NovelToon NovelToon
Our Secret Marriage

Our Secret Marriage

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: Giriri

Berasal dari keluarga 'berada' tidak selamanya bahagia. Hal inilah yang dirasakan oleh Putri Bungsu keluarga Maharani yaitu Aila Maharani. Terlahir dari keluarga yang terkenal karena bakat bermusik mereka membuatnya terbebani.
Kebebasannya terhalang karena takut mencoreng nama baik keluarga dan juga sering dibandingi oleh publik dengan saudara nya Airis.
Suatu hari, kediaman keluarga Maharani didatangi seorang Tuan Muda dari keluarga Davidson yaitu Egi Davidson, dikenal suka bermain wanita, tapi nyatanya dia hanyalah pria dewasa yang masih polos.
Kedatangannya ditemani seorang sekretaris dengan tujuan melamar salah satu putri dari keluarga Maharani.

Secara mengejutkan Si Tuan Muda itu memilih Aila sebagai pasangannya..
Semua orang terkejut dengan hal ini, termasuk Aila...

Apa yang terjadi? Kenapa semua orang terkejut? Apa Aila akan memanfaatkan kesempatan ini untuk meraih kebebasan??

Penasaran cerita nya??
Mari ikuti kisah mereka di Our Secret Marriage

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Giriri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Alexa Zuko

Alexa Zuko merupakan pria yang lahir dari keluarga biasa, namun status mereka berubah saat pria yang kerap disapa Alexa ini menjadi aktor terkenal atau mungkin aktor yang biaya mainnya mencapai milyaran. Alexa sudah bekerja dalam perfilman semenjak usianya menginjak 8 tahun, parasnya yang lucu sewaktu kecil membuat para produser tertarik merekrutnya dan hal itu juga berlaku sampai sekarang dimana parasnya berubah menjadi rupawan dan aktingnya luar biasa.

Alexa bertemu dengan Carole saat dia syuting di California. Mereka bertemu di salah satu tempat wisata disana.

Ketertarikan satu sama lain membuat mereka melakukan kontak, walaupun ketertarikan itu bukanlah dalam hal romantis ataupun persahabatan, keduanya terhubung karena merasa bahwa akan ada saatnya mereka saling membutuhkan.

Alexa melihat Carole seperti wanita kebanyakan dimana dia bisa melakukan apa saja demi mencapai tujuannya.

Wanita seperti ini pasti akan merepotkan kalau sudah bertemu saingan cinta. Alexa

Dan benar saja saat dia mendengar permintaan Carole, Alexa begitu terkejut sampai dia berhenti menyeruput kopinya.

"Apa kau serius...wanita seperti apa yang membuatmu gelisah begini." Tanya Alexa sambil terkekeh.

"Aku serius. Dan aku meminta bantuan ini karena kau di universitas yang sama dengannya, jadi aku anggap itu bisa mempermudah pergerakan kita." Jelas Carole.

"Eh? Sungguh? Siapa nama nya? Bagaimana wajahnya?."  Alexa sepertinya sangat semangat mendengar jika gadis yang akan jadi targetnya itu satu kampus dengannya.

Alexa belum sempat menyelesaikan studinya sehingga diumur nya yang sekarang dia masih harus berkuliah. Kesibukannya dalam dunia akting membuatnya harus mengambil cuti kuliah. Bisa dibilang bahwa dia mahasiswa tertua di kampus itu.

Carole yang melihat Alexa begitu hanya melihat dengan tatapan sinis.

"Kau semangat sekali, ya. Sayangnya aku tidak punya fotonya, tapi aku yakin nama ini hanya ada satu di sana dan namanya adalah Aila Maharani."

..

"Hachimm."

"Anda baik-baik saja, Nyonya Muda." Tanya Rina saat Aila tiba-tiba bersin. Dia menemani Aila di kamar itu, entah sebagai teman ngobrol, bermain, dan lain-lain.

"Hmm, tidak apa-apa hanya debu dari luar." Kata Aila sambil memegang hidungnya karena gatal.

"Ah kalau gitu jendelanya harus ditutup." Rina dengan cepat beranjak dari duduknya, namun Aila juga dengan cepat menahan baju Rina.

"Tidak perlu, Rina. Jika kau tutup semua jendela maka udara segar tidak akan masuk. Hanya AC dikamar ini juga akan membuatku kembali sakit." Jelas Aila.

"Hmm yaa, baiklah Nyonya Muda." Rina merasa perkataan Aila benar dan dia kembali duduk disamping ranjang tempat Aila istirahat.

Sedari tadi mereka berdua bermain kartu, siapa yang kalah akan meminum jus pahit dengan gelas kecil.

Masing-masing dari mereka sudah puas meminum jus itu, permainan mereka membuat Aila senang dan tak terasa bahwa sekarang sudah memasuki waktu makan siang.

"Oh, sudah waktunya makan siang. Saya akan bawakan makan siang anda, Nyonya Muda."  Saat Rina ingin pergi, tiba-tiba Aila memanggil.

"Rina." Panggil Aila.

"Ya....oh, anda tidak seharusnya bangun dulu, Nyonya Muda." Resah Rina saat dia melihat Aila yang ingin menghampirinya.

"Tapi aku ingin makan dibawah, dan aku sudah mulai bosan dikamar terus." Keluh Aila.

"Maaf, Nyonya Muda, tapi anda harus tetap dikamar dulu karena cairan infus anda belum habis. Anda boleh makan dibawah saat cairan itu habis, ya." Bujuk Rina, dia menunjuk tiang infus yang dipasang menempel di senderan ranjang.

Sebenarnya disini Rina sedikit berbohong, karena walaupun tiang infus itu menempel disana dia masih bisa lepaskan itu dan tiang itu bisa dibawa kemana saja.

Alasan dia tidak membiarkan Aila kebawah karena takut jika Carole mendatangi Aila saat kondisinya begini. Apalagi dirumah Arya dan Egi tidak ada, kepala pelayan juga sedang keluar karena ada tugas yang diperintahkan Arya.

Rina berharap bujukan ini berhasil dan dia berkali-kali mengucapkan kata maaf walaupun hanya didalam pikirannya saja.

"Baiklah kalau begitu." Aila dengan murung kembali ke ranjang, dia berbaring pelan sambil melihat langit-langit kamar.

Sementara Rina keluar dari kamar dan mengambil makan siang untuk Aila. Dia meninggalkan Aila sendirian disana dengan pandangan lurus kedepan.

"Hmmmmm... sungguh...ini membosankan."

.

Drrrt..drttt...drrrt

Getaran handphone pribadi milik Arya mengalihkan perhatian pria yang sedang fokus dengan komputernya itu.

Hanya ada beberapa orang yang akan menghubunginya lewat nomor itu, sehingga dia memiliki alasan untuk mengangkat cepat panggilan itu.

"Tuan Arya, saya ingin melaporkan beberapa hal terkait tugas yang anda berikan tadi." Kata si penelpon itu yang ternyata adalah Kepala Pelayan.

"Katakan."

"Saya berhasil mengikuti kemana perginya Nona Carole. Dia sekarang berada di kafe Y dan bertemu seseorang. Untuk apa yang mereka bicarakan dan siapa orang itu saya mohon maaf tidak bisa mendapatkan informasinya, Tuan Arya. Dikarenakan itu kafe kecil dan banyaknya kerumunan, saya jadi terhalang saat ingin mendekati mereka." Jelas Kepala Pelayan yang saat ini sedang duduk di kafe yang berseberangan dengan lokasi dimana Carole berada.

"Kerumunan?. Sepagi ini." Tanya Arya lagi.

"Iya, Tuan Arya. Sepertinya kerumunan masa atau lebih tepatnya kerumunan gadis muda. Di kafe itu pasti ada pria tampan." Lapor Kepala Pelayan.

"Baiklah, terima kasih atas infonya. Jika dia tidak pergi ke tempat mencurigakan maka anda boleh kembali, pak." Kata Arya.

"Terima kasih, Tuan Arya. Selamat bekerja."

Panggilan handphone tersebut terputus, Arya meneruskan laporan dari Kepala Pelayan tadi ke Egi.

"Kira-kira apa yang dia rencanakan, dan siapa orang yang ditemuinya." Gumam Egi setelah selesai mendengarkan laporan Arya.

Egi melanjutkan pekerjaannya. Namun, dia tetap penasaran dengan siapa yang Carole temui.

..

"Nyonya Muda." Panggil Rina. Dia membawa nampan yang berisi makan siang Aila, dan jus segar.

Aila menerima makanan itu dan mulai memakannya. Setelah selesai dia minum obat dan beristirahat. Rina meninggalkan Aila untuk istirahat dan tidur siang.

Orang-orang yang tinggal dirumah besar itu entah mengapa tidak berada dirumah, karena selain Aila yang sakit, Arya dan Egi di kantor, ada juga Kepala Pelayan dan Carole yang keberadaannya tidak diketahui.

Saat beberapa saat memasuki jam siang, Kepala Pelayan datang. Beliau dibanjiri dengan keringat sehingga harus segera mandi.

Sementara Carole sampai saat ini masih belum juga pulang dan masih diluar.

Dikamarnya, Aila dengan tenang tidur siang, menikmati hari liburnya dikarenakan sakit.

Dan karena besok dia akan kembali kuliah mungkin saja dia akan bertemu dengan Alexa itu.

Semoga saja pria itu tidak macam-macam dengan Aila

....

"Hmmm pagi yang cerah." Kata Aila sambil menghirup udara segar.

Hari ini dia sudah bisa kembali beraktivitas seperti biasa, kondisi nya sudah lebih baik walaupun saat berangkat tadi dia berdebat dengan Egi.

Aila berjalan memasuki area kampus dan saat itu juga dia dipanggil oleh seseorang.

"Hai." Sapa pria yang tiba-tiba saja menghampiri Aila itu.

Namun sepertinya ada hal yang tidak terduga disini. Pria itu terkejut saat melihat Aila begitupun sebaliknya, Aila dengan mata besarnya seperti mengenali orang itu.

"Ohh, kau. Kau yang sudah membantuku kemarin."

------------------------------------------------------------------------

...Jangan lupa Subscribe, Komen dan Like nya gaiss 😉...

...Support kalian buat author rajin update ...

...😁...

...Happy reading...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!