NovelToon NovelToon
VR Immortal: Sekteku Aturanku

VR Immortal: Sekteku Aturanku

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Reinkarnasi / Sistem / Kelahiran kembali menjadi kuat / Menjadi NPC / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Dwalkii

Di dunia kultivasi Cangxuan, Han Wuqing bereinkarnasi dari bumi ke dunia kultivasi abadi yang penuh kekuatan dan ketidakadilan.

Setelah berkultivasi selama 10 tahun dengan susah payah, tanpa dukungan apapun. Akhirnya cheat system muncul mewajibkan dia membuat sektenya sendiri.

System aneh yang mengizinkannya memanggil kesadaran orang orang dari bumi, seolah dunia adalah game virtual reality.

Orang-orang dari bumi mengira ini hanya permainan. Mereka menyebutnya "VR immortal".

Mereka pikir Han Wuqing NPC...
Mereka pikir ini hanya ilusi...

Tapi didunia ini— Dialah pendirinya, dialah tuhan mereka. Sekteku Aturanku

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwalkii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tubuh Divine

Kembali ke waktu ketika Han Wuqing selesai membunuh para tetua Sekte Serigala Malam.

Dalam balutan cahaya fajar yang redup, Han Wuqing berdiri di tengah altar yang hangus. Jubah hitamnya robek, beberapa luka masih terlihat di tubuhnya, meski darahnya telah berhenti mengalir. Matanya dingin, namun tenang.

Ia mengangkat satu tangan, dan dengan gerakan ringan mengetuk udara di hadapannya.

[DING!]

Hadiah Misi: [Tubuh Divine — Api Neraka Jingwei]

– Tubuh langka dengan afinitas elemen api

– Meningkatkan ketahanan terhadap panas ekstrem, pemulihan esensi tubuh, dan efektivitas teknik berbasis api

+ Batu Qi Tingkat Rendah ×20.000

+ Busur Angin Qi – Peringkat Earth Tier

[Apakah Host ingin mengintegrasikan hadiah sekarang?]

“Ya”

[Memulai Integrasi 65%...80%...100%]

Integrasi selesai.]

Seketika rasa perih di tubuhnya telah lenyap sepenuhnya. Luka-luka yang tadi terbuka kini tak menyisakan bekas, seakan daging dan kulitnya telah ditempa ulang. Bahkan qi-nya terasa lebih tenang, lebih dalam, seperti nyala api yang stabil namun mematikan.

Di balik dadanya, nyala samar Jingwei masih berdenyut perlahan—tanda bahwa kekuatan baru itu kini menjadi bagian dari dirinya.

Kembali ke saat Lao Zhen Menyatakan keputusan mereka.

Lao Zhen menunduk perlahan. Bukan dalam, tapi cukup untuk menunjukkan penghormatan yang sungguh-sungguh.

“Kami tak tahu harus mulai dari mana,” ucapnya lirih namun mantap, “tapi setidaknya… bersama Tuan, kami merasa tak lagi sendirian. Di bawah perlindunganmu, kami mungkin bisa bernapas kembali.”

Han Wuqing tidak menjawab segera. Ia menatap lelaki tua itu—pakaian compang-camping, tubuh ringkih, tapi tatapannya teguh. Di belakangnya, puluhan warga berdiri; lelaki dan wanita, muda dan tua, sebagian dengan luka, sebagian bahkan masih menggigil. Mereka bukan kultivator, bukan pejuang—hanya sisa-sisa kehidupan yang tersisa setelah disapu badai.

Tanpa berkata banyak, Han mengangkat tangannya dan membuka panel sistem secara diam-diam. Dalam sekejap, puluhan botol kecil pil penyembuhan muncul dari udara, mengambang dalam cahaya lembut dan jatuh satu per satu ke tangannya. Ia mengulurkannya ke arah Lao Zhen.

“Ambillah. Luka kalian perlu ditangani sebelum kita bergerak.”

Lao Zhen terbelalak sesaat melihat benda-benda itu—aroma herbal yang kaya, warna cairan qi yang berpendar samar. Ia menggenggam tangannya, lalu menunduk sedikit, suaranya rendah namun tulus.

“Tuan... kami sangat berterima kasih. Tapi... kami tidak bisa menerima ramuan semahal ini. Kami... kami bukan siapa-siapa. Hanya beban, bukan murid, bukan prajurit. Keselamatan yang Tuan berikan sudah lebih dari cukup...”

Han hanya memandangi lelaki tua itu sejenak sebelum menjawab, datar namun tidak dingin.

“Aku tidak menilai harga dari siapa yang menerimanya. Hanya dari siapa yang membutuhkannya.”

Ia menyerahkan botol-botol itu dengan tenang, tanpa tekanan, namun juga tanpa ruang untuk penolakan.

“Kalau kalian ingin hidup, jangan menolak apa yang menyelamatkan nyawa kalian.”

Lao Zhen terdiam sejenak, sebelum akhirnya menerima satu botol dengan kedua tangan. Tangannya sedikit gemetar.

“Kalau begitu... kami akan menerimanya. Terima kasih… Ketua Han.”

Setelahnya Han wuqing mengangkat tangan, memanggil panel sistem.

[DING!]

Misi Baru Dirilis: Pengawalan Korban

Kategori: Misi Darurat

Lokasi: 64 li barat daya Sekte Yuandao – Lembah Batu Merah

Deskripsi: “Sekte telah menemukan korban selamat dari serangan Sekte Serigala Malam. Mereka harus dikawal kembali ke markas dengan aman.”

Tujuan: Kawal para korban hingga mencapai gerbang Sekte Yuandao.

Jumlah Pemain Dibutuhkan: 10–15

Reward:

– 120 EXP

– 100 Batu Qi (Low Grade)

– 100 Poin Kontribusi Sekte

Catatan: Pemain dengan reputasi Karma negatif tidak diperbolehkan mengambil misi ini.

Han menyapu pandangan ke langit. “Tiga... dua... satu...”

Di dunia para pemain — sebuah notifikasi sistem muncul serempak di depan wajah mereka.

Teks biru pucat melayang di tengah udara, memicu kehebohan kecil:

[Misi Baru Tersedia – Kategori Darurat]

Judul: Pengawalan Korban

Lokasi: Lembah Batu Merah

Ketua Sekte: Han Wuqing membutuhkan bantuan.

“Bro, ini misi langsung dari ketua sekte!”

“Seriusan? Pengawalan korban? Wah, kayaknya bakal ada event cerita gede!”

“Aku ambil! Ayo, party siap!”

Dalam waktu singkat, para pemain yang sebelumnya sibuk berdagang di pasar kecil buatan mereka sendiri, mengobrol santai di depan aula utama, atau sedang memeriksa loot dari dungeon, langsung tersentak oleh notifikasi yang melayang.

Beberapa langsung berdiri dari bangku batu seadanya.

“Lembah Batu Merah? Itu jauh gak, ya?”

“Kayaknya arah barat… liat peta dulu! Ayo, kita bentuk party sekarang!”

Ada yang langsung berlari menuruni tangga luar sekte, ada pula yang menelusuri jalur setapak sambil panik membuka antarmuka peta dalam sistem.

Belum ada sistem transportasi resmi atau kendaraan spiritual, jadi sebagian besar pemain mulai bergerak dengan kaki sendiri—berbekal Senjata di punggung dan misi di hati.

Setelah Lao Zhen menerima pil itu, satu per satu korban lain mulai mendekat perlahan. Wajah mereka penuh rasa ragu—bukan karena curiga, tapi karena tidak terbiasa diberi sesuatu tanpa tuntutan balasan. Beberapa mulai membantu satu sama lain meneguk pil penyembuh itu, bisikan syukur terdengar di antara mereka.

Han Wuqing menatap mereka dalam diam sejenak, sebelum akhirnya bertanya dengan nada tenang, namun mengandung rasa ingin tahu yang jelas.

“Dari mana kalian semua berasal?”

Lao Zhen bangkit sedikit dari posisi duduknya, wajahnya tampak bingung. “Maksud Tuan Han?”

Han mengerutkan alis, tatapannya menyapu lembah di sekitarnya.

“Setahuku... wilayah inti Seribu Gunung tak memiliki desa mortal. Hanya reruntuhan sekte, hutan liar, dan kawanan beast. Lembah ini pun dulu dikenal sebagai wilayah mati—tak ada siapa pun yang hidup di sini.”

Ia menoleh ke arah para korban. “Tapi jumlah kalian terlalu banyak untuk sekadar kebetulan. Dari mana sebenarnya asal kalian?”

Beberapa orang di belakang Lao Zhen saling berpandangan, ragu. Akhirnya, seorang wanita paruh baya melangkah pelan dan membuka suara.

“Kami bukan dari satu tempat, Tuan... Aku berasal dari Desa Luoshui, di ujung barat pinggiran Seribu Gunung. Kudengar ada yang dari Desa Ping’an, di selatan barat daya... dan mereka itu,” katanya sambil menunjuk sepasang lansia yang duduk di tepi altar, “mengaku berasal dari dekat Danau Nanhai, di tenggara.”

Lao Zhen mengangguk pelan, menyambung, “Kami semua diambil dari desa-desa kecil—tempat terpencil yang bahkan tak dilirik oleh sekte-sekte besar. Mereka menggiring kami jauh ke dalam, ke zona luar Seribu Gunung, wilayah liar tempat binatang-binatang spirit tingkat beast berkeliaran bebas. Kami bahkan tak tahu tempat seperti itu ada di dunia ini. Setelah itu... mereka memindahkan kami ke sini—ke lembah batu merah.”

Han Wuqing menatapnya tajam, tapi tak menjawab.

Pikirannya berbicara sendiri.

“Jadi mereka mengangkut para mortal dari luar Seribu Gunung, memangsa yang lebih lemah dari mereka... menyeret mereka ke jantung kegelapan...lalu memaku jiwa mereka di atas altar demi satu tujuan busuk”

Matanya menyipit, kilat api dalam pupilnya mulai berkobar lagi.

"Sekte seperti ini... bukan hanya pantas dihancurkan. Mereka harus dihapus dari sejarah—tak boleh dibiarkan menanam akar lagi. Tidak satu pun cabangnya boleh tersisa."

Ziyan di belakangnya menggeram rendah, seolah turut merasakan kemarahan yang mulai membara.

Han Wuqing mengalihkan pandangannya pada para korban. Orang-orang ini bukan bagian dari rencananya. Mereka bukan “murid”, bukan pemain, bahkan bukan warga sektenya. Tapi jika dunia ini punya harapan untuk berubah… maka titik awalnya ada di sini. Dengan mereka.

Ia menarik napas dalam.

"Sekte Yuandao bukan sekte penyelamat... tapi jika aku menutup mata seperti yang lain, lalu apa bedanya aku dengan para bajingan itu?"

1
iqbal nasution
mantap
Dhika Dp
bintang lima
Sir Fitz
sekte?
Sir Fitz: enggak si, cuma ga biasa aja dengernya :v
Dwalkii: I-iya..? ada yang salah kah?
total 2 replies
iqbal nasution
oke thor
iqbal nasution
next
Azizah18
semangat thor/Determined//Determined/
Azizah18
DualQi, RedAndWhite?/Slight/
Pelukis Takdir 🎶✨
Up Thorrr/Panic/
Seorang Penulis✍️
gw kasih hadiah Thor satu vote, biar cemunguttt💰🎶💋
Seorang Penulis✍️: Yoi Bray 👌🗿
Dwalkii: Makasih Kawan/Pray/
Senang kalau kamu menikmati novel nya😆
total 2 replies
Seorang Penulis✍️
uhuk... ya benar alat- eh pemain😆🗿💰
Seorang Penulis✍️
Wow, ngeri juga nih 🗿 main komputer didunia kultivasi 🗿🎶
iqbal nasution
mantap
PanGod
Aku mampir thor.

sekteku aturanku. Jadi keinget manhua Invincible at the start/CoolGuy/ Keren, thor! SEMANGAT!
Dwalkii: Wkwk thanks udah mampir(≧▽≦)
Iya, emang vibes-nya agak mirip Invincible at the start, tapi aku justru dapet banyak inspirasi dari manhua This Game Is Too Realistic 😁
Makanya ada unsur VR-nya juga hehe.
Semoga ceritanya makin seru ke depannya! 💪🔥
total 1 replies
Aryanti endah
Luar biasa
Dwalkii: Terimakasih Pujian nya(≧▽≦)
Tinggal Sedikit lagi Menyentuh Bab 20!!
Terus Dukung Novel Ini Ya!!
total 1 replies
Mưa buồn
Seru banget, thor harus cepat update lagi dong!
Dwalkii: Terimakasih pujian ya!!(≧▽≦)
Aku akan usahakan untuk update cepatnya.
Enjoy membaca yaa!!
total 1 replies
Ignacia belen Gamboa rojas
Senang banget bisa menemukan karya bagus kayak gini, semangat terus thor 🌟
Dwalkii: Terimakasih atas dukungan mu(≧▽≦)!!
Semoga kamu menikmati ceritanya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!