NovelToon NovelToon
Runaways Of The Heart

Runaways Of The Heart

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / CEO / Percintaan Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Mafia / Cintapertama
Popularitas:238
Nilai: 5
Nama Author: Dana Brekker

Darren Myles Aksantara dan Tinasha Putri Viena sama-sama kabur dari hidup yang menyesakkan. Mereka tidak mencari siapa pun, apalagi cinta. Tapi pada malam itu, Viena salah masuk mobil dan tanpa sengaja masuk ke lingkaran gelap keluarga Darren. Sejak saat itu, hidupnya ikut terseret. Keluarga Aksantara mulai memburu Viena untuk menutupi urusan masa lalu yang bahkan tidak ia pahami.

Darren yang sudah muak dengan aturan keluarganya menolak membiarkan Viena jadi korban berikutnya. Ia memilih melawan darah dagingnya sendiri. Sampai dua pelarian itu akhirnya bertahan di bawah atap yang sama, dan di sana, rasa takut berubah menjadi sesuatu yang ingin mereka jaga selamanya.

Darren, pemuda keras kepala yang menolak hidup dari uang keluarga mafianya.

Viena, gadis cantik yang sengaja tampil culun untuk menyembunyikan trauma masa lalu.

Genre : Romansa Gelap

Written by : Dana Brekker

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dana Brekker, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 11

Saviero lagi-lagi hanya mampu mendengus kasar, namun diam membeku kala Laras meliriknya sekilas. Wanita itu kini memusatkan perhatian pada Radmilo. “Sayang,” ucapnya selembut mungkin, menyentuh kedua pundak suaminya, “aku tahu kamu sedang menahan banyak hal. Tapi masalah Darren memang tidak bisa disepelekan. Di media sosial sudah ramai, dan dari pihak perempuan… aku, Nadea, kami… sepertinya mulai mempertanyakan siapa sebenarnya gadis bernama Viena itu. Kenapa Darren mau dengan gadis seperti dirinya.”

“Viena?”

“Iya. Tinasha Putri Viena.” Laras melipat tangannya di depan dada. “Nama itu muncul di beberapa unggahan tamu yang hadir di pesta. Dan anehnya, aku merasa… aku pernah mendengar nama itu dulu. Mungkin dari arsip lama, atau urusan bisnis yang dulu sempat kamu tangani.”

Ruangan seketika kehilangan arah pembicaraan. Bahkan Ares, yang sejak tadi rebahan di sofa sambil menatap ponsel, mulai menurunkan volume musik dari earphone-nya. Ares adalah anak tiri Radmilo, anak kandung Laras. Di usianya yang baru tujuh belas tahun, Ares Kirana Aksantara menjadi laki-laki paling manja di keluarga Radmilo. Setidaknya itu yang Darren ketahui tentang bocah itu. Bagi Darren, Ares hanyalah potret paling busuk dari keluarga yang sudah broken sejak lama. Mungkin, di antara semua orang di rumah itu, hanya Ares yang cukup jujur untuk tak berusaha menutupi kebusukan itu. Cara dia berbicara, cara dia berperilaku, berpenampilan, sama sekali tidak terlihat sebagai anggota keluarga Aksantara yang namanya begitu mentereng.

“Nama itu terdengar familiar,” gumam Radmilo, alisnya berkerut. “Tapi aku tidak yakin dari mana.” Ia berdiri, berjalan mendekati kaca besar yang menampilkan panorama Jakarta. Di bawah sana, mobil-mobil melintas seperti semut, dunia terus berjalan tanpa tahu neraka apalagi yang hendak dirancang di lantai 62. Wajah Radmilo ketara sekali berkerut-kerut ketika mendengar nama ‘Viena’, tapi siapa? Dan mengapa?

“Sebuah nama bisa menuntun kita pada masa lalu yang seharusnya sudah dikubur.”

“Ayah terlalu melodramatis. Kalau cuma gadis culun itu, biarkan saja. Mau siapa pun dia, yang penting citra kita diperbaiki dulu. Aku bisa urus media, bisa atur influencer—”

“Tidak!” bantah Radmilo yang kini memijat kepalanya. “Kita tidak menyentuh apa pun sampai aku memutuskan. Setiap tindakan harus bersih. Adrastan tidak boleh tahu satu pun dari ini. Kalau dia tahu… permainan ini selesai.”

Saviero hendak memotong, tapi Radmilo melanjutkan tanpa memberinya kesempatan.

“Soal gadis itu, Putri… Viena… .” Ia menatap Laras lekat. “Aku ingin tahu siapa dia sebenarnya. Semuanya. Latar keluarganya, catatan pendidikannya, bahkan asal usulnya. Kalau perlu, libatkan jaringan kita di luar negeri.”

Laras tersenyum tipis sebelum bersiap-siap untuk keluar ruangan. “Akan kuurus, Sayang.”

“Jangan melibatkan nama keluarga. Jangan bergerak dengan emosi. Pastikan semua berjalan diam-diam,” papar Radmilo, kini menatap dua putranya, Darren dan Ares. “Kalau ternyata Viena punya koneksi dengan masa lalu kita, aku ingin tahu sebelum orang lain menemukannya.”

Yang paling tua kicep dan akhirnya patuh tanpa membantah, yang paling muda perlu satu perintah tambahan dari ibu kandungnya untuk bangkit dari sofa. Radmilo tahu kenapa dia mengkhawatirkan Adrastan. Radmilo tahu, betapa berharganya Darren demi kelangsungan bisnis keluarga. Seandainya Elara masih di sisinya. Darren yang begitu mirip dengan istri pertamanya itu... pasti akan mudah dikendalikan. Semuanya pasti akan baik-baik saja.

 

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!