Strongest God System
Prolog
_____________________________________________
Alam Rendah memiliki 5 Benua dan 4 Kekaisaran.
Benua Timur dipimpin oleh Kekaisaran Bing.
Benua Barat dipimpin oleh Kekaisaran Tian.
Benua Utara dipimpin oleh Kekaisaran Chu.
Benua Selatan dipimpin oleh Kekaisaran Tang.
Benua Tengah dipimpin oleh Istana Kultivator.
Benua Timur memiliki aura dan sumber daya yang sedikit, itulah yang mengakibatkan peringkat Kekaisaran Bing berada diposisi paling bawah dari seluruh kekuatan yang ada di Alam Rendah. Tanpa sumber daya, sangat menyulitkan bagi para pembudidaya untuk menjadi lebih kuat. Basis kultivasi Kaisar Benua Timur hanya berada di Ranah Kaisar Surgawi bintang 9. Sedangkan untuk Kaisar lain pada tahap Nirwana, Mahayana, bahkan ada yang selangkah lagi menjadi Immortal.
***
Keluarga Lin, salah satu bangsawan yang tinggal di kota kecil bernamakan Xing salah satu kota di Provinsi Jingwen dengan jumlah penduduk mencapai 30 ribu orang. Keluarga Lin memiliki Patriak yang memiliki kultivasi di Ranah Penyempurnaan Roh bintang 6, dan para Penatua pada bintang 1 maupun 3.
Lin Chen, Tuan Muda Keluarga Lin adalah jenius yang hanya muncul sekali dalam 300 tahun terakhir, pada usia 14 tahun sudah menembus Ranah Pembentukan Inti tahap ke 4.
Lin Chen digadang-gadang akan menembus Ranah Penyempurnaan Roh pada usia 25 tahun, banyak yang memujinya, banyak yang ingin dekat dengannya bahkan hanya untuk menjadi seorang pelayan bagi Lin Chen.
Namun, saat hendak menerobos ke Penyempurnaan Qi, Lin Chen diserang menggunakan jarum beracun oleh orang berjubah hitam. Akibatnya Lin Chen mengalami luka dalam yang sangat fatal hingga Dantian miliknya hancur dan menjadi cacat, tidak dapat berkultivasi kembali.
Dari jenius kota menjadi sampah terendah, bahkan para prajurit dan pelayan yang dulu sangat hormat kini mulai menghina dan memukulinya. Hidup Lin Chen menjadi tersiksa, hanya orangtuanya saja yang masih mendukungnya agar tetap bertahan hidup.
Akhirnya, setelah satu tahun hinaan, cacian, dan bully-an. Lin Chen sudah tak mampu menampung kesedihan menjalani hari-harinya. Pada malam hari tanpa sepengetahuan orang-orang keluarga, Lin Chen memutuskan untuk pergi ke gunung seberang kota.
Lin Chen yang putus asa memilih untuk mengakhiri hidupnya sendiri, dirinya bunuh diri dengan cara melompat ke Jurang Terkutuk. Menurut desas-desus, Jurang Terkutuk adalah jurang yang dipenuhi oleh monster di Ranah Pembentukan Tubuh, Penyempurnaan Qi dan dipimpin oleh monster Jalan Surgawi.
"Dewa. Mengapa kau membuatku cacat!" teriak Lin Chen kesal seraya menatap langit.
"Ayah ... ibu... hiks ... Lin Chen, anakmu ... minta maaf karena selalu menyusahkan kalian. Aku menyayangi kalian." Lin Chen tersedu-sedu kemudian melompat ke jurang.
***
Satu tahun yang lalu di Kediaman Keluarga Lin.
Pagi hari yang cerah, burung berkicau merdu, embun pagi menetes dari dedaunan, sinar matahari mulai menyinari seluruh daratan, menandakan jika hari sudah berganti dan pekerjaan sudah menanti.
Tok... Tok... Tok...
Ketukan pintu terdengar di salah satu rumah.
"Tuan Muda ... Tuan Muda."
"Ada apa?" Suara pemuda terdengar dari dalam ruangan.
"Nyonya meminta Tuan Muda untuk makan bersama," ucap pelayan Kediaman Lin.
"Baiklah, kau bilang kepada ibu aku akan segera datang."
"Baik Tuan Muda," sahut pelayan kemudian meninggalkan halaman rumah.
Tak lama setelah pelayan meninggalkan halaman, pintu pun terbuka. Menampilkan pemuda tampan dengan alis yang tajam bagaikan pedang, mata hitam yang indah, kulit halus dengan rambut panjang warna hitam legam sampai ke pinggang, tinggi 165 cm dengan aura bijaksana. Siapa lagi kalau bukan Lin Chen.
Lin Chen berjalan melalui jalan-jalan kediaman menuju rumah besar di pusat. Saat diperjalanan banyak yang menatap Lin Chen, pelayan wanita yang menatap ketampanannya, pada pria yang iri akan wajah dan kekuatannya.
Beberapa menit kemudian, Lin Chen sudah berada di depan rumah pusat kediaman. Rumah kediaman pusat memiliki masing-masing dua pilar di kiri dan kanannya dengan ukiran tumbuhan merambat melambangkan kekokohan dengan berjalannya waktu dan kemakmuran.
Tok... Tok... Tok...
"Masuk." Terdengar suara berat dari dalam ruangan, Lin Chen pun memasuki ruangan.
"Salam hormat pada Ayah dan Ibu," ucap Lin Chen sambil menangkupkan kedua tangan di depan dada.
"Chen'er sini kita makan bersama," balas perempuan berumur sekitar 35 tahun, namun masih terlihat muda dengan rambut panjang halus berwarna coklat. Yang merupakan ibu Lin Chen bernama Luo Yi.
"Baik, Bu."
"Chen'er! Kau sudah pada tahapan Pembentukan Inti bintang 9?!" tanya Pria paruh baya berumur sekitar 40 tahun dengan jenggot tipis menghiasi wajahnya. Yang merupakan ayah dari Lin Chen bernama Lin Zhian.
"Iya Ayah, sebentar lagi saya akan menerobos."
"Hahaha bagus-bagus, Keluarga Lin kita akan berjaya dimasa depan" Lin Zhian tertawa terbahak-bahak.
Lin Chen hanya membalasnya dengan senyuman. Mereka pun mulai makan bersama. Tak perlu waktu lama untuk menghabiskan makanan di atas meja, kemudian ketiganya mengobrol kecil, hingga tak terasa matahari tepat berada di atas langit. Ia pun memutuskan untuk kembali ke tempatnya tinggal.
***
Lin Chen duduk di atas ranjang dengan kaki bersila dan mata terpejam, bermeditasi untuk dapat menerobos ke Ranah Penyempurnaan Qi. Tak lupa Ia juga mengambil Pil Energi Qi tingkat Ungu untuk menaikan 10% keberhasilannya dalam menerobos tingkat.
"Baiklah, semoga berhasil menerobos ke tahapan Penyempurnaan Qi untuk membanggakan ayah dan ibu," ucap Lin Chen sambil menutup mata.
Saat meditasi harus fokus dan tanpa gangguan agar tidak mengalami pembalikan aliran qi, apalagi pada saat-saat krusial salah satunya menerobos tahapan yang lebih tinggi.
Tak terasa sudah hampir tiga puluh menit Lin Chen bermeditasi, tinggal selangkah lagi ia dapat memecahkan dinding penghalang untuk naik ke tingkat selanjutnya. Namun, Lin Chen tak menyadari di depan kediamannya ada orang dengan jubah hitam mengamatinya.
Orang berjubah hitam langsung mendobrak kediaman Lin Chen, mengakibatkannya mengalami gangguan qi dan mengalami luka dalam, tentu saja Ia juga gagal naik ke tingkat selanjutnya.
"Siapa ... kau," lirih Lin Chen menahan rasa sakit.
"Kau tak perlu tau, kau hanya perlu tau sebentar lagi kau akan menjadi sampah," balas pria berjubah hitam kemudian melemparkan jarum.
Lin Chen yang kesakitan tak memiliki tenaga untuk menghindar dari serangan jarum, akibatnya jarum mengenai perut dan tangannya. Seketika rasa sakit yang amat menyakitkan memasuki tubuhnya, membuatnya berteriak keras.
Teriakan Lin Chen mengundang para penghuni Keluarga Lin, dan pria berjubah hitam itupun pergi meninggalkan Lin Chen kesakitan seorang diri. Pria itu sebenarnya ingin membunuh Lin Chen, tapi mengingat misi yang dijalankannya hanya untuk membuat Tuan Muda Keluarga Lin cacat, maka Ia pun harus menurutinya.
***
Di Kediaman Pusat
Sepasang suami istri tengah sibuk membalikkan dokumen dan menandatangani surat-surat penting. Namun beberapa detik kemudian perhatian mereka berdua teralihkan, saat mendengar suara keras dari balik pintu.
Braakk!
Pintu terbuka lebar, terlihat seorang pelayan memasuki ruangan dengan wajah yang telah basah karena keringat.
"Tuan..." ucap pelayan dengan raut wajah tampak cemas.
"Ada apa!" Lin Zhian membanting tangannya keras di atas meja seraya berdiri. Ia kesal karena waktu berdua dengan istrinya diganggu.
"Tu- Tuan ... Tuan muda ... Tuan Muda terluka," balas pelayan itu terbata-bata.
"Apa? Bagaimana bisa?" Lin Zhian kembali lagi membanting tangannya di atas meja dengan keras.
"Ha- Hamba tidak tahu Tuan ... Hamba mendengar teriakan Tuan Muda dan berlari melihatnya. Tapi saat saya sampai ... Tu- Tuan Muda telah terluka," tutur pelajar itu memberikan penjelasan.
"Kau ... panggil Tabib, Aku akan melihatnya," perintah Lin Zhian, kemudian berlari menuju pintu keluar bersama Luo Yi dengan raut wajah tampak khawatir.
***
"Chen'er!" Lin Zhian memasuki kediaman anaknya diiringi Luo Yi.
"Chen'er. Chen'er." Luo Yi menggenggam tangan Lin Chen.
Sepuluh menit kemudian...
"Tuan, Nyonya. Tabib Gao Hu telah datang." Pelayan masuk dan diikuti oleh pria paruh baya berumur 45 tahun dengan jenggot hitam panjang.
"Tabib, tolong periksa keadaan Chen'er," pinta Lin Zhian sambil memegang pundak istrinya.
"Baik," sahut Gao Hu kemudian mulai memeriksa keadaan Lin Chen.
Setelah berselangnya waktu. Akhirnya Gao Hu telah selesai memeriksa keadaan Lin Chen, dengan raut wajah tampak rumit. Melihat itu, Lin Zhan tampak khawatir.
"Bagaimana keadaan Chen'er" Ucap Lin Zhian dengan khawatir.
Gao Hu menggelengkan kepalanya pelan lalu menghela napas panjang.
"Anak Anda mengalami luka dalam yang parah, dan terkena racun Ular Sisik 7 Warna yang mengakibatkan Dantiannya hancur," jawab Gao Hu.
"Ap- Apa ... apakah Tabib bisa menyembuhkannya?" Tanya Lin Zhian masih tak percaya, sedangkan Luo Yi mulai menangis.
Tabib Gao Hu hanya menggelengkan kepalanya lalu meninggalkan ruangan diikuti pelayan.
Tidak perlu waktu lama hingga berita hancurnya dantian Lin Chen tersebar ke seluruh Kediaman, dan seluruh Kota Xing.
Di Kediaman Keluarga Lin ada yang bersedih, dan ada juga yang senang karena hancurnya Dantian jenius Kota.
***
Jurang Terkutuk
Para monster tahap pembentukan tubuh mendekati manusia yang berada di dasar jurang, dengan tangan dan kaki yang patah dan darah yang mengalir deras. Para monster sudah mengelilingi jasad tersebut, namun dikagetkan dengan cahaya putih yang masuk ke dalam jasad Lin Chen.
Seketika cahaya bersinar terang menutupi seluruh tubuh, tangan dan kaki yang patah mulai sembuh, darah yang mengalir mulai masuk kembali dan diiringi dengan ledakan cahaya putih menyebar ke sekeliling hingga menewaskan para monster.
Tubuh yang sebelumnya kaku mulai menunjukan munculnya vitalitas kehidupan, jari-jari mulai bergerak dan...
...
*Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 261 Episodes
Comments
Harman Loke
kuaaaaaaaaaaaaaaaaatkaaaaaaaannn teruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuusssssss tekaaaaaaaaaaaaaaaaadmuuuuuuuuuu Lin Chen
2024-11-19
0
Dwi OiOi
baca ulang 🤟
2024-10-12
0
Lefter.
baca ulang karna akun yang dulu hilang jadi lupa udah baca sampe mana
2024-09-07
0