Alceena harus menelan kekecewaan saat pernikahannya dibatalkan secara sepihak oleh calon suami, karena ada rumor yang beredar jika dirinya mandul.
Alceena tidak merasa jika dia seperti yang diberitakan pun berniat untuk membuktikan pada seluruh orang bahwa dirinya bisa memiliki keturunan. Dia melakukan program hamil dengan metode inseminasi buatan, memasukkan sel dari bibit kehidupan seorang pria misterius yang bersedia mendonorkan sedikit cairan penting tersebut, tanpa melakukan hubungan badan.
Namun, tanpa Alceena ketahui bahwa pendonor bibit kehidupan tersebut adalah Dariush Doris Dominique, seorang pengusaha muda di Eropa sekaligus musuh dan orang yang selalu dia hindari sejak dahulu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NuKha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 35
Aldrich mengepalkan kedua tangan seerat mungkin. Menahan gejolak amarah di dalam hati karena mendengar ucapan Alceena yang sangat menusuk itu. “Hentikan, Ceena! Aku memang bukan anak kandung di keluarga ini, tapi kau tak berhak menghinaku seperti itu!” serunya dengan suara lantang.
Alceena tetap dengan mode angkuhnya. Dia tak melunak sedikit pun. “Kau juga tak berhak mengaturku! Mau aku hamil dengan anak musuhku atau pria lain pun bukan urusanmu!” Alceena juga tak mau kalah.
“Dengar, seumur hidupku, aku sangat membenci orang yang suka ikut campur. Sudah ku coba untuk tetap menghargaimu sebagai kakakku, tapi kau tak sadar diri juga! Jadi, jangan salahkan aku jika mulutku ini berkata pedas!” Alceena kembali memperingatkan Aldrich agar tak melebihi batas.
Aldrich mengela napas panjang. “Fine, semoga inseminasimu berhasil.” Dia akhirnya mengalah untuk tak melanjutkan perdebatan yang memantik emosi Alceena. Hatinya terasa sakit saat mendapatkan hinaan dari orang terdekat. Bahkan baru pertama kali ini mendengar adik tirinya berkata kasar.
Aldrich memutar tubuh, membuka pintu dan hendak keluar kamar Alceena. Tapi, suara wanita itu mendadak mengudara di telinganya. Dan kaki pun berhenti mengayun.
“Apa kebetulan kau yang menyebarkan rumor jika aku mandul?” tuduh Alceena. Jika Dariush—kandidat tersangka pertama sudah terbukti tak bersalah, saatnya mencurigai orang yang memiliki motif untuk melakukan hal picik yang terjadi sepuluh hari lalu.
Aldrich membalikkan tubuh, menatap Alceena dari jauh. “Aku menyukaimu, tapi tak berarti sampai tega melakukan seperti yang kau tuduhkan. Sama saja aku mencoreng nama baik keluarga Pattinson yang sudah membesarkanku,” jelasnya dengan wajah yang terlihat serius. “Bahkan, aku baru tahu jika kau dikabarkan mandul saat sudah sampai di sini.”
Alceena memutar bola matanya seolah tak percaya begitu saja dengan ucapan Aldrich. “Sudahlah, sana pergi. Tak peduli mau kau atau bukan yang menyebarkan rumornya. Tapi ku pastikan akan menemukan pelakunya, cepat atau lambat! Siap-siap saja kau akan dicoret dari daftar pewaris keluarga Pattinson jika terbukti bersalah.” Dia mengibaskan tangan agar Aldrich segera menghilang dari pandangannya.
Alceena melihat bagaimana reaksi wajah kakak tirinya saat mulut melontarkan ancaman. Aldrich terlihat tenang dan seperti orang yang tak bersalah. Tentu saja membuatnya semakin bingung apakah pria itu bersalah atau tidak.
“Sial! Satu-satunya orang yang bisa membantuku membuat pemilik Hot News mengungkap dalangnya adalah keluarga Dominique.” Selepas kepergian Aldrich, dia menggerutu seraya berbaring di atas ranjang empuknya.
Alceena mengelus perut seraya berpikir cara lain agar membuat pemilik Hot News mau membuka suara padanya. Mana mungkin dia mau meminta pertolongan dengan Dariush, bisa-bisa pria itu semakin besar kepala jika dirinya nampak membutuhkan bantuan.
Sebanyak apa pun Alceena berpikir, tetap saja berakhir pada Dariush yang mampu membantunya. “Haish!” Kedua tangan pun mengacak-acak rambut karena hanya nama itu yang terlintas. “Masa bodolah, mencari dalangnya bisa dipikir belakangan. Sekarang yang terpenting aku hamil dulu dan memviralkan beritanya agar semua orang tak memandang rendah aku lagi.”
Alceena pun memilih untuk istirahat. Mencoba berhenti memikirkan Dariush yang terus melintas di pikirannya karena perubahan drastis perlakuan pria itu. Dan mata terbuka lebar lagi. “Kenapa aku tiba-tiba merindukan keusilannya, ya? Dia tak cocok sekali menjadi dingin, lebih baik tengil daripada seperti ini,” gumamnya.
Alceena tiba-tiba menggelengkan kepala. “Apa yang kau pikirkan, Ceena! Dia itu pria termenyebalkan di muka bumi ini! Jangan memikirkannya, ini memang yang kau harapkan, hidup tenang dan damai tanpa gangguan Dariush.” Tangannya mengelus perut dengan lembut. “Jika kau tumbuh, jangan seperti dia, ya? Aku takut anakku akan mirip dengan Dariush karena terlalu membencinya.”
...*****...
...Lah, kamu gatau aja Ceena, anak yang bakal tumbuh itu emang anaknya Dariush wowkwk...
...Jangan lupa like, komen, vote, dan hadiahnya bestie...