NovelToon NovelToon
Tu Es Belle

Tu Es Belle

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Bepergian untuk menjadi kaya / Romansa
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Kanian June

Harap bijak dalam membaca.
kesamaan nama keadaan atau apapun tidak berkaitan dalam kehidupan nyata hanya imajinasi penulis saja.

Seorang wanita muda kembali ke tanah kelahirannya setelah memilih pergi akibat insiden kecelakaan yang menimpanya dan merenggut nyawa sang Kakek.
Setelah tiba ia malah terlibat cinta yang rumit dengan sang Manager yang sudah seperti Pria Kutub baginya. Belum lagi sang Uncle dan mantan kekasih yang terus mengusik kehidupan asmaranya.

Lalu di mana hati Alice akan berlabuh? Dapatkah Alice menemukan pelaku pembunuh sang kakek..
Yuk ikutin kisahnya...
jangan Lupa Like Vote Komentar maupun Follow terimakasih..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kanian June, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 24

Setelah mendapatkan penolakan dari Alice akhirnya Steven memilih untuk makan siang sendiri. Sebenarnya Steven ingin mengajak makan siang namun rasanya sikapnya terlalu aneh. Jadi akhirnya dia hanya menyuruh Alice untuk makan siang, barangkali Alice punya keinginan untuk ikut.

Tapi ternyata saat perintah makan siang di lontarkan Steven, Alice lebih memilih untuk menunda waktu makan siangnya.

Hingga akhirnya dia bertemu dengan William dan mereka memutuskan untuk makan siang bersama.

"Alice mana Stev? Kok nggak ikut?" Ucapnya kala melihat Steven berjalan sendiri dari ujung lorong.

"Oh! Maaf pak saya sudah mengusulkan untuk makan siang dulu tapi dia menolak katanya nanggung." Jelas Steven.

"Hm! Yasudah biarin saja, nanti kalo lapar ya dia cari makan. Tau sendiri anaknya gak betahan laper." Kata William dengan tertawa.

Selanjutnya mereka berjalan menuju sebuah restoran yang letaknya hanya di seberang kantor.

Menu cainis menjadi pilihan mereka untuk saat ini, tidak banyak obrolan di antara mereka.

Namun saat makan beberapa suap raut wajah William berubah, seperti menahan rasa sakit. Akhirnya dia meminta izin kepada Steven untuk pergi ke toilet.

Setelah kepergian William datang dua orang wanita menghampiri Steven. Salah seorang wanita berusia sekitar empat puluh tahun berdiri di sebelah Steven yang sedang makan.

Tanpa memperdulikan sekitar tangannya terulur begitu saja menjewer telinga sang anak.

Ia tidak memikirkan apakah anaknya akan malu atau tidak.

"Aw! Sakit sakit!" Teriaknya sambil meletakkan sendok dan sumpit di tangannya. Ia pun segera menoleh pada wanita di sebelahnya yang tidak lain adalah sang mama.

"Mama apa-apaan sih!" Geram mengusap telinganya yang perih.

"Biar tau rasa ya, habisnya kamu itu mama teleponin gak pernah di angkat. Sekarang juga jarang banget pulang nengokin mama. Tau gitu mama gak kasih izin kamu pindah ke apartemen." Rajuk Juliana pada sang anak

"Nanti Steven pulang ma, kita lanjut bahas di rumah aja ya. Gak enak Steven lagi makan sama Pak Bos." Tuturnya dengan lembut seolah berlawanan dengan sikapnya saat di kantor.

Wanita di sebelah Juliana hanya menyimak dan tidak berani ikut bicara. Dia mengamati Steven lekat-lekat dari ujung kaki sampai ujung kepala. Membuatnya terpesona dengan ketampanan Steven, baginya dia hampir saja sempurna seperti Opa Korea.

Tidak heran karena Steven adalah keturunan Indo-Korea jadi darah Korea mengalir kental di tubuh Steven.

"Janji ya nanti pulang ke rumah?" Tanya Juliana dengan pongah memastikan kembali ucapan sang anak.

"Oiya hampir lupa kenalin Stev ini anak temen arisan mama dia cantik lho." Ucap Juliana berbisik tepat di samping Steven.

"Grace kenalin ini anak Tante, namanya Steven. Dan Stev ini kenalin Grace." Ulang sang mama menarik Grace untuk mendekat ke arah Steven.

"Hallo,kenalin Grace." Ujar sang gadis yang dengan semangat mengulurkan tangannya kepada Steven.

"Hm!" Jawab Steven singkat tanpa menoleh sedikitpun, dia malah kembali mengambil sumpit untuk makan. Hingga tiba-tiba kakinya menjadi sasaran empuk sang mama.

"Steven." Ucapnya menerima uluran tangan Grace dan melepaskan kembali secepat kilat.

Hati Grace merasa terhina karena sikap Steven yang cuek dan dingin. Sepertinya dia tidak tertarik sedikitpun dengan penampilan nya. Padahal hari ini dia rela untuk berdandan sedari pagi saat sang mama memberitahu nya bahwa Tante Juliana akan mengenalkan pada anaknya.

"Aduh Grace, maafin anak Tante ya? Dia memang gitu kelewat dingin. Makanya sampai sekarang gak laku-laku." Lirih Juliana yang merasa tidak enak dengan Grace.

"Ah gak apa-apa kok Tante, ini baru pertama kali ketemu next pasti kita bisa lebih akrab." Harap Grace yang mencoba mengukir senyum meskipun ia paksakan padahal dalam hatinya ia mengomel habis-habisan.

'Dasar sok jual mahal,kurang cantik apa aku coba. Awas saja jangan panggil aku Grace kalo nggak bisa dapetin kamu.' Cakap Grace dalam hati sambil melirik Steven.

"Iya Tante jadi gak enak, kamu juga Stev jangan gitu dong yang sopan." Cecar Juliana mengomeli sang anak.

"Eh! Nanti kapan-kapan kita atur jadwal ya buat makan malem bareng, kamu sampaikan sama mama kamu ya Grace. Gimana?" Usul Juliana sumringah

"Ah kalo Grace setuju aja tan, tapi gimana Steven nanti keberatan apa nggak?" Kilah Grace menengok Steven yang masih sibuk menyantap hidangan makan siang nya.

"Mau ya Steven ya? Biar kalian cepet akrab." Saran Juliana dengan sedikit tekanan.

"Serah mama lah." Pasrah Steven menanggapi karena menolak pun tidak ada gunanya, sang mama sudah memberikan kode lirikan tajam terhadap nya.

"Ya sudah ya tan nanti Grace sampai kan ke mama. Oiya Grace izin pamit dulu ya tan masih ada janji sama temen Grace kebetulan juga di sekitar sini." Pamit Grace

"Ah iya kalo gitu kita barengan aja turunnya ya, Tante juga mau ke mall sebelah. Stev kita pergi dulu ya, jangan lupa ya nanti pulang ke rumah. Mama tunggu di rumah, jangan bohongin mama." Pamit sang mama yang hanya mendapati anggukan dari Steven, lalu mereka berlenggang meninggalkan Steven yang masih duduk di meja makan.

Berulangkali Steven melirik jam pada pergelangan tangannya, sudah terbilang lama untuk ukuran pergi ke toilet tapi William tak kunjung kembali.

Sampai makanan di atas piring Steven ludes tak tersisa baru terlihat batang hidung William datang.

"Maaf ya Steven, sepertinya ada yang tidak beres dengan perut saya." Jelas William yang kembali mendaratkan bokongnya di seberang Steven.

"Bapak tidak apa-apa? Mau saya antarkan ke dokter?" Tawar Steven yang merasa iba melihat wajah pucat sang Direktur.

"Tidak perlu Steven, saya sudah menelpon asisten saya. Biar nanti dia yang antarkan ke rumah sakit, kamu ke kantor sendiri tidak apa? Oh iya tolong jangan beritahu Alice ya kalo saya sakit." Mohon William dengan nada yang lirih.

"Ya pak jangan khawatirkan saya, saya tunggu sampai asisten bapak datang ya." Balas Steven

"Boleh, oiya saya juga minta tolong untuk menggantikan saya jumpa dengan klien dari Yoona Company sore ini ya. Sekalian ajak Alice biar dia juga bisa belajar secara langsung." Titah William pada Steven.

"Baik Pak." Tutur Steven menerima perintah dari atasannya.

Tidak lama seorang laki-laki dengan pakaian serba hitam datang menghampiri mereka berdua. Ternyata dia adalah sang asisten yang di maksud oleh William.

Steven akhirnya ikut berdiri lalu membungkuk memberi hormat sebentar ketika William akan beranjak pergi.

Steven akhirnya ikut beranjak dari tempat duduknya setelah memastikan William telah pergi dengan sang asisten. Namun saat ingin menyebrang Steven teringat dengan Alice yang belum sempat makan siang di kantor.

Ia pun memutuskan berjalan ke sebuah bangunan di sebelah restoran yang ia kunjungi tadi. Di sana terdapat kedai yang menjual aneka sushi. Satu paket sushi beserta camilan jadi pilihan Steven, tak lupa Steven juga memesan es coklat untuk Alice.

Entah sesuai dengan selera Alice atau bukan yang penting dia hanya memberikan apresiasi terhadap Alice.

'ah apa aku berlebihan ya'

Batin Steven setelah melihat paper bag di tangannya.

Ia pun bergegas menuju kantor sebelum Alice pergi untuk makan siang.

1
Kanian June
Maafkan aku anak lagi sakit gak bisa di tinggal /Sob/
Choi Jaeyi: astaga, semoga cepat sembuh🥺🤲🏻
total 1 replies
Choi Jaeyi
lanjut thor, yg semangat yaaa. btw lama nih kamu nggk mampir di tempatku, sibuk kh beb😭
Choi Jaeyi
ngeri ancamannya😭
Fatma Kodja
wah Oma berlian ternyata jahat, jangan" kecelakaan yang terjadi pada Kakek Antoni dan Alice juga ulahnya Oma berlian
Kanian June
Thankyou kak /Whimper/
Kanian June
ok aku edit thankyou yaaaaa /Grin/
Kanian June
Astaga efek sambil gendong bocil lagi sakit ini ketik nya pada ngawur/Facepalm/
Kanian June
tunggu ya
Aurora79
William ini ternyata adiknya si Jhon kayanya...😁😁😁
Aurora79
Darren, bukan Darah...
Aurora79
Hampir, bukan Hamil.kak...😂😂😂
Choi Jaeyi
lanjut syangku, ttap semangat yaaa😍
Kanian June
ada udang di balik bakwan /Joyful/
Kanian June
semangat kembali /Grin/
Kanian June
biar sekali kali loh /Shhh/
Kanian June
Terimakasih support nya /Grin/
Choi Jaeyi
bisa aja kamu wkwkk
Aurora79
Semangat kak...😊🍻
Choi Jaeyi
kiw kiw, dilirik cewek nih wkwkk
Aurora79
Enggak membosankan koq, kak... Malah enak, jadi baca santai...😊🌹
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!