NovelToon NovelToon
Baby Genius Tuan Muda Arogan

Baby Genius Tuan Muda Arogan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Single Mom / Anak Genius / Anak Kembar
Popularitas:42.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ika Dw

"Usir dia dari rumahku! Aku tidak ingin melihatnya ada di sini!"

"Tidak, jangan usir aku, aku mohon!"

Agatha menangis saat tangannya ditarik keras oleh dua orang bodyguard yang bekerja pada Louis Fernando, seorang pengusaha kaya yang berpengaruh di kotanya.

Agatha difitnah oleh mertuanya telah berselingkuh dengan pria lain yang tak lain teman dari Louis sendiri.

Setelah keluar dari kediaman suaminya, Agatha hidup terlunta-lunta di luar dengan keadaannya yang tengah berbadan dua. Hidupnya sangat miris tanpa ada keluarga yang mempedulikannya, pada dasarnya Agatha memang dibesarkan di panti asuhan, dia tidak pernah mengetahui siapa orang tua kandungnya.

Lima tahun kemudian, Agatha kembali dengan keadaan yang berbeda, dia memiliki dua anak kembar yang sangat pintar dan sangat menyayanginya.

Mungkinkah Agatha akan menyembunyikan identitas si kembar dari suaminya?

Atau mungkin dia akan kembali setelah si kembar mengetahui bahwa Louis adalah Ayah kandungnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24. Aku Bahkan Bisa Membuatmu Masuk Rumah Sakit Jiwa

Louis dengan percaya dirinya menjemput si kembar di sekolahnya. Rencananya ia ingin mengorek keterangan dari si kembar, karena percuma saja meminta penjelasan dari Agatha, bukannya mendapatkan jawaban, tapi malah mengajaknya bertengkar.

Dengan berbekalkan kepercayadiriannya, Louis memasuki salah satu kelas di mana si kembar menimba ilmu.

"Permisi, maaf mengganggu waktunya sebentar. Apakah ini kelasnya si kembar?" tanya Louis pada guru yang mengajar di kelas itu.

Bu guru menautkan alisnya saat pria itu mencari si kembar tanpa memberikan penjelasan yang tepat. Ia hanya takut jika saja pria itu memiliki niatan buruk terhadap murid-muridnya, apalagi di musim penculikan anak yang makin marak, orang tua murid menyarankan agar tidak sembarangan melepaskan murid tanpa persetujuan orang tuanya.

"Emm, maaf sebelumnya, kalau boleh tahu Bapak ini siapanya si kembar, dan si kembar siapa yang anda maksud. Di sini ada beberapa murid kami yang kembar, jadi kami nggak bisa kasih izin siapapun untuk menemui atau menjemput murid kami tanpa izin dari orang tuanya," balas ibu guru.

Louis mengedarkan pandangannya ke arah murid-murid yang duduk di bangkunya masing-masing. Dia tersenyum saat tatapannya tertuju pada kedua bocah kembar yang duduk di bangku belakang.

"Nah, itu mereka. Itu anak saya," tunjuk Louis pada Kenzo dan juga Kenzie.

Kedua bocah kembar itu tentunya sangat senang dijemput oleh orang yang baik hati padanya, walaupun ibunya selalu memintanya untuk tidak terlalu dekat dengannya.

"Anak anda? Anda serius dengan ucapan anda, Pak? Soalnya menurut kabar si kembar, Ayahnya pergi dan tidak pernah kembali. Bahkan mereka menganggap Ayahnya sudah ditelan bumi. Kok anda yakin kalau mereka itu anak Bapak. Jangan-jangan Bapak ini berniat untuk menculik mereka dari sini."

Si kembar langsung berdiri dan berlari menemui Louis. Mereka tidak ingin Louis dianggap orang jahat oleh gurunya.

"Ibu guru, dia ini Daddy kami. Daddy sudah kembali, dan sekarang mau jemput kami."

Mereka serempak ingin menyelamatkan Louis dari tuduhan buruk guru di sekolahnya.

Walaupun mereka bukanlah anak kandung Louis, tapi mereka tak rela Louis dicap buruk oleh orang-orang di sekitarnya.

Bu Nayla berjongkok mensejajarkan dirinya dengan si kembar yang berdiri di depannya. "Benarlah seperti itu? Jadi kalian yakin kalau beliau ini Ayah kalian?"

Untuk memastikan kebenarannya, Bu Nayla memberikan beberapa pertanyaan untuk dijawab oleh si kembar.

"Iya, tentu saja kami yakin. Dia memang Daddy kami yang hilang. Ibu guru nggak boleh jahat sama Daddy kami."

Mendapatkan pembelaan dari si kembar, membuat Louis langsung besar kepala.

Tanpa membuat alasan, si kembar sudah membantunya untuk keluar dari masalahnya. Kalau masalahnya dengan Agatha, ia tak begitu mempedulikannya, tapi kalau masalahnya dengan orang lain, tak mungkin juga ia menghindarinya, yang ada semua pasang mata akan menaruhnya curiga.

"Kalau begitu maafin Bu guru ya Ken, Bu guru hanya menjalankan amanah dari ibu kalian. Ibu kalian sudah menitipkan kalian pada kami."

Walaupun tidak terlalu percaya dengan ucapan si kembar, tapi Bu Nayla mencoba untuk mempercayainya.

Dihatinya masih khawatir, si kembar hanya ingin dibohongi dengan diiming-imingi hadiah.

"Tuh kan, anak saya mengakui kalau saya ini Ayahnya, masa Bu guru nggak percaya. Ini saya tinggalkan kartu nama saya, biar Bu guru mudah menghubungi saya."

Louis mengambil dompet dan mengeluarkan tanda pengenal pada Bu Nayla. Dia juga memberikan kartu namanya lengkap dengan nomor teleponnya.

"Sekali lagi saya minta maaf ya Pak, saya tidak berani melanggar peraturan yang telah disepakati bersama orang tua murid. Tapi dengan si kembar mengenali Bapak, ditambah lagi dengan Bapak menyerahkan kartu pengenalnya, sekarang saya jadi yakin kalau Bapak memang Ayah dari si kembar."

Lusi yang duduk satu kelas dengan si kembar ikut senang, karena pada akhirnya si kembar bisa bertemu kembali dengan Ayah kandungnya.

"Wah, selamat ya kembar, kalian memang hebat. Di saat ulang tahun kalian, kalian dapat kado kedatangan Ayah kalian."

Tatapan Lusi tertuju pada Louis, pria yang ditemuinya saat ulang tahun si kembar.

Waktu itu dia memang tidak mengenali pria itu, tapi kini ia ingin mengenalkan dirinya sebagai kekasih si kembar.

"Halo Uncle, namaku Lusi. Aku pacarnya si kembar."

Semua murid yang ada di dalam ruangan itu menggelakkan tawa. Begitupun juga dengan Louis, dia melebarkan tatapannya dengan wajah bengong.

Anak sekecil tikus saja sudah mengerti pacaran. Entah apa yang sudah diajarkan oleh Agatha pada mereka hingga ceroboh membiarkan mereka berpacaran.

"Kamu serius pacarnya anaknya uncle?"

Louis menahan tawa tak ingin merendahkan martabat putranya di depan teman-temannya. Dalam hati ia mengumpat, ternyata lebih pintar putranya dibandingkan dirinya dalam hal percintaan.

"Ya serius lah, kalau uncle tidak percaya, tanya saja pada kembar."

Tak mungkin Louis berpikir untuk ngelawak di kelas si kembar. Tujuannya datang menemui si kembar hanya ingin mengetahui asal usulnya.

"Oke, Uncle percaya kok. Tapi saran Uncle, sebaiknya kalian sekolah saja yang pintar. Anak kecil kan dilarang buat pacaran. Daripada pacaran, mendingan berteman. Nanti saja kalau sudah dewasa, kalian akan tentukan dengan siapa kalian menjalin hubungan."

Dalam hati Louis menggerutu. Bukan karena ia tak menyukai Lusi, tapi menyayangkan jika otak sepolos itu diisi oleh percintaan. 'Ada-ada saja, buang ingus sendiri saja kagak bisa malah mau pacaran.'

"Bu guru, kedatangan saya kemari hanya ingin meminta izin untuk membawa anak-anak saya keluar. Hari ini ibunya sedang sibuk di kantor, dia juga sudah mengizinkan saya untuk menjemput mereka. Mohon pengertian Bu guru untuk memberikan izin saya membawa anak-anak."

Bu guru yang sudah diyakinkan oleh si kembar bahwa pria yang datang menjemputnya itu Ayah mereka, dia pun tak keberatan dan mengizinkan Louis untuk membawa Kenzo dan juga Kenzie.

"Baik Pak. Karena anda sudah mendapatkan izin dari nyonya Agatha, saya akan izinkan anda membawa si kembar."

Louis tersenyum lega, padahal ia tak meminta izin pada Agatha hendak membawa anak-anaknya.

Jangankan meminta izin, pamitan saja dia ogah. Setelah Agatha mengancam, semakin tak nyaman saja ia mengerjakan pekerjaannya, akhirnya ia berinisiatif untuk menemui si kembar di sekolahnya.

"Ayo kalian berdua, lekas kemasi alat tulis kalian, Daddy akan mengajak kalian makan di luar."

Dengan percaya dirinya, Louis mengajak anaknya untuk makan di saat jam pelajaran berlangsung. Ia tak peduli bagaimana pemikiran Bu guru terhadap dirinya.

Setelah mengemasi alat tulisnya, si kembar membawa tas punggungnya dan pamitan pada gurunya. Mereka yang masih polos, tidak tau apa rencana Louis terhadap mereka.

'Hmm, kena kamu Agatha. Jangan berlagak belagu setelah membuatku gila. Aku bahkan bisa membuatmu masuk rumah sakit jiwa.'

1
Erna Risky
wajahnya saja mereka mirip kok gak ngerasa sich lois , JD CEO kok bodoh banget ,punya duit punya asisten kok gak minta nyelidiki dulu klau penasaran. trs itu rahasia ibukny kok gak terbongkar2
nadira ST
noh dadimu masih hidup goblok lagi
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Yurniati
di hujat anak sendiri apa rasanya lois,sebagai bapak masih menyangkal itu anak sendir seorang pria dewasa,tak merasakan jiwa kebapak,an
Jengendah Aja Dech
❤️
ardiana dili
lanjut
Melia Gusnetty
cerita nya sm dgn yg d sebelah..cuma beda nama saja..dn anak nya kembar cewek cowok...
Hendro 212
louis tolol
Allisa Khorunnanda
Kecewa
Nadyne
jahat sekali si Louis.....
ih ih ih...... bakalan nyesel sampai ke ubun2 kalau tau si kembar anaknya dan Agatha ngak bersalah .
ardiana dili
lanjut
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Yurniati
apa yang akan terjadi selanjutnya dengan si kembar,,,,,🤭👍💪
Sunarti Narti
kpn sambungnya
rahmiwahyuni
sumpah cerita bagus banget tapi kok ceo bodoh bangat kayak jadi gak menarik lagi cerita aku berhenti mengikuti cerita ini /Facepalm//Doubt//Yawn//CoolGuy//Casual//Pooh-pooh/
Nadyne
aduh Thor kenapa u ciptakan CEO bodoh seperti Louis.....
bertanya di jawab tapi tapi ngak percaya......
masih ngeyel bertanya terus.....
kasih dikit multi vitamin buat otaknya Louis yg egois biar bisa buat mikir..... biar tidak cuma menganggap benar analisanya sendiri yg ternyata sungguh sangat salah.....
Candra Woods
mari kita pentokin kepala Louis rame2 biar lupa ingatan sekalian😁😁😁😁
Yeni Astriani
baru kali ini lihat ada laki2 bodoh dn jadi suami terbodoh, harusnya lakukan dna aja, atau selidiki foto itu benar editan apa gk nya, utk apa sekolah tinggi2 ternyata otak nol/kosong. lanjut thor
ardiana dili
lanjut
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!