NovelToon NovelToon
ANAK MAFIA MENJADI BOCAH

ANAK MAFIA MENJADI BOCAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Time Travel / Mengubah Takdir / Roman-Angst Mafia / Menjadi bayi
Popularitas:30.3k
Nilai: 5
Nama Author: Yhunie Arthi

SEQUEL ANAK MAFIA TERLALU MENYUKAIKU!

Di usia 19 tahun, Rosetta Lorenzo melakukan kesalahan fatal sehingga membuat nama Lorenzo jatuh ke tangan orang lain setelah dijebak oleh kekasihnya sendiri bernama Elijah Blackwood. Ditambah Rosetta harus kehilangan kakeknya demi menyelamatkan Rosetta dari kukungan Elijah setelah berhasil mencuci otak gadis itu dan membuat sebuah virus komputer berbahaya yang dijual belikan ke para kelompok bawah tanah.

Demi memulihkan kembali nama keluarganya, Rosetta harus menanggalkan nama Lorenzo.

Setelah bertahun-tahun berkeliling penjuru Amerika, Rosetta yang berpikir bisa pulang ke keluarganya justru meregang nyawa di tangan mantan kekasihnya, Elijah.

Saat ia berpikir benar-benar berakhir, ketika membuka mata Rosetta justru menemukan dirinya kembali menjadi bocah tujuh tahun.

Kali ini apakah Rosetta akan melakukan kesalahan yang sama ketika takdir justru membawanya kembali bertemu dengan Elijah? Bagaimana Rosetta membalaskan dendamnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yhunie Arthi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11. MARAH

Lili dan Rion duduk di sofa berseberangan dengan Robert dan Jacob. Mereka berdua terdiam dan tidak tahu harus mengatakan apa ketika melihat ekspresi dingin serta kilat marah dari dua orang di depan mereka ini. Tentu jelas hal ini pastilah berkaitan dengan Rosetta dan juga Lili serta Rion.

"Aku tahu kalau tidak mudah mengurus anak. Tidak mudah menjadi orang tua yang memiliki tiga anak, tapi bukan berarti kalian sampai mengabaikan anak-anak kalian hanya karena kalian berdua sibuk bekerja," ucap Robert membuka pembicaraan.

"Apa Rose mengatakan sesuatu padamu, Dad?" tanya Lili takut-takut, belum pernah ia melihat ayahnya marah seperti ini selama hidupnya.

"Kenapa memangnya kalau Rose mengatakan sesuatu kepadaku? Tidak boleh? Kalian ingin menekan anak itu mau sampai seberapa jauh? Sampai dia tidak sanggup lagi dan gila dengan pikirannya sendiri?" tukas Robert dengan nada yang tidak bersahabat sama sekali, masih kesal setelah mendengar cerita dari cucunya tadi.

"Apa maksud ucapanmu? Memang Rose mengatakan apa sampai kau marah seperti ini?" tanya Rion dengan nada sopan.

Robert menghela napas panjang ketika melihat sikap abai pada anak dan menantunya ini.

"Rose menceritakan tentang yang terjadi padanya beberapa waktu ini sampai pada insiden kekerasan di sekolahnya," kata Jacob.

"Ah, soal itu. Apa kalian marah karena kami tidak memberitahu hal itu kepada kalian? Kami sedang mengurus masalah ini dan membuat orang-orang yang terlibat agar membayar perilaku mereka terhadap Rose dan Rod," beritahu Rion.

"Lalu bagaimana dengan Rose dan Rod? Apa yang kalian lakukan kepada mereka berdua setelah kejadian itu?" tanya Robert.

"Kami mengistirahatkan dulu mereka sementara dari lingkungan sekolah sampai mereka berdua bisa kembali ke sekolah dengan baik. Kami juga sudah bicara dengan mereka berdua dan menegur mereka karena tidak memberi tahu kami berdua kalau mereka dirundung di sekolah sampai separah itu, terutama Rose. Jika dia memberitahu kami sejak awal, hal gila sampai dia disakiti oleh gurunya seperti itu tidak akan pernah terjadi. Dia bahkan melarang Roderick untuk tidak memberitahu kami berdua," jawab Lili.

"Jadi menurutmu yang terjadi pada si kembar di sekolah itu karena salah mereka berdua yang tidak memberitahukan kepada kalian kalau mereka di rundung?" tanya Robert kembali.

"Kalau mereka memberitahu kami berdua dan tidak merahasiakannya, kami pasti sudah turun tangan sejak awal dan mereka tidak harus mendapatkan perlakuan seperti itu," jawab Lili lagi.

"Menurutmu kenapa mereka tidak memberitahu kalian? Kenapa Rose justru merahasiakan perbuatan buruk itu kepada kalian dan bukannya menceritakannya?" Robert bertanya, menatap serius dua orang di hadapannya ini.

"Kurasa karena dia tidak berani memberitahukannya," jawab Lili.

"Anak penuh semangat seperti Rose tidak berani memberitahu orang tuanya sendiri apa yang terjadi, sedangkan dia menceritakan semuanya pada kami berdua dengan sangat mudah? Biar kutanya sekali lagi, kenapa dia tidak berani memberitahu kalian berdua?" tantang Robert. "Karena dia takut dengan kalian? Takut kalian marah jika dia memberitahu kalian berdua?" sambungnya.

"Mungkin seperti itu," jawab Lili kembali.

"Kalian pernah memarahinya sampai-sampai dia tidak takut dengan kalian?" Robert menatap anak dan menantunya dengan tajam.

"Sungguh, kami tidak pernah memarahinya selama ini. Jika anak-anak melakukan kesalahan, kami hanya menegur dan menasehati mereka baik-baik," ucap Lili jujur.

"Lalu kenapa Rose sampai tidak berani memberitahu kalian soal masalahnya? Biar kutanya lagi, apa kalian pernah bertanya tentang perasaannya selama ini? Setelah kejadian yang menimpa Rose dan Roderick, apa kalian bertanya dari hati ke hati bagaimana perasaan mereka berdua?" Robert kembali memanas sekarang.

Lili dan Rion terdiam, karena mereka sadar kalau mereka sibuk mengurusi masalah sekolah dan orang-orang di dalamnya, terutama Mrs. Jean dan anaknya. Mereka pikir setelah ini semua selesai, barulah mereka memberikan waktunya untuk anak-anak lagi.

"Kalian sibuk dengan bagian luarnya, tapi lupa dengan bagian terdalam. Aku tahu tujuan kalian baik, untuk menciptakan lingkungan sehat bagi anak-anak. Tapi bagaimana kalau anak-anak itu sendiri tidak sehat? Tidak peduli dimana pun mereka berada, tidak akan ada yang berubah," kata Robert, mencoba menenangkan diri.

"Apa maksudmu dengan anak-anak tidak sehat, Dad?" tanya Lili, khawatir luar biasa sekarang karena mungkin ia melewatkan sesuatu yang penting.

"Traumatis bukan hanya terjadi karena perlakuan fisik yang didapat, tapi juga bisa karena verbal. Dan itu akan bertambah buruk ketika tidak mendapatkan mental support dari orang terdekat seperti keluarga. Aku tidak tahu kalau menyangkut Rod, karena dia tidak di sini. Tapi Rose bilang kalau Rod menghindari Rose sejak kejadian itu. Dan juga dengan kalian berdua yang bahkan tidak jarang bicara dengan Rose. Hal itu membuat Rose berpikir kalau kalian marah dan malu karena keributan yang terjadi disebabkan olehnya. Ucapan dari gurunya itu sepertinya sudah menjadi luka yang cukup dalam di hati Rose tanpa kalian sadari. Rose mendapatkan tekanan hebat kerena ia berbeda dari saudara-saudaranya," jelas Robert.

Mendengar hal itu Lili dan Robert terkejut setengah mati. Tenggorokan mereka rasanya tercekat hebat saat tahu kalau anak perempuan mereka yang penuh tawa itu memiliki semua perasaan buruk itu dan memendamnya seorang diri.

"Mungkin alasan kenapa Rose tidak memberitahu kalian tentang ulah guru dan juga murid yang merundungnya, karena Rose sadar itu kenyataannya. Rose mengerti kalau dirinya berbeda dari saudara-saudaranya. Mungkin dia selama ini tidak mempermasalahkan hal itu. Tapi setelah ada orang yang terus membanding-bandingkannya dan mengucapkan kalau Rose gadis bodoh dan tidak seperti kakak-kakaknya, alam bawah sadarnya pun akhirnya terbentuk bahwa dia tidak sebaik saudara-saudaranya yang lain. Dan lambat laun Rose merasa tidak cukup baik dan terburuknya merasa tersisih karena kekurangannya itu, walau kenyataannya tidak ada dari keluarganya menilai seperti itu," jelas Jacob, setelah menelaah situasi dari cerita Rose tadi.

"Ucapan bisa lebih menyakitkan dibandingkan pukulan fisik. Dan luka yang terbentuk karena ucapan seseorang tidak akan mudah untuk sembuh. Aku tahu kalau kalian berdua orang tua yang baik. Tapi kalian harus ingat kalau semua anak itu tidak sama. Kalian terbiasa dengan anak sepeti Lucas, Roderick, Arthur dan Arabella yang dewasa dan tenang, karena daya intelektual mereka tinggi. Tapi tidak dengan Rosetta, kalian tidak bisa memperlakukannya sama. Rose menang dalam hal ekspresif dibandingkan yang lain. Tapi apa kalian tahu mereka yang banyak tertawa dan bersinar paling terang adalah yang paling banyak menyimpan duka dan memiliki kegelapan paling pekat," kata Robert.

"Maaf. Kami sepertinya memang lalai kali ini dalam mengurus Rose. Kau benar dengan mengatakan kalau kami terbiasa dengan ketenangan dan kedewasaan Lucas serta yang lain selama ini. Aku bahkan sempat merasa kewalahan dengan Rose yang berkebalikan dari mereka. Tapi aku sungguh tidak menyangka kalau dia merasa sampai seperti itu. Mungkin kau benar, seharusnya aku dan Lili lebih banyak bertanya tentang yang dia rasakan. Karena kalau Lucas dan Roderick mereka selalu mengatakan apa pun yang mereka rasa dan pikirkan kepada kami," kata Rion, mengusap wajah dengan frustrasi karena ketidakpekaannya.

"Sudah kubilang kalau setiap anak itu tidak sama. Dan tugas orang tua untuk membuat mereka sama, tidak merasa dibeda-bedakan. Kalian harus meluangkan waktu setiap hari untuk setidaknya sebelum mereka tidur, untuk mendengarkan apa pun yang terjadi dan yang mereka rasakan. Karena ada anak yang tidak akan pernah mau bercerita jika tidak ditanya, contohnya adalah Rose. Dan untuk malam ini, akan lebih baik kalian bicara dengan Roderick terlebih dahulu. Rose biarkan dia menginap di sini. Aku ingin pikirannya istirahat sebentar," kata Robert.

"Baik. Kami titip Rose malam ini," Rion berkata dengan wajah penuh kekhawatiran. Masih tidak menyangka kalau gadis kecilnya yang selalu tersenyum lebar itu justru menyimpan luka yang dalam.

"Oh iya, aku ingin bertanya satu hal lagi. Siapa itu 'Panther'?" tanya Jacob.

"Panther?" Lili menatap Rion, bingung.

"Rose beberapa kali tadi menyebutnya ketika kami bermain game. Dia bilang itu temannya, tapi saat kutanya dia tidak pernah menjawab siapa. Hanya bilang kalau temannya yang dipanggil Panther itu berada di tempat yang sangat jauh," beritahu Jacob.

Lili dan Rion juga bingung. Mereka tidak tahu dan tidak pernah mendengar apa pun soal teman Rose yang disebut Panther ini. Apa mungkin teman sekolahnya Rose? Tapi kenapa disebut 'Panther'? Mungkin mereka akan tanyakan nanti soal ini juga. Tidak ingin sampai Rose berteman dengan orang yang berbahaya dan tidak dikenal dengan baik.

1
ir
pemilik bank terbesar di dunia? Bank BCA kah?? 🤣🤣🤣
huftt aku kira jacob ternyata om frans, sepertinya perjalanan Rosetta akan jauh lebih sulit dari pada yg di lihat di masa depan, dan apakah Rose akan segera menunjukkan virus ice date nya
Ana Kurniawan
Frans bukan kepala divisi IT
Yhunie Arthi: iya dia kepala divisi IT
total 1 replies
Ulvi Hasanah
baaaaaaggguuussss kerrrrreeeeeeeeeeeennn
Acik Bae
Suka sama karyamu thor
Terus semangat berkarya 💪👍
Lala Kusumah
duh bener-bener tegaaaanng 😵‍💫😵‍💫🫣🫣
ir
kak jangan bilang itu jacob pleaseee
Costa: lebih tepatnya atasan si lili dibidang IT mungkin
Yhunie Arthi: /Slight//Slight//Slight//Slight/
total 2 replies
ir
menyala little devil
Ana Kurniawan
🥰🥰🥰🥰
Ana Kurniawan
mantab rose... 👍
Sri Wulandari Buamonabot
UP LAGI
ir
ayoo Rose bantu daddy mu, kamu pasti bisa
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut 🙏🙏
ir
masuk akal, kalo di masa depan Rose beneran meninggal ga mungkin seorang Rion Lorenzo akan diem aja, yg pasti bakal balas dendam dan peperangan besar terjadi
sekarang paham siapa orh yg meluk Rose pas dia di tembak pasti Panther, dan mimpi Arthur ada lah peringatan mungkin untuk hati², gemana ya perasaan Rion saat dia tau tentang Rose di masa depan dan dia orang yg paling tau terakhir dan pas Rose bilang bahwa Arthur ga akan bisa menangkap Rose saat jadi polisi wajar karna di masa itu Rosetta jadi Ubi cilembu
ir: satu negara kek nye kena semua dah kak
Yhunie Arthi: Bener, tahu sendiri bapak Rion kita, Lili di culik aja satu organisasi abis cuman berdua dia sama dante, apalagi pas tahu Rose jadi ubi dan dia terlambat. Apa nggak perang itu /Grimace/
total 2 replies
Lala Kusumah
😭😭😭😭😭
Nilawati Raiyan
👍👍❤️
Ana Kurniawan
mantab...
ir
selalu penasaran weeehh
Yhunie Arthi: /Slight//Slight//Slight//Slight//Slight/
total 1 replies
Ppur Wanto
mau ditumpuk dulu babnya biar banyakan, eh ngk kuat jga jadi dibuka deh... lanjut dah
Yhunie Arthi: hahaha... semangat bacanya /Facepalm/
total 1 replies
Ana Kurniawan
kuuraang.... thor /Grimace//Grimace/
Yhunie Arthi: Sabar ya menunggu update /Chuckle/
total 1 replies
ir
siapa dua orang di ambang pintu, Arthur dan lucas kah?
kak kan di part yg Rose kena tembak ada kalimat " ada seseorang yg menangis dengan penyesalan " kalo ga salah apa itu Arthur 🤔
Yhunie Arthi: muehehe /Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!