NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Hot Daddy

Menikah Dengan Hot Daddy

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Balas Dendam / Ibu Pengganti / Anak Kembar / Cinta Paksa / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:76.1k
Nilai: 5
Nama Author: Kacan

Sheila Cowles, seorang anak yatim piatu, menjalani kehidupan sederhana sebagai cleaning service di sebuah toko mainan anak-anak.

Suatu hari, karena kecerobohannya, seorang wanita hamil besar terpeleset dan Sheila menjadi tersangka dalam kejadian tersebut.

"Kau telah merenggut wanita yang kucintai. Karena itu, duniamu akan kubuat seperti di neraka," kata Leonard dengan penuh amarah.

"Dengan senang hati, aku akan menghadapi segala neraka yang kau ciptakan untukku," jawab Sheila dengan tekad yang bulat.

Bagaimana Sheila menghadapi kehidupan barunya sebagai ibu sambung bagi bayi kembar, ditambah dengan ancaman Leonard yang memendam dendam?


🌹Follow akun NT Othor : Kacan🌹

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kacan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MDHD 24 (Membuat Seisi Rumah Tercengang)

Sore hari terasa begitu menyebalkan bagi Sheila, dengan wajah terlihat kusut serta bahu luruh dirinya keluar dari kamar dengan langkah tertatih. Sungguh, Leonard benar-benar merealisasikan apa yang keluar dari mulutnya.

Sial sekali rasanya. Pria itu pergi begitu saja setelah mendapatkan kepuasan dari tubuhnya. Sheila merasa menjadi seperti sebuah bunga yang dihinggapi lebah, ketika lebah itu puas dalam menikmati nektarnya maka lebah itu akan pergi terbang.

Kini Sheila hanya bisa menahan perih di pusat tubuhnya setiap kali ia melangkah.

Sheila melipat bibirnya, berusaha menahan ringisan agar tidak meluncur. Jangan sampai orang lain melihat kekacauan dirinya.

Langkah yang terasa berat bagi Sheila akhirnya berhenti di sebuah kamar bernuansa merah jambu.

Perlahan Sheila membuka pintu kamar bayi kembarnya. Benda persegi panjang itu Sheila dorong dengan penuh kehati-hatian hingga menimbulkan celah yang lama kelamaan celah itu semakin lebar.

Mata Sheila mengerjap pelan, ia melihat Rose senantiasa berada di dekat baby box si kemar.

“Hai Rose.” Sheila tersenyum canggung sembari melangkah masuk, tidak lupa ditutupnya pintu kembali dengan rapat.

Wanita yang disapa oleh Sheila menoleh. Rose menarik kedua sudut bibirnya sambil mengangguk kecil.

“Maaf aku tidak banyak membantumu hari ini,” ucap Sheila pelan, matanya yang indah menatap ke arah dua bayi gembul yang tengah terlelap.

Rose, babysitter berumur 30 tahun. Ia mengangguk sejenak. “Tidak apa, Nyo—”

“Sheila, panggil aku Sheila tanpa embel-embel ‘nyonya’. Aku sama sepertimu, Rose.” Kepala Sheila menoleh, ia sedikit terkekeh hingga bahu rapuhnya terguncang kecil.

Melihat itu, Rose hanya bisa mengulas senyum sungkan tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

Kepala Sheila kembali menunduk, menatap dua bayi gembul dengan mata memicing.

“Kenapa hidung baby twins terlihat memerah, dan juga mata terlihat basah?” Kening Sheila mengernyit, ia bertanya pada wanita di sampingnya tanpa mengalihkan pandangan matanya dari si kembar.

Tubuh Rose bergerak gelisah, kepalanya tertunduk dalam. “Sedari tadi nona Viona dan Viola menangis. Sudah kenyang, bahkan popok sudah diganti. Akan tetapi, nona kembar tidak mau berhenti menangis sejak kepergian em … kau,” jelasnya.

Hati Sheila terasa nyeri, seperti ada belati tajam yang menikam kuat ke dalam relung hatinya. Rasa bersalah menyeruak masuk, memenuhi dadanya sehingga tercipta rasa sesak yang tak dapat disangkal.

“Maafkan Mama.” Suara Sheila bergetar, dengan penuh sesal dirinya menjulurkan tangan ke pada dua pipi bayi kembarnya.

Terlampau lembut ia menggerakkan ibu jarinya secara bergantian pada gumpalan lembut itu. Tanpa bisa dicegah bulir-bulir bening meleleh melewati sudut mata Sheila.

Punggungnya bergetar kecil, susah payah dirinya menahan isak tangisnya agar tidak lolos dengan mengigit bibirnya sendiri.

Rose menjadi saksi atas kesedihan serta penyesalan Sheila. Rose cukup bingung dengan apa yang tengah dirinya saksikan.

Di matanya, Sheila terlihat seperti seorang ibu yang begitu mencintai anaknya. Rasa penasaran Rose mencuat keluar. Namun, sebisa mungkin ia berusaha abai sebab atas perintah Leonard dirinya bekerja tanpa ikut campur apa yang terjadi di rumah megah ini.

“Seperti kata tuan, apa pun yang aku lihat di rumah ini tidak boleh diketahui oleh orang luar. Cukup diam dan jangan ikut campur,” ucap Rose dalam hati.

“Rose kau istirahatlah, biar aku yang menjaga baby twins.” Lengan Sheila bergerak menyeka jejak air matanya, ia menoleh ke arah wanita yang tengah mengamatinya.

Terdengar helaan napas berat, dan itu berasal dari Rose. “Maaf, t-tapi tuan tidak mengizinkan aku membiarkanmu bersama nona kembar sendiri di dalam kamar ini.”

Tangan Sheila meraup wajah frustasinya dengan kasar. Leonard tak pernah kehabisan akal dalam menciptakan neraka untuknya.

Sheila merasa semua yang terjadi padanya tidak adil. Ia tidak suka timpang sebelah. Maka dari itu, dirinya mulai memikirkan ide untuk menciptakan neraka juga agar Leonard turut merasakan apa yang dirinya rasakan. Yaitu, terbakar karena rasa amarah dan kesal.

*

*

*

Dinginnya malam terasa begitu mencekam. Di tengah kemewahan yang ada, Sheila duduk di kursi yang berada di dapur. Ia menyantap makanannya dengan lahap di dekat wastafel. Tak perduli di mana saat ini dirinya tengah berada, sebab rasa lapar sudah menguasai dirinya.

“Ck, rakus sekali dia. Seperti orang kelaparan,” cibir Ava yang berada tak jauh dari Sheila.

Clare yang juga berada di dapur tengah merapikan alat masak, ia ikut menimpali ucapan sahabat seprofesinya dengan mengangguk diiringi mata sinis yang membidik Sheila tajam.

Sheila mengangkat kedua bahu tak acuh. “Aku memang kelaparan,” sahutnya cuek.

“Baru kali ini seorang nyonya Smith makan di dapur. Nyonya Zora tidak pernah makan di tempat ini. Ya kan, Ava.” Clare tersenyum puas begitu melontarkan kalimat sarkas tersebut yang diarahkannya pada Sheila.

Kepala Ava mengangguk, lantas ikut tersenyum seperti Clare. “Clare kau ini bagaimana sih, tentu mendiang nyonya Zora tidak pernah berada di dapur. Sebab, tuan Leonard begitu mencintai dan sangat menjaga mendiang nyonya Zora.”

Sheila melahap suapan terakhirnya dengan santai, lalu memutar kursi yang di dudukinya menjadi berhadapan dengan Ava dan Clare. Wajah Sheila terlihat tenang, kedua alisnya terangkat tinggi seiring dengan senyum kecil yang menghiasi bibir merah jambu alaminya.

“Lihat ini!” Sheila mengibaskan rambutnya, menunjukkan bekas keunguan yang tercetak jelas di tengkuk lehernya.

Mata Ava dan Clare terbelalak seketika, mulut keduanya menganga. Mereka jelas tau apa yang ditunjukkan oleh Sheila.

“Cinta atau bukan, itu bukan urusan kalian. Tolong garis bawahi kata-kataku ini!” Sheila berdiri tegak, ia kembali merapikan rambutnya yang tergerai. Menutupi bekas keunguan yang diciptakan oleh Leonard.

Dengan mengangkat dagu tinggi, Sheila berjalan melewati Ava dan Clare yang terperangah di tempat begitu saja.

Piring kotor bekas makannya ia tinggalkan, menyerahkan urusan itu pada dua wanita yang memiliki mulut pedas bak cabai.

“Tutup mulut kalian, Perawan tua!” Kaki Sheila sudah melangkah jauh, tanpa membalik badan Sheila melambaikan tangannya.

“Kurang ajar! Apa maksudnya mengatai kita perawan tua.” Ava tersadar dari keterkejutannya, ia menepuk pundak Clare yang masih mematung tak bersuara seraya mencebik.

Mata Clare mengerjap tak percaya. “Kau melihat tanda itu, kan? Apa otakmu juga memikirkan apa yang aku pikirkan, Ava?”

Ava menatap wajah sahabat seprofesinya dengan mata tak berkedip. Kepalanya mengangguk cepat. Seketika rasa kesalnya karena dikatai perawan tua sirna, berganti dengan wajah serius.

“Gila! Dia wanita gila, aku jadi takut terus menghinanya,” ucap Clare sambil membalas tatapan Ava.

Sementara itu, langkah Sheila sudah sampai pada ruang makan. Ia melirik Leonard yang tengah makan lewat sudah matanya.

Entah mengapa sebuah ide terlintas di kepala Sheila, lantas ia menghentikan langkahnya tepat di samping Leonard.

“Untuk apa kau ke sini?” Tangan Hanny berhenti bergerak, sorot matanya yang tajam menilik Sheila dengan ganas.

Kepala Sheila terangkat tegak, kedua sudut bibirnya melengkung indah. “Tentu saja menyapa suamiku,” ucapnya riang sembari mengibaskan rambutnya, menunjukkan mahakarya Leonard yang berada di tengkuknya.

Mulut Hanny menganga lebar, napasnya seketika berubah berat. Ia hampir kehilangan kewarasannya saat melihat jejak biru keunguan itu.

“Ya sudah, lanjutkan makan ya Tuan Leonard yang terhormat. Aku menunggumu di kamar.” Suara lembut Sheila mendayu-dayu. Dengan tubuh membungkuk ia menjatuhkan satu kecupan di pipi kakan Leonard, lalu lari begitu saja.

Tubuh Leonard menegang, mulut yang tadinya bergerak kini berhenti mengunyah.

“Leo apa-apaan ini?” Tangan Hanny mencengkram kuat garpu dan sendok di tangannya.

Leonard menelan makanannya dengan susah payah, lalu berdiri tegak di depan meja makan.

“Aku tidak ingin membahasnya sekarang, Mom,” ucap Leonard.

Pria itu berlalu pergi, meninggalkan Hanny dalam amarah yang meradang.

***

Leonard membanting pintu dengan emosi menggebu-gebu, dadanya naik turun dengan napas tidak teratur.

Tubuh Sheila terlonjak kaget, ia membalik badan. Melihat sosok yang berjalan ke arahnya dengan wajah penuh emosi.

“KAU ….”

Bersambung ….

Apa yang akan terjadi selanjutnya?🤔

1
Suryani Yani
ahhhhh bilang ajh klo emang sma² pengen aahhhaaaa gengsi bgt b.2 /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Boma
santap habiiiiis
indah vanhouten
Update terus kak,
Dewi Anggya
Sheila jg hobbi mancing.. akhirnya kena jg atw emg sebenarnya sm²rindu Krn libur 5 bulaaaan 🤣🤣🤣
merry jen
kykyy sheila gk jdi kburr nie ,,mancing mancing singa stress trss bukn mkrinn caraa gmn ungkapin kbnrnn ktmuan zoraa Dann gmnn cara yy kburr tnp bw twiss atau bw ajj twiss ,,klo mau bls dendm y jgn bw twis toh mrkk GK bklnn knlinn kmu sbgaii mmyy Krn drmhh itu atau dhpp singa gk ad ft kmuu yg ad ft zoraa donkkk 🤣🤣🤣gk sabarr nungguin sheila pergi dr hdp singa sm ankyy ,,biar mulutt singa krjjaann 😭😭😭ajjj knn selama inn mulut berkoar koar pedass ajjj
indah vanhouten
lanjut
Dewi Anggya
jangan bilaaaang bahwa kau rada² insyaf Leo...truuus knp dgn jantungmuuu soaaak Tah butuh direparasi dibengkeeeel yaaaa🤣🤣🤣🤣🤣🤪🤭
dyah EkaPratiwi
ditunggu Leonard bucin
Kacan: semoga Leonard bisa bucin ya zeyeng,🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
mom'$ nji
nah kan dag dagan hate nya
Kacan: pertanda serangan jantung itu😂😂😂😂🙈
total 1 replies
Boma
rasa bucin segera merayap😄😄
Kacan: hap, lalu ditangkap🙈🙈🙈🙈
total 1 replies
Faulinsa
lanjut kak
Kacan: siap zeyengku 😘😘😘😘😘
total 1 replies
Siti Amanah
hah tuhkan UD mulai bucin siap siap aj di bikin bunting h...ha...
Kacan: bersiaplah Sheila🤭🏃🏃🏃
total 1 replies
Faulinsa
Benih-Benih kerinduan binti kecanggungan menuju benih kebucinan, ditunggu kebenaran akan muncul nya penyebab meninggal nya Zora. Bang Halley Jangan-jangan kakak kandung Sheila ni??
Kacan: Wah suka Othor yang begini ni🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
Pradyta
Wah wah si Leon udah KDRT kalau begini udah tdk termaafkan...lebih baik Sheila pergi jauh dari hidup Leon atau gugat cerai, biarkan aja si Leon kesepian dg segala penyesalannya ditambah lagi dg kebenaran siapa sesungguhnya pembunuh Zora
Kacan: Anti main tangan club, ya kan zeyeng😎😎😎🦾 hempaskan Leonard
total 1 replies
Siti Amanah
suami kejam kayak Lio minta di kasih pelajaran ,semoga kelak kamu bucin Lio.
4U2C
jangan disunat thor langsung buang semua tuh terong Leo baru tahu rasa🤣🤣🤣🤣🤣 biar enggak ada yang dipakai lagi enggak bisa enak-enakkan lagi 🤣🤣🤣🤣🤣
4U2C: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Kacan: wadoh kamoh ini🤣🤣🤣🤣🤣🤣nanti pabriknya tutup dong😂😂😂
total 2 replies
merry jen
kburr sheila kshhnn gk tega liat kmuu di perlakukan seperti ituu ,,dhina ddpnn org lainn dblg pengasuhh gk di akuiin sstss mu adlhh istri y Leo tp mau tdrinn kmuu crii kepuasaan SM kmuu knpp gk sewaa jalangg ajj ketauan dbyrr seengkk y ad hrgy yy ,,lahh kmuu UD di cap pengasuhh tnpa gajii pemuasan nafsu tnp byrnn ,,istri juga gk di akuii,,baby twins bukn hdiah x mkin lm kmu dstuu mngkin mkin mndrtaa org gk bklnn sadrr klo kmu gk pergi Sheila ,,
Kacan: Mari kita sadarkan Sheila, Zeyeng. Sheila dalam posisi bimbang🥺🥺🥺🥺
total 1 replies
merry jen
kburr sheila kshhnn gk tega liat kmuu di perlakukan seperti ituu ,,dhina ddpnn org lainn dblg pengasuhh gk di akuiin sstss mu adlhh istri y Leo tp mau tdrinn kmuu crii kepuasaan SM kmuu knpp gk sewaa jalangg ajj ketauan dbyrr seengkk y ad hrgy yy ,,lahh kmuu UD di cap pengasuhh tnpa gajii pemuasan nafsu tnp byrnn ,,istri juga gk di akuii,,baby twins bukn hdiah x mkin lm kmu dstuu mngkin mkin mndrtaa org gk bklnn sadrr klo kmu gk pergi Sheila ,,
Kasmiwati P Yusuf
torrr..aku mau si leo mati lemas,air mata darah ngejer cinta istriny.. kejam bner jd org..
Kacan: Leo ngeselin bener ya zeyeng🤕🤕🤕
total 1 replies
Dewi Anggya
suami gilaaaaaaa, giliran istrinya dilirik laki² laiiin teriak klo itu pengasuh....tp doyan ditiduriiiin...dasaaar kau leoooo lempaaar lempeeeer 1 kabupaten baru nyahooooo😤😤😤🤭
Dewi Anggya: iya juga yaa🤭🤭🤭
Kacan: mati dalam keadaan kekenyangan ini mah🤣😂😂😂 apalagi kalau lemper ayam🤭
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!