Keluarga Alana jatuh bangkrut hingga semua orang meninggalkannya. Mulai dari sahabat, kekasih bahkan ibu dan juga adik kandungnya.
Sebuah kecelakaan maut yang mengakibatkan ayahnya kritis, membuat Alana terpaksa harus meminjam uang kepada seorang rentenir.
sialnya, rentenir itu hampir saja menjualnya kepada seorang laki-laki tua. Namun, nasib baik masih berpihak kepadanya.
Karna sangat kebetulan sekali Alana di tolong oleh Kendrick, laki-laki asing yang belum pernah temui sebelumnya. Namun, karna kesan buruk pertemuaan pertama kali kendrick dengan Alana di bar miliknya. Membuatnya salah paham dan menganggap Alana bukanlah seorang wanita baik-baik.
Padahal Alana bukanlah wanita yang seperti ia tuduhkan selama ini
Karna suatu hal, Kendrick terpaksa menikahi Alana.
akankah Alana si gadis periang ini mampu menakhlukan hati Kendrick yang begitu dingin dan susah untuk ditakhlukan oleh wanita manapun?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona lancaster, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jangan macam - macam
Alana masih terdiam dengan permintaan Jesslyn yang memintanya utuk menginap beberapa hari di rumahnya, Alana enggan sekali untuk memenuhi permintaan temannya tersebut. namun, saat melihat wajah Jesslyn yang memelas, rasanya ia benar - benar tak tega.
"Alana, bagaimana? kenapa kau diam saja? kau takut dengan Jasson dan Kakakku, kan. kau tenang saja, Jasson dan Kakakku tidak suka wanita, jadi dia tidak akan macam - macam, percayalah ..." ujar Jesslyn.
"Ayolah, Alana, aku mohon." Jesslyn mengatupkan kedua tangannya dengan memelaskan wajah.
"Astaga Jesslyn, kenapa wajahmu ini sungguh menyebalkan." Alana mengapit kedua pipi Jesslyn sembari tertawa gemas.
"Baiklah, tetapi, aku menyusul, ya. aku harus menemani Daddy dulu," imbuh Alana.
"Tapi kau benar - benar akan menginap di rumahku, kan." Jesslyn melirikkan kedua matanya dengan tatapan tidak percaya.
"Iya Jesslyn."
"Kau janji?" Jesslyn mengulurkan jari kelingkingnya kepada Alana. Alana terkekeh melihtanya dan ia menyatukan jari kelingkingnya juga.
"Astaga Jesslyn, kau seperti anak kecil saja," ledek Alana yang tak henti - hentinya tertawa, begitu juga dengan Jesslyn.
kini mereka berdua keluar dari restaurant itu, Alana membantu Jesslyn berjalan. namun di luar resto tersebut hanya terlihat Jasson saja yang duduk di atas kursi.
"Jasson, dimana Kakak?" tanya Jesslyn.
"Masih mengambil mobilku di parkiran rumah sakit. kita tunggu di sini saja." Jasson beranjak berdiri dari tempat duduknya dan membantu Jesslyn untuk duduk. kedua mata Jasson memperhatikan Alana hingga sebegitunya. entahlah, apa yang sedang dipikirkan laki - laki itu terhadap wanita yang berdiri di dekat saudara kembarnya tersebut.
"Alana, sudah kau kembali saja ke rumah sakit," tutur Jesslyn.
"Aku akan menunggumu sampai kau pulang," saut Alana dengan tersenyum. Jesslyn mengiyakannya, tak lama kemudian terlihat mobil putih milik Jasson dari arah sana.
"Itu Kakak." Jesslyn heboh seraya beranjak dari duduknya dan mendesis menahan rasa nyeri, Alana dan Jasson mencoba membantunya.
"Lepaskan, biar aku saja." Jasson menyuruh Alana untuk melepaskan tangannya dari Jesslyn. Alana hanya menganggukan kepalanya.
Mobil milik Jasson yang di kemudikan oleh Ken berhenti tepat di depan restaurant tersebut. kaca pintu mobil itu terbuka dengan sendirinya, terlihat Ken sedang mengemudikan mobil itu dengan mengenakan kacamata hitamnya.
"Cepatlah masuk ke dalam mobil," perintah Ken tanpa menoleh ke arah Jasson dan Jesslyn, Jasson membantu Jesslyn untuk masuk ke dalam mobil dan duduk persis di belakang Ken. Alana juga mencoba membantunya. setelah Jasson dan Jesslyn masuk ke dalam mobil, Ken tak langsung melajukan mobilnya. ia sejenak membuka kacamatanya dan melirik tajam kepada Alana.
"Kenapa kau masih di situ? cepat masuklah." Ken memerintah Alana.
"Ha?" Alana membuka sedikit mulutnya dengan bingung akan Ken yang menyuruhnya untuk masuk ke dalam mobil.
"Kakak, Alana tidak ikut bersama kita. kenapa kakak malah menyuruhnya untuk masuk," saut Jesslyn. Ken merasa malu dan memakai kembali kacamata hitam miliknya,
"Oh." Ken membulatkan bibirnya, dan menyalakan ulang mesin mobilnya.
"Bye ... Bye ... Alana." Jesslyn melambaikan tangannya kepada Alana di dalam mobil.
"Bye ... " Alana melambaikan tangannya kepada Jesslyn dan tersenyum. Ken mulai melajukan mobilnya, namun kedua matanya melirik ke arah kaca spion mobil yang masih terlihat pantulan Alana yang melambaikan tangan disana. setelah itu, Alana menyabrang jalan dan kembali ke rumah sakit untuk menemui Ayahnya.
Di dalam mobil Ken dan Jasson masih bertanya - tanya tentang Alana yang tidak ikut bersama mereka. bukannya tadi Jesslyn meminta wanita itu untuk menginap di rumahnya? Lalu, kenapa sekarang dirinya tidak ikut.
"Kenapa dia tidak jadi ikut?" tanya Jasson kepada Jesslyn dengan melihat ke kaca spion.
"Dia siapa?" tanya Jesslyn.
"Ya, temanmu itu," saut Jasson. Ken hanya melirik dan mendengarkan percakapan kedua adiknya tersebut.
"Namanya itu Alana bukan dia!" celetuk Jesslyn.
"Tau ..." seru Jasson.
"Alana nanti akan menyusul, karna masih ingin menemani Daddynya," kata Jesslyn.
"Dia jadi menginap?" tanya Jasson.
"Jadi ... tapi ku ingatkan, kau jangan macam - macam kepadanya. Kakak juga! Kakak tidak boleh macam - macam kepada Alana," seru Jesslyn dengan melototkan kedua matanya. Ken dan Jasson hanya bisa menahan tawanya. rasanya yang ia dengar baru saja begitu menggelikan telinganya. sejak kapan mereka berdua mengganggu wanita? yang ada malah wanita yang suka mengganggu mereka berdua.
"Ucapanmu sungguh konyol, untuk apa macam - macam dengan wanita seperti dia?" saut Jasson dengan menahan tawanya.
"Siapa yang mau macam - macam dengan anak kecil," gumam Ken dalam hati dengan menggeleng - gelengkan kepalanya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
AUTHOR NOTE.
Hai semuanya,
maaf ya, aku lagi kesel baca komentar pembaca yang semalem ****-begoin aku karna nulis novel gak niat dan setengah - setengah, ada juga yang ngomong kotor. kayak mulutnya nggak pernah di didik aja.
mungkin pembaca baru kali ya. jadi aku maklumin.
kalau nggak sabar buat menunggu update-an selanjutnya nggak usah di baca ya sayang, aku juga nggak maksa kok .. masalahnya, rutinitasku sehari hari nggak cuman nulis novel doang. aku juga kerja, ngurus bisnis olshop juga, ini aja aku sempet - sempetin buat update biar kalian ngga kecewa meskipun cuma 1 episode perhari, kalau aku udah ngga sibuk pasti aku bakal update lebih dari 1 episode seperti biasanya.
sekali lagi terimakasih banyak ya kalian sudah mau baca , udah mau sabar menunggu dan mau mengikuti semua karya novelku.
jangan bosen - bosen yak..