IRENE ABIKA Sasedro gadis cantik yang sudah bersusah payah bekerja keras demi membalaskan dendam kepada keluarganya karena ia difitnah oleh ibu tirinya sehingga semua keluarganya benci dan mengusirnya.
setelah rencana balas dendam ia bertemu seorang yang mengaku sebagai cinta rahasia nya, tapi ia tak tau orang itu bukanlah sosok yang dicari melainkan orang yang hanya memanfaatkan kekayaan nya. akankah ia tau? yuk lanjut baca...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chicy L, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bekerja sama
Irene terus fokus dengan apa yang ie pegang tak menyadari seseorang memperhatikan
(Ternyata DIA masih sering kesini) batin Irene tersenyum senang
Tangan nya memegang tutup toples kaca lalu memutar nya sampai toples itu terbuka Ia mengambil gulungan kertas lalu membacanya satu persatu ia ingat waktu dulu Ia sedih DIA ini yang selalu menghiburnya melalui gulungan kertas ini, memang Irene yang pertama melakukan nya cuma ingin membagi cerita Lewat gulungan kertas ini tapi siapa sangka gulungan kertas itu ada yang membalas nya dan lama kelamaan sampai terlanjut sampai saat ini.
Satu persatu gulungan kertas itu sudah terbuka semua tinggal 3 gulungan lagi
"Sepertinya baru" gumam irene lirih
Lalu ia membuka nya membacanya
"Kapan kau kembali" lalu membuka gulungan kedua "sudah lama tak melihatmu apakah kau tidak kembali, atau kau akan pergi dan tak akan kembali"
"Selalu saja buat penasaran, siap sih kamu, kamu tau aku tapi aku tak tau kamu, Daan selalu kau tau apa yang ku lakukan" gumam Irene penasaran lalu ia membuka gulungan kertas yang ketiga dan membacanya
"Hai, ren ren haha aku panggil aja ren ren ya,apa kabar denganmu, bagaimana keadaan mu, apakah kau baik baik saja, apakah kau di sana bahagia, jangan lupa jaga kesehatan ya, hehe sudah lama aku tak pernah melihat mu, kau ada dimana sebenarnya semua informasi tentang mu tidak ada sedikitpun,apa kau tak merindukan ku, aku disini setiap hari selalu menunggu mu tapi kau tak pernah datang, tak apa suatu saat nanti pasti kau kembali, gak usah pajang panjang nanti kau protes lagi hehe, intinya aku sayang sama kamu, aku merindukanmu, aku kangen sama kamu, jaga diri baik-baik ya, jangan lupakan aku, bye.
From: "DEP"
Cairan bening menggenang di pelupuk mata, jujur saja irene juga merindukan DIA, dan ia berharap bisa bertemu dengan nya suatu saat nanti. Ia mengusap air mata yang sudah mulai turun lalu ia mengambil kertas dan bolpoin dari tas nya lalu menuliskan sesuatu kemudian menggulung nya dan memasukkan nya dalam toples, lalu mengembalikan toples tersebut ke tempat semula, setelah selesai ia berdiri memandangi sejenak lalu pergi
Melihat kepergian Irene orang yang memperhatikan Irene sejak tadi langsung menghampiri tempat rahasia, ia penasaran apa yang di tulis irene, ia mengambil toples dan membukanya lalu mengambil kertas itu yang beda warna dari yang lain lalu membacanya
(Aku juga merindukanmu, aku berharap suatu saat kita bisa bertemu) baca orang itu tersenyum, dan ia segera membalas nya setelah membalasnya ia segera pergi dari sana dengan perasaan senang sekaligus bahagia.
Dua Minggu sudah berlalu sejak Irene ketempat rahasia, ia sering datang ke sana sedikit ras kecewa karena orang yang di tunggu tak muncul, kalau ia tanya maka jawabannya belum saatnya, dua Minggu ini kehidupan irene cukup damai, masalah dengan pak Dito pun sudah selesai yang dimenangkan oleh irene, pak Dito di pecat dari pekerjaannya, tak hanya pak Dito. ibu tiri irene tak menyerah setiap hari datang berkunjung sekedar basa-basi dan mencari informasi tapi usahanya sia-sia tak ada informasi sedikit pun, saat berkunjung yang menemui nya hanya pelayan, jika di tanya majikan mu ada di rumah jawabannya dia sedang berkerja, kesal sih iya tapi tak ada kata menyerah demi uang pikirnya.
°
Seperti biasa irene sudah berada di kantor sudah mulai bekerja karena memang sudah waktunya bekerja, saat fokus dengan dokumen nya asisten El masuk membawa beberapa map dan meletakkan di meja
"Ini berkas perusahaan yang mengajukan kerja sama dengan perusahaan kita Miss, silahkan Miss Ier periksa kembali" ucap asisten El setelah meletakkan map tersebut
"Hem, nanti ku periksa di rumah saja, apa masih ada dokumen yang perlu ku tandatangani" tanya Irene masih fokus dengan dokumen nya
"Ee masih ada beberapa lagi Miss, baru saya cek Miss, kalau sudah saya antar ke ruangan Miss," ucap asisten El sedikit ragu karena memang hari ini banyak dokumen yang harus di tandatangani
"Huf baiklah kau boleh kembali bekerja" ucap Irene sambil merenggangkan otot-otot karena badannya sudah mulai cape
"Baik Miss saya permisi". Ucap asisten El lalu membuka pintu keluar lalu menutup nya kembali.
"Sungguh hari yang melelahkan"gumam Irene lalu kembali melanjutkan pekerjaannya.
Malam hari di mansion Irene lebih tepatnya ruang kerja, terlihat wanita cantik Terlihat serius fokus dengan apa yang ia pegang, membacanya berulang-ulang memastikan yang di lihatnya
"Ternyata sudah tidak sabar ya baiklah, jika kau tak sabaran, aku pun tak sabar untuk memulai" ucap Irene menyeringai
Ia mendatangani berkas itu kemudian menaruhnya di sampingnya beralih map berikutnya membacanya meneliti secara seksama lalu mendatangi di taruh nya di atas map tadi dan beralih lagi ke map terakhir di bacanya saat membaca ia merasa tidak asing lalu menaruhnya.
Kemudian ia menelfon sahabatnya Steve
Tut Tut
"Halo" ucap sebrang sana
"Tolong Carikan informasi apapun pria bernama Divan Eka Prayoga, ku tunggu lima menit dari sekarang" ucap irene tanpa basa-basi dan langsung menutupnya tanpa menunggu jawaban dari sahabatnya
(Ck emang dasar temen laknat) umpat Steve
"Siapa ya, aku merasa tidak asing dengan nya" gumam Irene menatap map di depannya
Lima menit kemudian handphone irene berbunyi tertera nama nama Steve di layar langsung saja ia menggeser icon warna hijau
"Katakan" ucap Irene singkat
"Kau ini tak ada basa-basi nya, hais ya sudah, semua informasi nya tertutup yang ada hanya ia anak satu satunya tuan Prayoga dan nyonya Prayoga CEO perusahaan PT ect atau perusahaan elektronik, yang lain tak ada informasi apapun" jelas Steve
Irene mangguk-mangguk
"Oke, thanks" ucap Irene lalu mematikan telfonnya
"Sa - oh **!* dasar sahabat laknat" umpat Steve kesal memandangi ponsel menggerutu saat melihat kelakuan sahabat nya yang gak ada akhlak, lalu sudut bibirnya melengkung ke atas saat melihat notifikasi.
"Pengertian juga ni orang hehehe" ucap Steve senang, dasar emang Steve mata duitan
Di ruangan kerja Irene setelah mendengar ucapan Steve ia langsung mematikan telfonnya tak berselang lama ia mengirim uang ke rekening Steve lalu ia mengambil map yang masih di depan nya
"Perusahaan elektronik, Hem" ucap Irene ada yang mengganjal hatinya seakan mengatakan bahwa orang ini sangat familiar
.
Ia pun berpikir sejenak lalu tangannya mendatangi map tersebut lalu menutup nya menaruhnya di tumpukan map yang tadi
"Akhirnya selesai juga" ucap Irene merenggangkan otot-otot lalu berdiri ia keluar ruangan menuju kamar nya,
Sampai di kamar ia merebahkan diri di atas ranjang king size nya menyimpan ponsel yang ia genggam tadi lalu menyelimuti tubuh nya matanya perlahan terpejam tak lama kemudian Irene pulas dalam tidurnya.
Terimakasih readers sudah mau membaca cerita author, yuk kasih kritik dan saran nya, like nya juga, vote juga boleh terima kasih 🙏 semangat untuk beraktivitas 💪 big love buat kalian 🤗 kasih like nya ya 👍
..