NovelToon NovelToon
The Miracle Exists

The Miracle Exists

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Kaya Raya / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:52.6k
Nilai: 5
Nama Author: ilmara

(DALAM TAHAP REVISI DARI BAB 21-40 ALUR AKAN SEDIKIT DIRUBAH DARI SEBELUMNYA)🙏
Bismillahirrohmanirrohim.
Erlang tak pernah percaya jika keajaiban itu ada, hidupnya setiap hari penuh dengan rasa sakit mendengar pertengkaran kedua orang tuanya yang tak pernah usai, menjadi anak broken home membuat Erlang jadi pribadi yang sangat dingin bahkan tak tersentuh.

Hidup Erlang mulai berubah ketika bertemu dengan seorang gadis cantik yang berhasil memikat hatinya.

Bagaimana Erlang membuat Arsyi mencintainya? dan apakah Erlang berhasil keluar dari hidup penuh kegelapan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilmara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TME 24

...Bismillahirrohmanirrohim....

...Sebelum baca jangan lupa bismillah dan shalawat dulu 🤗...

...بسم الله الر حمن الر حيم...

...Allahumma soli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad....

...اللهم صلي عل سيدن محمد و عل ال سيدن محمد...

... 🍒Selamat membaca semua🍒...

Malam hari tiba Arsyi sudah bersiap untuk pergi makan bersama Farida sesuai janji tadi seore jika mereka akan pergi makan malam, tidak ada firasat buruk yang dirasakan oleh Arsyi saat ini.

"Mau kemana? Tumben keluar malem." Arsya lebih dulu bersuara kala Arsyi akan pamit.

"Mau makan diluar sama teman Ar, udah lama nggak makan diluar malam sama teman."

"Bawa ini."

Tangan Arsyi menangkap sebuah benda baru saja Arsya lemparkan untuk dirinya. Arsyi menatap heran benda terdapat ditangannya dari Arsya tadi. Benda itu berbentu seperti cip hanya saja ukurannya lebih kecil bentuknya seperti bros.

"Ini apa?"

"Pakai saja, bagus bukan." Arsyi mengangguk setuju memang benda yang baru saja Arsya berikan terlihat sangat bagus.

"Ini bros bagus sekali."

"Itu hadiah dariku untukmu, aku lupa memberikannya."

"Oke terimakasih aku sudah bendanya."

"Sama-sama."

"Aku pergi dulu!"

"Arsyi-" panggil Arsya sebelum saudaranya keluar dari dapur.

Sebelah alis Arsyi naik menunggu apa yang akan dikatakan oleh Arsya. Malam ini bagi Arsya, Arsyi terlihat lebih cantik daripada biasanya walaupun hanya mengenakan make up tipis tapi baju dan kerudung yang senada membuat Arsyi terlihat lebih cerah lagi.

"Masih ingat peraturan ayah, bunda?"

"Tentu saja harus pulang sebelum jam 10 malam, lagipula aku hanya akan makan dengan Farida kok."

"Baguslah, Betul apa yang kamu katakan dan peraturan itu tetap berlaku disini."

"Aku mengerti, dah Arsya. Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam."

"Hati-hati." Arsyi yang belum pergi jauh masih mendengar perkataan Arsya menggangguk sebagai jawaban.

Keluar apartemen Arsyi masih berdiri di depan pintu apartemen. "Bros dari Arsya bagus banget."

Mengamati bros dari Arsya dengan saksama, Arsyi memakai bros dari Arsya untuk dikerudungnya melihat ternyata lebih bagus jika bros dipakai Arsyi tersenyum senang.

"Benar bagus banget, Masyaallah," tak henti-hentinya Arsyi mengamati bros berukuran kecil itu berwarna hijau tersebut setelah puas dia kembali melanjutkan langkahnya.

Tanpa Arsyi sadari ketika dia keluar dari apartemennya masih mememperhatikan pemberian Arsya. Erlang juga ingin keluar tapi langkah laki-laki itu terhenti didekat pintu apartemennya ketika melihat Arsyi keluar malam-malam, Erlang mengamati Arsyi tanpa disadari oleh Arsyi jika ada yang memperhatikan dirinya tidak ada niatan sedikitpun dari Erlang untuk menyapa karyawan sekaligus tetangganya itu.

"Mau kemana dia?"

Untuk apa peduli denganya Erlang dia bukan siapa-siapa! Lagi pula sejak kapan lo mulai peduli dengan perempuan. Suara lain dalam diri Erlang membuat dia menggelengkan kepala pelan.

"Benar tidak perlu tau dia mau kemana," gumannya pelan.

Ting!

Sebuah notifikasi dari handponenya mengalihkan perhatian Erlang, dia tak membuka pesan hanya membaca lewat notifikasi saja itu pesan dari Hasbi sudah sampai di tempat mereka janjian untuk makan malam bersama diluar.

Erlang segera memasukan kembali handponenya dalam saku lalu segera pergi setelah menutup pintu apartemen. Sampai di lift Erlang tidak melihat keberadaan Arsyi lagi, dia yakin Arsyi sudah berada di parkir mobil.

Belum ada 5 menit Erlang sudah diparkiran dia tidak melihat mobil Arsyi lagi melihat itu Erlang mengangkat kedua bahunya acuh. Bergegas Erlang masuk dalam mobil untuk menyusul kedua temanya.

25 menit berlalu Erlang sampai di sebuah cafe tempat bisa mereka nongkrong dulu jarak cafe tidak terlalu jauh dengan kampus di samping cafe ada penjual martabak. Erlang segara mencari keberadaan kedua temannya, melihat Erlang tiba Hasbi melambaikan tanganya dan Erlang segera menghampiri Hasbi dan Aji.

Pesan sudah banyak di atas meja tanpa menunggu kedatangan Erlang. Melihat meja mereka sudah penuh dengan makanan Erlang tidak peduli hanya menatap datar saja.

"Ini ronde satu Lang, abis ini ada putaran kedua, iya kan Ji." Aji mengangguk pasrah.

"Pesan sesuka kalian gue bayar!"

"Nah, gini kan enak. Gue juga tidak akan sungkan lagi," ujar Aji mulai menyantap makanan mereka begitu pula Hasbi.

Erlang tidak perlu memesan makanan, karena Hasbi sudah memesankan untuk dirinya. Baru saja Erlang akan memasukan makanan dalam mulutnya di meja paling ujung dia tak sengaja melihat keberadaan Arsyi bersama Farida.

"Ternyata dia makan disini juga dengan temannya, tapi siapa orang di belakang sana!" guman Erlang pelan.

Menatap curiga seorang yang sejak tadi berada di belakang Arsyi dan Farida, tapi kecurigaan Erlang tidak bertahan lama karena tak melihat pergerakan dari seorang yang menutupi wajahnya dengan masker dia duduk tepat di meja belakang Arsyi.

"Lang gue udah buat jadwal pertemuan lo, dua hari lagi lo akan ada pertemuan dengan Tuan Lion group setelah itu bertemu dengan pemilik Prayuda group, satu minggu lagi baru bisa bertemu. Besok ada pertemuan dengan Rektor Universitas A, gue sudah membuat jadwal lo sebaik mungkin jadi tolong jangan ditunda lagi."

Cek!

"Bisa nggak jangan bahas kerjaan disini," protes Hasbi.

Sementara Erlang tidak terlalu menanggapi karena dia kembali memperhatikan seorang terlihat mencurigakan.

"Lang, lo dengar gue ngomong kagak sih!" Erlang mengangguk membuat Aji berdecak sebal.

"Salah lo sih kata gue ngapain bahas kerjaan disini giliran di kantor lo jarang bahas kerjaan mau lo apa Aji, Aji!"

"Denger," sahut Erlang membenarkan apa yang Hasbi katakan pada Aji.

Setelahnya mereka menyantap makanan sudah dipesan dengan lahap sambil terus mengobrol kehidupan masing-masing. Tanpa Hasbi dan Aji sadari Erlang sesekali menatap ke depan karena objek yang Erlang perhatikan ada di belakang Aji dan Hasbi jadi mereka berdua tidak tahu sedang melihat apa Erlang.

"Ngomong-ngomong kita udah umur segini kalian berdua ada niatan buat nikah nggak sih?" celetuk Hasbi membuat Erlang menatapnya.

Di meja tempat Arsyi dan Farida, kedua gadis itu juga sudah mengobrol banyak sampai tidak terasa sudah hampir 1 jam mereka berada di dalam cafe sambil menikmati makanan yang mereka pesan.

"Ingat jangan sampai kehilangan jejak terus perhatikan gadis itu!" ucap seorang pada orang yang duduk di belakang Arsyi lewat sambungan handset.

"Udah jam 9 pulang yuk Far, aku udah janji sama Arsya nggak pulang malem-malem," memang tadi Arsyi berangkat makan malam bersama Farida setelah dia salat isya lebih dulu sebelum pergi.

"Ayo aku juga udah ngantuk."

"Aku bayar dulu." Farida mengangguk setuju.

Selesai membayar makanan mereka Farida dan Arsyi segera pergi tapi tiba-tiba saja Arsyi menghentikan langkahnya.

"Far kita pisah disini deh aku mau kamar mandi dulu."

"Tapi kamu nggak papa?" Arsyi mengangguk yakin.

Di tempat Erlang. "Gue pergi dulu ada urusan, ini buat bayar makan!"

1
Yani
Cerita yang bagus ga bertele" singkat padat happy ending ttp semangat berkarya terus 👍👍👍💪💪💪❤❤❤🙏🙏🙏
Yani
Cerita yang bagus sayang udah tamat tapi ga thor happy ending ttp semanat thour minal Aidin walpa izin juga 🙏🙏
Yani
Selamat buat Arsyi dan Etlang semoga menjadi kelearga SAMAWA
Yani
Setelah sukses baru mengakui anaknya
Yani
Semoga lancar sampai hari H
Yani
Alhamdulillah lamarannya di terima
Yani
Jeng....... bikin tegang
Yani
Bikin deg-degan ni semoga di terima lamarannya sama ayah Alvan
Yani
Semoga di terima lamarannya Erlang
Yani
Duh senengnya tinggal bicara sama ayahnya Alvan
Yani
Kira" mau bicara apa ya Erlang
Yani
Arsyi takut dengan perasaannya takut ga berjodoh sama Erlang
Yani
Ayah Alvan menjaga putri" dengan baik
Yani
Di kantin rame kayanya gara" ada Abiyan dan Ratara
Yani
Sama" sudah jatuh cinta tu belum nyadar dua" nya
Yani
Tenang Arsyi bukan siapa" ko
Yani
Tau ga bisa di ajak becanda masih aja di candain
Yani
Abiyan baru inget punya janjo
Yani
Kasian Erlang jadi menyakiti diri sendiri karena ulah orang tuanya
Yani
Kasian Erlang butuh konsultasi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!