Nyatanya, menikah dengan pria yang dicintai tak selamanya membuat Naomi bahagia. Baru beberapa bulan Naomi merasakan kebahagiaan menjalani biduk pernikahan dengan Gilang, badai besar datang menerpa rumah tangga mereka.
Melvina, adik ipar Naomi yang berstatus sebagai adik angkat Gilang, ternyata juga mencintai Gilang dan berusaha melakukan berbagai macam cara untuk memisahkan Naomi dan Gilang.
“Maaf, aku terpaksa harus menikahi Melvina menjadi istri keduaku untuk menyembuhkan rasa trauma di dalam hati Melvina.” Pernyataan Gilang malam itu berhasil membuat hati Naomi hancur berkeping-keping.
“Lebih baik aku pergi dari pada harus di madu dan merasakan sakit hati seumur hidup.” ~Naomi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
IPRT 3 - Tak Ada Pembelaan
“Naomi, sudahlah. Jangan berbicara lagi!” Seru Gilang setelah melihat Melvina histeris karena ulah Naomi.
Naomi menatap nanar wajah Gilang. Bisa-bisanya suaminya itu mengatakan hal seperti itu pada dirinya. Padahal, dia memberikan saran demi kebaikan Melvina juga. Tak tahan hanya mendapatkan perlakuan tidak baik dari suami dan keluarga suaminya, Naomi memutuskan untuk pergi dari sana.
“Astaga, apa aku sudah bersikap keterlaluan kepadanya?” Perasaan Gilang mulai terasa bersalah. Hendak mengejar langkah Naomi, namun pergerakannya tertahan oleh Melvina.
“Tetaplah di sini, Kak. Aku beneran takut…”
Gilang mengangguk. Dia mengusap pundak Melvina untuk menenangkannya.
Melihat jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi, Gilang segera beranjak menuju kamarnya. Berniat bersiap-siap untuk berangkat bekerja. Sebenarnya tadi Melvina sempat melarangnya untuk pergi bekerja. Namun, Gilang tidak bisa libur hari itu karena ada pertemuan penting dengan kliennya.
“Mah…” Melvina kini sudah bersikap manja pada Mama Ruby. Tak lupa sambil menunjukkan wajah tak baik-baik saja kepadanya.
“Iya, Sayang. Ada apa?” Mama Ruby mengusap kepala Melvina dengan sayang. Rasanya hatinya selalu hancur melihat wajah sendu Melvina.
“Entah mengapa aku semakin merasa yakin kalau Kak Naomi terlibat dalam pelecehan yang terjadi kepadaku malam itu.” Cicit Melvina. Dia kembali mengingatkan Mama Ruby tentang apa yang ia pikirkan beberapa waktu lalu.
Mama Ruby menatap intens wajah Melvina. “Kenapa kamu bisa seyakin itu, Sayang?” Mama Ruby ingin tahu. Rasanya dia ragu untuk membenarkan tebakan Melvina.
Masih dengan memasang wajah sendu, Melvina menjawab pertanyaan Mama Ruby. “Mama masih ingat kan gimana Kak Naomi berusaha menjauhkan aku dari Kak Gilang. Aku yakin sampai saat ini Kak Naomi masih berusaha untuk melakukannya, Mah. Dia gak bisa terima kalau Kak Gilang masih dekat dengan aku. Dan salah satu upayanya untuk membalas rasa sakit hatinya kepadaku, dia menyewa orang untuk melecehkan aku.”
Pemikiran Mama Ruby mulai terkontaminasi oleh perkataan Melvina. Meski yakin kalau menantunya tidak mungkin bersikap seperti itu, namun mendengar perkataan Melvina yang terdengar ada benarnya, membuat Mama Ruby berubah haluan.
“Kalau benar Naomi yang melakukannya, aku gak akan tinggal diam. Aku akan memberikan perhitungan kepadanya meski dia adalah menantuku!” Geram Mama Ruby.
Semenjak Melvina berhasil mencemari pemikiran Mama Ruby, sikap Mama Ruby pada Naomi terlihat makin kurang menyenangkan saja. Setiap kali Naomi datang ke rumahnya, Mama Ruby tidak menyambutnya dengan baik. Bahkan, Mama Ruby secara terang-terangan menunjukkan rasa tidak sukanya pada Naomi.
“Kenapa mama bersikap seperti itu kepadaku. Memangnya aku salah apa?” Belum hilang rasa sakit di hatinya karena perlakuan Gilang, kini hati Naomi bertambah sakit karena sikap Mama Ruby.
Tak tahan diperlakukan buruk oleh keluarga suaminya, Naomi mengajak Gilang berbicara. Membahas permasalahan yang terjadi kepadanya.
“Kenapa mama kelihatan gak suka sama aku. Memangnya aku punya salah apa sama mama?” Tanya Naomi saat ia dan Gilang sedang berada di perjalanan pulang ke rumah sore itu.
Gilang menatap wajah Naomi sekilas. Kemudian kembali fokus pada kemudi. “Mungkin itu hanya perasaan kamu saja. Karena dari yang aku lihat, sikap mama masih sama seperti biasanya.”
“Kadang yang kamu lihat gak sesuai dengan yang orang lain lihat, Mas!” Tegas Naomi. Entah kenapa suaminya itu selalu bersikap kurang percaya pada dirinya akhir-akhir ini.
“Kalau kamu merasa seperti itu, aku harap untuk ke depannya kamu jangan terlalu terbawa hati dengan sikap mama. Kamu harus mengerti kalau situasi di keluargaku sekarang lagi gak baik-baik aja. Mama sedih melihat keadaan Melvina. Mungkin karena suasana hatinya yang tidak baik membuatnya jadi bersikap kurang menyenangkan kepadamu.”
***
Jika teman-teman suka dengan cerita Naomi dan Gilang, tinggalkan komentar dan klik tombol suka sebelum meninggalkan halaman ini. Satu lagi, jangan lupa kasih rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ seperti biasanya.
Untuk seputar info karya, teman-teman bisa follos akun instaggram @shy1210 yaaa
Terima kasih🌺
Derby terpaksa bohong naomi keguguran agar gilang tidak mencari naomi lagi, mendingan gilang urusin aja calon istrimu sakit jiwa da stress itu....
ngakuinya mencintai naomi tp kenyataannya menyakiti hati naomi tega skl gilang menuduh naomi pelaku pelecehan terhadap melvina...
Melvina sakit jiwa dan stress sebaiknya dimasukkan rumah sakit jiwa aja.....
Udah thor aku stop baca nya. Krn kurang greget aja bacanya. Mf y thor. Bukan menjatuh kan. Tetap semangat berkarya😊🤗
jangan sampai kamu punya pikiran kalo Naomi selingkuh ya...dan bayi yang di kandungnya bukna anakmu....kalo sampai itu terjadi.....fix kamu adalah lelaki ynag benar2 perlu di binasakan....
harusnya kamu berpikir kalo Naomi pergi membawa bayimu....dan jadikan ini pembuka jalan pikiranmu untuk m3mbatalkan pernikahanmu dengan ulet keket
walaupun Naomi ga mau sama kamu lagi setidaknya kamu jangan sampai menikahi ulet keket itu