Kenapa Harus Aku

" halo kek, ada perlu apa, kalau tidak penting, aku matikan dulu. " ucap wonsoo langsung mematikan sambungan telepon nya tanpa mau mendengar perkataan kakek nya.

" dasar cucu durhaka. " umpat tuan besar kim kesal karena wonsoo menutup telepon nya begitu saja, dia kembali menelpon wonsoo namun sialnya malah tidak tersambung lagi.

" sedangkan wonsoo langsung men off kan hp nya dan kembali menghampiri glamor yang sekarang sedang menatap wonsoo dengan muka yang sudah sangat memerah, dia tidak berpikir bahwa suaminya yang dikira impoten ternyata ganas juga.

" wonsoo langsung mengangkat glamor dan menghempaskan nya ke atas ranjang, dia kembali naik ke atas glamor dan mengungkung glamor di bawahnya, dia menatap glamor dengan intens, glamor yang di tatap semakin malu dan sulit bernafas, sungguh sekarang glamor merasa lupa cara bernafas, wonsoo yang melihat glamor tidak bernafas langsung dengan cepat meraup bibir glamor dan memberi nafas buatan.

" dasar bodoh, kenapa tidak bernafas?. " tanya wonsoo kesal dengan kebodohan istri nya itu.

" huff.. huff.... saya lupa cara nya bernafas pak. " ucap glamor yang sekarang sedang memegang dadanya yang sesak.

" coba hirup nafas dalam-dalam, setelah itu keluarkan, " ucap wonsoo sambil mempraktekkan apa yang di katakan nya.

" huuuf... hahhhh. " glamor melakukan seperti yang di lakukan oleh suaminya berkali-kali.

" gimana sudah baikan?. " tanya wonsoo khawatir.

" eumm... sudah pak. " jawab glamor sambil nyengir kuda, sumpah dia sekarang merasa sangat malu dengan suaminya itu karena kebodohan nya yang tidak bisa bernafas.

" sudahlah, ayo kita makan malam. " ucap wonsoo yang sekarang tidak bergairah lagi untuk melakukan hal lebih pada glamor.

" makan? , kita nggak lanjut lagi pak? . " tanya glamor sambil memegang lengan wonsoo yang hendak memakai bajunya.

" ouh kamu mau kita lanjut heemmmm. " tanya wonsoo dengan tatapan nakal nya pada glamor.

" ehhh tidak.mau.." jawab glamor namun kepala nya mengangguk mau, membuat wonsoo sedikit tertawa dengan tingkah bodoh istri nya itu.

" sudahlah, ayo makan, saya sangat lapar. " ajak wonsoo dengan menarik lengan glamor yang seakan sangat malas untuk bangun dari ranjang yang empuk itu.

," sekarang glamor dan wonsoo sedang duduk di kursi meja makan sambil menikmati beberapa hidangan yang sudah tetata rapi di meja tersebut.

" eummm... pak, tadi siang kan kakek bapak kesini. " ucap glamor sambil terus makan dengan lahap.

" kakek? ngapain dia kesini?. " tanya wonsoo yang penasaran dengan kedatangan kakek nya yang menyebalkan itu, apalagi dia masih kesal karena kakeknya tadi terus menelpon nya membuat nya sampai harus menghentikan bercinta dengan istrinya.

" eumm nggak ngapa-ngapain, kakek cuma ngajak aku bicara, ouh iya kata kakek besok kita pergi ke bangkok untuk honeymoon, semua barang kita juga sudah di siapkan sama bi hana, jadi besok kita ke thailand. " ucap glamor dengan sangat senang.

" honeymoon? ke thailand?. " tanya wonsoo yang di angguki oleh glamor.

" kamu mau kita honeymoon?. " tanya wonsoo yang kembali di angguki oleh glamor yang sekarang mulut nya penuh dengan makanan.

" kamu itu makan nya pelan-pelan, percuma juga kamu makan banyak, tapi badanmu tetap Kurus kek triplek. " ucap wonsoo yang mampu membuat glamor menghentikan makannya dan menatap wonsoo dengan kesal.

" sedangkan wonsoo yang di tatap tetap melanjutkan makanan nya dengan khidmat.

" meskipun badanku kek triplek gini, bisa buat seorang raja es nafsu sama aku. " ucap glamor dengan kesal mengingat saat tadi mereka bercumbu dan wonsoo yang seperti kesetanan saat menciumnya tadi.

" raja es? maksud kamu saya?. " tanya wonsoo sambil menunjuk dirinya sendiri, sedang kan glamor kembali memakan makanan yang ada di depannya tanpa peduli dengan tatapan kesal dari suaminya itu.

" jadi besok pagi kamu mau pergi honeymoon ? baiklah besok kita pergi dan menikmati suasana yang panas selama disanaa. " ucap wonsoo mesum namun malah membuat glamor bingung.

" panas? bukannya sekarang di thailand lagi musim dingin ya pak. " ucap glamor yang tidak mengerti dengan panas yang di maksud oleh suaminya itu.

" ckkk... terserah kamu saja. " geram wonsoo meninggalkan glamor yang kembali menikmati makanan nya.

"setelah selesai menikmati makanan nya, glamor langsung naik ke atas, dia ingin mengambil hp nya dan menelpon karin, karena dari kemarin dia tidak berbicara dengan sahabat nya itu.

" loh di mana hp gua? " tanya glamor pada diri sendiri sambil menggaruk kepala nya yang tidak gatal.

" cari apa kamu?. " tanya wonsoo yang baru keluar dari walk in closet untuk mengganti baju nya dengan baju tidur.

" ini loh pak, hp aku kemana ya? perasaan tadi di sini, eh apa di sana, ya, eh di mana sih kok gua lupa. " ucap glamor sambil menarik apapun yang menghalangi matanya membuat kamar tersebut seperti kapal pecah.

" glamor.... diam dan tenang lah, liat sekarang apa yang kamu lakukan, kamar ini sudah sangat berantakan karena kamu. " geram wonsoo sambil menarik tangan glamor dan menyuruh nya duduk di sofa.

" bapak apaan sih, hp saya hilang loh pak, kok malah suruh saya duduk sih. " kesal glamor hendak berdiri namun tangan wonsoo kembali menarik nya.

" kamu liat ini?. " tanya wonsoo pada glamor sambil mengeluarkan benda pipih di tangan nya.

" ya liat lah pak, itukan hp, tapi itukan hp bapak, bukan hp saya." ucap wonsoo sambil mengerucut kan bibir nya.

" iya saya tahu ini hp saya, tapi dengan hp saya ini kamu bisa menemukan hp kamu. " ucap wonsoo membuat glamor bingung.

" maksud nya gimana sih, nggak jelas deh bapak. " ucap glamor menatap kesal ke arah suaminya itu.

" dasar bodoh, saya bisa menggunakan hp saya untuk menelpon hp kamu glamor si bocah kosong. " geram wonsoo langsung menghidupkan hp nya, dia melihat banyak panggilan dari kakeknya namun dia tidak peduli, wonsoo langsung menelpon hp glamor dan tersambung.

" drttt... drt.....

" eh kok suara nya dekat ya. " gumam glamor sambil bangun dan melihat bahwa hp nya malah ada di bawah sofa tempat mereka duduk.

" lah disini rupanya!!. " ucap glamor dengan senang karena sudah menemukan hpnya.

" liat lah apa yang kamu lakukan pada kamar ini hanya karena hp itu. " kesal wonsoo menatap glamor dengan tajam.

" hehehe,, suamiku jangan marah ya. " ucap glamor sambil mengecup pipi wonsoo dan langsung berlari keluar dari kamar.

" dasar gadis nakal itu, dia sangat pintar menggoda. " gumam wonsoo sambil tersenyum sendiri.

"wonsoo menelpon bibi Ha-na dengan telepon yang ada di kamar nya, dia menyuruh pelayan agar segera membersihkan kamarnya yang sekarang sudah sangat jauh dari kata rapi itu.

" setelah menelpon pelayan nya, wonsoo pergi ke dalam ruang baca dan melanjutkan pekerjaan nya yang sudah menumpuk di sana, apalagi besok dia akan pergi honeymoon, membuatnya harus segera menyelesaikan pekerjaan nya di perusahaan maupun di Universitas tempat nya mengajar.

" memang pekerjaan wonsoo bukan hanya menjadi dosen tetapi juga menjadi pewaris satu-satunya dari keluarga besar kim.

" menjadi dosen adalah keinginan nya tetapi menjadi pewaris dari perusahaan keluarga nya itu adalah kewajiban nya.