My Driver My Perfect Husband

My Driver My Perfect Husband

1. Kecelakaan

"Dimana kunci mobilnya? Aku ingin menyetir sendiri." Zenita sudah mengulurkan tangannya. Jika sudah seperti ini artinya perintahnya harus segera dituruti.

"Tidak Nona. Besok Anda akan menikah. Saya tidak ingin terjadi apapun pada Anda."

"Oh. Jadi kau mendo'akan sesuatu terjadi padaku?"

"Bukan seperti itu juga Nona. Saya takut Anda kecapean. Besok kan Anda akan menikah."

"Berikan? Atau aku akan memecatmu sekarang!"

Franz sudah tidak punya pilihan lain. Jika sudah begini ia sudah kalah telak. Toh ia adalah majikannya. Apapun bisa ia lakukan untuk memecat dirinya.

"Baik Nona." Franz langsung memberikan kunci mobil itu pada Nona mudanya dengan berat hati.

"Satu lagi! Jangan mengikutiku! Aku hanya ingin bersenang-senang dengan teman-temanku selagi aku masih sendiri. Aku merasa risih jika kemana-mana harus di ikutin."

Kali ini Franz hanya menganggukan kepalanya patuh. Nona mudanya pun segera pergi dengan mobil itu.

Karena salah satu temannya sedang berulang tahun jadi hari ini Zenita berkumpul dengan teman-temennya ditempat yang sudah mereka rencanakan.

"Cieee yang mau nikah besok. Semoga lancar ya Zen." Alana tampak girang melihat Zenita yang mau datang menyempatkan waktunya untuk datang ke acara ulang tahun Liora.

"Aamiin. Makasih ya. Aku tunggu banget kedatangan kalian loh.."

"Pasti. Aku akan datang tepat waktu. Bahkan jauh sebelum acara dimulai aku pasti sudah datang menemuimu Zen." Timpal Alana yang ikut bahagia dengan Zenita yang akan menikah itu.

Ini ulang tahun ku. Tapi kenapa Zenita yang malah bahagia.

Liora mengumpat didalam hatinya. Sejak dulu kehidupan Zenita benar-benar menyenangkan pikirnya.

"Iya kita pasti datang Zen. Ngomong-ngomong makasih banyak ya. Kamu sudah menyempatkan waktu untuk datang ke pertemuan ini. Padahal aku tahu banget kamu pasti sibuk ngurusin pernikahan kamu. Makasih banget ya Zenita." Liora bicara sambil mendayu-dayu haru bahagia. Seolah-olah ia sangat berterimakasih dengan kehadiran Zenita di ulang tahunnya ini.

"Iya Liora. Lagian semua persiapan pernikahan aku sudah clear kok. Makanya aku datang ke sini"

"Kamu menyetir sendiri?"

"Ya. Aku sedang bosan diantar supir. Lagian aku tidak betah kemana-mana harus diikutin."

Kesempatan yang bagus. Sepertinya kali ini aku tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini. Devin itu memang milikku Zenita. Sudah sejak kuliah aku menyukainya, tapi kenapa kau yang akan menikah dengannya sekarang.

Drrrttt. Drrrttt..

Tepat saat itu juga ponsel Zenita bergetar. Siapa lagi jika bukan panggilan dari calon suaminya.

Membuat semua temannya terdiam dan tersenyum. Namun tidak dengan Liora. Ia hanya tersenyum palsu dan merasa iri sekali hatinya melihat panggilan itu.

"Angkat saja Zen. Pasti itu penting." Alana sudah tersenyum duluan melihat panggilan itu.

Hehe. Zenita juga tersenyum manis sekali. Ia tampak malu untuk menjawabnya. Rona wajahnya juga nampak merah merona.

"Hallo Kak.. "

"Halo kamu dimana Bee? Mentang-mentang kita tidak boleh ketemu dulu kamu keluyuran yah!" Devin tampak kesal. Ia sudah menunggu balasan pesan dari kekasihnya sejak tadi namun tak kunjung dibalas olehnya.

"Ciee Kak Devin cemburu ya. My bee mu tak culik Kak" Alana pun begitu gatal untuk merayu kedua calon pengantin itu.

Devin memang memiliki sebutan lain untuk calon istrinya. Ini terkesan manis dan romantis. Namun tidak dengan Liora yang terasa panas telinganya.

"Sudah aku bilang aku hanya ingin merayakan ulang tahun bersama teman-teman Kak. Ini Liora sama Alana." Zenita menunjukkan wajah temannya satu persatu. Mereka pun tersenyum semanis mungkin.

"Iya sudah nanti hati-hati pulangnya. Titip salam buat mereka"

"Iya Kak.." Dengan cepat panggilan itupun terputus.

"Ihh seneng banget si. Besok udah halal lagi mau cipika-cipiki. Jadi pengin." Alana merasa menyedihkan dengan dirinya sendiri yang baru saja putus 1 bulan yang lalu dengan kekasihnya.

Liora sudah sangat muak mendengarnya. Ia sesegera mungkin memecahkan percakapan ini.

"Haha. Makannya kau juga cari lagi Alana. Ohh iya ngomong-ngomong minuman favorit kalian masih tetap sama kan? Kebetulan aku sudah pesan beberapa minuman kesukaan kalian, sama buat yang belom pada datang juga. Aku konfirmasi dulu ke manager caffe ya. Kok lama banget si minumannya"

"Ya Lio. Masih sama kok. Masa menu favorit berubah-ubah. Siapa yang ulang tahun, siapa yang dilayani sekarang"

"Haha. Nanti juga pelayan yang melayani. Aku hanya ingin memastikan pesanan ku." Liora pun pergi meninggalkan meja itu untuk memastikan pesanan minumannya.

*

*

Perayaan ulang tahun sudah berakhir. Satu persatu teman-teman Liora mulai berpergian. Masing-masing mereka membawa souvenir yang diberikan oleh Liora.

"Hati-hati dijalan ya semua. Terimakasih juga untuk waktunya hari ini."

"Iya Liora. Kita juga seneng banget ditraktir banyak sama kamu hari ini. Dapet souvenir lagi. Ya kan Zen." Kata Alana dengan penuh senyuman juga. Zenita pun tersenyum bahagia sambil menatap souvenir yang di tentengnya itu seraya menganggukan kepalanya.

"Yeh. Ini tidak seberapa dengan kehadiran kalian."

Mereka semua langsung cabut dari tempat itu termasuk Zenita.

Saat ini Zenita sedang mengemudi mobilnya dengan fokus dan hati-hati. Kebetulan jalan di sekitarnya lumayan ramai. Namun lama kelamaan pandangan Zenita mulai terasa kabur-kaburan. Kepalanya juga terasa pusing tiba-tiba.

Kenapa tiba-tiba kepala ku pusing sekali.

Pandangan Zenita terasa semakin buyar dan tidak karuan. Ia bahkan sampai menggeleng-gelengkan kepalanya sendiri untuk memecahkan pandangan yang ada.

"Kenapa mobil Nona terlihat oleng. Bahkan semakin oleng sekarang. Tidak! Ini tidak boleh terjadi."

Franz sudah memiliki firasat buruk sejak Nona mudanya di cafe itu. Bahkan ia sudah mencoba untuk memberitahu Nona mudanya dengan mengirim pesan agar ia tidak minum minuman itu dan berhati-hati. Namun tak kunjung dibaca oleh majikannya karena terlalu asik mengobrol dengan teman-temannya. Dan sekarang berakhir tidak aktif setelah dihubungi kembali. Sepertinya ponsel Nona mudanya mati.

"Pak lebih cepat! Kejar mobil itu. Cepetan!"

Tak disangka mobil besar dari arah berlawanan tampak melaju kencang. Sementara mobil Nona mudanya tampak semakin oleng dan meliuk-liuk tak karuan.

Franz sudah membuka kaca mobilnya sekarang. Ia berteriak sekeras mungkin.

"Nona!!" Sudah mencoba berteriak sekeras mungkin untuk menyadarkan Nona mudanya.

Bukannya menginjak rem malah Zenita menginjak Gas saking pusingnya. Setelah menyadari ada mobil besar itu di depannya membuatnya kaget dan membanting setir ke arah kanan.

Deerrr!

Sontak mobilnya menabrak pembatas jalan begitu keras hingga berputar arah.

"Nona!! Ya Tuhan.." Franz gagal menolong majikannya dan sudah terlambat. Mobil itu sudah rusak parah sekarang.

"Nona.. " Franz sangat syok. Ini terasa begitu mimpi baginya. Bahkan ia segera menolong Nona mudanya dengan gemetaran dan tak karuan.

Hingga pada akhirnya orang-orang disekitar jalan itu pun berkerumun dan datang untuk membantu.

Terpopuler

Comments

Deasy Dahlan

Deasy Dahlan

salam kenal ya thorr semoga ceritanya selalu menarik thorr...

2024-10-27

0

Siti Zuriah

Siti Zuriah

aku udh mampir nih thor nyimak dulu ya thor

2024-05-09

2

lihat semua
Episodes
1 1. Kecelakaan
2 2. Suntikan dokter
3 3. Please Franz
4 4. Terpaksa menikahi
5 5. Satu Kamar
6 6. Di blokir
7 7. Penjelasan Devin
8 8. Perkara buang air
9 9. Bicara penting
10 10. Masakan Hazna
11 11. Pemilik rumah sakit baru
12 12. Kau mau bukti?
13 13. Roti sobek
14 14. Kakak sudah menikah
15 15. Uang nafkah
16 16. Perhatikan Franz
17 17. Permohonan Mama Nova dan Drisha
18 18. Menonton berdua
19 19. Ikut Franz
20 20. Franz pergi
21 21. Termasuk tubuhmu?
22 22. Franz berselingkuh
23 23.Menginap
24 24. Dilema
25 25. Pulanglah sehari saja!
26 26. Selingkuhan??
27 27. Nona Jatuh
28 28. Papa Mas...
29 29. Bukankah suamimu berselingkuh??
30 30. Jangan lompat!
31 31. Kemarahan Om Haris
32 32. Maafkan Aku Mas
33 33. Satu kecupan
34 34. Acara besar
35 35. Siapa Namamu?
36 36. Penangkapan Liora
37 37. Tentang hubungan.
38 38. Franz Gundah Gulana
39 39. Suamiku yang sempurna
40 40. Dasar lelaki miskin!
41 41. Berpelukan
42 42. Baiklah istriku
43 43. Seperti jaring ikan?
44 44. Makan malam 2 keluarga
45 45. Teman Lama!
46 46. Nakal!
47 47. Mawar putih
48 48. Kondisi Devin
49 49. Donor darah
50 50. Tidak mau diganggu!
51 51. Suster Aneh!
52 52. Aku akan menciumnya!
53 53 Hasil tes DNA
54 54. Bahkan hampir meledak!
55 55. Wanita gila!
56 56. Obat Palsu
57 57. Tak akan aku biarkan sesuatu terjadi lagi!
58 58. Bertemu lagi
59 59. Ke Kantor Devin
60 60. Fara Terjebak?
61 61. Kakek kecewa!
62 62. Akhirnya Bisa Jalan
63 63. Berkecil hati
64 64. Cinta panas
65 65. Pesanan kue..
66 66. Seharian berduaan
67 67. Ikutlah denganku!
68 Pengumuman
69 69. Jadi Jutek!
70 70. Kakek pingsan.
71 71. Cantik juga kalau lagi tidur.
72 72. Aku Papamu, Ayah kandungmu!
73 73. Akan ku jemput!
74 74. Luka lama!
75 75. Memeluk sang ibu.
76 76. Gerah!
77 77. Masih Canggung!
78 78. Aku harus bagaimana?
79 79. Aku pasti sudah gila!
80 80. Mual?
81 81. Kado pernikahan
82 82. Ternyata Hamil
83 83. Fara dimana?
84 84. Ada apa denganku?
85 85. Entah kenapa aku menyayangimu?
86 86. Tentang prinsip?
87 87. Patah hati
88 88. Aku ingin menghajarnya!
89 89. Ikut aku!
90 90. Jadilah yang terakhir untukku Fara
91 91. Kembalilah bersamaku?
92 92. Mengkhawatirkan Fara
93 93. Sekalian meminta restui
94 94. Tidak punya waktu untuk bermain-main.
95 95. Persiapan Lamaran
96 96. Akhirnya lamaran
Episodes

Updated 96 Episodes

1
1. Kecelakaan
2
2. Suntikan dokter
3
3. Please Franz
4
4. Terpaksa menikahi
5
5. Satu Kamar
6
6. Di blokir
7
7. Penjelasan Devin
8
8. Perkara buang air
9
9. Bicara penting
10
10. Masakan Hazna
11
11. Pemilik rumah sakit baru
12
12. Kau mau bukti?
13
13. Roti sobek
14
14. Kakak sudah menikah
15
15. Uang nafkah
16
16. Perhatikan Franz
17
17. Permohonan Mama Nova dan Drisha
18
18. Menonton berdua
19
19. Ikut Franz
20
20. Franz pergi
21
21. Termasuk tubuhmu?
22
22. Franz berselingkuh
23
23.Menginap
24
24. Dilema
25
25. Pulanglah sehari saja!
26
26. Selingkuhan??
27
27. Nona Jatuh
28
28. Papa Mas...
29
29. Bukankah suamimu berselingkuh??
30
30. Jangan lompat!
31
31. Kemarahan Om Haris
32
32. Maafkan Aku Mas
33
33. Satu kecupan
34
34. Acara besar
35
35. Siapa Namamu?
36
36. Penangkapan Liora
37
37. Tentang hubungan.
38
38. Franz Gundah Gulana
39
39. Suamiku yang sempurna
40
40. Dasar lelaki miskin!
41
41. Berpelukan
42
42. Baiklah istriku
43
43. Seperti jaring ikan?
44
44. Makan malam 2 keluarga
45
45. Teman Lama!
46
46. Nakal!
47
47. Mawar putih
48
48. Kondisi Devin
49
49. Donor darah
50
50. Tidak mau diganggu!
51
51. Suster Aneh!
52
52. Aku akan menciumnya!
53
53 Hasil tes DNA
54
54. Bahkan hampir meledak!
55
55. Wanita gila!
56
56. Obat Palsu
57
57. Tak akan aku biarkan sesuatu terjadi lagi!
58
58. Bertemu lagi
59
59. Ke Kantor Devin
60
60. Fara Terjebak?
61
61. Kakek kecewa!
62
62. Akhirnya Bisa Jalan
63
63. Berkecil hati
64
64. Cinta panas
65
65. Pesanan kue..
66
66. Seharian berduaan
67
67. Ikutlah denganku!
68
Pengumuman
69
69. Jadi Jutek!
70
70. Kakek pingsan.
71
71. Cantik juga kalau lagi tidur.
72
72. Aku Papamu, Ayah kandungmu!
73
73. Akan ku jemput!
74
74. Luka lama!
75
75. Memeluk sang ibu.
76
76. Gerah!
77
77. Masih Canggung!
78
78. Aku harus bagaimana?
79
79. Aku pasti sudah gila!
80
80. Mual?
81
81. Kado pernikahan
82
82. Ternyata Hamil
83
83. Fara dimana?
84
84. Ada apa denganku?
85
85. Entah kenapa aku menyayangimu?
86
86. Tentang prinsip?
87
87. Patah hati
88
88. Aku ingin menghajarnya!
89
89. Ikut aku!
90
90. Jadilah yang terakhir untukku Fara
91
91. Kembalilah bersamaku?
92
92. Mengkhawatirkan Fara
93
93. Sekalian meminta restui
94
94. Tidak punya waktu untuk bermain-main.
95
95. Persiapan Lamaran
96
96. Akhirnya lamaran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!