Sudah merasakan hidup nyaman di dunia misi yang lama bertahun-tahun, setelah tiba-tiba sistem menghilang dan tidak dapat dihubungi.
Namun tiba-tiba saja Xia An Yi terbangun dan sudah berada di dalam tubuh orang yang berbeda.
Lanjutan selengkapnya, bisa langsung baca saja ya Kakak😁.
Jangan pelit buat kasih like dan komentarnya setelah membaca ya Kakak. Terima kasih😉.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua Puluh Tiga
Saat ini suasana di depan kedai jepit rambut yang berada di pinggir jalan semakin tegang, orang-orang pun semakin berkumpul di sana.
"Nyonya Selir, kau terlalu berani mengatakan jika Putrimu adalah calon Permaisuri," ucap Nona muda Han.
"Nona muda Han, kita memang pernah salah paham saat di istana. Tetapi apa yang Ibu saya katakan adalah benar, Putra Mahkota pernah berkata pada saya, jika saya akan menjadi Permaisurinya. Dan orang-orang yang saat itu mendengar, dapat menjadi saksinya. Dan juga, beberapa bulan ini Yang Mulia selalu datang ke kota Yang untuk menemui saya," ucap Lu Mei.
"Nona Xia Lu Mei, meski Yang Mulia mengatakan hal itu. Dengan sifatmu yang sekarang seperti ini, apakah dia akan tetap melakukannya?"
"Seorang Putra Mahkota tidak akan menarik kata-katanya," selir Xu menatap Nona muda Han dengan tajam.
Nona muda Han tersenyum, "Sepertinya kalian belum mendengar jika saat ini beredar rumor di luar kota Yang, bahwa Putra Mahkota tidak memiliki hubungan apapun dengan Nona Xia Lu Mei,"
"Apa? Itu tidak benar, berita itu pasti orang-orang yang iri padaku yang menyebarkannya!" seru Lu Mei.
Nona muda Han hanya diam menatap Lu Mei yang seperti cacing kepanasan, setelah mendengar apa yang dia katakan.
"Berita itu pasti bohong! Lu'er akan menjadi Permaisuri di istana, berita itu pasti palsu!" seru selir Xu dengan keras.
"Nyonya Selir!"
Semua orang menoleh ke arah sumber suara yang cukup keras.
Kedua mata selir Xu dan Xia Lu Mei membulat, melihat Tuan Xia dan Putra Mahkota tengah menatap mereka dengan tajam.
An Yi yang juga melihat kedatangan dua orang itu, tetap bersikap tenang.
"Tu Tu, kenapa mereka datang bersama?" ucap An Yi.
[Saat Putra Mahkota akan kembali, dia bertemu dengan Tuan Xia dan mereka membicarakan sesuatu di rumah makan. Namun mereka mendengar suara keributan, ketika mereka tiba di sini, Selir Xu sedang berteriak seperti itu].
"Oho, benar-benar sangat bagus. Aku tidak perlu berbicara dengan Ayah tersayang ini, tentang betapa memalukannya mereka. Karena dia sudah melihatnya dengan kedua mata sendiri,"
Tuan Xia berjalan dengan cepat ke arah selir Xu.
"Tuan, kenapa Anda di sini? Aku...."
Plak!
"Apa kalian belum puas membuat kediaman Xia malu? Belum selesai orang-orang membicarakan tentang jamuan di istana, sekarang kalian sudah berteriak di luar, seperti orang yang tidak mempunyai etika!" ucap Tuan Xia dengan keras.
Selir Xu memegangi pipinya yang sangat sakit, apa yang dia dan Xia Lu Mei lakukan saat ini, benar-benar telah membuat Tuan Xia sangat marah.
"Tuan Xia, aku tidak ingin ikut campur urusan keluarga Anda. Tetapi baru saja Selir Anda dengan lantang berkata, jika Nona Xia Lu Mei akan menjadi Permaisuriku. Hal ini, saya dan keluarga kerajaan tentu menginginkan penjelasan yang sangat jelas," ucap Putra Mahkota dengan penuh tekanan.
Mendengar ucapan Putra Mahkota, orang-orang tentu mengerti jika ucapan selir Xu tadi adalah sebuah kebohongan yang membawa nama Putra Mahkota.
Tuan Xia membungkukkan badannya, "Saya mengerti, Yang Mulia. Saya akan menghukum mereka berdua, dan akan membuat mereka menjelaskan perkataan mereka di depan Yang Mulia Raja dan Ratu,"
"Bagus, aku tekankan padamu. Jika sekali lagi Selirmu atau Nona Xia Lu Mei berbicara sembarangan, kau pasti tahu hukuman kerajaan ini,"
"Saya mengerti, Yang Mulia. Mohon ampuni keluarga saya yang sangat memalukan ini,"
Putra Mahkota tidak peduli pada ucapan Tuan Xia, dia menatap An Yi yang sejak tadi melihat mereka.
"Nona Xia, apa kau baik-baik saja?" ucap Putra Mahkota pada An Yi.
"Saya baik-baik saja, Yang Mulia. Terima kasih atas perhatian Yang Mulia,"
"Tuan Xia, sebenarnya saya ingin...."
"Ayah, dua hari lagi aku akan pergi ke perbatasan seperti yang telah diputuskan. Jadi aku memohon kepada Ayah, untuk mengembalikan otoritas di kediaman Xia pada Ibuki secepatnya," ucap An Yi dengan cepat namun tetap tenang.
"Xia An Yi, apa kau tahu jika kita masih berada di luar?"
"Aku tahu, karena itu An Yi memberanikan diri berbicara hal ini. Kemarin aku sudah mengatakan hal ini pada Ayah dan Selir Xu, namun sampai pagi ini, Selir Xu belum memberikan semua kunci penyimpanan pada Ibuku, dan juga Ayah belum mengatakan secara langsung di depan para Pelayan di kediaman,"
Orang-orang yang berada di sana terkejut tentang kebenaran yang ada di dalam kediaman Xia.
"Bagaimana bisa seorang Selir memegang otoritas di dalam kediaman? Dia hanyalah Selir, yang posisinya jauh lebih rendah dari istri sah. Ini benar-benar sudah menyalahi aturan rumah tangga yang telah ditetapkan oleh Yang Mulia," ucap Nona muda Han seraya menatap selir Xu dengan tatapan merendahkan.
Tuan Xia saat ini telah merasa terpojok dan juga malu, dia juga tidak bisa berbuat apa-apa. Tuan Xia juga merasa semakin khawatir jika diantara orang-orang yang berada di sana, ada orang dari keluarga Nyonya Xia, dan melaporkan hal itu.
"Ayah, jika alasan Ayah tidak bisa memberikannya karena Ibu sakit, saat ini Ibu sudah baik-baik saja. Setiap hari aku memberikan obat padanya, tubuhnya sudah jauh lebih baik," ucapan An Yu semakin menekan tuan Xia.
Selir Xu menatap An Yi dengan kesal, "Beraninya anak ini membicarakan tentang otoritas di luar kediaman seperti ini. Jika Tuan tidak memenuhi keinginannya, maka Tuan akan dianggap telah melewati batas, dan tidak menghormati aturan rumah tangga yang telah Yang Mulia tetapkan pada rakyatnya. Tetapi jika dia melakukannya, maka aku akan kembali pada posisiku yang sangat direndahkan!"
Tuan Xia masih tetap diam, yang dikatakan An Yi benar-benar membuatnya tidak bisa bertindak. Terlebih ada Putra Mahkota dan juga orang-orang yang melihatnya.
"Yi'er, Ayah pasti memenuhi permintaanmu. Tetapi lebih baik kita..."
"Jika begitu, tolong berikan semua kunci gudang penyimpanan yang padaku sekarang. Biar aku yang memberikannya pada Ibu,"
Kedua mata Tuan Xia dan selir Xu membulat, tangan mereka juga mengepal dengan keras.
Nona muda Han dan Putra Mahkota melihat hal itu, mereka tahu jika Tuan Xia tidak akan melakukannya. Namun, mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena itu bukan urusan mereka.
"Ayah, selama bertahun-tahun aku dan Ibu memakai pakaian yang sederhana. Aku dan Ibu juga tidak pernah meminta perhiasan atau yang lainnya, aku hanya ingin Ayah..."
"Cukup! Aku akan memberikannya," ucap Tuan Xia dengan cepat.
Tuan Xia menatap An Yi dengan tajam, "Jika aku tidak memberikannya, aku khawatir dia akan berbicara hal yang tidak-tidak di depan Putra Mahkota. Anak ini, aku benar-benar tidak tahu jika dia mempunyai lidah yang tajam,"
Selir Xu menatap Tuan Xia, "Tuan, bagaimana Anda bisa berbicara seperti itu? Otoritas dan kunci gudang, saya..."
"Diam! Kau berikan semua kunci gudang penyimpanan pada An Yi, lalu kau tidak perlu lagi mengurus kediaman Xia. Ke depannya, Nyonya yang akan mengurus semuanya!"
Selir Xu mundur beberapa langkah, Lu Mei yang tidak berani berbicara apa-apa hanya bisa membantu Ibunya untuk tetap berdiri di sana.
Semua orang tidak menyangka kediaman Menteri Xia akan sangat kacau seperti itu, terlebih mereka juga terkejut dengan Nona Xia yang sangat berani.