NovelToon NovelToon
Two Promises

Two Promises

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Slice of Life
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Penulis Anonim

Minamoto Haruki adalah seorang pemuda yang hancur. Kebahagiaan dan kehidupannya porak-poranda ketika kekasihnya, Yoshimoto Sakura, tewas dalam sebuah kecelakaan tragis. Diliputi penyesalan dan keputusasaan, Haruki hanya bisa berharap bisa kembali ke masa lalu dan mengubah takdir kelam itu.

Ajaibnya, harapan Haruki terkabul. Ia terbangun dan menemukan dirinya kembali ke masa lalu, tepat satu tahun sebelum tragedi terjadi. Di sinilah, di hari pertamanya di tahun ketiga SMA, ia bertemu kembali dengan Sakura yang masih hidup dan ceria, serta temannya yang protektif, Yoshida Hana.

Dengan kesempatan kedua di tangannya, Haruki bersumpah akan melindungi Sakura dan mengubah masa depan mereka. Namun, ia segera menyadari bahwa mengubah takdir tidak semudah yang ia bayangkan. Ada detail-detail kecil yang berbeda, interaksi yang tak sama, dan rahasia yang belum terungkap.

Ikuti kisahnya di "Two Promise"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulis Anonim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

(Part 2) Ch.28 - Misi Kursi dan Pesan Terlambat

[21 Juli — 2015]

[•] Taman

*POV Akari

Aku menelepon Kak Megumi dan mengajaknya bertemu di taman. Aku ingin memastikan sesuatu darinya.

Yang ingin aku pastikan darinya adalah, tentang tekadnya yang ingin membantu hubungan Kakakku dengan Kak Minamoto.

—Tetapi dia...

"Lalu kenapa ... kenapa Kak Megumi mengajak Kak Minamoto berbelanja berduaan?"

"Maaf ya Akari... " Kak Megumi meminta maaf. "Alasanku mengajaknya adalah karena... "

Kemudian, Kak Megumi mulai menceritakan kejadian ketika dia digendong oleh Kak Minamoto, karena dia pingsan akibat perkataan Kak Minamoto.

Selain itu, Kak Minamoto juga sudah berjanji dengan Kak Megumi untuk berbelanja bersama.

Aku mengerti bagaimana keadaannya, namun...

"Kak Megumi... " panggilku.

"Kenapa, Akari?"

Aku menghela napas cukup panjang. "Aku harus mengatakannya... " pikirku.

"Apakah setelah itu Kak Megumi dapat berjanji tidak akan bertindak egois lagi?"

Mungkin Kak Megumi memang ingin bertindak egois kali ini, tetapi jika itu diteruskan, hubungan Kakakku dengan Kak Minamoto akan gagal karenanya.

"Baiklah Akari ... aku berjanji," ucap Kak Megumi.

"Apa kau benar-benar tak akan mengulanginya lagi ... Kak Megumi?" tanyaku memastikan.

Kak Megumi tersenyum, mengarahkan jari kelingkingnya padaku. "Aku berjanji ... Akari," ucapnya.

Kak Megumi berjanji jari kelingking padaku, dia berkata kalau tidak akan mengulanginya lagi.

Meskipun aku masih belum sepenuhnya yakin kepadanya, aku akan tetap mempercayainya.

"Kalau begitu ... berarti masalah kita sudah selesai kan, Akari?" ujar Kak Megumi.

"Jaa ... aku pulang duluan ya, Kak Megumi?"

"Sampai ketemu nanti, Akari!"

"Sampai ketemu nanti juga ya ... Kak Megumi."

Setelahnya, aku dan Kak Megumi pulang ke rumah kami masing-masing.

[•] Kediaman Keluarga Yoshimoto

"Aku pulang!" ucapku setelah membuka pintu rumah.

Begitu melangkah masuk, Kakak langsung menyambutku dengan wajah tidak senang.

"Dari mana saja kau, Akari?"

"Aku cuma keluar sebentar saja kok!"

"Memangnya apa yang membuatmu keluar rumah di sore hari ini?"

Kakak menunjuk ke arahku, mengerutkan alisnya.

"Aku habis bertemu dengan Kak Megumi di taman... "

Setelah itu, Kakak terdiam dan membiarkanku berjalan ke kamarku. Ketika aku melewatinya, Kakak menahanku.

"Tunggu dulu Akari."

"Ada apa lagi, Kakak?"

Kakak menoleh ke belakang. Menatapku dengan tatapan mata yang tajam.

"Apakah hari sabtu nanti kau ada keperluan, Akari?"

Keperluan? ... apa yang dia inginkan dariku?

"Tidak ada keperluan apa pun."

Tepat setelah menjawab pertanyaan darinya, Kakak menyeringai. Itu membuatku semakin takut dengan hal yang akan dia katakan nantinya.

Aku memejamkan mataku, berharap Kakak tidak akan memarahiku karena ke luar rumah tanpa izin.

"Akari... Maukah kamu ikut berbelanja bersama dengan Kakak dan Kak Hana."

"—Eh?"

* * *

[24 Juli — 2015]

*POV Haruki

24 Juli, hari terakhir kami di semester pertama. Mulai besok, liburan musim panas kami akan dimulai.

[•] Sekolah

"Harukii... kenapa kita harus berakhir seperti ini?"

"Megumi... kita tidak boleh mengeluh sekarang. Kan kamu sendiri yang mengiyakan permintaan tolong Tanaka-sensei."

Saat ini, aku dan Megumi sedang berada di gudang. Tanaka-sensei meminta tolong pada kami untuk membawakan kursi untuk upacara penutupan nantinya.

•Beberapa menit yang lalu...

Ketika aku, Megumi, Sakura, dan Hana sedang berbincang di kelas yang kosong saat jam istirahat.

Sakura menarik lengan bajuku. Melihat ekspresinya, sepertinya dia ingin curhat padaku, sama seperti biasanya.

"Nee, Minamoto... "

"Ada apa, Yoshimoto?"

Sakura melengkungkan bibirnya ke bawah. Aku merasakan sebuah ombak akan datang dari mulutnya.

"Lagi-lagi Akari menolak ajakanku dan Hana-chan. Padahal aku sudah meyakinkannya setiap hari, supaya dia menerima ajakanku. Tetapi dia terus menolak. Apa yang harus aku lakukan?"

Seperti yang aku duga, dia akan mengeluh tentang Akari.

Tiga hari yang lalu, Sakura mengajak Akari untuk ikut berbelanja bersama dengannya dan Hana. Namun Akari menolaknya.

Dan keesokan harinya, Sakura mengeluh padaku, lalu meminta saran agar ajakannya diterima Akari.

Tentu saja aku sudah memberikan banyak saran untuknya. Tapi siapa sangka, kalau Akari akan menolak ajakannya berkali-kali.

"Yoshimoto!"

"Apa kau sudah punya sarannya, Minamoto?!"

"Bagaimana kalau kau serahkan masalah ini pada Megumi?!"

Megumi mengangkat bahunya, kemudian menatapku dengan mata terbelalak.

"Hah?! apa yang barusan kau katakan Haruki?!"

"Aku mengatakan untuk serahkan saja padamu, Megumi."

"Bukan itu maksudku! yang aku tanyakan adalah kenapa kau menyerahkan masalah itu seenaknya padaku?!"

"Bukannya kau akrab dengan Akari?"

"Aku tahu aku akrab dengannya. Tapi tak semudah yang kau bicarakan padaku. Kemarin Akari mengeluh padaku lewat telepon. Dia berkata kalau kakaknya sangat memaksanya."

Eh?! aku tak berpikir sejauh itu. Namun masuk akal juga.

Akari akrab dengan Megumi. Kemudian Sakura memaksa Akari untuk menuruti permintaannya. Setelah itu Akari curhat pada Megumi.

"Hmm... masuk akal juga ya, Megumi."

"Tuh kan! seperti yang aku bilang, Haruki."

Kemudian, di tengah-tengah situasi seperti ini. Seseorang mengetuk pintu kelas.

"Apa Kamihara-san dan Minamoto-kun ada?!"

Suara yang sudah tak asing di telingaku. Tanaka-sensei, wali kelas kami memanggilku dan Megumi.

Aku dan Megumi saling pandang sebelum menjawab. Kemudian Megumi mengangkat tangan kanannya.

"Ada apa memanggilku dan Haruki, Tanaka-sensei?"

"Itu benar, kenapa Sensei memanggilku dan Megumi?"

Tanaka-sensei melangkah masuk ke dalam ruang kelas.

"Bisakah kalian membantu Sensei untuk membawakan kursi untuk upacara penutupan?"

"Baiklah Sensei. Aku dan Haruki akan membantu!"

Megumi menerima permintaan tolong dari Tanaka-sensei tanpa berpikir panjang.

•Saat ini...

Dan jadilah seperti ini. Megumi mendadak malas untuk membawa kursinya.

"Megumi, lakukanlah pekerjaanmu dengan benar! Kan kamu sendiri yang menerimanya tanpa pikir panjang."

"Tapi... "

Setelah itu, aku membutuhkan waktu beberapa menit untuk mengembalikan semangat Megumi.

Tanpa disadari, waktu berlalu begitu cepat. Upacara penutupan pun telah selesai.

Seperti biasanya, aku dan Megumi, kami berdua pulang bersama.

* * *

Di bawah langit oranye, aku dan Megumi berjalan beriringan dengan Megumi yang berada di sebelah kiriku. Angin sejuk menenangkan hatiku.

"Haruki, besok jadi kan?!"

Besok?! apa yang Megumi maksudkan?

"Maaf Megumi... memangnya besok jadi apa?"

Megumi menghentikan langkahnya seketika. Kemudian menoleh ke arahku.

"Hah?! kau sudah lupa Haruki?!"

Aku hanya diam dan mengangguk kecil. Kemudian, Megumi memegang pundak kiriku.

"Haruki. Besok kan hari kita berbelanja kebutuhan liburan bersama. Tak mungkin kau lupa kan, Haruki?"

Megumi memelototiku dengan ekspresi yang datar. Sungguh, itu lebih menakutkan.

"Maafkan aku yang sudah lupa ini, Megumi-sama."

Megumi kembali tersenyum. Senyumannya sangat terang dan menyilaukan mata.

"Begitu dong. Kamu langsung minta maaf."

Syukurlah Megumi memaafkanku. Benar juga ya...

"Oh ya Megumi."

"Ada apa Haruki?"

Dia masih senyum-senyum sendiri. Apa sebesar itu dampaknya saat aku panggil dia dengan sebutan "Sama"?

"Kapan dan di mana kita bertemu besok, Megumi?"

"Untuk itu, akan aku kirimkan pesan saat di rumah, Haruki."

"Baiklah Megumi. Aku akan menunggu pesan darimu."

Setelah itu, aku pun menunggu datangnya pesan dari Megumi hingga tengah malam.

* * *

[25 Juli — 2015]

Namun sekarang...

"Megumi ke mana sih?! dari kemarin aku menunggu pesan darinya. Tapi kenapa masih belum ada kabar darinya?!"

Kemarin Megumi bilang kalau dia akan mengirimkan pesan padaku. Namun sampai sekarang dia belum mengirimkan satu pun pesan padaku.

Kira-kira di mana Megumi berada? dan sedang apa dia sampai lupa mengirimkan pesan padaku?

Ting ting.

Di saat aku sedang berpikir keras. Nada dering ponselku berbunyi.

Apa itu Megumi yang mengirim pesan ya?

Begitu kupikir, sampai akhirnya aku membuka pesan yang dikirim.

"Tunggu... dia bilang jam sepuluh kan? jam berapa sekarang?"

Saat aku menoleh ke arah jam dinding di kamar apartemenku. Jarum jam pendek mengarah ke angka 9, sementara jarum jam panjang mengarah ke angka 10.

Setelah kupikir kembali. Bukannya waktu yang tersisa tinggal sepuluh menit ya? sementara jarak dari apartemenku menuju taman adalah 20 menit jalan kaki.

"Megumi sialan... lihat saja saat aku bertemu denganmu nanti!"

Bersambung....

1
Azαzel
mampir juga thor😁
Roxanne MA
okay next thor bab berikutnya aku penasran sma next chapter
Reaz
ayo mampir juga/Coffee/
Lounyx
semangat Thor/Hammer/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!