NovelToon NovelToon
Senyuman Kecil Untuk Maritsa

Senyuman Kecil Untuk Maritsa

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Single Mom / Janda / Selingkuh / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir
Popularitas:11.2k
Nilai: 5
Nama Author: zi_hafs

Maritsa tidak pernah menyangka jika nasibnya akan berubah menjadi janda..

Setelah kehilangan suaminya, Maritsa menemui beberapa rintangan dalam kehidupannya.
Bagaimana jika keluarga dari pihak mantan suami yang terus mengusik kehidupannya?

bahkan dia di ruduh merebut calon suami dari kakak iparnnya.

Mampukah Maritsa melewati semua itu?
Siapakah yang akan tetap bertahan disampingnya?

Yuk ikuti kisah Janda kuat yg satu ini..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zi_hafs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Susah Ditembus

Setelah mengunjungi makam sang suami, Maritsa juga menyiapkan serangkaian acara pengajian di rumahnya. Para tetangga dan teman-teman kantornya pun turut datang mendoakan almarhum suaminya.

Maritsa sangat kelelahan, tapi dia harus kuat dan bangkit demi jagoan kecil yang ada di kandungannya itu.

"Sa, kenapa kamu baru ngabarin kalau lagi berduka? Aku kan bisa membantumu, Sa. Apa kamu lupa kalau aku ini sahabatmu? Kamu selalu saja merasa bisa menyelesaikan apapun sendiri." Dengus Rayyan sedikit emosi dengan Maritsa.

Rayyan adalah teman dekat Maritsa di kantor dan menjabat sebagai Manager pemasaran. Mereka bertemu saat pertama kali diterima di perusaan itu sebagai staff dan sampai akhir nya mereka diangkat menjadi Manager karena kecerdasan mereka.

Rayyan masih single, entah mengapa dia kesulitan mencari pasangan hidup padahal usianya sudah 32 tahun. Dia sangat tampan dan humoris, banyak partner kerjanya yang tertarik. Tapi Rayyan seolah tutup mata akan hal itu.

Sedangkan Maritsa saat ini menginjak usia 29 tahun. Memang tiara terkesan telat menikah karena dia ingin fokus ke karirnya. Maritsa pun tidak pernah menjalin asmara dengan siapapun kecuali mendiang suaminya, Zafran.

Zafran yang saat itu memang patah hati akibat ditinggal Fiona menikah dan dijodohkan dengan lelaki pilihan orang tuanya yang lebih kaya raya. Disaat Zafran terpuruk, hanya Maritsa,  sahabat selalu mendampinginya. Hingga akhirnya Zafran membuka hati untuk Maritsa dan melamarnya.

Siapa yang tidak kenal Maritsa? Dia cantik, cerdas dan teliti dalam bekerja, hingga sang Direktur utama terkesan dengan cara kerjanya. Anak buah Maritsa juga sangat mengagumi kepiawaiannya dalam berhitung dan menyelesaikan beberapa masalah keuangan.

"Sa, kamu ini gak jawab malah senyam-senyum. Kamu ini masih anggap aku sahabat kamu apa bukan?" Cerocos Rayyan yang kesal dengan sahabatnya itu.

"Pak Rayyan Mahendra yang terhormat, sudah selesai mengomelnya??" Maritsa hanya meledek Rayyan sambil tersenyum parau.

"Haish, kamu itu ya, emang bener-bener... ah sudahlah!! Oh ya gimana kabar ponakanku itu, apa dia baik-baik saja?" Keluh Rayyan sambil menyugar rambutnya yang hitam pekat.

"Alhamdulillah Om Rayyan, dedek baby sehat dan kuat." Maritsa menjawab dengan suara menyerupai bayi sambil mengelus perut buncitnya.

"Apa kamu merasakan ngidam? Kalau kamu ingin sesuatu, bilang aku ya nanti aku coba carikan."

"Tidak Om Rayyan, dedek baby tidak ngidam apapun. Dedek baby cuma pengen Om Rayyan diam dan gak cerewet lagi."

Mendengar ucapan Maritsa, Rayyan semakin cemberut.

Maritsa terkekeh pelan melihat raut muka Rayyan yang semakin ditekuk. Lumayan, kekesalan Rayyan menjadi sedikit hiburan bagi Maritsa.

Rayyan memang sangat baik terhadap Maritsa. Tapi tetap saja Maritsa seperti memberi jarak karena tidak mau melampaui batas. Di kantor mereka bisa bekerja sama, tapi untuk masalah pribadi, dia sebisa mungkin tidak mengumbar apapun permasalahan /aib yang dia hadapi.

"Sa, tolong dengerin aku! Kamu kan sudah gak ada yang jagain, jadi gak perlu sungkan untuk hubungi aku kalau kamu perlu bantuan. Kamu jangan mikir macam-macam sama bantuanku ya, aku benar-benar ikhlas."

"Iya bestie, kamu gak usah khawatir. Lagian sekarang ada Bu Lek Hawa yang siaga disini. Ada jagoan kecilku juga yang sanggup menemani ku kemana aja." Ucap Maritsa yang lagi-lagi mengelus perut buncitnya.

Setelah para tamu selesai berdoa dan berbincang sebentar, mereka pun pamit undur diri. Meninggalkan Rayyan dan Direkturnya, Pak Rendra.

Bosnya itu sedari tadi diam seribu bahasa mendengar percakapan kedua anak buahnya itu.

"Pak Rendra, silahkan diminum. Maaf hanya bisa menyuguhkan sedikit hidangan." Maritsa menawarkan dengan lembut dengan senyuman yang sulit diartikan. Dia berusaha tegar di depan semua orang.

"Iya Terimakasih. Saya turut berduka cita atas kepergian suami anda." Jawab Rendra dengan ekspresi datar seperti biasanya.

Maritsa hanya tersenyum simpul, matanya sedikit berkaca-kaca, tapi dia tidak boleh menangis di depan Bos dan sahabatnya itu.

"Ya sudah, aku dan Pak Rendra mau balik ya. Jangan mikirin kerjaan dulu. Kesehatanmu lebih penting sekarang, Okey!!" Rayyan pamit untuk pulang bersama Pak Rendra.

Mereka berdua berpisah di depan rumah Maritsa karena mengendarai mobil masing-masing.

*

Di jalan..

"Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa berita kecelakaan itu tertutup rapi? Aku jadi curiga. Entah kenapa aku jadi penasaran dan ingin menyelidikinya." Rendra bergumam sendiri.

Rendra yang dingin dan irit bicara itu sebenarnya sudah penasaran dengan sosok Maritsa sejak lama, semenjak Maritsa bergabung di perusahaan yang dia naungi.

Gadis berhijab yang imut dan cerdas. Tutur katanya lembut tapi dia merupakan gadis yang ceria. Semangat kerjanya tinggi sehingga banyak yang memujinya.

Tapi rasa penasaran Rendra itu berhenti ketika Maritsa memutuskan untuk menikah dengan Zafran.

Rendra segera menepikan mobilnya di pinggir jalan yang lumayan sepi. Dia langsung mengutus Barri, asistennya untuk mencari tau kronologi kematian suami Maritsa.

Tidak membutuhkan waktu lama, Rendra sudah bisa mengantongi informasi dari asisten andalannya itu. Dia membaca pesan yang dikirim asistennya dan sontak terkejut dengan informasi yang dia dapat.

"Astaga, benarkah yang terjadi semua ini? Ini benar-benar parah. Terbuat dari apa hatimu Maritsa? Kenapa kamu terlihat begitu tegar atas apa yang telah menimpamu?"

Seolah tak percaya dengan apa yang dia lihat, Rendra kembali menanyakan pada asistennya itu.

Tapi tetap saja jawabannya sama. Barri yang dibantu orang kepercayaannya, mencari tau kepada warga sekitar yang sempat melihat proses evakuasi. Memang seperti itu lah yang terjadi. Suami Maritsa kecelakaan dengan wanita lain di dalam mobil saat berada di puncak. Rasa iba di hatinya semakin menyeruak. Dia pun ikut merasakan bagaimana sakitnya dihianati.

Rendra langsung menelpon Barri karena semakin penasaran.

"Halo..Apa ada info lagi selain ini? Saya harap kamu bisa mendapatkan informasi yang lebih dari ini.!"

"Tidak ada pak, berita ini langsung lenyap karena kekuasaan keluarga dan suami si korban wanita. Mereka tidak mau nama baik mereka tercemar karena insiden ini. Jadi mereka langsung bertindak cepat agar masalah ini tidak tercium media."

"Apa kamu tau siapa keluarga dan suami korban wanita itu?"

"Maaf pak, untuk soal itu, saya tidak bisa menjelaskan. Bahkan CCTV yang berada di lokasi sudah bersih tak tersisa. Maaf, saya tidak bisa menembusnya. Ini benar-benar sulit pak. Hanya itu saja yang sanggup saya informasikan."

Rendra dibuat frustasi mendengar penjelasan Barri dan langsung memutus sambungan telponnya. Dia mengusap wajahnya dengan kasar. Dia tidak mungkin mencari tau sampai akar-akarnya karena pasti ada hukum yang melindungi sebuah privasi.

"Sebenarnya siapa keluarga wanita itu?"

Rendra semakin pusing karena penasaran. Tapi dia pun sendiri heran, kenapa dia begitu penasaran dengan permasalahan orang lain? Bukankah dia tidak ada sangkut pautnya dengan hal ini?

Rendra pun tersenyum kecut sambil menggelengkan kepalanya.

"Kenapa aku jadi bingung mikirin masalah orang? Ren, ini bukan urusanmu mu, jadi jangan terlalu ikut campur." Rendra bermonolog dalam hati.

Dia pun segera melanjutkan perjalanannya menuju apartemen dengan kecepatan tinggi. Dia sadar, tidak seharusnya dia menyelam terlalu dalam.

***

1
Ratna Nur
GK ad bonus chapter gitu Thor. nanggung🤭🤭🤭
zi_hafs: halo kak.. episode 53 sudah aku revisi ya.. nex episode 54 akan aku update/Kiss/
zi_hafs: halo kak, setelah dipikir ulang, sepertinya Author ingin melanjutkan novel ini. makasih ya udah ngasih saran/Grin/
total 2 replies
dinanti putri
Harusnya Mutiara Kak. Bukan Maritsa
zi_hafs: oh iya makasih koreksinya kak/Heart/
total 1 replies
Royana ayu
jadi bingung milih yang mana Thor?/Grin/
zi_hafs: pilih sesuai kata hati kak/Chuckle/
total 1 replies
Royana ayu
fix bosnya demen sama Marisa/Facepalm/
Royana ayu
visual nya mana Thor?
Royana ayu
semangat berkarya author/Good/
Ai
Nice story, Thor.
Mampir di karyaku jg ya
ɪsᴛʏ
alhamdulillah Maritsa sudah melahirkan..
ɪsᴛʏ
yg sabar Maritsa dan jadi wanita yg kuat..
ɪsᴛʏ
mantan yg gila....
zi_hafs: hihihihi sabar kak/Smirk/
total 1 replies
ɪsᴛʏ
aku mampir Thor..
zi_hafs: semoga suka ceritanya kak/Heart/
total 1 replies
Siti Munawaroh
bagus
zi_hafs: Terimakasih kakak../Heart/
total 1 replies
OBELISKC
Baca cerita ini kayak jalan-jalan di negeri dongeng.
zi_hafs: /Rose/ jalan-jalan bareng author ya ke negeri dongengnya/Heart/
total 1 replies
Bé tít
Waktu baca jadi cepat berlalu, keren abis!
zi_hafs: wah terimakasih kak, jadi makin semangat buat berkarya../Heart/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!