NovelToon NovelToon
Penyesalan Anak Dan Suami

Penyesalan Anak Dan Suami

Status: tamat
Genre:Tamat / Keluarga / Penyesalan Suami
Popularitas:4.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: D'wie

Sikap anak dan suami yang begitu tak acuh padanya membuat Aliyah menelan pahit getir segalanya seorang diri. Anak pertamanya seorang yang keras kepala dan pembangkang. Sedangkan suaminya, masa bodoh dan selalu protes dengan Aliyah yang tak pernah sempat mengurus dirinya sendiri karena terlalu fokus pada rumah tangga dan ketiga anaknya. Hingga suatu hari, kenyataan menampar mereka di detik-detik terakhir.

Akankah penyesalan anak dan suami itu dapat mengembalikan segalanya yang telah terlewatkan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PAS 10

Prang ...

Terdengar suara gelas dibanting hingga pecah berkeping-keping di lantai. Aliyah yang saat itu sedang membereskan cangkir kotor bekas tamu suaminya pura-pura tak mendengar. Ia tetap melanjutkan kegiatannya. Berpura-pura tuli terkadang lebih baik daripada terus berdebat yang belum tentu dapat menyelesaikan permasalahan mereka. Apalagi di rumah itu bukan hanya ada mereka berdua, tapi ada anak-anak yang mesti dijaga mentalnya. Sudah cukup dirinya yang tertekan dengan tingkah polah sang suami, tapi jangan sampai anak-anaknya pun ikut merasakan dampaknya.

"Puas kau! Puas kau, hah, sudah mempermalukanku di hadapan rekan-rekan kantorku?" pekik Amar tak peduli kalau anak-anaknya akan mendengar teriakannya itu.

Dada Aliyah bergemuruh. Ingin rasanya mulutnya menjawab kata-kata yang Amar lontarkan, tapi sebisa mungkin ia menguatkan hatinya. Terus beristighfar dalam hati dan mengucap sabar, sabar, sabar, Aliyah.

"Aliyah, apa kau tuli, hah? Kenapa diam saja, sialan!" sejak Amar sambil menarik lengan Aliyah yang sedang berjalan membawa nampan berisi gelas-gelas kosong. Nampan itupun jatuh berikut gelas-gelas tersebut hingga menimbulkan bunyi nyaring dari pecahan gelas. Beling-beling berserak, Aliyah hanya bisa menatap nanar gelas-gelas itu yang berhamburan. Bertambah satu lagi pekerjaannya. Bila tidak segera dibersihkan, takutnya pecahan itu terinjak anak-anaknya. Apalagi Gaffi dan Amri belum awas saat berjalan. Mereka kerap berlarian di dalam rumah tanpa melihat adakah sesuatu yang berbahaya di lantai.

Aliyah menghela nafas panjang. Tanpa memedulikan keberadaan Amar, Aliyah pun segera mengambil sapu dan pengki. Lalu dengan telaten, Aliyah mengumpulkan pecahan beling yang besar ke dalam sebuah kantong plastik. Sedangkan untuk yang berukuran kecil, ia sapu ke dalam pengki untuk dimasukkan di kantong plastik agar tidak berceceran.

"Aliyah, kau tahu kan aku benci diabaikan. Sepertinya kau memang sengaja ingin mencari masalah denganku, iya?" teriak Amar lagi.

Lalu Amar mengambil asbak yang ada di atas meja dan melemparkannya ke arah Aliyah hingga mengenai kepalanya. Aliyah terkejut. Matanya sampai membulat saat ia merasakan hantaman benda keras itu mengenai kepalanya.

Perlahan, ia merasakan sesuatu yang hangat mengalir dari bagian belakang kepalanya melewati leher hingga ke punggungnya. Rasa sakit jangan ditanya. Tanpa hantaman itupun Aliyah sudah sering merasakan sakit luar biasa di kepalanya, jadi hantaman itu hanya membuatnya syok. Mungkin karena sudah terlampau sakit atau bahkan sering menahan sakit jadi Aliyah seakan tidak apa-apa. Padahal ... Sakit itu kian menyiksa.

Matanya berkaca. Aliyah pun mendongakkan kepalanya. Tak ingin ia menunjukkan kelemahannya. Tak ingin ia menunjukkan air matanya. Meskipun kini ia sudah bagai mayat hidup, Aliyah tetap tak ingin mengeluh. Cukuplah Allah tempatnya berkeluh kesah.

'Ya Rabb, kuatkan hamba.'

"Bu, Mbu," pekik Gaffi dan Amri bersamaan. Kedua anak kecil itu segera berlari dan memeluk sang ibu.

Wajah Amri pias. Ia tidak sadar telah melemparkan benda keras itu ke kepala Aliyah. Gamis longgar dan jilbab instan yang cukup lebar berwarna hitam membuat darah segar yang mengalir dari kepala Aliyah tidak nampak di mata Amar.

Bukannya menghampiri sang istri dan memeriksa keadaannya, Amar justru bersikap acuh seolah tak peduli. Ditekannya ego untuk peduli sebab baginya semua salah Aliyah. Salah Aliyah membuatnya malu di hadapan teman-temannya. Dengan ego setinggi langit, Amar yang padahal belum benar-benar pulih dari sakitnya justru memilih pergi. Meninggalkan Aliyah yang tidak baik-baik saja.

Tak lama kemudian, Nana muncul.

"Bu, minta duit untuk beli kuota," ujar Nana tanpa peduli kalau Aliyah sedang mendiamkan adik-adiknya.

Aliyah mendongak, "bukankah kau sudah memiliki tante cantik yang baik hati? Minta saja sama dia," jawab Aliyah pelan sambil menahan sakit.

Nana mendengus, "bilang aja pelit. Liat aja, kalo ayah nikah sama Tante Fisa, aku akan ikut ayah sama Tante Fisa aja. Tante Fisa baik. Suka bawain bekal enak-enak terus kasi uang jajan yang banyak. Nggak kayak ibu, pelit. Kenapa sih aku punya ibu kayak ibu? Udah persis babu. Aku sampai malu mau ambil rapot sama ibu. Untung aja ada Tante Fisa, jadi aku nggak malu pas ayah ambil raport sama tante Fisa."

Aliyah tertegun. Ia pikir Nana mengambil sendiri raportnya, tapi nyatanya justru Amar dan Nafisa lah yang mengambilkan. Aliyah merasa pilu. Ia seakan seorang ibu yang tak dianggap. Bahkan anaknya sendiri lebih memilih wanita lain daripada dirinya. Bagaimana hatinya tak hancur. Hatinya yang semula telah hancur karena sikap Amar jadi kian hancur karena sikap putrinya sendiri.

Ditatapnya wajah Nana yang kini juga menatap wajah sang ibu yang benar-benar pucat pasi. Seakan tak ada darah yang mengaliri. Hanya netranya saja yang tampak merah menyala. Menyiratkan luka dan kecewa yang teramat dalam pada sang putri yang begitu disayanginya. Putri yang ia jaha sepenuh hati dengan mengorbankan jiwa dan raga. Ia tak menyangka hanya karena seseorang yang baru, putrinya bisa mencampakkannya seperti itu. Aliyah patah hati. Patah hati karena buah hatinya sendiri.

...***...

"Mas, seriusan perempuan tadi istri kamu?" tanya Nafisa yang sedang menemani Amar di sebuah cafe.

Amar menghela nafas panjang, kemudian mengangguk.

"Jadi bener? Aku kira, kamu nggak serius tadi lho, Mas," ujar Nafisa dengan suara mendayu-dayu.

"Makanya aku nggak betah di rumah. Kamu liat sendiri kan gimana penampilannya," keluh Amar. Lalu ia menyeruput kopi miliknya.

"Kalau Mas udah nggak betah, kenapa masih dipertahankan? Kenapa nggak cerai aja?" cecar Nafisa tanpa rasa bersalah apalagi berdosa karena sama saja tengah mencoba merusak rumah tangga wanita lain.

Amar menghela nafas panjang. Mendengar kata cerai entah kenapa seperti ada sebongkah batu besar yang jatuh dan menimpa dadanya. Terasa sesak. Tak pernah terbayangkan olehnya untuk bercerai dengan Aliyah sekalipun ia kerap merasa bosan dan muak dengan istrinya itu.

Baru saja Amar ingin menjawab pertanyaan Nafisa, tiba-tiba saja ponselnya bergetar. Sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya. Di notifikasi terlihat nama pengirim adalah Aliyah. Awalnya Amar merasa malas untuk membuka pesan itu, tapi saat isinya lewat sepintas membuat jantungnya berdegup keras.

Dengan perasaan tak karuan, Amar lantas membuka pesan itu. Amar tertegun setelah membacanya. Hanya tiga buah kata saja, tapi entah kenapa rasanya begitu menyesakkan. Lagi-lagi dadanya seakan dihantam palu gadam.

...[AKU MENYERAH, MAS!]...

'Apa ini? Apa kau ingin menggertakku? Memangnya kau bisa apa tanpa aku, hah? Dasar istri tak tahu diri.'

Entah mengapa dadanya seketika bergemuruh. Ada kemarahan di dalam netranya. Egonya yang tinggi membuatnya marah karena tidak terima dengan apa yang Aliyah katakan.

...***...

...HAPPY READING ❤️❤️❤️...

1
Jetty Eva
ternyata Nafisa pux bakat turunan dr ibux..😆😆😆
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐤𝐚𝐤 𝐨𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐤𝐥𝐨 𝐝𝐢 𝐤𝐨𝐧𝐨𝐡𝐚, 𝐧𝐠𝐞𝐥𝐚𝐰𝐚𝐧 𝐫𝐚𝐦𝐩𝐨𝐤 𝐛𝐬 𝐣𝐝 𝐭𝐞𝐫𝐬𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚 𝐤𝐚𝐤
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐨𝐫𝐧𝐠 𝐬𝐝𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐚𝐢 𝐤𝐚𝐫𝐦𝐚 𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐚𝐬𝐢𝐧𝐠𝟐
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐍𝐚𝐟𝐢𝐬𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐛𝐞𝐛𝐚𝐥 𝐚𝐩𝐚 𝐠𝐦𝐧 𝐠𝐤 𝐩𝐧𝐲 𝐨𝐭𝐚𝐤 𝐲𝐚
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
👏👏👏👏👏👏👏👏👏
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐯𝐢𝐝𝐞𝐨 𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐫, 𝐧𝐚𝐧𝐚 𝐤𝐚𝐧 𝐚𝐝𝐚 𝐛𝐨𝐝𝐨𝐡 𝐭𝐨𝐥𝐨𝐥
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐝𝐚𝐬𝐚𝐫 𝐥𝐨𝐧.... 𝐭𝐞
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐨𝐡 𝐍𝐚𝐟𝐢𝐬𝐚 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐛𝐚𝐰𝐚𝐚𝐧 𝐢𝐛𝐮 𝐧𝐲𝐚 𝐣𝐚𝐧𝐝𝐚 𝐠𝐚𝐭𝐞𝐥 𝐲𝐚... 𝐛𝐫𝐭𝐢 𝐛𝐤𝐧 𝐬𝐨𝐝𝐚𝐫𝐚 𝐬𝐞𝐚𝐲𝐚𝐡
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐝𝐢𝐝𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐥𝐨𝐧𝐭𝐡𝐞
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐫𝐞𝐬𝐭𝐨𝐫𝐚𝐧 𝐩𝐫𝐭𝐦𝐚 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐫𝐚𝐡𝐢𝐦 𝐢𝐛𝐮
𝐭𝐨𝐢𝐥𝐞𝐭 𝐩𝐞𝐫𝐭𝐦𝐚 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐫𝐚𝐡𝐢𝐦 𝐢𝐛𝐮
𝐝𝐨𝐚 𝐩𝐫𝐭𝐦𝐚 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐝𝐨𝐚 𝐢𝐛𝐮
𝐠𝐞𝐧𝐝𝐨𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐩𝐫𝐭𝐦 𝐚𝐧𝐤 𝐠𝐞𝐧𝐝𝐨𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐢𝐛𝐮

𝐛𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐢𝐛𝐮 𝐥𝐚𝐡 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐲𝐠 𝐩𝐫𝐭𝐦𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠𝐢 𝐚𝐧𝐚𝐤𝟐𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐬𝐤𝐢𝐩𝐮𝐧 𝐛𝐥𝐦 𝐭𝐚𝐮 𝐛𝐞𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐝𝐚𝐧 𝐫𝐮𝐩𝐚 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐧𝐲𝐚 😭😭😭😭😭
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐬𝐝𝐡 𝐬𝐥𝐡 𝐠𝐤 𝐦𝐚𝐮 𝐧𝐠𝐚𝐤𝐮 𝐝𝐧 𝐦𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐦𝐚𝐚𝐟

𝐜𝐢𝐫𝐢𝟐 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐭𝐮𝐫𝐮𝐧𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐣𝐣𝐚𝐥
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐨𝐝𝐚𝐫𝐚 𝐬𝐞𝐚𝐲𝐚𝐡
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
😭😭😭😭😭
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐀𝐲𝐨𝐤 𝐛𝐮𝐧𝐝𝐚 𝐛𝐢𝐤𝐢𝐧 𝐭𝐮𝐡 𝐧𝐞𝐧𝐞𝐤 𝐬𝐢𝐡𝐢𝐫 𝐣𝐝 𝐫𝐮𝐣𝐚𝐤 𝐛𝐞𝐛𝐞𝐠, 𝐡𝐞𝐫𝐚𝐧 𝐬𝐨𝐭𝐨𝐲 𝐛𝐧𝐠𝐭 𝐣𝐝 𝐣𝐚𝐥𝐚𝐧𝐠
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐡𝐛𝐬 𝐭𝐢𝐬𝐮 𝐬𝐞𝐛𝐨𝐱 𝐤𝐚𝐤 𝐨𝐭𝐡𝐨𝐫 😭😭😭😭
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐬𝐩𝐫𝐭𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐍𝐚𝐟𝐢𝐬𝐚 𝐬𝐞𝐤𝐨𝐧𝐠𝐤𝐨𝐥 𝐝𝐠𝐧 𝐬𝐥𝐡 𝟏 𝐭𝐦𝐧 𝐚𝐦𝐚𝐫 𝐝𝐢 𝐤𝐧𝐭𝐫 𝐮𝐧𝐭𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐣𝐭𝐡𝐤𝐧 𝐩𝐨𝐬𝐢𝐬𝐢 𝐚𝐦𝐚𝐫
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐝𝐩𝐭 𝐤𝐚𝐫𝐦𝐚 𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐫?
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐦𝐞𝐧𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐚𝐥𝐢𝐲𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥

𝐝𝐫𝐩𝐝 𝐡𝐝𝐮𝐩 𝐦𝐚 𝐬𝐮𝐚𝐦𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐚𝐧𝐤 𝐬𝐢𝐟𝐚𝐭 𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐞𝐤 𝐝𝐚𝐣𝐣𝐚𝐥
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐁𝐚𝐠𝐮𝐬.... 𝐚𝐥𝐢𝐲𝐚𝐡


𝐦𝐞𝐧𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐣𝐚𝐧𝐝𝐚 𝐭𝐩 𝐛𝐚𝐡𝐚𝐠𝐢𝐚
𝐝𝐫𝐩𝐝 𝐩𝐧𝐲 𝐬𝐮𝐚𝐦𝐢 𝐭𝐩 𝐦𝐞𝐧𝐝𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐠𝐨𝐨𝐝 𝐣𝐨𝐛 𝐚𝐥𝐢𝐲𝐚𝐡 👍👍

𝐦𝐚𝐦𝐚𝐦 𝐭𝐮 𝐚𝐦𝐚𝐫 𝐬𝐮𝐤𝐮𝐫𝐢𝐧
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!