NovelToon NovelToon
Kubalas Kesombongan Keluarga Suamiku

Kubalas Kesombongan Keluarga Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Balas Dendam / Berbaikan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Penyesalan Suami
Popularitas:12.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ika Dw

"Kau hanyalah sampah yang dipungut dan dijadikan ratu oleh putraku. Bagiku sampah tetaplah sampah! Sampai dunia kiamat pun, aku tidak akan pernah merestui hubungan kalian!"

Cacian begitu menyakitkan telah dilontarkan oleh wanita tua, membuat gadis muda yang bernama Diana Prameswari hanya bisa menangis merutuki nasibnya yang begitu buruk.

Semenjak masih bayi dia sudah terpisah dari orang tua kandungnya, dia ditemukan di semak-semak dan dipungut oleh seorang wanita tua yang tidak memiliki keturunan.

Bertemu dengan seorang pria tampan yang begitu terobsesi oleh kecantikannya dan mengajaknya untuk membina rumah tangga, membuatnya bahagia. Diana berpikir keluarga dari suaminya akan merestui hubungannya, tapi sebaliknya, keluarga suaminya sangat membencinya karena ia hanyalah wanita miskin yang tidak memiliki apa-apa.

Mampukah Diana bertahan hidup bersama keluarga suaminya yang tidak pernah menghargainya?

Penderitaan seperti apa yang dirasakan Diana ketika tinggal bersama mertuanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 07. Kepedulian Dokter Yuda

"Permisi Dokter, kami sudah melakukan pengecekan terhadap kondisi pasien, dan ternyata pasien dalam kondisi hamil muda. Dalam keadaannya yang masih koma, apakah memungkinkan untuk mempertahankan kehamilan pasien? Sedangkan kita juga tidak bisa memprediksi kapan pasien akan sadar dari komanya."

Suster memasuki ruangan dokter Yuda dan menceritakan kondisi pasiennya saat ini.

Mereka berupaya semaksimal mungkin untuk menyelamatkan nyawa pasien yang tengah ada diujung tanduk.

Dokter Yuda sendiri juga sangat berharap pasien kembali bangun, karena sampai saat ini belum ada tanda-tanda kedatangan keluargnya.

"Jangan lakukan tindakan apapun tanpa seizin dari saya. Jika memang janin di kandungan pasien kondisinya sehat, saya akan berjuang keras untuk mempertahankannya. Berikan obat yang paling bagus agar pasien segera sadar. Saya tidak mau tau, pokoknya kalian harus berikan pelayanan yang terbaik untuknya."

Kepedulian Dokter Yuda sangatlah besar terhadap pasien. Ia bahkan tak pernah pulang dan memutuskan untuk menjaganya di rumah sakit.

Semenjak menyelamatkan wanita itu, dia memiliki harapan besar dan ingin memperjuangkannya, ia ingin mengenal lebih dekat dengan Pasien itu agar tahu permasalahan apa yang tengah dihadapinya hingga membuatnya dalam bahaya dan terkapar di jurang.

"Baik dok, nanti kalau ada perkembangan dari pasien, kami akan beri kabar."

Suster kembali keluar dari ruangan dokter Yuda dan kembali ke ICU untuk memantau kondisi pasiennya.

Dokter Yuda beranjak dari tempat duduknya dan mengambil jas putih yang ia sampirkan di kursi kerjanya.

Sudah bertahun-tahun dia dihadapkan dengan kepahitan. Anak bayinya tiba-tiba menghilang dan membuat istrinya mengalami depresi berat hingga berbagai pengobatan ia lakukan untuk memulihkan kondisi istrinya, walaupun hasilnya masih nihil.

***

Di kediaman Alka, Malena dan Karin nampak begitu girang karena berhasil menyingkirkan Diana.

Wanita yang dianggap sebagai biang masalah kini telah tiada dan tak mungkin bisa kembali ke kekediamannya.

"Akhirnya aku bisa bernafas lega Karin, wanita miskin itu sudah tidak ada lagi di sini. Gara-gara dia aku jadi uring-uringan terus sama Alka."

Malena menghempaskan panggulnya di sofa dengan menghela nafas lega setelah berhasil menyingkirkan Diana dari kediamannya.

Begitupun juga dengan Karin, Wanita itu sangat senang karena tak ada lagi biang masalah yang akan mengganggu hubungannya dengan Alka.

Jauh-jauh ia menyempatkan waktunya untuk bertemu dengan Alka, tapi malah dihadapkan dengan masalah besar, melihat Alka menikahi wanita lain membuatnya sakit hati, ia tidak rela melihat Alka bahagia di atas penderitaannya, di otak kecilnya mulai terbesit pikiran licik untuk menyingkirkan wanita itu.

"Iya benar Tante, jujur aku marah sekali saat mendengar Alka ternyata sudah menikahi wanita lain. Aku pikir Alka itu akan menurut pada Tante dan mau menikah denganku, tapi ternyata dia malah lebih memilih untuk hidup bersama wanita miskin yang tidak sederajat dengannya, sungguh memalukan sekali!"

Untuk merayakan kemenangannya yang sudah berhasil menyingkirkan Diana mereka berdua pun membeli minuman dari luar.

Tak ada terbesit rasa kasihan atau takut setelah melakukan kejahatan yang mungkin akan berimbas pada dirinya sendiri.

"Untuk merayakan kemenangan kita, mari kita bersulang."

Karin mengambil dua cangkir kecil di dalam bufet dan mengisinya dengan Vodka.

Herannya lagi Malena yang sudah berumur juga menyukai minuman keras, dan akhirnya mereka menenggak minuman bersama-sama.

"Semoga saja wanita itu benar-benar sudah mati, aku cuma khawatir kalau sampai Alka pulang dan langsung menuduhku telah mengusir istrinya.

Tiba-tiba terbesit ada rasa takut jika Alka pulang dan akan marah saat mengetahui istrinya tidak lagi ada di rumah.

Tapi dengan cepat Karin menepisnya, ia meyakinkan Malena bahwa wanita itu tidak akan pernah bisa datang kembali, apalagi Diana sudah jatuh ke jurang dan kemungkinan besar dia tidak mungkin bertahan hidup.

"Tante, kenapa Tante Masih mencemaskannya? Kalau misalnya Alka datang dan tanya di mana istrinya, bilang saja kalau dia tidak kerasan tinggal di sini, dan memutuskan untuk pulang ke kampung. Aku rasa Alka tidak akan memarahi Tante. Selama kita berdua tutup mulut dan tidak ada orang yang mengetahui rencana kita, maka semuanya akan aman-aman saja, Tante jangan terlalu cemas, coba lihat, kecemasan Tante nampak terlihat jelas, jika sampai Alka tau Tante terlihat cemas, maka dia akan mencurigai Tante."

Karin menganggap enteng apa yang sudah dilakukannya. Ia berpikir rencananya berjalan dengan lancar tanpa ada yang mengetahuinya.

Ia berharap Alka percaya jika istrinya kembali ke kampung dan tidak mau menunggu sampai dia kembali.

Saat sedang menikmati Vodka, salah satu asisten membuatnya terganggu.

BI Yani yang ditugaskan untuk menjaga Diana, menanyakan kepada Malena yang sudah kembali tanpa membawa Diana pulang.

Dia sangat khawatir, jika sampai Alka bertanya yang macam-macam, dia akan menjawab apa?

"Emm, maaf nyonya, apakah nyonya membawa kembali nyonya Diana? Bagaimana keadaannya sekarang? Apa nyonya Diana sudah kembali sehat?"

Pertanyaan yang membuatnya jengkel. Sebagai pembantu, harusnya tak banyak ikut campur urusan majikannya, tapi sangat berbeda dengan Bi Yani, dia yang dari kecil ikut merawat Alka, sok-sokan peduli terhadap Alka dan juga Diana yang menjadi junjungannya saat ini.

"Heh! Ngapain kamu pakai ikut-ikutan nimbrung di sini, tugasmu itu bersih-bersih, bukan bermalas-malasan, kamu di sini berniat buat kerja apa enggak? Kalau masih mau kerja, fokus sama pekerjaanmu saja, nggak usah ngurusin kehidupan kami, tapi kalau sudah tidak mau bekerja, silahkan keluar!"

Dengan satu tangan mengarah ke pintu utama, Malena melotot menggertak Yani.

Yani terkejut, ia berpikir apa ada yang salah dengan pertanyaannya. Ia hanya ingin tau kondisi istri majikannya, karena ia diminta untuk menjaganya dengan baik, tapi orang tua dari majikannya malah bersikap jutek dan berniat untuk mengusirnya.

Yani benar-benar khawatir jika terjadi sesuatu yang buruk terhadap istri majikannya. Seharusnya Malena maupun Karin menunggunya di rumah sakit sampai Diana sembuh dan dibawanya pulang kembali.

"Maaf nyonya, bukannya saya nggak berniat untuk bekerja, tapi saya cuma ingin tau kondisi nyonya Diana, beliau lagi sakit, apa keadaannya sekarang sudah membaik? Hanya itu saja yang ingin saya tanyakan, tidak ada niatan yang lain, Nyonya?"

Semakin khawatir saja Malena berbuat jahat terhadap menantunya, apalagi Diana masih dalam keadaan sakit.

Hampir setiap hari Diana mendapatkan perlakuan buruk dari mertuanya, dan kini timbul rasa gelisah saat tidak mengetahui Diana dibawa kembali ke rumah.

"BI Yani, aku dan Tante Malena sudah membawa Diana ke rumah sakit, tapi perlu kau ketahui saja, saat kami sedang melakukan administrasi pembayaran biaya rumah sakit, dia sudah ngilang dari ruang rawatnya, dia kabur dari rumah sakit, entah sekarang Diana ada di mana? Tapi yang jelas, dia pergi dengan keinginannya sendiri."

Detak jantung Bi Yani berasa terhenti mendadak. Orang yang tengah dijaganya, tiba-tiba hilang entah pergi ke mana.

Di situ, Malena maupun Karin nampak tenang dan tak peduli dengan kepergian Diana. Mereka malah menikmati minuman keras untuk menyenangkan hatinya.

"Astaghfirullah haladzim, nyonya! Kenapa ini bisa terjadi? Di saat Nyonya Diana hilang, kalian malah berpesta miras, seakan-akan kalian tidak peduli dengan kepergiannya. Jika nanti Tuan Alka pulang, jawaban apa yang harus saya berikan?"

1
Sumar Sutinah
hadeh alka suami macam apa istri g d belikan hp dn g d kasih nafkah uang katanya orang kaya apa d rmh g ada cctpnya
Ma Em
Diana atau Diva mungkin itu orangtua kandungnya semoga kamu cepat kembali pulih ingatanmu kalau benar dr Yuda orang tuamu cepat balas Malena dan Karin agar dia merasakan sakit seperti yg kamu rasakan.
Ma Em
Luar biasa
Ma Em
Semoga saja Diana selamat dari kekejaman mertua dan Karin dan segera ditemukan oleh orang tua kandungnya untuk balas dendam pada kedua orang biadab yg tdk punya hati
Ika Dw
Halo semuanya 🤗, ini novel ke 3 ku, siap ramaikan 👍😁, jangan lupa like komen ya? Buat penyemangat author 🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!