NovelToon NovelToon
SANG TERPILIH

SANG TERPILIH

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Aludra08

Hiera seorang gadis yang selalu mendapat perundungunan, baik di kampus maupun di keluarga sendiri.
suatu malam dia disiksa ibu tiri dan keluarganya hingga meregang nyawa, tubuhnya pun dibuang ke sebuah jurang.
Hiera nyaris mati, namun sesuatu yang tak terduga terjadi dan memberinya kesempatan kedua.
apakah Hiera mampu bangkit dan membalas orang orang yang telah menyakitinya?
yuk ikuti kisahnya dalam cerita SANG TERPILIH.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aludra08, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24

Stp 24.

Hiera menatap Fuso dengan rasa penasaran yang sangat tinggi.

"Akan ku ceritakan sebuah rahasia". Bisik Fuso sambil matanya memandang sekitar, memastikan tidak ada makhluk lain yang mendengar.

Hiera lebih mendekatkan tubuhnya pada Fuso dengan mimik serius.

"Ratusan tahun lalu saat Dewi laut menjelajah wilayah kekuasaannya, ada yang berusaha membunuhnya hingga ia terluka sangat parah. Dewi laut sekarat". Bisik Fuso, dia menghela nafas, kemudian melanjutkan cerita.

"Seorang Nelayan menemukannya. Kemudian menolongnya dan merawatnya hingga dia sembuh". Fuso menjeda ucapannya, sekali lagi matanya memandang berkeliling seolah takut ada makhluk lain yang mencuri dengar.

Hiera semakin penasaran dibuatnya. "Lalu?" Bisiknya tak sabar.

"Sebagai rasa terima kasih karena telah menolongnya, Dewi laut memberikan hadiah batu Ruby itu pada Nelayan itu". Bisik Fuso pelan sekali.

Hiera mengerutkan keningnya, seperti sedang memikirkan sesuatu.

Sejurus kemudian matanya membelalak lebar. Dia melihat jari manis tangan kirinya yang Selalu dihiasi cincin itu yang kini telah hilang.

Dia ingat, mendiang ibunya pernah bercerita tentang Cincin pemberian Kakek moyangnya secara turun temurun. Cincin pembawa keberuntungan pada keluarga Starlight.

Keluarga Starlight pada jamannya hanyalah seorang nelayan miskin, kemudian keadaannya berubah setelah dia menemukan batu Rubi itu. Batu yang kemudian di jadikan mata sebuah cincin dan selalu dia pakai di jari manisnya.

Dan setelahnya akan diberikan pada generasi Starlight selanjutnya.

Hiera selalu memakai cincin itu, namun sekarang benda itu hilang. Hiera mengingat-ingat ketika malam itu dia disiksa habis habisan oleh keluarga tirinya, cincin itu masih tersemat di jari manisnya.

Dan sekarang cincin itu hilang.

"Apa cincin itu hilang saat aku dibuang ke Nefaria ya? Atau....,"

Mata gadis itu melebar, jika benar tebakannya...

"Fuso aku harus segera pulang! Terimakasih telah mengantarku!" Pamit Hiera, kemudian dia berenang melesat meninggalkan Fuso bagai seekor ikan Marlin.

Selamat tinggal nona, hati hati ya,,, " Teriak Fuso sambil memperhatikan Hiera yang pergi terburu buru.

***

Akhirnya setelah perjalanan yang sangat melelahkan dan menguras waktu, Mobil yang dikendarai Jack berbelok menapaki jalan tanah berbatu memasuki sebuah desa. Rumah di desa itu masih kelihatan jarang, jarak antara satu rumah ke rumah lain cukup berjauhan. Sepanjang perjalanan kiri kanan masih banyak tanah kosong yang tak terurus.

Jack menghentikan mobilnya di sebuah rumah panggung yang halamannya cukup luas. Di pekarangan rumah itu terdapat sebuah pohon asam yang sangat besar dan tua, juga sebuah pohon Randu yang tak kalah besar dan rindang.

Matahari telah surut ke peraduannya di ufuk barat saat Jack tiba di kediaman Rono, seorang dukun yang sangat terkenal akan kesaktiannya di desa tersebut.

Suasana remang dengan pencahayaan temaram, angin yang berhembus meliuk liuk kan daun pohon pohon besar yang ada di sana mengirim aura mistis yang sangat kental.

Bulu kuduk Jack meremang kala menapaki tangga rumah itu.

Jack hendak memanggil nama Sang dukun ketika tiba tiba suara dari dalam mendahului memanggilnya.

"Kau masuklah Jack!" Lantang Suara itu.

"Bagaimana dia bisa tahu aku ada di sini? Dan bagaimana dia tahu namaku? Pasti orang ini sangat Sakti". Benak Jack.

Pintu rumah itu terbuka dengan sendirinya, membuat Jack menahan nafas karena takut. Namun dia berusaha mengusir perasaannya itu.

"Kalau bukan karena anak sialan itu, tak mungkin aku pergi ke sini!" Umpat hati Jack.

Saat memasuki ruangan rumah itu, dia melihat seorang pria tua sedang duduk menghadapi dupa.

Kumis, janggut dan seluruh rambut pria tua itu sudah memutih semua.

Kedua matanya berwarna kelabu karena katarak, membuat aura wajah lelaki tua itu terlihat menyeramkan.

Mata kelabu Rono menyorot tajam wajah Jack, membuat hati lelaki itu menciut seketika. Dia begitu takut dengan sosok dukun sakti penganut ilmu hitam itu.

Baru saja Jack hendak mengutarakan niatnya, dukun Rono telah mendahuluinya bicara.

"Aku tahu maksud kedatanganku ke sini, kau ingin mencelakai anakmu kan?" Pertanyaan Rono sukses membuat jsck terkejut.

"Ba, bagaimana tuan tahu niatku?" Tanya Jack dengan rasa heran yang sangat tinggi.

Rono terbahak dengan keras. Suaran tawanya memenuhi ruangan itu.

"Aku ini dukun Sakti! Tentu aku tahu niatmu itu. Aku suka pria jahat sepertimu, yang tega mengorbankan anakmu demi apapun!" Ucap Jack terkekeh, namun nadanya sedikit mengejek.

Jack terdiam, merasa tidak enak hati. Ucapan dukun itu terlalu menohok. Namun dia juga merasa lega karena merasa datang ke tempat yang tepat. Dukun ini sangat sakti, tidak percuma dia jauh jauh datang ke tempat ini.

"Anakmu itu mempunyai kekuatan yang cukup kuat, entah dari iblis mana kekuatan yang dia miliki, mata batinku tak bisa menembusnya. Tapi kamu tenang saja, aku punya Jimat untuk melumpuhkan anakmu itu". Rono berkata dengan jumawa.

Wajah jack sumringah mendengarnya. "Jimat apakah itu tuan?" Tanya nya tak sabar.

"Tapi jimat ini sangat mahal, apa kau sanggup membayarnya?"

"Berapapun tuan!" Jawab Jack semangat.

Rono mengeluarkan sesuatu dari sakunya, sebuah kalung dengan bandul batu giok hitam.

"Kalung ini berisi iblis yang sangat kuat. Siapapun yang memakai kalung ini dapat memerintah iblis itu." Ucap Rono setengah berbisik.

Jack sangat tertarik dengan kalung itu. "berapa maharnya tuan?" Tanyanya.

" Tiga puluh juta."

"Itu mahal sekali!" Kejut Jack.

"Ya sudah kalau kau tak mau". Rono hendak memasukkan kembali kalung itu ke dalam sakunya.

"Eeeh, saya mau, saya mau tuan!" Jack segera mengeluarkan sejumlah uang dari dalam tasnya.

Sebuah seringai menghiasi wajah Rono ketika menerima segepok uang dari Jack. Dia pun menyerahkan kalung giok hitam itu.

"Kau hanya perlu mengucap mantra 'iblis hitam keluar dan turuti perintah ku', sambil menatap orang yang ingin kau maksud, maka iblis dalam batu giok itu akan mencelakainya. Sekarang pergilah! Urusanmu denganku sudah selesai!" Usir Rono.

Jack tampak ragu.

"Kau tidak percaya padaku?"

"Percaya,,, percaya tuan". Jawab Jack sedikit gugup.

Rono mengibaskan tangannya mengusir. Dan tanpa banyak tanya lagi jack langsung undur diri dari hadapan dukun sakti itu.

***

Ira dan Donna tengah sibuk berkutat di dapur. Gara gara gadis pembawa sial itu pekerjaan mereka jadi bertambah repot.

Sejak Lyn mendapat penganiayaan dari Hiera, wanita itu masih syok dan trauma, dan masih dalam perawatan di ruma sakit. hingga terpaksa ira dan Donna mengerjakan pekerjaannya.

Donna meletakkan sepiring nasi beserta setumpuk ayam goreng ke meja makan. Dia langsung mencomot paha ayam kemudian di cocokkan ke sambal yang terlihat sangat pedas itu. Kini mulutnya sibuk mengunyah makanan itu.

Sementara Ira sedang berkutat membersihkan perabotan yang kotor.

"Gara gara si culun brengsek itu, jam segini pekerjaan kita belum selesai juga," Ucap Donna dengan nada jengkel. "Jika gadis pembawa sial itu pulang akan ku gampar mukanya!"

"Husss Donna!" Jaga mulutmu. Kau tidak takut apa, nona Hiera sekarang sangat sadis!" Ira memperingatkan Donna tanpa mengalihkan pandangannya dari pekerjaannya.

"Alah si Lyn aja lemah, pake kalah sama gadis ingusan itu!"

Ira hanya mencebikkan mulutnya, Donna memang si mulut besar. Padahal kemarin saat kejadian dia ikut ngumpet dengan dirinya.

"Donna, jangan kau habiskan itu ayam goreng, nanti nyonya marah!" Ucap Ira ketika dia sempat menengokkan kepala sekilas ke arah Donna.

"Kau gorenglah lagi, ayam masih banyak di kulkas. Gara gara pekerjaan yang bertambah, perutku lapar sekali!" Gerutu Donna sambil mulutnya tak berhenti mengunyah.

"Ira, kemana kira kira perginya gadis jalang itu?" Kalau pulang akan ku cincang tubuhnya sampai lumat dan kuberikan pada anjing galak tetangga!" Celoteh Donna.

Ira telah selesai mencuci perabotan. Dia membalikkan badannya pada Donna.

"Donna! Hati ha...." Ira tak mampu melanjutkan kalimatnya. Pandangannya tertuju pada gadis yang sedang berdiri menjulang di belakang Donna dengan wajah dingin.

Donna melihat Ira yang berdiri mematung dengan tubuh gemetar. "Kau kenapa? Takut ya kalau omonganku terdengar si Hiera!" Ejek Donna.

Ira benar benar tak mampu berkata apa apa, hanya tatapan matanya yang semakin melotot ke arah Donna, berusaha memberinya kode.

"Apaan sih kamu malah mendelik kayak gitu? Gak percaya kalau aku mampu mencincang tubuh si Hiera itu?"

"Maka cobalah sekarang!" Suara dingin menyapu pendengaran Donna membuat tubuhnya langsung membeku seketika.

Tubuh Donna mendadak dingin. Dia menggigil, peluh mengucur dari dahi dan punggungnya. Perlahan dia menengokkan kepalanya ke arah suara itu.

"Hhh,,, hhh,,, Hiera!" Suara Donna mendadak gagap dan lemah, lidahnya mendadak kelu.

Tatap mata Hiera tampak tenang namun menjanjikan kekejian. Senyumnya yang lembut terlihat baik malaikat maut bagi Donna.

Surai panjang gadis itu tergerai indah, bulu mata lentik menaungi matanya yang biru cemerlang. Bibir Semerah ceri itu melengkung sinis. Sungguh cantik. Tapi kecantikannya itu tak mampu menutupi aura kejam yang menguar dari tatapan matanya.

Tatapan mata yang mengandung percikan api dendam atas siksaan yang dia terima di masa lalu.

Hiera perlahan melangkah mendekati Donna, membuat pembantu itu bergidik ketakutan.

Wanita ini, dia bisa melakukan apa saja demi uang. Dia selalu menampar dan menendang Hiera semasa kecil. Hanya karena ingin mendapat uang tip besar dari majikannya.

Margareth memang akan memberikan uang tip yang cukup besar bagi pelayan yang berani menyiksa anak tirinya itu. Tentu saja itu membuat Hiera kecil semakin menjadi bulan bulanan penyiksaan para pembantu di rumah itu.

Hampir tiap tubuh Hiera jadi samsak tinju Donna. Dan yang terparah adalah saat gadis kecil itu memergoki dia tengah disetubuhi Jack.

Iya, wanita menjijikan itu demi uang bahkan rela jadi perempuan simpanan majikannya. Dan ketika Hiera memergoki mereka tengah melakukan hubungan intim, Donna kalap menyiksa Hiera di depan ayahnya sendiri.

Donna memukuli punggung Hiera kecil dengan sebuah tongkat baseball, hingga satu tulang punggung Hiera patah dan gadis kecil itu koma selama tiga hari.

Bola mata Hiera bergetar, tatapannya kelam menajam menatap Donna.

Donna beringsut takut, dia hendak beranjak kabur, tapi satu tangan Hiera meremas pundaknya kuat, hingga membuat wanita itu kembali terduduk.

Donna panik dengan ketakutan yang teramat sangat. Dia berusaha melawan. Dengan cepat menyambar pisau yang tergeletak di meja makan.

"Sreeet!" Pisau yang dilayangkan Donna menggores lengan Hiera hingga mengeluarkan sedikit darah.

Seringai iblis menghiasi wajah Hiera, dengan gesit dia merebut pisau dari tangan Donna. Dan...

1
Fransiska Husun
dan tidak jadi lg karena ad penguntit
Muliati Sherina
ceritanya seru
Diyah Pamungkas Sari
hiiii....serem nya si pangeran.
Aludra08: ganteeeeng
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
kmren pas baca sm si hugo kyk ad yg kurang gt klo misal jd sm hera. apa sm pangeran ki aja?
Aludra08: Hugo ganteng loh
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
ikan laut dalam bukan?? yg ad lampu d antenanya gitu???
Aludra08: angker fish
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
liat notif lgsg gass...seruuuuu
Diyah Pamungkas Sari
seruuuuuuuuuu!!!!! ❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Aludra08: terimakasih sudah mampir ya 🥰
total 1 replies
Star
Cerita nya bagus kak 😍
Aludra08: terimakasih banyak atas dukungannya 🙏☺
total 1 replies
@Risa Virgo Always Beautiful
lautan memang bikin hati adem
pєkαᴰᴼᴺᴳ
ceritanya menarik kk
Aludra08: terimakasih ya 🥰
total 1 replies
🌺Ana╰(^3^)╯🌺
Aku rela begadang supaya bisa selesain baca cerita ini. Seru banget!
Aludra08: terimakasih atas dukungannya ya 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!