Tolong Jangan Cintai Aku

Berdiri di tengah-tengah sepupunya, Shen Youlin terus tersenyum tidak berubah. Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak melihat ke pintu masuk lagi. Desahan frustrasi lolos dari bibirnya.

Dia masih belum ada di sini.

Sepuluh detik berlalu dan dia melirik lagi. Lalu dia melambai kepada pelayan yang lewat dan mengambil segelas minuman dari nampan. Sambil menyesap minuman di tangannya, matanya tanpa sadar beralih ke ambang pintu lagi dan dia akhirnya melihatnya.

Gelas itu hampir jatuh dari tangannya hanya dengan sekali pandang ke arahnya. Dia terlihat sangat cantik. Jantungnya berdebar kencang di dalam dadanya.

Shen Youlin menelan ludah lalu menjilat bibirnya yang hampir kering.

Dia melihat ketidaknyamanan di matanya dan hanya menganggapnya lebih menggemaskan dan penuh kasih sayang.

Sambil menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan emosinya, dia berjalan menuju Mo Roulan yang juga memperhatikannya.

"Hai

Hanya bisikan terengah-engah yang keluar dari bibirnya saat dia berdiri di depan Mo Roulan

Mo Roulan yang tidak menyadari adanya perubahan pada dirinya, tersenyum kaku padanya. Mata Shen Youlin melembut dan dengan senyum cerah, dia memegang lengan Mo Roulan dan menyeretnya ke dalam area perjamuan

Sekelompok gadis yang tiba-tiba ditinggalkan olehnya berbalik untuk melihat pemandangan ini. Beberapa dari mereka tidak peduli tetapi beberapa gadis berjalan menuju keduanya saat Shen Youlin mencari pelayan

"Jadi ini teman barumu?

Memanaskan suaranya, tangan Shen Youlin yang hendak mengambil minuman berhenti. Itu adalah sepupunya. Yu Youxin

Tanpa disadari oleh mata Mo Roulan, Shen Youhm melirik ke arah You Youcxin dan memperingatkannya dengan matanya untuk tidak mengatakan apa pun.

Tapi You Youxin menyeringai lebar dan mengangkat alisnya saat melihatnya dan memeluk lengannya saat dia berkata.

“Youlin, kamu tidak mau memperkenalkan temanmu kepada kami? Aku ingin tahu betapa menarik dan cantiknya dia hingga mencuri kamu dari kami.”

Kalimat terakhir diucapkan dengan suara rendah dan hanya Shen Youlin yang mendengarnya dan tubuhnya menegang.

Sebelum Shen Youlin bisa mengatakan apa pun, You Youxin melanjutkan.

“Halo, saya sepupu Youlin, You Youxin.”

Dia mengulurkan tangannya di depan Mo Roulan.

"Mo Roulan, teman sekelas Youlin."

Mo Roulan berjabat tangan dengannya. Dia memberikan senyuman sopan padanya. Dia sudah bisa melihat rasa tidak suka pada dirinya sendiri di mata orang lain jadi dia tidak mengatakan apa pun lagi

Namun You Youxin bukanlah orang yang tinggal diam

"Gaunmu, indah sekali. Siapa yang merancangnya?"

Mo Roulan bisa melihat tujuannya adalah untuk mempermalukannya karena gaunnya bukan pakaian bermerek.

"Aku tidak tahu. Ibuku membelikannya untukku."

Dia menjaga jawabannya tetap singkat dan tepat. Jika dia mengatakan hal lain yang mempermalukannya, maka dia akan memberikan hadiah itu kepada Shen Youlin dan meninggalkan pesta.

Dalam hidup ini, dia tidak akan membiarkan orang lain meremehkannya. Baginya, keluarganya, harga dirinya adalah hal yang paling berharga saat ini.

Saat You Youxin hendak membuka mulutnya, Shen Youlin memegang erat lengannya dan menyeretnya menjauh dari sana sambil berkata 'Permisi' dengan suara rendah. Sebelum berjalan pergi, dia tidak lupa memberikan senyuman meminta maaf dan meyakinkan kepada Mo Roulan namun merasa kesal ketika senyuman itu tidak dibalas oleh orang tersebut.

Setelah You Youxin diseret pergi, semua gadis lain tidak terus berdiri melihat Mo Roulan tidak punya keinginan untuk berbicara dengan mereka.

Begitu mereka pergi, ruang perjamuan tiba-tiba menjadi berisik dan kerumunan orang berkumpul di pintu masuk.

Mo Roulan mengangkat kepalanya untuk melihat apa yang terjadi tetapi dia tidak dapat melihat apa pun karena ada banyak orang yang berdiri di depannya. Jadi dia berbalik untuk mengambil sesuatu untuk melembabkan tenggorokannya yang kering.

----------------

Di dalam taman, Shen Youlin menatap You Youxin dengan mata marah.

"Beraninya kamu, beraninya kamu berbicara seperti itu padanya?"

You Youxin menutup mulutnya karena terkejut saat dia berkata

"Youlin, apa yang kamu katakan...."

Dia tidak bisa menyelesaikan kalimatnya karena Shen Youlin membungkamnya.

"Oh tolong, Jangan tunjukkan tindakan tidak bersalah ini di hadapanku."

Membuka mulutnya, You Youxin tertawa rendah, lalu dia memegang tangan Shen Youlin dengan perhatian palsu di matanya.

"Apakah kamu marah? Apakah ini sangat serius? Aku benar-benar minta maaf. Jika aku tahu kamu benar-benar menyukainya, maka aku tidak akan melakukannya."

Shen Youlin menyentakkan tangannya dan tidak bisa menahan diri untuk tidak memandangnya dengan jijik.

Senyum ceria You Youxin digantikan dengan senyum dingin ketika dia melihat ekspresi Shen Youlin.

"Apa, kenapa kamu menatapku seperti ini sekarang? Aku tidak melihat rasa jijik di matamu saat kamu memohon hal itu padaku, hm? Begitu juga saat 1...."

Jari-jarinya menelusuri lengannya dari atas ke bawah dan Shen Youlin langsung mundur

You Youxin terkekeh melihat reaksinya dan melangkah lebih dekat sambil berbisik di telinganya

"Atau kamu berpikir sekarang kamu tidak membutuhkan semua itu sehingga kamu memutuskan untuk membuangku?"

You Youxin bersandar ke belakang dan melihat ke dalam malam Shen Youlin yang sekarang memerah karena marah.

“Apa menurutmu jika kamu menyukainya, dia juga akan menyukaimu? Linlin sayangku, tidak seperti itu.”

"...atau pengaturan perjamuan ini oleh kakekmu membuatmu berpikir bahwa kamu sekarang akan menjadi bagian dari keluarga yang penuh kasih? Kalau begitu izinkan aku memberitahumu bahwa ilusimu akan segera memudar....segera."

Mengatakan ini, You Youxin berjalan pergi dari sana meninggalkan Shen Youlin yang marah sendirian.

Kembali ke dalam ruang perjamuan, You Youxin menemukan Mo Roulan. Dia tersenyum dan menggoyangkan pinggulnya, dia dengan anggun berjalan ke arahnya

Ketika dia sampai di dekatnya, dia berpura-pura pusing dan terbentur, sehingga Mo Roulan yang sedang dalam perjalanan mencari Shen Youlin terjatuh ke samping.

Bahu Mo Roulan membentur punggung seseorang. Gelas di tangannya jatuh ke lantai dan beberapa tetes minuman jatuh ke gaun putihnya.

Dia mengangkat kepalanya untuk meminta maaf tetapi ketika orang yang dia tabrak berbalik, dia tidak bisa mengeluarkan sepatah kata pun

Kata-katanya tersangkut di tenggorokannya. Seluruh tubuhnya kaku. Pikirannya menyuruhnya melarikan diri tetapi kakinya seperti membeku

Kenangan menyakitkan yang dia sembunyikan di suatu tempat muncul kembali dengan kekuatan penuh