NovelToon NovelToon
KAIL AMARASANA

KAIL AMARASANA

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem
Popularitas:403
Nilai: 5
Nama Author: Yusup Nurhamid

Di negeri Amarasana, tempat keajaiban kuno disembunyikan di balik kehidupan sederhana, Ghoki (17), seorang anak pemancing yatim piatu dari Lembah Seruni, hanya memiliki satu tujuan: mencari ikan untuk menghidupi neneknya.
Kehidupan Ghoki yang tenang dan miskin tiba-tiba berubah total ketika Langit Tinggi merobek dirinya. Sebuah benda asing jatuh tepat di hadapannya: Aether-Kail, sebuah kail pancing yang terbuat dari cahaya bintang, memancarkan energi petir biru, dan ditenun dengan senar perak yang disebut Benang Takdir.
Ghoki segera mengetahui bahwa Aether-Kail bukanlah alat memancing biasa. Ia adalah salah satu dari Tujuh Alat Surgawi milik para Deva, dan kekuatannya mampu menarik Esensi murni dari segala sesuatu—mulai dari ikan yang bersembunyi di sungai, kayu bakar ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yusup Nurhamid, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Membuka Gerbang Deva

​Ghoki mengalahkan Magister Tanah Kaelinore yang tersisa dengan cepat. Kaelen dan Lysandra segera siaga, memastikan tidak ada lagi pengkhianatan atau penyergapan dari Kaelinore.

​Fokus utama Ghoki adalah Fitria. Fitria masih terbaring, tubuhnya gemetar karena Esensi Keseimbangan Internal-nya telah ditarik keluar oleh Yusuf.

​"Dia tidak terluka secara fisik, Ghoki," bisik Lysandra. "Tapi dia tidak bisa merasakan tubuhnya sendiri. Dia kehilangan jangkar Esensinya."

​Ghoki berlutut di sebelah Fitria. Ia memegang Gada Takdir yang kini menyimpan Mata Para Deva. Ia tahu ini adalah kesempatan pertamanya menggunakan kekuatan penuh dari artefak tertinggi.

​Ia mengarahkan Mata Para Deva ke Fitria. Mata Orb itu berputar perlahan, memancarkan cahaya ungu-emas lembut.

​Ghoki memfokuskan pikirannya. Ia tidak memancing Esensi Fitria. Ia memancing Esensi Keseimbangan Kosmik yang paling murni dari Mata Para Deva.

​Aku memancing... Esensi Harmoni Fundamental ke dalam Esensi Fitria yang kacau!

​Ghoki menarik. Benang Takdir perak melesat, membawa Esensi Harmoni kosmik murni. Esensi itu memasuki tubuh Fitria, menetralkan efek Tarikan Sempurna Yusuf.

​Fitria terkesiap, lalu menarik napas dalam-dalam. Esensi Keseimbangan Udara di sekitarnya kembali.

​"Aku... aku baik-baik saja," kata Fitria lemah, tetapi matanya dipenuhi tekad baru. "Dia kuat, Ghoki. Dia tahu di mana harus menyerang."

​Mereka segera menggunakan kemampuan Ethereal Shroud dari Gada Takdir untuk menyelimuti mereka, menembus perbatasan Kaelinore tanpa terdeteksi dan kembali ke Nexus.

​Rencana Perjalanan ke Sanctum Aetherius

​Di Perguruan Tinggi Elara, Nenek Mina dan Elara menunggu.

​"Yusuf telah mendapatkan pengetahuan untuk membuka Gerbang ke Sanctum Aetherius," kata Elara, cemas. "Dia pasti akan menggunakannya untuk menghadapi Deva Limina dan mengubah Kanon Takdir. Kita harus menghentikannya."

​Ghoki menjelaskan apa yang ia pelajari dari Kanon Takdir: Sanctum Aetherius adalah pusat Tenun Takdir. Jika Yusuf menguasai tempat itu dengan Mata Para Deva dan kekuatannya, ia akan menjadi Deva baru.

​"Kita harus membuka Gerbang itu di sini, di Nexus," kata Nenek Mina. "Nexus adalah titik konvergensi Esensi terbesar di Amarasana. Kita bisa menggunakan energi sisa Tujuh Alat untuk membukanya."

​Ghoki memegang Aether-Kail. "Aku bisa melakukannya. Aku memiliki Kanon Takdir. Tapi aku membutuhkan jangkar Esensi yang sangat stabil untuk menahan pusaran dimensi."

​Kaelen dan Lysandra segera menawarkan diri. "Kami akan menjadi perisai fisikmu," kata Kaelen.

​"Kami butuh lebih dari fisik," kata Ghoki. "Kita butuh Esensi Keseimbangan dan Cahaya yang murni."

​Fitria melangkah maju, kini sepenuhnya pulih. "Aku akan menjadi jangkar Esensimu, Ghoki. Aku akan menyeimbangkan tekanan dimensi dengan Esensi Keseimbanganku."

​Nenek Mina menambahkan. "Aku dan Elara akan menggunakan pengetahuan kuno kami untuk menstabilkan Gerbang di sisi Amarasana."

​Ritual Pembukaan Gerbang

​Ritual itu dilakukan di Ruang Takdir yang baru direnovasi di bawah Istana Dewan Tertinggi, tempat Ghoki mengalahkan Varun.

​Ghoki, berdiri di tengah ruangan, memegang Aether-Kail dan Gada Takdir di depannya. Fitria berdiri di depannya, tangannya terentang, mengumpulkan Esensi Udara dan Keseimbangan. Kaelen dan Lysandra berdiri di lingkaran luar, siap menghadapi gangguan.

​Ghoki mulai memfokuskan energinya, menggunakan Kanon Takdir.

​Aku menenun... Esensi Keterikatan Dimensional antara Nexus dan Sanctum Aetherius!

​Ghoki mengayunkan Aether-Kail. Benang Takdir perak mulai memotong Esensi di udara. Ruangan itu bergetar hebat.

​Nenek Mina dan Elara mulai melantunkan mantra kuno, memfokuskan energi mereka untuk menjaga stabilitas.

​Di depan Ghoki, udara mulai memanas dan memuntir. Sebuah pusaran muncul, bukan pusaran gelap dan kacau seperti Keretakan Langit Aralia, tetapi pusaran cahaya perak dan emas yang berkilauan—Gerbang Sanctum Aetherius.

​Namun, prosesnya tidak mulus. Yusuf telah meninggalkan perangkap.

​Ghoki merasakan Esensi Penolakan yang sangat kuat mencoba memutus Benang Takdirnya. Yusuf telah memprogram Esensi pertahanan di Sanctum Aetherius untuk menolak koneksi yang tidak teratur.

​Ghoki merasakan darah menetes dari hidungnya. Ia harus mengerahkan seluruh kemauan untuk melawan kecerdasan Yusuf.

​"Fitria, lebih kuat!" seru Ghoki.

​Fitria, dengan mata tertutup, memancarkan Esensi Keseimbangan yang murni, menstabilkan pusaran yang berputar liar itu.

​"Hampir selesai!" teriak Nenek Mina.

​Dengan dorongan terakhir, Ghoki menggunakan kekuatan Mata Para Deva untuk memancarkan Esensi Kebenaran Realitas yang absolut, memaksa Gerbang untuk tunduk pada kehendaknya.

​Pusaran cahaya itu stabil, terbuka lebar, dan memancarkan bau ozone yang manis. Di dalamnya, terlihat pemandangan yang menakjubkan: langit yang ditenun dari Benang Takdir, dan struktur yang menjulang tinggi, seluruhnya terbuat dari kristal Esensi.

​"Gerbang terbuka," kata Ghoki, kelelahan. "Ini adalah dimensi para Deva. Kaelen, Lysandra, Fitria, kita harus menghentikan Yusuf!"

​Mereka melangkah maju, meninggalkan dunia fana Amarasana untuk petualangan yang melampaui dimensi, menuju sarang Deva Limina yang legendaris.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!