodohan yang daddynya rencanakan.

"Dingin..." gumamnya bergetar. Ruby mengusap wajahnya, ia bisa merasakan hembusan napasnya yang mulai panas. Ruby mulai demam. "Aku harus ke mana?" lirihnya putus asa tak memiliki tujuan.

Malam kian larut, di salah satu halte bus yang sunyi itu Ruby duduk dengan menekuk kaki yang ia peluk dengan erat. Ia menangis tanpa suara. Ingin rasanya berteriak, mempertanyakan kenapa takdir hidupnya seperti ini?

Orang tuanya tak perduli dan tak mencintainya. Dua saudaranya Cakra-Rachel juga jahat padanya. Semua perlakuan tidak adil itu Ruby dapatkan karena dirinya dinilai sebagai gadis penyakitan—imun tubuh Ruby lemah. Ia selalu saja jatuh sakit, dan keluarga Sanders menganggap Ruby adalah beban keluarga-Ruby tak memiliki guna.

Ruby menyembunyikan wajah basahnya di antara kedua kakinya, ia menangis sampai bahunya bergetar. Gadis itu meluapkan segala kesakitan hati maupun raganya saat ini melalui air mata.

Tanpa menyadari, sepasang netra tajam sudah mengawasinya dari tadi.

Emer, pria itu menghentikan mobilnya saat melewati jalanan dan melihat seseorang menangis sendirian di halte bus. Netranya menajam ketika mengenali gadis itu adalah Ruby.

Emer tak berniat menghampiri gadis yang merupakan adik Cakra itu. Ia hanya diam di dalam mobil dengan terus memperhatikan Ruby yang masih menangis.

Merasa tidak ada perubahan, Emer menyalakan mobilnya dan berlalu pergi dari sana. Ia melesatkan mobil sport itu begitu kencang dan menekan dalam gas, hingga menimbulkan suara raungan yang keras tepat di depan halte.

Emer tertawa puas saat bisa melihat wajah Ruby yang terperanjat dari kaca spion mobilnya, dan setelahnya Emer pun berlalu begitu saja.

Tangis Ruby seketika terhenti, karena suara raungan mesin. Ia menatap tajam mobil sport yang sepertinya memang sengaja mengagetkannya. Ruby tidak tahu itu mobil siapa.

*

*

*

Ruby mulai merasakan perubahan pada tubuhnya, ia semakin kedinginan di terpa angin malam. Keadaan itu akhirnya memaksa Ruby membawa langkah lemahnya menuju ke sebuah tempat.

Kost sahabatnya-Airis.

Datang dengan keadaan yang begitu kacau. Airis, gadis yang merupakan sahabat sekaligus teman kampusnya Ruby itu begitu terkejut. Dengan cepat, Airis memapah Ruby ke tempat tidurnya.

"Apa yang terjadi padamu Ruby? Kenapa kau bisa seperti ini?" Wajah Ruby pucat, tubuhnya menggigil dan demam. Airis bisa merasakan tubuh Ruby yang panas setelah ia menyentuh kening Ruby. "Siapa yang telah melakukannya? Rachel? Kakakmu-Cakra? Atau mommymu?!"

Ruby tak bisa menjawab pertanyaan Airis. Ia merasa semakin lemah dan tidak kuat. Matanya mulai menutup secara perlahan.

"Dasar keluarga biadab! Bisa-bisanya mereka terus memperlakukanmu seperti ini." Airis geram. Ia bergegas meraih ponsel saat melihat Ruby sudah tidak sadarkan diri, ia menghubungi kekasihnya—meminta bantuan pria itu yang memang memiliki mobil untuk segera membawa Ruby ke rumah sakit.

Tepat tengah malam, Ruby dilarikan ke rumah sakit oleh Airis dan Afzal. Gadis itu segera mendapatkan perawatan medis dengan Airis yang setia terus berada di sisi Ruby-sahabatnya.

Airis tidak mungkin meninggalkan Ruby seorang diri. Ia sangat tahu Ruby tidak memiliki siapa-siapa yang benar-benar perduli pada sahabatnya itu.

Airis juga tahu bagaimana sikap keluarga Sanders pada Ruby. Bagi Airis, keluarga Sanders adalah keluarga beracun—keluarga yang menjadi sumber racun dan kejahatan yang terus menghancurkan hidup Ruby selama ini.

*

*

*

Di kediaman keluarga Rykhad.

Putra ketiga di keluarga itu baru saja tiba. Emer baru saja masuk ke dalam rumah dan kedatangannya ternyata sudah di tunggu oleh sang ayah.

"Dari mana saja kamu?" tanya Reagan. Ia melirik jam dinding—putranya baru pulang tengah malam seperti ini.

"Aku hanya pergi bersama teman-temanku, Dad," jawab Emer dengan nada santai. Ia memperlihatkan kesan lelah di wajahnya, agar ayahnya tidak bertanya lebih jauh.

Reagan memandang putranya dengan tatapan yang tajam, seolah-olah ingin memastikan bahwa Emer sedang tidak menyembunyikan sesuatu. "Apa yang kalian lakukan sampai larut malam seperti ini?" tanya Reagan lagi, suaranya sarat akan rasa penasaran.

Emerald Orlando Rykhad, anak ketiga Reagan dan Amanda itu memang memiliki sifat yang sedikit degil dan arogan. Terlahir dari keluarga kaya raya, membuat Emer merasa bahwa ia bisa melakukan apa saja yang ia inginkan, tanpa memikirkan konsekuensi yang mungkin saja terjadi, dan ia memiliki sikap percaya diri yang berlebihan.

Namun, di balik sifat degilnya itu, Emer masih memiliki rasa takut yang dalam terhadap ayahnya, Reagan. Ia tahu bahwa Reagan adalah orang yang sangat berkuasa dan memiliki kontrol ketat atas keluarga dan bisnis mereka, sehingga Emer berusaha untuk tidak melanggar aturan ataupun melakukan sesuatu yang tidak diinginkan oleh Reagan.

"Kami hanya pergi makan dan bermain game. Tidak ada yang spesial, Dad." Lebih tepatnya Emer gagal melakukan hal yang spesial dan yang paling ia tunggu-tunggu, karena Cakra sialan itu malah memberikan padanya gadis penyakitan.

Reagan menghela napas mendengar jawaban Emer. "Kau harus lebih bisa bertanggung jawab dengan waktu, Emer. Kau tidak bisa pulang larut malam seperti ini. Perhatikan kuliahmu," kata Reagan dengan nada yang tegas.

Emer mengangguk.

"Sekarang ikut Daddy. Ada yang ingin Daddy bicarakan denganmu." Tanpa menunggu persetujuan Emer, Reagan sudah lebih dulu masuk ke dalam ruang kerjanya.

Emer mengikuti. Ia duduk di sofa dan siap mendengarkan apa yang ingin ayahnya katakan.

Reagan mengungkapkan tentang perjodohan yang akan dilakukan dengan keluarga Sanders.

"Kenapa aku, Dad? Kenapa tidak Kak Rexi saja yang Daddy jodohkan?" Emer menyeret nama kakak pertamanya-Rexi Kayson Rykhad.

"Berkenalan saja dulu dengan putri mereka," tambah Reagan saat melihat raut keterkejutan dan tak suka Emer.

Emer mendesah saat mendengar ayahnya berkata seperti itu. Sia-sia saja menolak, jika Reagan sudah memilih dirinya.

Emer keluar dari ruang kerja ayahnya setelah mengetahui tentang dirinya yang akan dijodohkan. Sikapnya terbilang santai, meski sempat melontarkan penolakan. Seperti ucapan Reagan, ia akan mencoba berkenalan.

Saat ingin masuk ke dalam kamarnya, Emer tidak sengaja berpapasan dengan Rexi. Ia kembali membahas tentang perjodohan yang Reagan lakukan.

"Kenapa Daddy tidak memilih Kakak. Kakak putra pertama keluarga ini. Apa jangan-jangan Kakak menolaknya?" Emer memicing pada pria tampan yang lengannya penuh dengan seni tato itu. "Kak Riella juga. Usia kalian sudah matang, atau Eira saja. Mereka (keluarga Sanders) mungkin saja memiliki putra?" Bahkan kakak dan adik perempuannya pun Emer sebut, kecuali adik bungsunya-Rain yang memang baru berusia sepuluh tahun.

Reagan memiliki dua anak di atas Emer, Rexi dan Riella. Usia mereka 27 dan 26 tahun, usia yang sudah sangat pas untuk menikah. Sedangkan Eira, ia berada satu tahun di bawah Emer.

Tapi Reagan malah memilih Emer yang masih berusia 24 tahun untuk dijodohkan dengan putri keluarga Sanders. Entah karena apa.

"Karena di antara kami, hanya kau yang terlihat tidak sabaran ingin kawin." Rexi tersenyum miring saat netra Emer melotot. Ia berlalu pergi meninggalkan adiknya itu.

"Tidak mungkin!" Emer seketika risau. "Apa Kak Rexi mengetahui perbuatanku di club?" Mungkinkah kakaknya itu tahu keinginannya saat hendak meniduri Ruby.

1
Ais
boro"dijaga sm cakra mom yg ada dihancurkan adik kandungnya ini gara"doktrin jalang shinta sm bapak laknat roger sumpah bab termehek mehek banget ini mah😭😭😭😭😭
ora
Suka sama cerita Emer Ruby. Walau awal mereka bertemu karena insiden yang jahat banget untuk Ruby. Tapi setelahnya, ternyata Emer nggak seburuk itu. Malah menurut ku dia baik banget🥰🥰

Ruby juga beruntung. Setelah penderitaan yang dia alami selama ini, akhirnya dia dapetin suami, mertua, ipar yang baik ....

Semoga mereka selalu bahagia.
Juga yang jahat-jahat harus mendapatkan karma yang setimapal/Determined//Angry/

Dan satu lagi, jangan lupakan Rexi untuk aku/Slight//Facepalm/

Semangat Kak Di. Semangat untuk nulisnya, sehat-sehat selalu, dan sukses terus untuk ceritanya💪🥰😘😘❤❤❤
ora
Nah loh, Cak.
Cakra tidak menjaga adiknya dengan baik Mom Safira😭😭😭
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
tidak mom, kak jahat mom... dia jual aku mom.../Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
cuma baca
huaaaaaaaa banjir udah banjirrrr/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
cuma baca
ya rabb tor kenapaaaa kenapaa tor dmen bget bkin readers nya nangis😭😭😭😭😭
cuma baca
air matakuuuu/Cry//Cry//Sob//Sob//Sob//Sob/
Tutuk Isnawati
mwek baca part ini nyesel cakra dah jahat ma ruby slma ini. tp klo cakra ga jual ruby emer ga bkal jd suaminya dan lindungin ruby
Asriani Rini
Nyesek banget baca thor cakra pasti tambah hancur dan merasa bersalah setelah mendengar kata kata momynya sadar sudah cakra kamu adalh kekuatan mimmymu
cuma baca: iyaaa hncur bget psti, ngerasa gagal jagain adiknya yg trnyata mommynya titipin😭😭😭😭
total 1 replies
Tutuk Isnawati
kyanya klo ma cakra mamanya ngenalin wajah anknya
Nur Adam
lnjut
〈⎳ FT. Zira
ogahh. aku no komen../Smug//Smug/
ngomen othor tantik aja biar dapet balesan surat cinta/Silent//Silent/
ora
Cak mulai dari sini deh Cak. Berubahlah jadi lebih baik/Curse//Curse/
ora
Suami yang baikkkkkk. Tas Ruby sampai di bawaain loh🤭🤭
ora
🤣🤣🤣Maaf, Cak. Aku ketawa, ya/Grievance/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
dah ketakutan duluan... makanya lo jangan jahat...
Asriani Rini
Cakra berikan semangat momymu supaya dia sembuh biar ruby juga akan memaafkan semua kesalahanmu dan berubalah jadi irang baik karena suatu saat nanti kamu yg akan memimpin perusahan mommymu
Asriani Rini
Batul batul emer bucin banget sama ruby sampai dia yg menenteng tas nya
cuma baca
tas? tas ruby ditenteng emer😭😭🤣🤣🤣
Azahra Rahma: 🤣🤣🤣🤣Emer kan udah bucin bgt ke Ruby ,,kalau cuma nenteng tas mah gak apa² buat Emer
total 1 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨
diiihhh... bukannya liat ibunya mlh pergi... /Curse/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!