NovelToon NovelToon
Butuh Kasih Sayang Orang Tua

Butuh Kasih Sayang Orang Tua

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Wanita Karir
Popularitas:34.8k
Nilai: 5
Nama Author: fianaqila

Fianasya sari juga ingin merasakan kasih sayang dari orang tuanya. Papa Fia sangat sibuk dengan pekerjaannya, sampai tidak ada waktu untuk anaknya. Sedangkan mamanya sama sekali tidak perduli dengan Fia, bagi Sarah Fia hanya beban dan tidak bisa apa-apa. Tidak ada yang bisa di bangakan dari Fia. Beda dengan abangnya, di usia muda sudah memiliki usaha.
Mampukah Fia bertahan dengan keluarga yang seperti itu ?
Apakah orang tua Fia akan menyayangi Fia suatu saat nanti ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fianaqila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 24

Fia terlihat telah meneteskan air matanya, apa yang dia dengar sungguh membuat dirinya sedih. Namun berbeda dengan Dilon yang terlihat biasa saja.

Dilon yang melihat adiknya menangis menghapus air matanya dan memeluk adiknya.

“Abang tahu ini sulit buat kita, tapi Abang yakin papa sudah memikirkan ini semua, siapapun pasti tidak mau di selingkuhi termasuk papa.” Ucap Dilon yang masih memeluk adiknya itu.

“Apa tidak ada cara lain selain mama dan papa harus berpisah?” tanya Fia setelah mereka melerai pelukan mereka.

“Dek, kita sebaiknya tidak usah ikut campur, meskipun ini sulit tapi mungkin ini sudah jalannya, kamu pasti bisa terbiasa dengan keadaan seperti ini, Di kita masih bisa bertemu dengan mama dan papa namun hanya situasinya saja yang berbeda.” Ucap Dilon agar Adiknya tidak sedih lagi.

“Aku ke kamar dulu ya bang.” Ucap Fia.

Sepertinya Fia masih belum bisa menerima orang tuanya berpisah.

“Ya sudah lebih baik kamu istirahat saja ya.” Ucap Dilon.

Fia pun pergi dari ruangan itu.

“Aku tahu ini berat Fia, tapi mau gimana lagi mama sudah sangat kelewat batas.” Ucap Dilon.

“Aku yakin kamu seiring berjalannya waktu kamu pasti bisa menerima semua ini.” Ucap Dilon yang juga pergi dari sana menuju kamarnya.

. . .

“Aduh gimana ini ya.” Ucap Lalita panik.

“Kalau mas Toni dan mbak Sarah benar-benar berpisah, pasti mbak Sarah akan berusaha agar mendapatkan rumah ini, mana udah hampir jatuh tempo lagi, aku yakin rentenir itu akan menagih hutang ke sini.” Ucap Lalita khawatir.

“Apa aku bilang saja ya sama mbak Sarah kalau rumah ini sudah aku gadaikan, tapi aku takut mbak Sarah marah besar sama aku.” Ucap Lalita.

Saat ini Lalita sedang di landa kebingungan. Ingin memberitahukan kakaknya bahwa Rumah ini sudah di gadaikan tapi tidak berani. Takut nanti Sarah akan marah besar dan tidak lagi memberikan dia uang. Tapi jika dia tidak memberitahukan maka Sarah lah yang akan membayar hutang itu dan sudah pasti Sarah akan menyuruh dirinya yang akan membayar hutang itu.

Jika itu benar-benar terjadi, Lalita akan sangat kebingungan untuk mencari uang sebanyak itu. Karena Lalita mengadaikan rumah itu dengan nominal yang sangat besar.

“Ah, aku cari saja surat-surat tanah dan mobil, aku yakin surat-surat itu pasti masih ada di rumah ini.” Ucap Lalita.

Toni juga memiliki tanah kosong yang nantinya akan ia bangun usaha. Toni berencana akan membuat usaha.

Akhirnya Lalita keluar dari kamar dan menuju ke kamar kakaknya.

“Licik banget tante Lalita, jadi dia sudah mengadaikan rumah ini.” Ucap Atika tidak menyangka tantenya itu bisa melakukan hal senekat itu.

Atika yang tadinya ingin masuk kamar tidak jadi kala mendengar ucapan-ucapan tante itu.

“Aku harus gimana ya, aku kasih tahu mama atau tidak. Mama lagi banyak masalah kalau aku kasih tahu masalah ini ke mama, yang ada bikin mama tambah pusing.” Ucap Atika bingung tindakan apa yang harus dia ambil.

“Apa aku saja yang bayar hutang tante Lalita ke rentenir itu, tapi hutangnya berapa? Dan apa aku mampu membayar hutang tante Lalita.” Ucap Atika yang tiba-tiba menjadi pusing memikirkan masalah yang tiba-tiba saja datang ke keluarganya.

“Lebih baik sekarang aku awasi tante Lalita saja.” Ucap Atika dan mengikuti Lalita ke kamar mamanya.

Atika dapat melihat Lalita sedang mencari sesuatu di kamar mamanya.

“Ah, dimana sih surat-suratnya, kenapa dari tadi aku cari tidak ketemu ketemu.” Kesal Lalita yang tidak menemukan apapun di kamar Sarah dan Toni itu.

“Dimana ya surat-surat penting itu di sembunyikan mas Toni?” Ucap Lalita yang kesal bukan main.

Lalita akhirnya memutuskan untuk pergi dari kamar itu setelah kamar itu di buat berantakan.

“Sepertinya papa Toni telah menyimpan semua surat-surat penting di tempat yang aman.” Ucap Atika yang melihat tantenya pergi dari kamar mama dan papanya.

. . .

“Ya Allah kenapa mama dan papa harus berpisah?” Ucap Fia sedih.

Fia benar-benar di buat kaget akan apa yang ia dengar tadi. Papa dan mamanya akan berpisah.

Fia menarik nafasnya dan berusaha menerima semua yang terjadi, Fia berharap semua ini akan menjadi pilihan yang terbaik untuk orang tuanya.

Fia membenarkan apa yang abangnya ucapkan dirinya tidak boleh ikut campur dalam masalah orang tuanya.

Fia berusaha berpikir positif, Fia juga paham apa yang di rasakan oleh papanya, pasti papanya tidak bisa menerima ketika mengetahui istrinya berselingkuh.

Fia paham bahwa tidak mudah untuk memaafkan penghianatan yang dilakukan oleh mamanya itu, Fia pasrahkan semuanya kepada Allah.

Fia juga sudah tidak mengharapkan lagi untuk mendapatkan kasih sayang orang tuanya. Fia sudah lelah berharap, Fia sudah lelah menunggu saat dimana kedua orang tuanya akan menyayangi dirinya. Apalagi sekarang kedua orang tuanya akan berpisah. Pupus sudah harapan Fia untuk mendapatkan kasih sayang yang utuh dari kedua orang tuanya.

Fia menghapus air matanya dan berusaha menerima semua yang terjadi. Fia akan mencoba untuk memahami keadaan yang terjadi terhadap ke dua orang tuanya.

Sedangkan Dilon menemui papanya dan menanyakan perihal papa dan mamanya yang akan bercerai.

“Pa, apa benar papa dan mama akan bercerai?” tanya Dilon kepada papanya.

“Ya nak.” Ucap Toni.

“Maafin papa ya mengambil keputusan ini, maaf karena telah membuat kalian kecewa, maaf karena papa tidak bisa bertahan dengan mama kamu lagi.” Ucap Toni kepada anaknya.

“papa tidak usah minta maaf, Dilon paham kenapa papa mengambil keputusan ini, Dilon akan dukung seratus persen keputusan papa.” Ucap Dilon kepada papanya.

Ucapan anak laki-lakinya membuat Toni semakin yakin untuk berpisah.

“Tapi sekarang papa bingung?” ucap Toni kepada anaknya

“Apa yang membuat papa bingung?” tanya Dilon kepada papanya.

. . .

“Beni saya mau sekarang kamu tunjukkan hubungan kamu dengan Sarah.” Ucap Samuel.

Beni sekarang berada di rumah Samuel, tepatnya di ruangan Samuel.

“Baik bos.” Ucap Beni.

“Kamu datang lah ke persidangan menemani Sarah, kamu berpura-pura marah karena Sarah tidak memberitahukan kamu bahwa dia sudah memiliki istri namun Kamu jangan langsung meninggalkan Sarah, kamu harus berpura-pura bahwa kamu di pihak Sarah dan berpura-pura lah membantu Sarah.” Ucap Samuel.

“Baik pak bos.” Ucap Beni.

“Oh ya pak bos, saya mau mengucapkan terima kasih karena berkat pak bos anak saya sudah sembuh dan sekarang hanya menunggu sadar saja.” Ucap Beni yang terlihat senang.

“Bagus kalau begitu, jaga terus anak kamu dan ingat jangan sampai salah memilih pendamping lagi.” Ucap Samuel.

Samuel sudah tahu kenapa anak Beni seperti itu, itu semua karena ulah mama tirinya.

“Saya benar-benar merasa bersalah karena saya menjodohkan anak saya dengan orang yang tidak tepat, membuat anak dan cucu saya menderita, saya pikir papanya baik maka anaknya juga pasti baik tapi saya salah ternyata anaknya licik dan jahat seperti mamanya.” Ucap Samuel yang terlihat sendu.

“Sekarang saya terpaksa memisahkan Sarah dan Toni, saya tidak mau cucu saya terus di sakiti begitu juga dengan anak saya.” Ucap Samuel.

“Jika waktu saya tidak melihat kalian berdua mungkin sampai sekarang Saya tidak akan mengetahui perselingkuhan Sarah dan juga Sarah yang tidak sayang kepada anaknya dan menyakiti anak kandungnya sendiri.” Ucap Samuel.

Sedikit banyaknya Beni sudah mengetahui tentang Sarah yang menyakiti anaknya dan hanya menyayangi anak sulungnya saja dari laki-laki yang ia cintai.

“Saya paham apa yang bos rasakan, saya akan bantu bos sampai masalah ini selesai.” Ucap Beni.

“Terima kasih Beni. Kamu boleh pergi sekarang tapi ingat jangan sampai ketahuan oleh penghuni rumah ini.” Ucap Samuel.

“Baik bos.” Ucap Beni dan pergi dari kediaman Samuel.

1
xoxo_lloovvee
jangan lupa mampir thor
Ai
mampir, Thor. kunjungi karyaku jg ya
xoxo_lloovvee
jangan lupa mampir ya thor
Kristina tina
dasar orang" licik.
Kristina tina
keluar aja fia dari rumah rasa neraka itu.
wifashaa
gk tau diri emang
➳ᴹᴿ᭄🥑⃟Mℭ°Sagitarius༻࿐
kayak nya lebih bgus jdi orng byasa dah,nggk akan ada yg liat dia anak orng kaya🤔
➳ᴹᴿ᭄🥑⃟Mℭ°Sagitarius༻࿐
curiga kayak ny bukn mmanya/Shame/
➳ᴹᴿ᭄🥑⃟Mℭ°Sagitarius༻࿐
kok ada ibu bgtu😳
Vesya
Pengen gue tabok tuh mamax, segitu ke anakx sendiri😤
Vesya
Segitu amat mamax, sampai bawa mobil aja kagak dibolehin😐
🍾⃝ʙᴀʙͩʏᷞ ɢᷰᴇᷠᴍᷧᴏʏ💖💞🇮🇩
mampir kak
➳ᴹᴿ᭄🥑⃟Mℭ°Sagitarius༻࿐
like dlu nnti lnjut bca
Frz Channel_id
Alhamdulillah ada kemajuan pia sehat selalu thor
Daulat Pasaribu
mampos kau sarah.seru thor
Daulat Pasaribu
mampir thor
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
bagus
IG: fianana69: terima kasih
total 1 replies
Jungkook wife
hadir kak mari saling dukung
Rinjani Putri
aku tinggalkan jejak bintang ya dikarya indahmu kk
JW🦅MA
waduh kasihan anak nya siti ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!