NovelToon NovelToon
Terikat Janji

Terikat Janji

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Cerai / Pelakor / Keluarga / Persahabatan
Popularitas:599
Nilai: 5
Nama Author: SeVi

Kisah perjalanan hidup dan cinta Diana, Puspita dan Edwar yang penuh kerahasian dibalik latar belakang kehidupan mereka
akankan mereka dapat menggapai cinta mereka dan berakhir bahagia. yuks
ikuti kisahnya .

para readers yang baik, ini adalah novel pertamaku jadi maaf kalau banyak salah salah kata. happy reading 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SeVi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan Pertama

Hari Minggu ini Puspita diminta Hartono untuk menemani Diana kesebuah butik untuk fitting baju seragam serta berkeliling untuk membeli kebutuhan Diana.

Awalnya Diana hanya ingin ditemani oleh Mita namun Hartono ingin Puspita juga menemani karna dia ingin Diana dan Puspita menjadi deket dikarenakan kelak Puspita yang aka menjadi sekretaris dan orang kepercayaannya kelak setelah Diana menggantikannya di perusaan kelak.

Akhirnya dengan penuh keterpaksaan Diana mengikuti keinginan ayahnya itu. sedangkan mama Lili tidak bisa mengikuti karena saat ini dia sedang diluar negri bersama papa Bram.

"mama.... Nindy mau ikut pokoknya. Mama kan janji hari ini mama mau ajak Nindy jalan jalan" rengek Nindy saat Puspita memberitahukannya bahwa hari ini dia tidak bisa mengajak Nindy jalan jalan sesuai dengan janjinya beberapa hari lalu, dikarenakan Hartono memberikan perintah dadakan untuk menemani Diana hari ini.

"sayang.... Mama janji, besok sepulang kerja kita jalan jalan ke mall dan nonton bareng, bagaimana? " pinta Puspita kepada puti kecilnya itu.

"aku gak mau Hua Hua Hua......" ucap Nindy yang kemudian menangis dengan kencangnya karena rasa kecewa akan janji yang tidak ditepati oleh mamanya.

"sudah... Bawa saja, coba kamu telpon Diana dan ijin untuk kamu bisa membawa Nindy" ucap ibunya yang dateng menghampiri Nindy dan Puspita dikamar Nindy setalah mendengar suara tangisan cucu nya itu.

"Aku ragu Bu, apalagi hari ini ni keliling terus, takut Nindy kelelahan" jelas puspita kepada ibunya mengapa dia tidak mau membawa Nindy.

"pokoknya Nindy mau ikut mau ikut Hua Hua Hua...." ucap Nindy sambil menangis.

Akhirnya dengan terpaksa Puspita membawa Nindy putrinya bersama dirinya untuk menemani Diana, yang mana sebelumnya Puspita sudah memberitahukan dan meminta ijin ke Diana kalau dia akan membawa putrinya tersebut.

Saat bertemu Diana ternyata Diana sangat semang sekali melihat Nindy, seorang anak perempuan berusia 5 tahun yang ceria dan cantik. Dengan pipi yang sedikit chubby membuat Diana gemes.

Disepanjang perjalanan semua terlihat baik baik saja karna Nindy tidak rewel apalgi ditambah Diana yang ternyata menyukai anak kecil. Sungguh Puspita bersyukur bertemu Diana anak muda yang tidak seperti anak muda pada umumnya. Yang manja dan merepotkan apalagi Diana seorang anak tunggal yang semua kebutuhannya terpenuhi.

"Pasti senang ya menikah dengan lelaki yang dicintai?" tanya Diana kepada Puspita yang sedang duduk disampingnya sambil mengendarai mobil, sedangkan Nindy dikursi penumpang sambil memakan cemilannya yang dibeli Puspita sebelum menjemput Diana. Karna hari ini hanya mereka berdua tanpa sopir untuk melakukan kegiatan dihari Minggu ini.

"Memangnya Diana tidak cinta dengan calonnya?' tanya Puspita balik.

"hemm.... Semua aku lakukan demi mamaku mbak" ucapnya dengan wajah sendunya.

"tapi kan lama lama cinta akan hadir karna kalian akan selalu bertemu setiap harinya" ucap Puspita menyakini Diana. Walau sesungguhnya hatinya berkata lain. Puspita sangat sedih akan pernikahan mereka.

"huft... Semoga aja" ucap Diana sambil memandangi pemandangan perjalanan mereka menuju butik melalui kaca mobil disampingnya.

" Hai Tante, apa kabar?" ucap Puspita kepada pemilik butik yang biasa menjadi langganan istri bosnya itu.

Ternyata butik tersebut atas rekomendasi dari Retno, dan ternyata disana sudah ada Celine dan Ryan juga. Sungguh pertemuan yang membuat hati Diana kesal karena melihat kemesraan antara Celine dan Ryan.

"kamu datang sendiri?" tanya Celine kepada Diana yang baru memasuki butik bersama Puspita dan putrinya. " dimana Edwar?" tanyanya lagi sambil merangkul lengan Ryan.

" iya. Mungkin sebentar lagi dia sampai" jawab Diana lalu pergi menuju ruang dimana berbagai macam pakaian pengantin dipajang agar Diana dan Celine bisa memilih gaun pengantin yang ingin mereka pakai untuk pernikahan mereka nantinya.

Ryan hanya bisa melihat dengan perasaan tidak nyaman karena di masih tak percaya kalau calon adik iparnya adalah Diana sang mantan tunangan, sedangkan Celine tetap bersikap manja seperti biasanya seolah dia tak memperdulikan perasaan Diana.

"sayang.... aku kok mau makan bakso yang pedes tapi maunya disuapin lagi seperti kemarin sama kamu" ucap Celine kepada Ryan dengan penuh manja saat mereka juga memasuki ruangan yang sama.

" iya sayang, nanti setelah fitting kita cari ya" ucap Ryan sambil mengelus ribut Celine.

Diana hanya bisa menghela nafas mencoba meredam emosinya karena melihat kelakuan dua manusia yang tak tau diri. Diana tau kalau saat ini Celine berusaha memancing emosinya jadi dia berubah tegar dan tidak menganggap keberadaan mereka.

"hai... Sorry telat" ucap Edwar kepada Diana yang baru saja memasuki ruangannya.

" ayak masalah, akupun baru saja tiba, iya kan mbak?" ucap Diana sambil melihat Puspita untuk membenarkan tentang dirinya yang juga baru sampai di butik.

"Iya. Kami baru sampai" ucap Puspita kepada Edwar dan Diana.

Saat ini Puspita jadi kikuk karena dia tak menyangka akan bertemu Edwar apalagi saat dia sedang bersama Nindy.

" Ini putrimu?" tanya Edwar sambil mendekati Nindy dan membelai rambut nindy.

"I.. Iya, Nindy namanya" ucap Puspita kikuk.

"wah... Sudah pada hadir semua ya para calon pengantinnya." ucap sang pemilik butik. "ini adalah model baju pengantin yang ada di butik kami, semoga aja ada yang kalian suka" jelas sang pemilik butik sambil memperlihatkan berbagai macam baju pengantin yang terpasang di patung. Merekapun akhirnya memilih baju pengantin dengan pilihan yang sesuai keinginan mereka.,

Celine dan Ryan tampak antusias sekali selama memilih baju pengantin mereka, sedangkan Diana dan Edwar terlihat biasa saja. Mungkin karena pernikahan ini adalah perjodohan dan merekapun sama sama belum memiliki rasa.

Diana beberapa kali hari berusaha menghindari Celine dan Ryan karena sikap Celine yang terlalu manja dan sikap Ryan yang bucin abis membuat Diana panas hati.

Sedangkan untuk Puspita dia menyibukkan diri dengan Nindy dan sesekali melihat Diana saat Diana meminta saran atas baju pengantin yang akan dia gunakan. Karena jujur Puspita merasa sedih sekali melihat lelaki yang dia cintai akan menikah.

"Ma...mama...." teriak Nindy saat dia tak melihat Puspita karena Puspita sedang ke kamar mandi.

"ada apa? Jangan menangis ada om disini" ucap Edwar sambil menarik pelan Nindy dan menggendongnya agar Nindy tidak menangis karena tidak melihat ibunya

"Nindy mau mama om?" ucap Nindy sedih.

" nanti kita cari ya. Mungkin mama sedang keluar sebentar" ucap Edwar.

Lalu mereka berdua duduk disofa untuk menunggu Puspita kembali. Dan saat itu Edwar memperhatikan setiap inci wajah Nindy yang menurutnya wajah bocah ini sungguh tak asing dimatanya, namun dia bingung wajah Nindy mirip siapa.

"mama ...!" teriak Nindy saat melihat Puspita memasuki ruangan. Lalu Puspita mendekati Nindy Yang sedang duduk dipangkuan Edwar.

Puspita merasa sangat bahagia saat melihat kedekatan antara Edwar dan Nindy. Karna momen seperti inilah yang saat diinginkan oleh Puspita, namun s ayang momen momen seperti ini tak akan pernah terjadi karena akhirnya Edwar akan segera menikah dan memiliki kehidupan rumah tangganya sendiri.

"seandainya dahulu aku tak pergi" batin Puspita.

"Duh... Nindy cariin mama ya, maaf ya, mama dari kamar mandi." ucap Puspita sambil mengambil Nindy dari Edwar.

"iya, dia tadi hampir saja mau menangis" ucap Edwar sambil menyerahkan Nindy kepada Puspita.

" Maaf jadi merepotkan" ucap Puspita

" tak masalah" ucap Edwar. " Putrimu cantik seperti mamanya" ucap Edwar lagi.

"terimakasih" Jawab Puspita lalu pergi meninggalkan Edwar. Dia tak mau terlihat terlalu dekat dengan Edwar takut Diana akan berfikir yang aneh aneh.

Setelah fitting baju selesai akhirnya mereka semua pergi meninggalkan butik dan memilih untuk berpisah karena mereka memiliki agenda yang berbeda.

" Aku merasa kalian dekat" ucap Diana memecah keheningan didalam mobil yang membawa mereka kesebuah mall untuk makan dan belanja.

"e...m... tidak juga, hanya kebetulan dulu kami satu kampus" ucap Puspita kikuk karena pertanyaan Diana yang mendadak dan dia sangat takut kalau sampai Diana tau akan perasannya apalagi sampai diana tahu status putrinya sesungguhnya.

"o.... Wah... Gak nyangka ya. Jd boleh dung aku tanya tanya soal Edwar ke mbak" tanya Diana penuh semangat. Karena dia berfikir untuk memulai semua dari nol dengan Edwar dan mengikuti ucapan Edwar waktu kemarin mereka bertemu.

"mmm... Boleh boleh" ucap Puspita.

1
Alexo. ID
Bikin penasaran
Ignacia belen Gamboa rojas
Ceritanya seru banget, jangan biarkan aku dilema menanti update 😭
Yoh Asakura
Karya yang bagus kayak gini pasti harus diikuti sampai akhir 💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!