Jika banyak manusia yang mengatakan hidup adalah anugrah, namun baginya hidup adalah siksaan neraka tanpa api.
Eeline Yeager, gadis malang berusiap 18 tahun ini harus mejalankan hidup nya kembali berkumpul dengan keluarga nya setelah 13 tahun berpisah. Hal yang seharusnya dia rasakan adalah bahagia, namun siapa sangka dia malah hidup menderita.
13 tahun ia menyimpan rindu dan masa lalu kelam nya sendiri, namun saat kembali justru kakak kandung nya sendiri memperlakukan ia seolah Eeline adalah musuh nya.
"Kenapa harus kembali? Tidak seharusnya lo ada di sini, lo bukan bagian dari keluarga Yeager, lo cuma pembawa sial! "
Namun apa jadi nya jika dalam diri kita mempunyai dua kepribadian yang berbeda. Ya! hal itu kini tengah di rasakan oleh Eeline,di satu waktu sosok Eeline yang biasanya terlihat kuat tiba-tiba menjadi sosok yang berbeda. Seperti tercipta keperibadian lain dalam diri nya.
ingin tau kelanjutannya? ayok baca cerita ini..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon _Ap_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bar
Keesokan hari
Yang awal nya hanya ingin jalan-jalan, sepulang sekolah mereka terlihat asik nge mall dan tidak sadar mereka malah mampir ke sebuah Bar yang tengah grand opening. Ketiga gadis itu kini mulai memasuki Bar, awal nya Eeline tidak mau ikut namun dalam hati dia merasa tidak enak kepada Vina karena hari ini dia tengah berulang tahun dan ingin merayakan ulang tahun nya di Bar yang baru buka tersebut.
Vina terlihat memesan beberapa makanan dan minuman, tidak lupa dengan bir. Dia memesan sangat banyak, sedangkan Eeline dan Ziva membuka sebuah tas yang ternyata isi nya adalah kue ulang tahun.
Mereka memberi suprise untuk Vina, ternyata Vina memang terkejut bukan main. Ketiga nya menyanyikan lagu ulang tahun dan bertepuk tangan riang.
"Happy birthday Vina ku sayang, " Ziva terlihat memeluk manis dan mencium pipi Vina.
"Happy birthday Vina. " Eeline pun memeluk Vina dan tidak lupa memberikan sebuah kado untuk sahabat nya itu.
"Waw, Eel ini kan mahal. Eeline aaaa..makasih banyak. " Vina memeluk Eeline erat.
Kini Vina juga membuka kado dari Ziva, yang isi nya adalah tas rajut buatan Ziva sendiri. "Ya ampun Ziv, ini lo buat sendiri? "
"Iya dong, khusus buat lo. "
Semakin lama mereka semakin larut menikmati pesta kecil ini, bahkan Ziva sampe mabuk di buat nya. Ziva terlihat minum paling banyak.
"Lo gamau cobain Eel? " Tanya Vina menyodorkan gelas pipih panjang itu ke arah Eeline dengan setengah kesadaran nya.
"Enggak Vin, gue-"
"Aa.. Eeline tidak menikmati pesta nya, gue jadi sedih. " Vina terlihat mendumel tidak jelas, gadis itu juga terlihat sangat mabuk.
Karena merasa tidak enak hati, Eeline pun mengambil gelas yang di berikan oleh Vina. Saat Eeline meraih gelas tersebut, Vina terlihat langsung senang dan bertepuk tangan kecil.
'Gapapa Eeline, hanya satu gelas. ' bantin nya Eeline ragu.
"Ziva lihat, Eeline akan meminum nya. Dia sayang gue, " Vina menggoyang-goyangkan tubuh Ziva, namun Ziva terlihat sudah terkepar akibat mabuk berat.
Glek!
Eeline pun meminumnya hingga tandas, ia memejamkan mata nya. Rasa nya ingin sekali ia muntahkan, namun saat samar-samar mata nya menatap Vina yang terlihat bahagia. Dia pun menelan nya secara paksa.
Beberapa detik setelahnya, Eeline merasa sangat tidak enak. Rasa minuman itu sangat aneh bagi mulut nya. Eeline menggelengkan kepala nya pelan, seperti ada sesuatu yang mengelilingi kepalanya.
"Gue ke toilet dulu. " Tutur Eeline berjalan keluar dari ruangan VVIP tersebut.
Eeline berjalan sempoyongan, rasanya dia ingin memuntahkan isi perut nya. Perlahan-lahan ia meraba-raba dinding sembari terus berjalan menuju toilet.
Tiba-tiba sesuatu membungkam mulut nya, Eeline yang tubuh nya tengah lemas tidak bisa melawan. Ia terus berusaha berontak namun percuma saja. Samar-samar Eeline menatap sebuah pintu yang terbuka, dia di bawa masuk ke sebuah kamar yang entah itu kamar siapa.
Hingga kini tubuh nya di lempar kasar ke tempat tidur, seorang pria perlahan melucuti pakaian nya dan kini tubuh pria itu sudah telanjang dada hanya menyisakan celana nya saja. Pria itu mulai naik ke atas ranjang dan menciumi paha Eeline.
Kepala Eeline terasa pening sekali, pandangan nya pun buram. Dia terus mencoba berontak namun tidak bisa. Kaki nya di tarik hingga kini tubuh nya berada dalam kungkungan pria tersebut.
...*****...
...JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN. LIKE, KOMEN AND VOTE. DUKUNGAN KALIAN SANGAT BERARTI BUAT AUTHOR...
...❤❤TERIMAKASIH ❤❤...