NovelToon NovelToon
Tuhan Bawa Aku Pergi

Tuhan Bawa Aku Pergi

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Spiritual / Selingkuh / Cerai / Tamat
Popularitas:40.9k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi KD

"Ku pikir dengan menikah dengan mu hidup Ku akan bahagia, nyatanya Kau hanya memberikan Ku luka yang sedalam ini." Alisa

Alisa menikah dengan Fahmi putra pemilik pesantren tempat ia mengenyam pendidikan. Pada awalnya rumah tangga mereka begitu bahagia dan harmonis apalagi kini sudah hadir buah cinta mereka berdua, seorang anak yang masih bayi berusia dua bulan.

Namun ternyata kebahagiaan pernikahan itu tak bertahan lama. Fahmi tergoda akan tahta dan wanita, ia berselingkuh dengan saudari kembar Alisa sendiri. Hingga pada akhirnya mereka kehilangan buah cinta mereka.

Alisa merasa putus asa karena mendapatkan ujian yang bertubi-tubi. Ia merasa lelah dengan hidupnya, dan terus menginginkan Tuhan agar membawanya pergi ke sisi-Nya.

Simak ceritanya dalam judul "Tuhan Bawa Aku Pulang." Karya DEWI KD. Jangan lupa untuk mendukung Author dalam bentuk Like dan Komentar kalian ♥️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 2

Alisa dan Anisa mendapatkan kamar yang berbeda yang akan mereka tempati untuk tidur.

Alisa melangkahkan kakinya masuk pada sebuah kamar yang dimana di dalam kamar tersebut terdapat empat buah rajang tidur berukuran single.

Sepasang Tiga orang santri yang ada di dalam kamar itu terus saja tertuju pada Alisa dan mereka kemudian mendekati Alisa lalu tersenyum padanya.

"Santri baru ya ? Kenalkan, namamu Amira !"

"Aku Sinta !"

"Aku Dewi !"

Alisa menyambut uluran tangan mereka satu persatu.

"Alisa !"

"Dari daerah mana, Lis ?" tanya Amira

"Kota X." jawab Alisa apa adanya.

"Oh dari kota ya ! Pasti enak ya tinggal di kota !" kata Amira mengajak Alisa mengobrol.

Sedangkan Sinta dan Dewi kembali ke ranjang mereka masing-masing dan melakukan kegiatan mereka menghafalkan ayat-ayat Al Alquran yang akan mereka setorkan besok pada ustadzah mereka.

"Gak juga sih !" jawab Alisa kemudian ia membuka lemari dua pintu yang ada di samping ranjangnya, berniat ingin menyusun pakaiannya di dalam lemari tersebut.

"Kenapa pindah ke pesantren ?" tanya Amira kepo

Alisa hanya diam namun Amira hanya tersenyum kearahnya.

"Santai aja kali, nakal yaa !" tebak Amira yang membuat Alisa semakin diam.

"Kami juga anak-anak nakal disini, tapi sudah tobat !" Amira terkekeh.

"Semoga Kau nyaman disini ya ! Kalau ada apa-apa bilang saja sama Kami." kata Amira lagi, Alisa menatap Amira kemudian Dewi dan juga Sinta yang tersenyum kearahnya.

"Iya !" jawab Alisa tersenyum kearah mereka bertiga, ia kemudian melanjutkan kegiatannya menyusun pakaian dan barang bawaannya ke lemari tersebut.

Setelah selesai, Alisa merebahkan dirinya diatas tempat tidur yang berukuran single tersebut sembari menatap langit-langit kamar yang kini menjadi kamarnya.

"Satu tahun..." gumam Alisa, ia harus menjalani hari-harinya menjadi seorang santri selama satu tahun disini. Padahal ia sangat ingin dekat dengan kedua orang tuanya, namun apalah daya hidupnya kini harus ia lalui disebuah pesantren ini untuk sementara waktu.

Sore harinya, Alisa dan ketiga teman sekamarnya menunggu giliran mandi di kamar mandi umum sebab kamar mandi yang ada di kamar mereka rusak dan belum di renovasi.

"Kapan kamar mandi kita di renovasi ya ? Capek tahu ngantri terus tiap pagi sore disini !" kata Sinta bersuara.

"Enggak tahu tuh ! Sampe lebaran monyet kayaknya gak bakalan di renov !" jawab Dewi

"Shutt ! Gak boleh ngomong begitu !" ucap Amira menginginkan.

Sedangkan Alisa hanya diam saja mendengar percakapan mereka bertiga. Alisa kemudian mengalihkan pandangannya kearah lain, dimana ia melihat saudari kembarnya berjalan seorang diri ke arah ke kantor pesantren.

"Mau apa dia ?" gumam Alisa pelan.

Saat Alisa tengah memperhatikan Anisa yang masuk ke dalam kantor tiba-tiba tangannya di tarik oleh Amira.

"Ayo mandi ! Keburu Maghrib nanti !"

Alisa kemudian mengikuti Amira masuk ke dalam kamar mandi. Ia lalu membersihkan dirinya. Setelah mereka selesai mandi, mereka pergi ke masjid untuk melakukan sholat Maghrib dan membaca Alquran bersama ustadzah yang menjadi guru mereka.

Hari berganti hari tak terasa sudah enam bulan berlalu, Alisa tinggal di pesantren, kehidupannya kini berubah drastis Alisa bukan lagi seperti yang dulu, nakal dan urak-urakan. Ia tumbuh menjadi gadis yang tertutup dan begitu Istiqomah di jalan Allah.

Lain halnya dengan saudari kembarnya, Anisa. Anisa hanya bertahan di pesantren selama satu Minggu. Kembarannya itu membuat drama seolah-olah ia jatuh sakit dan membuat kedua orang tuanya iba dan menyuruh Anisa kembali ke kota.

Kedua orang tua Alisa sama sekali tidak pernah menghubungi Alisa. Mereka seperti hanya terpaku memiliki anak yang bernama Anisa yang selalu mereka bangga-banggakan. Apalagi saat ini Anisa memenangkan juara olimpiade matematika tingkat nasional, Alisa melihat keberhasilan saudari kembarnya itu hanya lewat berita yang ditayangkan di televisi. Ia bisa melihat kedua orang tuanya begitu bangga dan sayang pada Anisa.

"Alisa ! Sini !" bisik Amira

Alisa mendekat pada Amira yang kini mereka berdua menjadi sahabat baik.

"Rindu Ibumu gak ?" bisik Amira

"Rindu sih, tapi sepertinya Ibu tidak Rindu padaku." jawab Alisa pelan.

Amira kemudian mengeluarkan sesuatu dari dalam buku, mata Alisa membulat sempurna ketika melihat benda yang di tunjukkan oleh Amira padanya.

"Pakailah, hubungi Ibumu." bisik Amira

Selama ini Amira menyimpan ponselnya agar tidak ketahuan, sebab para santri di pesantren tersebut tidak diperbolehkan membawa ponsel. Jika mereka merindukan kedua orang tua mereka, mereka bisa menggunakan telepon kantor pesantren.

"Kau membawa ponsel selama ini, tapi baru bilang padaku sekarang !" kata Alisa pelan.

Amira hanya terkekeh mendengarnya, ia kemudian meninggalkan Alisa sendirian di kamar.

"Jangan lupa simpan lagi ya !" ucap Amira sebelum ia menghilang di balik pintu kamar.

Alisa menatap benda pipih tersebut, ia kemudian menekan nomor ponsel Ibunya dan tersambung.

Zulaikha mengangkat panggilan dari nomor yang tak ia kenal tersebut dimana kini ia tengah berada di mobil bersama Rahman dan juga Anisa.

"Hallo !" ucap Zulaikha pelan

Alisa senang sekali mendengar suara Ibunya, ia sangat merindukan Ibunya itu. Belum sempat Alisa bersuara, tiba-tiba Alisa mendengar suara Ayahnya dan juga Anisa.

"Ayah janji kan, mau belikan Anisa mobil baru !"

"Tentu saja ! Kau anak Ayah yang sangat membanggakan ! Ayah akan belikan Kau mobil baru besok !"

"Yey ! Terimakasih Ayah !"

"Iya Sayang, Apapun akan Ayah berikan. Asal Kau jangan seperti Alisa !"

"Iya Ayah ! Aku mana mungkin seperti Alisa !"

"Nanti mobilnya jangan dipakai dulu ya, Nisa ! Kamu kan belum punya SIM !" ucap Zulaikha menimpali.

"Iya Bu !"

Alisa langsung menutup panggilan tersebut, Alisa merasa kecewa, ia pikir kedua orang tuanya merindukannya tapi ternyata mereka hanya fokus pada Anisa.

"Padahal Aku juga anak mereka." Alisa menangis dan memeluk kedua lututnya.

...****************...

1
Marisa Hafizoh (hafizoh_17)
mampir yuk di novel author hafizoh judul "Dianggap Miskin Oleh Keluarga Istri"
Tining Revi
ceritanya bagus baget. tp maaf aku bacanya gk semua bab, soalnya nyesek di dada thor.
HjRosdiana Arsyam
Luar biasa
HjRosdiana Arsyam
Lumayan
Rina
Ya ampun akhir yang menyesakan 🫢🫢🫢
Naufal Affiq
Terimakasih thor,atas karyamu yang terbaik
DEWI KD: terimakasih kembali ♥️🤗
total 1 replies
Endang 💖
oh y ampun kasian bgt Alisa .kamu jahat Fahmi...
Nurul Boed
yah padahal Masih berharap,,ada kebahagiaan buat Alisa Kak 😭😭
DEWI KD: gak semua cerita itu berakhir bahagia kak 🤗
total 1 replies
Nurul Boed
Kasihan banget nasib Alif 😭😭
اختی وحی
pikirku alisa bakal krja kantoran, trnyta mlah end
DEWI KD: maaf ya kak kalau gak sesuai dgn harapan kakak 🤗
total 1 replies
Reni Septianing
ya allah.. nyesek banget kak. semoga teman kakak diampuni segala dosanya, dilapangkan kuburnya /Sob//Sob/
DEWI KD: aamiin
DEWI KD: aamiin
total 2 replies
Naufal Affiq
emosi bacanya
Naufal Affiq
ya Allah kejam kali kamu anisa,berbuat jahat sama alisa,sampai kapan pun alif tanggung jawab fahmi,dan satu lagi biar kamu ingat nisa,kamu akan mendapatkan karma yang lebih berat dari Allah
Rina
Kasihan Alisa gak bisa ketemu sama Alif , Fahmi bodoh banget ya kamu harusnya kamu curiga dong koq bisa pas timing nya kamu datang ke rumah Alisa dan ada kejadian kaya gini , semoga kebenaran segera terungkap dan kejahatan Anisa terbongkar dan Fahmi menyesal seumur hidup 😡😡😡
Aghitsna Agis
mungkin jodo akusa anaknya ibuvteresa tapi sayang begitu datang ke rumah lisa ternyata sdh tdk ads
Desi Eliza Zayadi
ttp semangat Thor 💪🥰🥰
Jenni Liwang
kpn alisa dpt kebahagian .anisa dan fahmi tdk dapat karma .malah alisa yg hidupy makin susah
اختی وحی
up yg bnyak thor
kalea rizuky
emank jalamg bkin dia kena hiv atau g punya rahim thor
kalea rizuky
jd inget ipar adalah maut dialog nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!