Warning area! banyak yang uwu-uwu dan panas-panas, harap bijak dalam memilih bacaan ya guys
Konflik ngeselin mohon bersabar, gak kuat angkat tangan!!
Karena suatu kejadian kelam Jiana terusir dari tempat tinggalnya. Kebejatan sang pemilik perusahaan tempat ia bekerja menjadi titik balik hancurnya hidup Jiana. Sang most wanted Bryan yang mempunyai wajah malaikat namun berhati iblis, begitulah julukan Jiana. Berimigrasi dan mencoba mencari peruntungan dinegri orang, Jiana meninggalkan semuanya, termasuk Darwin atasan yang ia diam-diam kagumi
Saat hidup Jiana membaik dan ia bisa melupakan semuanya, Takdir membawanya kembali bertemu Bryan
Baca selanjutnya ➡️
Budayakan tinggalkan jejak, like dan vote untuk memberi apresiasi pada penulis 🙊🙊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon irra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Anak Daddy Blayen
-
-
Kedua wanita berbeda generasi itu perlahan berjalan menghampiri semua orang yang sedang bersantai menjemur tubuh yang basah sehabis berenang di bawah sinar hangat mentari pagi. Dengan dua piring masing-masing ditangan mereka diikuti juga dua pembantu dibelakang Jiana yang membantu membawa masakan Jeny
Melihat Kya yang masih diair kolam, Jiana jadi terburu-buru berjalan sambil merutuki dirinya yang sampai lupa membiarkan Kya terlalu lama didalam air. Ia letakan dua piring itu diatas meja didekat dimana Bryan sedang bersantai duduk menyandar dikursi
" Ji, ini kue buatanmu?" tanya Tiwi
" Iya aunty." jawab Jiana lalu ia tiba-tiba menyambar handuk yang menutupi tubuh Bryan
" Sayang apa yang kau lakukan, kalau mau melihat nanti saja dikamar." ucap Bryan membuat semua orang terbahak dengan Bryan yang tak malu sedikitpun
Tapi Jiana tak bergeming, ia segera berjalan menuju kolam dan menarik Kya keatas, balita itu kebetulan sedang berpegangan pada sisi kolam karena tubuhnya yang tak sampai kedasar air
" Mum Kya tidak mau." teriaknya melengking
" Sayang kamu sudah terlalu lama berenang nanti masuk angin."
" Kya tidak mau, Kya masih mau belenang dengan Pevita .. " sautnya dengan airmata yang mulai menggenang dan bibir mencebik
Saat Jiana menggulung tubuhnya dengan handuk Kya mulai menangis kencang
" Huuuuuu Kya mau belenang .. "
" Kenapa membuatnya menangis?" teriak Bryan yang memperhatikan keduanya sejak tadi sambil beranjak bangun menghampiri
" Kya mudah sakit. " saut Jiana pada Bryan
" Apa maksudmu?"
" Dokter bilang sistem kekebalan tubuh Kya lemah jadi Kya mudah sekali sakit."
" Kenapa baru bilang sekarang. " gerutu Bryan lalu ia berjongkok mensejajarkan dirinya dengan Kya
" Kya, besok kan masih bisa berenang."
" Huuuu Kya mau sekalang. Pepev juga masih belenang." teriaknya meraung sambil menunjuk Pevita yang diikuti pandangan Bryan
" Pevita naiklah." perintah Bryan
" Uncle ini masih menyenangkan." teriak Pevita
" Ayo cepat naik." perintah Bryan kali ini ia memelototkan kedua matanya membuat Pevita menciut dan menurutinya untuk naik keatas meninggalkan kolam dengan bibir menggerutu
Lalu Bryan memangku Kya yang tangisannya mulai mereda menuju kursi santai dan duduk disana diikuti Jiana, ia juga ikut duduk disamping Bryan
" Sayang .. bagaimana kalau nanti sore kita lihat rumah baru untuk Kya. " bujuk Bryan agar putrinya berhenti menangis sambil terus mengusap airmata dipipi gemil Kya
" Kya mau kolam seperti itu."
" Tentu saja, Dad buatkan kolam yang lebih besar dari itu." saut Bryan membuat Kya berhenti menangis
" Apa Kya boleh memelihara ikan?"
" Kya mau ikan apa? lumba-lumba, hiu atau paus?" tanya Bryan tersenyum memandangi wajah Kya yang sangat lucu dengan sisa-sisa airmata masih menggantung dipelupuk matanya
" Dasar gila." umpat Bulan pada Bryan sambil tak henti mengunyah kue buatan Jiana dengan menyandarkan tubuhnya pada Dean yang juga sedang bersantai
" Kya mau ikan paus yang besal. " sautnya membuat semua orang tertawa terutama Pevita
" Kya nanti paus memakanmu!" teriak Pevita sambil tak henti tertawa
" Kya anak baik dan pintar. Paus juga akan baik pada Kya." sautnya mengerucutkan bibir meledek Pevita
" Tenang saja Kya kan ada Mum, kita beri Mum untuk makan paus." ucap Bryan sambil melirik Jiana yang sedang tersenyum memandangi Kya dan saat membalas tatapan Bryan senyum itu menyurut dan wajahnya berubah garang apalagi tatapan Bryan selalu mesum padanya
" No .. Mum tidak boleh. Pevita saja." teriak Kya kembali membuat semuanya tertawa
" Kenapa tidak boleh, Kya kan bisa punya Mummy baru nanti."
" Kya tidak mau!" teriaknya melengking sambil menatap Bryan begitu garang, mirip Jiana .. pikir Bryan terkikik dalam hati
" Baiklah, demi Kya Dad tidak akan menikah lagi." sautnya sambil memeluk dan menciumi pipi Kya
" Ji, jangan dengarkan si bodoh ini, dia memang suka melantur." ucap Bulan pada Jiana yang hanya tersenyum padahal hati Jiana menggerutu bersumpah serapah
" Boy apa maksudmu? kamu mau pindah rumah?"
" Iya mom, aku mau aku dan Jiana mandiri Mom.." saut Bryan beralasan padahal ia yang tidak mau diganggu dan ingin bebas bermacam-macam pada Jiana
" Jangan pindah tetaplah disini. Kamu mau meninggalkan Mom dan Dad begitu?" tanya Jeny
" Mom, aku membeli rumah beberapa meter dari sini. Rumahku juga akan terlihat bila Mom berdiri diloteng."
Lalu Jeny melirik sang suami yang hanya diam bersantai menikmati hangatnya sinar mentari dengan mata terpejam
" Sayang .. lakukan sesuatu." bisik Jeny
" Biarkan saja, Boy seorang pria, dia juga harus belajar menjadi pemimpin, tak hanya diperusahaan namun dikeluarganya." saut Ken santai membuat Jeny kesal dan mencubit pinggangnya. Ken yang terbiasa dengan cubitan itu hanya datar seakan ia mati rasa
" Baiklah, kalau begitu sering-seringlah menginap dan berkunjung kemari."
" Seperti aku pindah keluar negri saja." gerutu Bryan
" Padahal rumah inipun masih luas untuk ditinggali se Rt." saut Jeny ketus
" Ck yang benar saja." gumam Bryan
Sementara Jiana tampak meninggalkan semua orang, ia masuk kedalam untuk mengambil pakaian Kya. Ia ambil dalam lemari tak lupa jaket hangat serta minyak angin dan bedak ia bawa. Ia kembali keluar mendekati semuanya dan duduk disamping Bryan
" Kya mau sama Daddy." ucapnya menghentikan Jiana yang akan membuka handuknya
Jiana tersenyum lalu memberikan semua pakaian Kya ketangan Bryan membuat Bryan segera menurunkan Kya dari pangkuannya. Dipandu Jiana, Bryan membalur minyak angin dari perut ke atas. Setelahnya ia pakaikan pakaiannya satu persatu pada Kya. Ini pertama kalinya ia melakukan hal seperti ini, bahkan tidak pernah terpikirkan samasekali oleh Bryan
Tak lupa juga Bryan taburi bedak dikedua pipi bakpau Kya, gadis kecil itu tak henti memberikan cengiran gigi ompong pada Bryan membuat Bryan gemas mengerucutkan bibirnya yang dibalas kerucutan bibir Kya menyatu dengan bibirnya
" Lucu sekali anak Daddy Blayen."ucap Bryan menirukan suara cadel Kya lalu ia menoleh pada Jiana yang tak henti tersenyum memperhatikan putrinya yang terlihat senang
" Ji, kue buatanmu enak sekali." puji Chesa
" Panggil dia kakak, dia kakak iparmu." Bryan menyaut dengan bentakannya
" Dia lebih muda dariku!" saut Chesy mencebikan bibirnya
" Tapi dia istriku sekarang!"
" Baiklah .. baiklah. Kakak ipar kue buatanmu enak." puji Chesa mengacungkan dua jempolnya pada Jiana
" Kalian harus mencoba kue buatan Jiana yang lainnya dan kalian akan ketagihan." ucap Bulan tak henti mengunyah sejak tadi sambil bergantian menyuapi Dean dan Pevita
" Ayo kita sarapan." ajak Jeny
" Ji, ayo kita sarapan." ajak Jeny lagi pada menantu baru dikeluarnya
Jiana hanya mengangguk, beranjak bangun mendekati meja dimana makanan untuk sarapan sudah tersedia. Ia ambil piring lalu nasi serta sayur dan lauk pauk disana.Setelahnya ia kembali pada Bryan
Suapan pertama ia berikan pada Kya, setelah bermain air yang melelahkan sepertinya balita itu kembali lapar hingga saat Jiana mendekatkan sendok Kya langsung membuka mulut dan melahapnyaa
" Mum Daddy juga mau!" ucap Bryan manja dan tatapan itu selalu nakal pada Jiana membuat Jiana kesal
" Mum ini giliran Dad!" teriak Kya karena Jiana malah menyuapkan makanan itu ke mulutnya
Jiana memdengus kesal, mau tak mau ia menyuapi makanan itu pada Bryan membuat senyuman Bryan melebar sempurna. Ia mengusap puncak kepala Kya sang penolong dengan begitu gemas
" Ini benar-benar anak Daddy Blayen." ucap Bryan bangga
-
-
Iniloh Daddy Blayen 😍
-
-
tenang saja🙃🙃😃😃
Juna lama2 gak betah dan luntur sudah pertahanan diri kalau Kya terus menggoda iman...
alasan lu bulan paman bryan tp diri sendiri gk rela kalau kya dng yg lain
ntar gk di masakin bingung 😒😒😒
ad istri yg mencintaimu lu anggurin krn ego lz yg tinggi 😏😏😏
gangguin aja lagi si juno, dora biar kapok dia