NovelToon NovelToon
Dua Penjaga Hati

Dua Penjaga Hati

Status: tamat
Genre:Cinta Terlarang / Mengubah Takdir / Tamat
Popularitas:428
Nilai: 5
Nama Author: Moonlightaura09

Kalian semua adalah keluarga yang paling berarti dalam hidupku. Bersama kalian, aku merasa lengkap, aman dan dicintai. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan tapi satu hal yang pasti, aku akan selalu menyayangi kalian. Kalian adalah rumahku dan aku akan selalu kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moonlightaura09, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menghadapi Kenyataan Pahit

Saat Erni tertidur ia bermimpi bertemu dengan Bunda Anna. Mimpi itu terasa begitu nyata, seolah Bunda Anna benar - benar hadir di hadapannya.

Bunda Anna : ( dengan senyum lembut ) Erni, anak Bunda.

Erni : ( terisak, memeluk Bunda Anna erat ) Bunda, Erni bingung. Erni nggak tahu harus bagaimana.

Bunda Anna : ( mengelus rambut Erni dengan sayang ) Sayang, Bunda tahu kamu sedang terluka. Tapi jangan biarkan luka itu menguasai dirimu. Kamu harus kuat, Erni.

Erni : ( keluh ) Tapi kenapa Bunda menyembunyikan semuanya dari Erni? Kenapa Abang Alanz dan Abang Gerson harus mencintai Erni? Ini semua salah, Bunda.

Bunda Anna : ( menggelengkan kepalanya ) Tidak ada yang salah dengan cinta sayang. Cinta itu anugerah dari Tuhan. Mungkin cara mereka mencintaimu tidak sesuai dengan harapanmu, tapi percayalah, mereka semua menyayangimu dengan tulus.

Erni : ( dengan suara bergetar ) Tapi Erni nggak bisa, Bunda. Erni nggak bisa menerima perasaan mereka. Erni merasa bersalah, merasa tidak pantas.

Bunda Anna : ( menggenggam tangan Erni ) Sayang jangan pernah merasa tidak pantas. Kamu berhak bahagia sayang. Kamu berhak dicintai dan mencintai. Cobalah untuk membuka hatimu, menerima mereka apa adanya. Mereka semua adalah keluargamu. Mereka akan selalu ada untukmu.

Erni : ( dengan cemas ) Tapi bagaimana kalau Erni menyakiti mereka, Bunda? Bagaimana kalau Erni tidak bisa membalas cinta mereka?

Bunda Anna : ( tersenyum ) Cinta tidak harus selalu dibalas sayang. Cukup dengan menghargai dan menyayangi mereka, itu sudah lebih dari cukup. Berikan mereka kesempatan untuk membuktikan cinta mereka padamu. Jangan menutup diri, Erni. Dengarkan kata hatimu.

Erni : Tapi...

Bunda Anna : ( sambil menunjuk ke dada Erni ) Erni, Bunda percaya kamu bisa mengambil keputusan yang terbaik. Jangan biarkan masa lalu menghantuimu. Lihatlah ke depan, raihlah kebahagiaanmu. Bunda akan selalu ada di sini, di hatimu, untuk mendukungmu.

Perlahan Bunda Anna menghilang, meninggalkan Erni yang masih terisak. Erni terbangun dari tidurnya, air mata membasahi pipinya. Kata - kata Bunda Anna terus terngiang di benaknya.

Erni merenungkan mimpinya. Ia mulai berpikir, mungkin Bunda Anna benar. Mungkin ia harus membuka hatinya, menerima mereka apa adanya. Mungkin dengan begitu, ia bisa menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang selama ini ia cari.

Erni terbangun dengan mata sembab sisa tangisan semalam. Kakinya yang terbalut perban terasa nyeri, luka yang semalam tak disadarinya. Ia menoleh ke sekeliling, mengenali apartemen mewah milik Abangnya. Hatinya tersentak melihat banyaknya foto dirinya di dinding, momen - momen yang tak pernah ia sadari telah diabadikan oleh Alanz.

"Abang sangat mencintaiku," bisiknya lirih, namun hatinya pilu. Cinta ini terlarang, pikirnya.

Erni terhenyak. Kenyataan ini terlalu besar untuk dicerna. Alanz, kakaknya sendiri ternyata menyimpan perasaan yang begitu dalam padanya. Cinta yang tak terungkap yang selama ini tersembunyi di balik perhatian dan kasih sayang seorang kakak. Erni terduduk lemas di lantai, air mata kembali membasahi pipinya. Ia histeris dalam diam, tak sanggup menghadapi kenyataan yang tiba - tiba menghantamnya.

Saat Erni masih terduduk lemas di lantai, pintu apartemen tiba - tiba terbuka. Alanz, dengan wajah khawatir, langsung menghampirinya.

Alanz : ( panik ) Dek ! Kamu kenapa? Ada apa?

Erni : ( mendongak, menatap Alanz dengan mata berkaca - kaca ) Apa maksud semua ini, Bang? Kenapa Abang harus mencintai Erni sebesar ini? Kenapa... aku ini adikmu, Bang.

Alanz terdiam sejenak, lalu dengan lembut mengangkat tubuh Erni ke dalam gendongannya.

Alanz : ( pelan ) Kita bicara di kamar dek.

Setelah membaringkan Erni di kasur, Alanz duduk di tepi ranjang, menggenggam tangannya erat.

Alanz : ( dengan suara bergetar ) Abang sayang banget sama Adek. Abang nggak bisa hidup tanpa kamu, Sayang. Abang melakukan semua ini karena Abang takut kehilanganmu. Abang mohon, percayalah cinta Abang tulus untukmu.

Erni : ( menggelengkan kepalanya, air mata semakin deras mengalir di pipinya dan ucapnya tercekat ) Tapi, Bang... aku ini adikmu.

Alanz : ( menghela napas panjang dan menjawab dengan nada serius ) Kamu bukan adik kandung Abang. Semalam kamu sudah mendengar semuanya, Dek.

Erni terisak, mencoba mencerna kata - kata Alanz.

Alanz : ( lanjut ) Dengar Abang baik - baik, Sayang. Cinta Abang nggak salah, karena kita bisa hidup bersama. Abang janji akan selalu menjagamu, menyayangimu dan membahagiakanmu.

Erni hanya terdiam, tak tahu harus berkata apa. Perasaannya campur aduk antara bingung, terkejut dan sedikit rasa bahagia. Ia tak pernah menyangka bahwa Alanz yang selalu melindunginya, ternyata menyimpan perasaan yang begitu dalam padanya.

Alanz : ( lembut ) Abang tahu ini berat untukmu. Tapi Abang mohon, beri Abang kesempatan untuk membuktikan cinta Abang. Abang nggak akan memaksa kamu untuk membalas perasaan Abang, tapi Abang ingin kamu tahu bahwa Abang akan selalu ada untukmu.

Erni menatap Alanz dengan tatapan kosong. Ia masih belum bisa menerima kenyataan ini sepenuhnya. Namun, ada satu hal yang pasti, ia tidak ingin kehilangan Alanz. Ia tidak ingin kehilangan satu - satunya orang yang selalu ada untuknya yang selalu menyayanginya tanpa syarat.

Erni : Aku... aku butuh waktu, Bang. Aku butuh waktu untuk memikirkan semuanya.

Alanz : ( mengangguk mengerti ) Abang akan menunggu. Abang akan selalu menunggu kamu, Sayang.

Alanz meminta Erni untuk sementara waktu tetap tinggal di apartemennya. Erni hanya mengangguk pelan, masih terlalu linglung untuk memberikan jawaban yang pasti.

POV Erni

Aku hancur. Lebih dari sekadar terjatuh, aku hancur berkeping - keping menjadi debu yang beterbangan di jurang tak berdasar ini. Kenyataan ini bukan sekadar mimpi buruk, ini adalah siksaan tanpa akhir yang merobek jiwaku. Ternyata, selama ini aku hidup dalam kepalsuan. Aku bukan darah daging keluarga Jeon Jungkook, melainkan buah terlarang dari rahim sahabat bunda Anna. Kenapa? Kenapa kebenaran ini harus menghantamku sekeras ini? Kenapa mereka tega merampas identitasku, membiarkanku hidup dalam kebohongan selama ini? Setiap pertanyaan adalah pisau yang mengiris hatiku, meninggalkan luka yang menganga dan tak mungkin sembuh. Dan puncak dari segala kegilaan ini... Alanz dan Gerson, abang - abangku mencintaiku. Bukan dengan kasih sayang seorang adik melainkan dengan mencintai sebagai wanita. Jijik, marah, dan sakit bercampur menjadi satu, membuatku ingin muntah. Aku merasa dikotori, dinodai oleh orang - orang yang seharusnya melindungiku. Setelah mendengar semua ini, aku mati rasa. Jiwaku kosong, ragaku hanya tinggal cangkang yang kosong. Aku terjebak dalam labirin kepedihan tanpa jalan keluar. Lebih baik aku tidak pernah dilahirkan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!