Kesenjangan sosial antara mereka orang biasa dan kaya, terlihat terlalu jelas. Di dunia yang kuat memakan yang lemah, benar-benar membuat mereka yang lemah hanya bisa berlutut.
Dengan takdir yang aneh, perlahan berubah ke arah yang lebih besar. Yun Fei murid biasa di sekte awan biru dengan bakat yang rendah, dia memulai jalannya mencapai puncak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RiZESheall, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sebuah Gua
Yun Fei mengambil jalan yang seperti dia ambil sebelumnya, dan terus melangkah masuk kedalam hutan plum gelap.
Suasana hutan plum gelap cukup sunyi, dan hanya ada suara lembut angin yang menggoyang dedaunan pada pohon pohon itu.
Yun Fei tidak peduli jika ada monster yang akan bisa saja dia temui di dalam hutan plum gelap, dia telah memutuskan untuk datang kesini dan mencoba masuk lebih dalam ke kedalaman hutan plum gelap, mempertaruhkan hidupnya untuk sesuatu yang tidak diketahui apakah benar-benar ada hal baik di hutan plum gelap.
Suara gemersik terdengar...
Semak belukar yang berjarak beberapa puluh meter didepan, terlihat bergoyang dan mengeluarkan suara.
Yun Fei yang pendengaran nya cukup bisa mendengar suara yang rendah, dia bersiap dengan mengambil busur dan anak panah.
" Apa itu seekor monster..." Yun Fei mengambil posisi menarik busur dan mendekat.
Tiba-tiba semak bergoyang hebat, dan seekor kelinci berwarna hitam yang terlihat cukup besar berlari ringan menjauh.
Yun Fei terkejut dan sedikit melompat. Itu adalah seekor kelinci hitam, yang tidak terhitung sebagai seekor monster.
Meski berlari menjauh, mata Yun Fei tertuju pada kelinci besar itu.
Berlari kencang, mengejar kelinci. Yun Fei dengan kuat menarik busur dan menembaknya.
Kelinci hitam itu memiliki insting yang cukup tajam, dan menghindar kesamping.
Namun saat kelinci hitam itu melompat menghindar, anak panah lainnya terbang tepat mengenainya pada kepala kelinci hitam itu.
" Kelinci yang cukup besar... Untung saja, ini tidak sekuat monster tingkat pertama... Masih hanya hewan kelinci biasa namun..."
Yun Fei bisa melihat dari ukuran kelinci hitam itu, jika diberikan waktu beberapa tahun, dia akan meningkat ke ukuran monster tingkat pertama.
Mengambil kembali anak panah yang meleset, lalu mengambil kembali anak panah yang mengenai kelinci hitam itu.
" Kalau ini monster di tingkat pertama, tidak mungkin panah biasa seperti ini bisa membunuhnya dengan sekali serang."
Yun Fei tidak berhenti, dan dia langsung saja memotong dan mengeluarkan darah kelinci lalu menguliti nya.
" Ini daging buruan ku, sekarang waktunya membuat api dan makan."
...
Beberapa waktu berlalu, beberapa jam, Yun Fei berjalan masuk lebih dalam kedalam hutan plum gelap. Sejauh yang diketahui, hutan plum gelap sangat luas dan besar. Juga meski masuk sejauh satu kilometer kedalam, jarang seseorang untuk bertemu dengan monster.
Kebanyakan hanya hewan liar dan buas yang tidak masuk kategori tingkat pertama, karena itu pemburu yang datang berburu di hutan plum gelap, tidak menjumpai bahaya yang mengancam jiwa.
Yun Fei terus menelusuri setiap jalan yang dia lewati, dan juga memberikan tanda agar dia tidak tersesat saat ingin kembali.
Yun Fei telah pergi jauh kedalam hutan plum gelap lebih dari lima kilometer jauhnya, dan telah memberikan tanda samar pada setiap pohon yang dia lewati.
Hutan plum gelap adalah tempat yang terbilang cukup baik dengan jarangnya monster yang ada di dalam hutan. Namun meski begitu untuk berjaga-jaga, Yun Fei harus tetap waspada karna pergi ke alam liar.
Hari yang mulai gelap dan dingin, Yun Fei menghentikan perjalanannya. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, dia harus naik ke atas pohon, untuk beristirahat dan menghindari hewan buas yang ada.
Tidur di atas pohon, itu hal yang tidak pernah dilakukan. Karenanya Yun Fei melilitkan tali pada pohon, dan mengikat dirinya agar terhindar dari jatuh dari ketinggian pohon.
.
Pagi, matahari masih baru hendak muncul dan sinar cahaya matahari mulai menerangi dan membuat suasana hutan menjadi lebih baik.
Yun Fei melepaskan tali yang mengikatnya pada pohon, dan menyimpannya kembali. Tapi pada saat Yun Fei melihat ke bawah dan ingin turun, tatapannya terpaku dan raut wajahnya berubah.
Seekor hewan buas, seekor harimau tepat berada di bawahnya menatap seakan Yun Fei adalah seekor mangsa.
Suara geram harimau, memperlihatkan taringnya menunggu waktu dimana Yun Fei akan turun dan harimau siap untuk menerkamnya.
" Sungguh sial..." Yun Fei mengernyitkan keningnya dan merasakan niat harimau itu yang melihatnya sebagai mangsa.
Roaarr... Auman Harimau menggema keras cukup memekakkan telinga.
Wajah Yun Fei menjadi gelap, melihat harimau itu.
" Pergilah sialan! Apa yang kau inginkan dariku?"
Yun Fei menjadi geram tidak melihat peluang untuk lari dari hadapan harimau. Meski hanya seekor hewan buas dan tidak memiliki kekuatan di tingkat pertama, tapi itu saja sudah bisa membunuh Yun Fei lebih dari sepuluh kali.
Mengambil busur, dan anak panah, Yun Fei dengan wajah gelap mau tidak mau harus melakukan yang bisa dia lakukan.
Membidik tepat dikepala, dengan perasaan gugupnya.
" Pergilah sebelum kau mati dengan panah ini!" Yun Fei bersuara rendah dengan menjaga keseimbangan di atas pohon.
Roaarr! Auman Harimau itu menjadi lebih keras dan kuat.
Taring itu memancarkan niat untuk membunuh Yun Fei, mata yang melihat Yun Fei sebagai mangsa. Tidak menghindarkan kata-kata Yun Fei, dan memperlihatkan taringnya yang terlihat kuat untuk mengoyak tubuh Yun Fei.
Menembak panah dengan kuat dan cepat.
Harimau itu bergerak santai dan menghindari. Panah Yun Fei itu terlihat mudah untuk dihindari.
Tapi Yun Fei tidak berhenti disitu, panah selanjutnya terus ditembakkan meski yang pertama dihindari.
Dihindari lagi dengan mudah.
Di saat berikutnya dua anak panah ditembakkan bersamaan yang membuatnya terlihat sulit dihindari.
Serangan itu di hindari. Namun, satu serangan panah menyerempet tepat ditubuh belakang harimau itu.
" Aku tidak akan berhenti menyerang mu dasar hewan buas sialan!"
Yun Fei terus bergerak menarik busur dan membidik harimau itu terus menerus, meski dihindari lagi dan lagi.
Roaarr!! Auman Harimau yang keras tampak terlihat menjadi marah.
Luka serempet anak panah yang di terima harimau, terkena 3 dan 4 anak panah.
Aura yang berbahaya, harimau itu mengaum keras menggema di area itu.
Memutar dan berlari kencang melompat untuk mencoba naik ke atas pohon dimana Yun Fei berada.
Hati Yun Fei menjadi gelap, perasaan gugup karena hidupnya terancam, tidak membuatnya panik tapi takut.
Kaki Yun Fei bergetar. Harimau itu dengan cakarnya hampir berada di dahan pohon dimana dia berada.
Sialan! Ku bunuh kau harimau sialan!
Anak panah melesat, menembus mata harimau.
Squeekk!
Meraung keras kesakitan, satu mata harimau tertusuk anak panah. Cakarnya melemah dan jatuh dari atas pohon.
Brukk! Jatuh di tanah dan meraung penuh kesakitan.
Dua panah terakhir yang dimiliki Yun Fei, ditembakkan.
Menancap!
Suara raungan keras harimau, satu anak panah lagi menembus perut.
Satu lagi ditembakkan, dan menembus leher harimau.
Raungan keras semakin menjadi.
Yun Fei melempar busur, dan mengambil pedang yang ada di pinggangnya.
Melompat terjun langsung ke bawah. " Hahhhh matilah kau!"
Yun Fei mengarahkan pedang sambil jatuh, dan menusuk leher harimau. Pedang itu tajam dan menembus leher harimau.
Menariknya lagi dan menusukkan lagi pedang itu beberapa kali lagi.
" Mati..."
Setelah menyerangnya terus-menerus dengan pedang itu, harimau itu mati dengan seperti itu saja.
Keberuntungan Yun Fei cukup baik saat ini. Awalnya yang dimana dia tidak memiliki peluang dari harimau itu, tapi dia bisa membunuhnya dengan busur dan pedang yang memang dia persiapkan untuk hal yang seperti itu.
.
Setelah waktu yang lama Yun Fei berjalan masuk lebih kedalam hutan plum gelap Yun Fei masih terus berjalan. Meninggalkan mayat harimau itu disana dan hanya mengambil sedikit untuk menjadi bahan makanan nantinya.
Suasana yang sunyi dan banyaknya pohon yang tinggi dan membuat terlihat lebih gelap, mau tidak mau itu terasa seakan Yun Fei di awasi oleh banyak mata yang menatap padanya.
Yun Fei telah berjalan lebih dari 10 kilometer jauhnya dari tempat dia sebelumnya.
Meski waspada, tapi tidak ada hewan buas atau seekor monster yang ada disetiap jalannya.
" Kenapa sangat sunyi..." Yun Fei bergidik dengan merinding.
Tapi dia tetap berjalan lebih jauh. Yun Fei yang berjalan dengan pelan, telinganya mendengar seperti suara air.
Setelah seratus meter lebih Yun Fei berjalan, ada tempat dimana sebuah air terjun yang cukup tinggi.
" Air terjun..." Yun Fei bergegas ke arah air terjun, dan mengambil air dengan keduanya telapak tangannya dan meminumnya.
Setelah perjalan yang jauh, dan tidak memiliki air untuk diminum sejak pagi, menemukan air membuat dahaganya mereda.
Hahhh menghela nafas panjang dan merasa segar kembali.
Hmmm? Saat melihat ke arah air terjun, mata Yun Fei menangkap sesuatu yang aneh.
Ada sesuatu yang membelah air terjun itu. Ada celah kecil selebar satu meter, yang membuat Yun Fei bisa melihat seperti ada sesuatu yang berada di balik air terjun.
" Ada gua, di balik air terjun ini..."