NovelToon NovelToon
TERLANJUR MENCINTAI

TERLANJUR MENCINTAI

Status: tamat
Genre:Tamat / ketos / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:93k
Nilai: 5
Nama Author: MY Beautiful

Mengapa kita bertemu disaat yang tidak Tepat

Kisah berawal ketika Alana Clarissa memutuskan untuk Pindah ke sekolah baru untuk melupakan masa lalunya tiba-tiba ia bertemu dengan sosok sangat mirip dengan mantan kekasihnya itu yang bernama Devano Galan Dirgantara wakil ketua OSIS SMA Arwana yang sifatnya jauh berbeda dengan mantan kekasihnya itu

Mampukah Alana melupakan masa lalunya Atau justru Alana belum bisa melupakan kenangan bersama mantan kekasihnya itu ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MY Beautiful, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. FAR

Hampir satu bulan berlalu. Semenjak itu hubungan Alana dan Devan semakin merenggang. Sebenarnya, tak ada masalah yang serius yang terjadi di antara mereka Namun, Alana lebih membatasi dirinya dengan Devan Dia tak mau kedekatan mereka berlanjut.

Devan sudah memiliki kekasih belum lagi kekasihnya sekelas dengan dirinya. Lalu untuk apa lagi Alana memiliki kedekatan dengan Devan ?

Di sisi lain Devan Pun seperti kehilangan sesuatu, Padahal sesuatu yang hilang dari hidupnya dahulu sudah kembali. Mengapa kembalinya Reva malah membuatnya gelisah Apa yang salah ?

Suara gitar memenuhi ruangan musik. Alana ingin menyendiri sambil memetik gitar tersebut. Dia bosan dengan keramaian dan ingin menenangkan pikirannya sejenak.

...Hidupku tanpa cintamu Bagai malam tanpa bintang Cintaku tanpa sambut mu Bagai Panas tanpa hujan Jiwaku berbisik lirih Ku Harus memilikimu...

Alunan merdu, tapi sendu itu terlantun dari bibir mungilnya. Terkadang, lagu memang dapat menjadi media untuk mengungkapkan apa yang dia rasakan.

Apa Alana merasa kehilangan ? ingin memilikinya ? Apakah Alana ingin memiliki sesuatu yang sudah dimiliki orang lain ?

...Aku bisa membuatmu Jatuh cinta kepadaku Meski kau tak Cinta kepadaku Beri sedikit waktu Biar Cinta datang karena telah terbiasa...

Apakah Cinta yang hanya datang karena terbiasa itu tak akan menyakitinya ? Lalu jika sudah jauh, maka sudah tak Cinta ? Jatuh cinta, tapi tak Cinta ? Apakah yang kamu maksud jatuh Cinta sesaat ?

Alana berhenti memetik senar gitarnya ketika seseorang berdiri di depan ruang musik, Devan. Lelaki itu tersenyum dan duduk di samping Alana. Alana mengalihkan Pandangannya ke arah lain.

" Kenapa berhenti?” tanya Devan

Alana menggeleng. “ Enggak apa-apa,"

“ Main lagi aja,” suruh Devan

Alana menggeleng lalu terdiam.

Devan menatap lekat gadis itu. “ Enggak,” ujar Alana.

“ Kenapa?”

“ Lo ada Perlu apa?” tanya Alana ketus.

Devan menghela napas. “ Enggak usah sok jutek.”

“ Ada Perlu apa? Gue mau sendiri.”

“ Pak Deka nyuruh gue ngambil gitar di ruang musik Cuma kalo lo mau main, ya, enggak apa-apa,” ujar Devan

Alana melepaskan gitar itu dan memberikannya kepada Devan

“Kan, lo lagi Pake.”

“ Bawa aja, gue mau sendiri.”

“ Lo ada masalah?” tanya Devan lagi.

“ Gue mau sendiri, Devan ” Suaranya meninggi.

Devan akhirnya mengangguk. “ Okay Jangan lupa ngumpul OSIS, ya, nanti siang.” Dia tersenyum ke arah Alana, lalu mengambil gitar itu.

“ Makasih gitarnya.”

Alana hanya mengangguk. Setelah Devan berbalik, Alana menatap lelaki itu dari belakang, hingga lelaki itu tidak dapat dijangkau oleh matanya. Dia memejamkan matanya.

...•••••...

Ternyata kumpul OSIS hari ini lebih serius dibandingkan biasanya. Kali ini, membahas tentang Proker OSIS yang akan dijalankan bulan depan. Melihat Alana yang terus terdiam Devan menatap gadis itu bingung.

“ ikut gue.” Devan menatap Alana tajam dan mencengkeram Pergelangan tangannya dengan kuat lalu menariknya. Alana hanya mengikuti.

Devan berjalan lumayan cepat.

“ Devan sakit.” Alana mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Devan

“ Mau ke mana, sih?” tanyanya lagi.

“ ikut aja.” Devan menatap tajam Alana.

“ Devan "

Mereka memasuki lorong dan menaiki tangga Ternyata Devan mengajaknya ke rooftop sekolah yang tak banyak diketahui orang.

“ Devan sakit,” ringis Alana.

Devan menghela napas lalu melepas genggamannya.

“ Kenapa di sini?” tanya Alana.

" Kenapa " tanya Devan serius Dia menatap intens gadis itu, membuat jantung Alana berdebar sangat kencang.

“ Kenapa apanya?” tanya Alana ragu.

Devan mendekati Alana lagi. “ Kenapa jadi ngejauh,"

Alana terdiam.

Napas Alana tak karuan. “ Gue enggak ngejauh.” Alana semakin mundur, sampai tubuhnya menempel tembok.

“ Lo jelas-jelas ngejauh dari gue. Kalo gue ada salah, kenapa enggak ngomong aja ? Gue enggak akan marah sama lo. Kenapa harus ngejauh?” tanya Devan lagi. Dia mendekatkan tubuhnya ke arah Alana.

" Kenapa lo jauhin gue?”

Alana memejamkan matanya. Entah mengapa desiran hangat itu sangat terasa di hatinya Perasaannya campur aduk saat ini. Alana menggigit bibirnya.

“ Gu—gue.” Dia menjadi gugup

Devan menaikkan satu alisnya.

" Gue enggak jauhin lo, Devan,” Alana mendorong tubuh Devan. Namun Devan malah mengunci tubuh Alana dengan kedua tangannya.

“ Kenapa?” tanya Devan lagi.

Alana menggigit bibir bawahnya.

“ KENAPA LO JAUHIN GUE ALANA?” bentak Devan

Alana memejamkan matanya, rasanya sangat sesak sekali. Dia tak tahu

Harus menjawab apa.

“ Gu—e ...” Dia menahan air mata yang sudah tertahan di kantong matanya. Matanya memanas.

" Jauhin gue aja Devan Emang udah seharusnya begitu.”

“ Jauhin lo? Kenapa?” Devan mengerutkan dahinya. Dia tak mengerti dengan Alana. Apa mau gadis itu?

" KENAPA GUE HARUS JAUHIN LO? JAWAB!” bentak Devan

Alana memejamkan mata sehingga air matanya mengalir.

Dia takut menatap mata Devan dari jarak sedekat ini. Dia Pun menyandarkan keningnya di bahu lelaki itu.

Tubuh Devan mematung. Lalu, tangannya mengelus kepala Alana.

Entah mengapa, rasanya menjadi sangat nyaman,semua yang dia Pendam Pun hilang sejenak. Tenang sekali.

“ Jangan nangis Alana Maafin gue,” Devan mengelus lembut rambut Alana

" Maafin gue, ya.” Di hatinya, seperti ada desiran hangat yang memenuhi.

Dia tak tega dan merasa bersalah karena sudah membuat gadis ini menangis. Namun, di satu sisi, mengapa gadis ini menyuruhnya untuk menjauhinya ?

" Hei,” ujarnya

Alana benar-benar bergeming.

“ Jangan nangis lagi. Maafin gue, ya,” Devan lembut.

“ Jauhin gue,” isak Alana dalam tangisnya.

“ Kenapa ? Kenapa gue harus ngejauh dari lo,"

Alana mundur dan menatap mata Revo dengan intens.

“ Apa yang lagi lo sembunyiin dari gue?” tanya Devan lembut tapi tegas.

“ Lo Pikir aja sendiri.”

“ Lo kenapa, sih, Alana,” tanya Devan tak mengerti. Aneh bukan ? Alana seakan marah, tapi malah tiba-tiba bersandar Padanya.

“ Enggak apa-apa gue mau balik.” Alana ingin kembali tapi tertahan oleh kedua tangan Devan

“ Ya, lo jawab dulu.”

“ Gue—mau—balik,” ujar Alana Penuh Penekanan.

Devan menghela napas. Dia akhirnya mengangguk dan membiarkan gadis itu Pergi.

...•••••...

Reva meminum secangkir kopi di Kafe Samara. Dia menatap sekelilingnya. Dia merasa diawasi. Sosok gadis di depan yaitu sangat mencurigakan. Wajahnya ditutupi majalah. Dia Pun memakai topi dan jaket lengkap. Dia terlihat berbisik kepada pelayan restoran sesaat setelah Reva memesan sandwich-nya.

Perasaannya tak karuan.

" Devan bisa temenin gue enggak, ya? Batin Reva tak tenang. Dia

mengambil Ponsel dari tas miliknya.

✉️ Reva Sherina : Devan kamu di mana ? Bisa temenin aku ke Kafe Samara enggak ?

Tak lama kemudian, datang beberapa lelaki yang duduk di samping gadis mencurigakan itu. Reva merasa semakin diawasi. Dia mengambil Ponselnya kembali. Tak ada balasan dari Devan

✉️ Reva Sherina : Devan kamu bisa enggak

Balasan Devan akhirnya datang.

✉️ Devan : Besok aja gimana ?

✉️ Reva Sherina : Sekarang kamu enggak bisa, ya ? Aku enggak minta jemput aku udah di Kafe Samara, tapi sendirian. Dari tadi kayak ada yang ngawasin aku. Aku takut Devan

✉️ Devan : Siapa ?

✉️ Reva Sherina : Aku enggak tahu deh. Pokoknya kamu sekarang ke sini aja. Ya ?

✉️ Devan : iya, aku ke sana. Hati hati, Va.

Keempat lelaki itu tampak Pindah duduk di sebelah meja Reva. Reva menggenggam tangannya sendiri. Gadis bertopi itu masih berada Pada Posisinya. Lalu, di mana Pesanan sandwich-nya ? Mengapa sangat lama ?

Reva terdiam berharap Devan cepat datang.

Salah satu lelaki tersebut bangkit dan hendak berjalan untuk duduk di samping Reva. Sesaat lelaki itu ingin duduk sebab Devan datang.

“ Siapa, ya, Mas?” tanya Devan ketus.

“ Oh, enggak Cuma mau ambil saus aja.”

Devan memberikan saus cabai di meja kepada lelaki itu.

Reva menghela napas lega. Dia tersenyum ke arah Devan. Sementara itu Devan menatap Reva bingung. Dia melihat kening Reva basah oleh keringat. Sepertinya, gadis itu ketakutan hingga berkeringat dingin.

“ Kamu keringetan gitu, sih, Va?” Devan memberikan beberapa tissue kepada Reva

“ Kamu enggak apa-apa " tanya Devan dengan suara memelan.

Reva mengangguk. “ Tapi aku takut banget Devan," Dia meraih tangan Devan lalu menggenggamnya dengan erat.

Devan tersenyum menenangkan. “ Enggak usah takut aku di sini.” Dia mengelus Punggung tangan Reva.

Tak lama kemudian Gadis bertopi dan keempat lelaki itu Pergi meninggalkan Kafe Samara. Siapa mereka ? Apakah Benar mereka memiliki niat jahat terhadap Reva Tapi untuk apa ? Apa itu hanya Prasangka Reva karena gadis itu ketakutan sendiri Atau, bagaimana ?

...•••••...

1
Cinta
jangan lama-lama Thor updatenya aku tungguin 😘
Cinta
jangan lama-lama Thor updatenya aku tungguin
Cinta
next Thor
Anonymous
jangan lama-lama Thor updatenya aku tungguin aja
Anonymous
Next Thor
Via
lanjut Thor
Via
next Thor jangan lama-lama Thor updatenya aku tungguin
Ria
next Thor
Anonymous
jangan lama-lama Thor updatenya aku tungguin
Anonymous
next Thor
Harid
jangan lama-lama Thor updatenya aku
Harid
next Thor jangan lama-lama Thor updatenya aku tungguin
Anonymous
next Thor
Anonymous
next Thor jangan lama-lama Thor updatenya aku tungguin
Anonymous
next Thor
Anonymous
jangan lama-lama Thor updatenya aku tungguin
Anonymous
lanjut Thor
Anonymous
jangan lama-lama Thor updatenya aku tungguin 😃😃😃
Anonymous
next Thor
Rahma Khonirunisa
enak banget cerita nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!