NovelToon NovelToon
Takdir Yang Kusalahkan

Takdir Yang Kusalahkan

Status: tamat
Genre:Tamat / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Niethayoel342

Takdir yang tak bisa di pungkir, semua adalah ketentuan Allah Swt
begitupun dengan kehidupan seorang wanita independen dan mandiri yang dijalani oleh Neneng seorang guru bahasa di sebuah lembaga pendidikan
apa saja perihal yang dihadapi oleh seorang Neneng??
ikuti kisahnya di sini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Niethayoel342, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Di bab ini, kita kembali ke bab 2 di depan ya...

...----------------...

"Bapak sama emak tidak setuju neng, eneng nikah sama lelaki eta. Eneng teh masih kuliah, kalau neng maksa bapak ga akan biayain kuliah kamu deui.. " cegah bapak dengan nada sedikit di tekan.

"emak mah kumaha neng wae, kalau memang neng siap dengan segala resiko nya sok wae. Apalagi duda anak 1 terus terang ga akan setuju. Malu sama tetangga malu sama keluarga besar emak di wetan."

emak menyahuti sambil nonton televisi sinetron indosiar favoritnya.

Aku tertegun sejenak, mak ... pa, kalau tidak aku kejeblosan aku mundur mak..ampun mak neng durhaka sama kalian. Tangisku dalam hati.

"sudahlah tunggu kang Ajid yang sedang pelatihan TNI di Bengkulu dia akan melamar kamu." tambah emak.

"mak, harus neng jujur dari sejak Ajid pelatihan ke Bengkulu, neng gak pernah komunikasi mak..pak" tangisku menitikan airmata.

"ya sabar atuh, gitu kalau punya suami tentara mah.." suara bapak lembut, aku masih tertunduk.

A Alam sudah beberapa kali kerumah tapi tidak disambut baik oleh emak dan bapak. Tapi aku bersikeras untuk memperjuangkan hidup bersamanya karena memang aku sudah melakukan hubungan itu beberapa kali dengannya.

Dreeett dreet dreet

Suara dering di silent. Kulirik layar handphoneku. Tertera nomor baru panggilan masuk. Sejenak ku abaikan, namun sudah 3 kali panggilan terlewatkan. Ke 4 x nya mencoba aku angkat teleponnya.

Hening di ujung sana. "hallo, assalamualaikum..." sapaku hangat dengan menahan isak tangis di sudut kamar rumahku. Masih belum membalas sapaanku. Aku tutup sambungan tersebut, dan aku rasa itu hanya orang iseng saja.

...****************...

'aku Ajid, apa kabar neng?'

'maaf dengan segala kesalahan yang aku buat sehingga kesalahpahaman terjadi, mari kita memperbaikinya lagi, sekarang aku sudah mulai beres pelatihan akan aku perbaiki lagi dari awal'

notifikasi pesan masuk dan terbaca. Kusimak kata demi kata setelah 2 tahun sudah meninggalkan lalu kini dia kembali ingin memperbaiki, apa kabar dengan luka dan rasa kecewa yang sudah tertorehkan. Pernah dia berpikir tentang hatiku?

Tentang perasaanku???

Sempat tidak ingin lagi mengulang luka lama dan tak ingin lagi beruusan dnegannya ketika dia memintaku untuk bertemu, namun kuhapus lagi pesan yang akan di send ke nomernya.

Aku teringat masih ada barangnya yang tertinggal di rumahku yaitu cincin tanda dia mau serius padahal pendusta yang beratnya hanya 1gram saja.

'baik, aku tunggu di coffe shop sebrang kafe tempatku kerja jam 4 sore ini' balasku.

Kupastikan dulu ke A Alam agar tidak berpapasan menjemputku ketika aku sedang membereskan dulu hal hal yang belum beres dengan Ajid.

'A, neng pulang sore ya ke kosan jam 6an soalnya ada kuliah tambahan. Aa jangan dulu jemput nanti neng bareng temen.' ku kirimkan pesan singkat ke A Alam. Ceklis dua centang biru ternyata sudah dibaca. Tanpa di balas lagi olehnya. Baiklah aku bergegas mandi dan sedikit polesan serta kerudung pashmina dnegan kacamata hitam, kaos oversize celana levis dengan model pada zamannya. Ku kenakan sepatu sneaker dan tottebag begitu outfitku sudah ready aku berjalan menuju parkiran angkot 02. Beberapa menit sudah berada di lokasi.

Kulirik dari sudut sudut coffe shop, ternyata dia masih di tempat yang sama. Lambaian tangannya mengisyaratkan supaya ku mendekat. Langkahku terasa gemetar bukan perasaan rindu yang ada, malah perasaan benci dan marah entah bagaimana kugambarkan raut mukaku ketika berhadapan dengannya.

"neng, silahkan duduk." dia mempersilahkanku duduk dihadapannya. Kuturuti saja tanpa mengucapkan terimakasih pun. "menu nya neng, nanti aku pesanin." katanya lagi membuka percakapan. Pandanganku tak mengarah kepadanya, hanya keluar jendela. "minuman dna menu kesukaanmu ya neng..."

"gak, usah. Aku gak lama ko, aku hanya ingin mengembalikan barangmu yang tertinggal di rumahku..." kataku dengan nada datar tapi intonasi sedikit ditekan.

"sebentar neng, apa neng ga akan nanya gimana gimana ke aku?"

ilfeel iiyyy aku dengernya, ya allah lelaki macam apa anda yah ?!

Kukernyitkan dahi, sambil kusunggingkan bibir atasku.

"aku minta maaf neng, sumpah demi allah aku telah salah dan telah banyak melukai dna mengecewakanmu. Kalau aku ceritakan ceritanya bakalan panjang neng, tolong neng izinkan aku menjelaskan semuanya..." mohonnya sambil menunduk.

"untuk. Memaafkan itu pasti, tapi untuk kembali seperti yang lalu itu tidak mungkin."

"kenapa?"

"ini, aku kembalikan cincinmu dan salam hormat ku untuk ibu dan bapak mu...." sambil menyodorkan kotak perhiasan kecil berisi cincin.

"tunggu, maksudnya...."

"aku sudah berusaha sekuat tenaga untuk mencarimu dna menunggu kepastianmu, hanya saja batas kesabaranku sudah habis...

"Neneng,, aku sedang berusaha memperbaiki diriku di hari yang lalu beri aku kesempatan lagi.. Aku kematin memang sudah salah langkah, izinkan aku untuk memperbaikinya. Kalau kamu sudha ada yang lain, bandigkan dengan diriku....

Aku terdiam, seandainya aku tidak sedang telat 2minggu ini sudah kuterima kamu kembali...

"aku tau kabar kamu dengan Alam!!!!"

aku terkaget.

"selama kamu belum ham*** olehnya aku akan bertanggungjawab dan menerima semua kekuranganmu begitupun diriku olehmu." sambungnya kembali. Aku tertunduk malu dan menitikan airmata.

"maaf Kang. Sudah terlambat ... Doakan saja yang terbaik untukku begitupun sebaliknya aku akan mendoakan yang terbaik buat Kang Ajid."

"lalu, bagaimana dengan emak dan bapakmu neng... Sungguh aku akan merasa bersalah." suaranya parau.

"Tidak usah berpikir orangtuanya bagaimana, dia dan keluarganya sudah jadi tanggungjawabku!!!!" tiba tiba A Alam mengagetkanku dtaang tiba tiba di depan kami. "sekali lagi, pak tentara yang terhormat, jangan salahkan dia berubah tapi tanyakan pada dirimu karena siapa dia berubah!" lantas dia membawa tanganku pergi meninggalkan Ajid di bangku cafe, kulirik kembali dirinya dari kejauhan. Ya Allah, salah gak sih walaupun dalam hati tidak memungkiri bahwa aku pernah menyayanginya tulus, mencintainya tanpa mengenal waktu, dan pernah merindukannya sampai beberapa lamanya. Dan sekarang takdir berkata lain bahwa aku dan dirinya dipisahkan karena keadaan karena egoku dna egonya yang tak bisa bersatu. Kami yang sama sama salah jalan dengan segala kesalahpahaman.

Ya Allah... Semoga Kau hadirkan yang terbaik unyu kami berdua meskipun tidak bisa bersama sebagai pasangan suami istri aku dna Ajid semoga bisa menjalin tali kekeluargaan bersamanya. Biar kupikirkan kembali bagaimana aku menyampaikannya kepada emak dan bapak dirumah dengan didampingi A Alam yang sudha begitu dewasa menyayangiku, bertanggungjawab dan selalu ada ketika aku membutuhkan bantuannya.

Terimakasih ❤️❤️❤️❤️

...****************...

1
Niethayoel342
Luar biasa
Tadashi Hamada
Kenapa thor bikin pembaca penasaran banget sih? Cepat updatee! 😭
Niethayoel342: tunggu ya say ... follow dulu okeh. terimakasih dukungannya 🙏🙏🙏
total 1 replies
Dulcie
Kapan update lagi?
Niethayoel342: ditunggu ya say
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!