menceritakan tentang gadis desa yang hidup bersama keluarga nya dalam kemiskinan dan sering di jadikan alat cemoohan dan hinaan seolah kemiskinan mereka tak layak mendapat penghormatan.
mau tau bangai mana kisah nya, yuk ikuti cerita nya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jumaidi Maidi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17. episode 17
Malam hari di rumah keluarga pak Budi, tampak terjadi ketengan antara Zain dan juragan Kusuma.
". Maaf jurangan beri saya kesempatan buat bayar utang keluarga saya, saya gak mauenikah sebangai tebusan". Ucap Zain gak terima.
Sedangkan pak Budi terduduk diam tak berkutik.
". Ok baik, saya kasi kamu waktu tiga hari, jika dalam tiga hari kamu gak bisa bayar, kamu harus menikah dengan salah satu kelurga ku, jika menolak bapak mau ku penjara, ucap jurangan Kus, penuh ancaman.
". Apa tiga hari, mana bisa gitu dong pak, tiga hari itu terlalu cepat, dari mana saya bisa dapat uang sebanyak itu pak, masak saya harus ngerampok". Ucap Zain tak terima.
" saya gak mau tau". Ucap juragan Kus tegas, yang membuat, kesal Zain.
". uuufff baik tunggu saja". Ucap Zain kesal.
Udah bapak keluar dari rumah saya, sebelum saya tendang". Ucap Zain kesal, ya g membuat jurangan Kus ikut kesal.
". Dasar anak gak sopan". ucap jurangan Kusarah.
". Udah pak yok pulang dari pada ancur tu masa depan bapak". Ucap Rustam pada bapak nya, yang reflek jurangan Kus menutup aset nya.
Sontak hal itu membuat Rama dan Dio tersem penuh kemenangan, walau dalam hati mereka saat kesal dan marah, tapi gertakan kakak nya cukup membuat mereka puas.
Setelah kepulangan dua orang pengganggu itu, langsung saja Zain mengintrogasi gasi ke dua orang tua nya.
". pak, Mak, kanapa gak bilang sama Zain kok bapak sama mamak ada utang sama juragan lentenir itu". Ucap Zain lembut.
". Maaf kan bapak ndok, bapak Ndak punya pilihan, karena itu demi kalian, bapak juga gak bilang, karena itu tangung jawab bapak sama ibuk, ucap pak Budi, merasa bersalah.
". Huuf ya sudah maaf jika kami banyak menyulitkan bapak, Zain janji kelak Zain akan mengubah hidup kita lebih baik, tapi sekarang Zain harus cari uang pinjaman dulu buat bayar tu lentenir". Ucap Zain resah, pasal nya dia bingung harus cari uang ke mana, uang yang sangat banyak siapa yang Mau meminjam kanereka.
". Ya sudah ibuk sama bapak tak usah risau, Zain akan usaha kan tapi jika tidak ada, ya Zain tak ada pilihan selain menikah dengan Rustam, pikir Zain.
". Tapi nak,......". Ucap pak Budi terputus.
". Udah bapak sama Amak tak usah khawatir, Zain yang akan bertanggung jawab, Mak, pak, seperti yang pernah kalian nasehati ke Zain, bahwa setiap ujian pasti ada hikmahnya, dan Zain yakin itu, ujian yang kita hadapi akan ada hikmahnya di kemudian hari, entah seperti apa, itu hanya Allah yang tahu". Ucap Zain bijak.
". Zain tau Amak, sama bapak, berhutang demi kami, dan keputusan itu, pasti sudah mamak dan bapak pikirkan dampak nya, tapi karena tidak ada pilihan lain, makan Amak dan apak pun mengambil langkah itu,dan sekarang biar kan Zain yang bertanggung jawab akan apa yang Amak, sama apak lakukan, sebangai bakti Zain ke Amak sama apak". Ucap Zain.
". Maaf kan kami nak, yang tidak bisa berbuat apa". Ucap ibu sari sedih.
". Amak jangan sedih, seharus nya Zain ya g minta maaf karena belum bisa membayangkan kan Amak sama apak hingga detik ini.
Melihat ke adaan ibu dan ayah nya bersedih Zain pun berinisiatif memeluk kedua nya dengan penuh ke lembutan dan kehangatan dan. Berkata.
". Amak, apak, semua akan baik-baik saja, percaya sama Zain, apa pun yang terjadi terima dan ikhlaskan". Ucap Zain menengakan ke dua orang tua nya
". Dan ke Dua nya pun semakin erat memeluk putri mereka, dan mereka sangat bersyukur bisa memiliki putra putri yang berhati baik seperti anak-anak nya.
Sedangkan di sisi lain, kediaman jurangan Kusuma, tampak Fathan tersenyum puas, dia akan mengatur rencana, untuk itu, dia akan masuk sebangai penolong buat gadis incaran nya, dengan begitu dia bisa mengikat gadis itu tampak paksaan.
" ini menarik, sangat menarik, kau gadis bar-bar bersiap lah menjadi istri ku buat sementara, dan kau tenang saja, akan ada imbalan setelah kau menerima ku, karena aku akan . Membayar mu". Ucap Fathat tersenyum licik.
Ke esokan hari nya, tampak, tampak Zain mencari pinjaman ke sana ke mari, tapi tak kunjung dia dapat kan sedikit pun, semua orange nolak memberikan. Nya pinjaman, termaksud pada bibik nya ya itu Tante Rosa adik dari ayah nya, yang menolak mentah-mentah diri nya ya g justru dia mendapatkan makian dan hinaan yang menusuk hati. nya.
Flesbec
". Tan Zain mohon tan pinjamin Zain uang tan, Zain janji akan bayar mencicil sama Tante, Zain mohon tan". Ucap Zain merendah diri.
". Eh kamu ponakan miskin, kamu pikir carik duit Gambang apa, ah, seenak nya saja main mintak, gak ada, saya gak punya uang, anak dan keluarga saya masih butuh, banyak uang buat hidup, dan kamu mau pinjam, aahh, enak aja, mau. bayar pakek apa hah, kerja aja kamu engak, buat kalian .akan aja susah, mana mungkin bisa bayar utang". Ucap bibi Rosa sinis.
". bik, Zain bisa bayar bik, tolong bikz berikan Zain kepercayaan sekali saja". Ucap Zain memohon.
" gak ada, kamu budek apa, udah miskin budek lagi, udah dari pada kamu pinjam, mending kamu ngemis aja sana". Ucap bibi Rosa sarkas, yang menusuk hati Zain, sakit, sangat sakit rasa nya.
". Haaah, baik lah buk, tapi ingat, jika Zain sudah sukses, jangan pernah meminta apa pun pada Zain dan keluarga Zain, karena tidak sedikit pun Zain kasi, ingat bik, mungkin keluarga Zain emang sangat miskin, tapi kemiskinan ini egak akan selama nya, Zain yakin dengan tekat takdir ini akan memutar balik kan yang di bawah ke atas, ingat itu bik, ucap Zain dingin.
". Hahaha kamu anak miskin kok berani menghayal, mana mungkin gadis miskin seperti mu bisa kaya, mustahil". Cibir bibi Zain.
". Kita lihat saja nanti bik, setelah aku membuktikan ucapan ku, jangan pernah katakan kita sodara, karena aku tidak akan mengingat bahwa kita pernah jadi sodara". Ucap Zain lagi dengan tatapan sedingin es, ya g membuat bibi Zain tak nyaman.
". cih, liah saja saya juga tak Sudi punya sodara miskin seperti kalian, cih memalukan, sungguh bodoh kakak ku, mau menikah hi ibu mu, ujung-ujungnya hidup miskin". Ucap bibi Rosa tajam.
". Flesbec off.
". Aku benci ke adaan seperti ini, terlalu di hina dan di tekan, apa salah orang miskin sehingga harus di injak-injak sedemikian rupa oleh mereka, lihat lah, akan saya buktikan. Jika saya bisa dan mampu". Ucap Zain penuh tekat.
Saat ke Daan Zain terpuruk, tampak dari jauh Fathan memantau keadaan Zain, dan di saat yang tepat Fathan hadis sebangai pahlawan.
mobil yang di kendarai Fathan maju berlahan, seolah-olah habir menaprak Zain.
tintiiiin
". Hai kau gadis gila, mau mati ya, berdiri kok di depan jalan". Ucap Fathan sarkas, sedangkan Zain menatap mobil di depan Naya nanar.
". Eh gadis gila, kok diam, kalau mau mati pergie jembatan sana". Ucap Fathan lagi.
". Diam kau, bukan urusan mu". Ucap Zain dingin.
Hai Wak ee ada yang masih setia tidak, jika ada yok nanti kan terus cerita nya, buat yang penasaran tungguin apdetan. Ya ya, jangan lupa like dan komen, terimakasih 🙏🥰
dobel up atau crazy up dong 🙏🙏