NovelToon NovelToon
Andara Istri Kedua

Andara Istri Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: rubyna

Andara gadis cantik berusia dua puluh tahun, harus pergi dari desa nya karna kecantikan nya di anggap sebagai ancaman, khusus nya kaum hawa,

acap kali mendapat perlakuan buruk, dari gadis gadis maupun ibuk ibuk yang sudah bersuami, hingga kepala desa punya niat untuk menjadikan Andara sebagai istri kedua,

dengan terpaksa Andara keluar dari desa nya berniat merantau ke kota, dengan tujuan teman ibu nya,

tujuan utama menghindar dari kepala desa yang ingin menjadikan Andara istri kedua, justru Andara terjebak di lingkaran rumah tangga dengan majikan nya,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rubyna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

membangun kedekatan

sunyi menyelimuti. Dada Dara masih keras berguncang akibat bibir ketemu bibir dari lawan jenis untuk pertama kali,

Dara meremas seat belt di dada pandangan nya lurus menatap keluar jendela,

Dara sama sekali tidak berani menatap Emran. Dada nya masih bergetar. Bukan hanya dada tangan dan tubuh entah karna ciuman Emran atau memang Dara lapar,

''Apa ini yang pertama kali,'' suara bas Emran tiba tiba mengemas dalam keheningan

Dara tak langsung menanggapi lebih tepat nya tidak mengerti dengan ucapan Emran, gadis itu hanya melirik sekilas lalu kembali menatap ke arah jendela

''Apa kamu baru pertama kali ciuman,'' tanya Emran lagi kali ini memperjelas ucapan nya

Dara menunduk dan mengangguk, Emran yang fokus dengan kemudi nya tersenyum tipis,

''Nasita bilang kita harus dekat,'' ucap Emran lagi

''Kenapa harus suruhan sih, bukan dari inisiatif sendiri,'' ucap dara namun hanya bisa berkata dalam hati,

''Kan semua memang karna mbak Nasita,'' ucap dara menjawab dengan nada lirih

''Tapi ciuman tadi bukan, itu karna spontan,'' ucap Emran lagi membuat Dara kembali merasa malu, di ingat kan prihal ciuman,

 Emran membelok kan mobil nya, di sebuah restoran. Singgah untuk makan bukan hanya Emran yang lapar Dara juga,

Dara diam tidak melempar tanya, di pikiran nya pulang dan makan di rumah, ternyata tidak.

''ayuk turun. kita makan dulu,'' Emran melepas seat belt nya sendiri, perlahan Dara juga melepas seat belt nya, tidak ingin Emran melepas kan untuk nya, gadis itu turun mengikuti jejak Emran,

Dara duduk mengikuti Emran yang lebih dulu mencari meja dan duduk, pelayan datang mengambil pesanan

''Mau makan apa,'' tanya Emran melihat buku menu,

''terserah,''

''Gak ada menu terserah di sini dara,'' ucap Emran. Masih memilih mau makan apa

''Aku mau ini saja mbak,'' tunjuk dara memilih sup garang asem ayam dan nasi,

''Samain mbak, sama jus jeruk nya dua,'' ucap Emran menutup buku menu

''di tunggu sebentar ya mas mbak,'' Emran mengangguk dan tersenyum Tipis

Sedang Dara diam dan menunduk kan pandangan. Sejak kejadian ciuman tadi terlalu malu untuk menatap mata Emran

Justru hal itu membuat Emran tersenyum lucu, jiwa penasaran nya semakin bertambah, seperti nya Emran akan menarik kata kata nya untuk tidak menyentuh Dara, kejadian tadi membuat Emran panik sebenar nya,

Tak lama, pesanan datang, dara dan Emran menikmati makanan nya tanpa suara,

Setengah jam berlalu. Dara menepis pelan piring nya, masih ada nasi dan lauk nya

''Kenapa tidak di habis kan,'' tanya Emran heran makanan Dara, masih banyak menurut nya

''Kalau perut dalam keadaan kosong dan sangat lapar jangan makan langsung banyak nanti bisa sakit perut,'' jawab dara pelan alasan kenapa tidak menghabis kan makanan nya,

Emran Diam tak lagi melempar tanya, pria itu juga tak menghabis kan makanan nya, kemudian memangil pelayan untuk membayar semua makanan nya,

''Ayuk,'' Emran memangil dara dengan gerakan kepala gadis itu menurut bangun dari duduk nya melangkah di belakang Emran

''Masih ada yang mau di beli,'' tanya Emran tak kala sudah berada di dalam mobil

''Tidak ada,'' jawab Dara apa ada nya, tepat nya tidak tau mau beli apa

Emran tak lagi bertanya mulai melajukan mobil nya, memecah jalanan. Siang itu yang tampak sedikit lengang tak seperti hari hari bisa nya,

Dara diam seribu bahasa, begitu juga dengan Emran fokus dengan kemudi mobil nya, sampai mobil mulai memasuki pekarangan rumah,

Dara langsung turun begitu mobil berhenti, yang di ikuti Emran di belakang dara,

''Dara! Sukur lah kamu gak apa apa, mbak kuatir tadi,'' ucap Nasita

Wanita itu memang kuatir dan terus memikir kan Dara, sebelum Emran menemu kan nya, namun. Setelah mendapat kabar dari Emran Nasita dapat bernafas dengan lega,

''Aku gak apa apa mbak, aku baik baik saja, tadi cuma lapar dan haus,''

''Tapi kamu sudah makan kan,'' tanya Nasita

''Sudah,'' Dara mengangguk dan tersenyum.

''Sukur lah,'' ucap Nasita lagi,

''Naik lah dan beristirahat kamu pasti capek,'' Dara hanya mengangguk kemudian berlalu pergi

''Oh ya dara,'' panggil Nasita lagi, dara menghentikan langkah kaki nya, berbalik badan menghadap Nasita

''ini tas dan ponsel mu,'' Nasita memberikan tas dan ponsel dara yang tadi di bawa Emran pulang lebih dulu,

''Ih iya mbak makasih ya,'' Dara menerima tas itu dan kembali melanjut kan langkah kaki nya memasuki kamar Emran dan diri

Di dalam kamar tampak Emran sedang duduk di sofa seperti biasa nya, sedang Dara juga seperti biasa nya, duduk menjauh di ranjang, tidak pernah sekali pun Dara duduk berdua dengan Emran di sofa,

''Dara! Kesini lah,'' ucap Emran memangil istri kedua nya

Dara tak lantas menurut gadis itu masih bingung dengan maksud Emran apa,

''Dara,'' panggil Emran lagi, ''duduk di sini,'' Emran menepuk sisi sofa yang kosong di dekat nya,

dengan ragu Dara mendekat dan duduk di dekat Emran, pria itu melirik sekilas. tersenyum tipis kala melihat Dara yang tampak malu malu,

''Kamu lihat ini,'' tunjuk Emran pada layar laptop nya, ''ini gambaran proyek yang sedang ku buat,

Dara hanya menyimak dan tidak mengerti apa apa, duduk dengan cemas dan meremas ujung rok nya, duduk berdekatan dengan Emran nyata nya tak membuat Dara merasa nyaman

Resah yang Dara rasakan, jika kemarin ingin membangun kedekatan, tapi jika dekat dara ingin menjauh, lebih baik seperti biasa nya, bicara seperlu nya tidak ada saling menyapa, fokus dengan urusan masing masing, tidak seperti sekarang. begitu dekat

bahkan Emran mengajak Dara ngobrol soal pekerjaan nya,

''Kamu kenapa Dara,'' tanya Emran yang menangkap gelagat resah Andara

''Tidak apa apa tuan. cuma....,'' Dara bingung hendak menjawab ketika di tanya kenapa, mau bilang gugup tidak mungkin Dara bicara yang sebenar nya,

''Cuma apa?''

''Sakit perut sedikit,'' jawab Andara. Cari aman tak sepenuh nya berbohong karna perut dara memang sedikit sakit

Tak munafik, dara senang bisa membangun kedekatan, namun. Rasa takut dan gugup lebih dominan,

''Apa karna telat makan,'' tanya Emran yang kini menatap Dara dengan wajah kuatir, ''Maaf ya, aku tadi sampai lupa kamu ada, sedang menunggu di mobil, aku ingin memastikan sendiri proyek ini berjalan dengan lancar. Dan sesuai harapan,''

Emran menyentuh perut rata Dara, yang mana membuat gadis itu memegang seketika, teringat adegan cium bibir, tubuh Dara memegang dengan wajah merah padam,

Rasa nya mengatakan sakit perut adalah hal fatal, justru dara terjebak di situasi yang tak di ingin kan,

''Apa sesakit itu wajah mu sampai merah,'' ucap Emran yang kini bertambah panik,

''Sebentar ya,'' pria itu berdiri dan mencari kotak obat, membuat Dara mengelus dada bernafas lega,

Emran kembali dengan minyak kayu putih di tangan nya, duduk kembali, hendak menyibak gaun yang Dara kenakan,

''Eh jangan aku bisa sendiri,'' tolak Dara, dengan suara kaget membuat Emran juga sadar akan tindakan nya,

''Ya sudah kamu oles dulu minyak di perut mu, bawa tiduran saja kalau tidak nyaman,''

Dara mengangguk patuh kemudian berlalu dan duduk di ranjang seperti biasa nya,

1
ARSLAMET
mulai uhuuuuyy
ARSLAMET
nasitaaa , jangaaaaan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!