NovelToon NovelToon
Dia, Senja

Dia, Senja

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: liponh

Kisah hidup seorang anak perempuan yang tidak terlalu dekat dengan ayahnya. Dia juga berkali-kali di khianati oleh orang yang di cinta. Hingga bertemu dengan cowo yang baik, namun dia takut untuk memulai lagi.

"Aku bukan mati rasa, hanya saja aku takut akan salah orang lagi"
Aruna~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon liponh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 24

"Nek Aksa tidak salah, dia yang merebut mainan Aksa" ucap Aruna sambil menunjuk kepada Yogie.

"Dasar sama anak kecil saja tidak mau mengalah"

"Benar-benar seperti ibumu!" cerca Tina

"Tapi itu punya Aksa nek" rengek Aksa kala mendapati mobil-mobilan kesayangannya berada di genggaman Yogie.

"Kembalikan" rengek Aksa kembali dengan menggoyang-goyangkan kaki kanan milik Tina.

"Minggir" bentak Tina.

"Ini sudah berada di tangan Yogie berarti miliknya" jelas Tina.

"Kakk" rengek Yogie kepada Aruna. Aruna yang sedari tadi diam kini bersuara kembali.

"Nek kembalikan, aku akan menukarnya dengan mainan ku" ucap Aruna berusaha merebut benda kesayangan milik Aksa.

"Cih" Tina hanya berdecih lalu dia berlenggang pergi.

"NENEK!" bentak Aruna kecil. Dia sudah tidak tahan atas ketidakadilan sang nenek kepadanya. Bahkan Aruna berusaha tidak protes kala mendapati sang ibu terus bekerja tanpa henti di rumah ini.

"DASAR ANAK JAL*NG" bentak Tina kembali.

Kini ia melayangkan satu tamparan kepada Aruna. Aruna yang usianya baru mau masuk 7 tahun hanya menatap bengong kala mendapati pipinya terasa panas setelah tamparan tersebut.

"Beraninya kau berbicara dengan nada tinggi kepadaku!" ucap Tina lagi.

"Ibu, jangan menyentuh anakku" ucap Ana dengan semua penekanan dalam kalimatnya.

Ana segera berlari kecil menghampiri kedua anaknya tersebut. Hati ibu mana yang tidak sakit kala mendapati anaknya ditampar di depan matanya sendiri. Bahkan Ana tidak selama ini tidak pernah bermain tangan kepada kedua anaknya.

"Tidak apa-apa sayang. Ibu akan membawa kalian pergi dari sini" ucap Ana sambil membelai wajah kedua anaknya itu

"Bu mainan ku" rengek Aksa.

"Ibu akan belikan yang baru" sergah Ana

Dengan sangat berat hati Aksa membiarkan mainan tersebut tetap berada di tangan Yogie. Padahal itu adalah mainan yang di berikan oleh Mahendra saat mereka datang kesini. Dan hanya Aksa saja yang dapat Aruna tidak.

Setelah berhasil membawa kedua anaknya masuk kamar. Ana segera mengemasi barang-barangnya dan hendak pergi hari ini juga.

"Ana" panggil Mahendra.

"Kau jangan sesekali ingin menahan ku untuk tinggal lebih lama lagi disini" sergah Ana.

"Mereka boleh menyakiti ku, tapi tidak dengan anak-anak ku" katanya

"Tapi Ana ibuku tidak bermaksud seperti itu" bela Mahendra kepada ibunya agar Ana tidak alah paham.

"Ck, diam kau. Kau bahkan tidak bisa membela ku dihadapan ibumu" ucap Ana.

"Jadi, untuk apa aku terus disini"

"Tapi-" Mahendra ingin sekali menahan Ana agar tidak pergi. Karena jika Ana disini dia bisa melihat sendiri bagaimana keadaan Ana dan bagaimana kedua anaknya tumbuh kembang.

Namun dia tidak ingin egois lagi. Jika Ana tetap disini maka setiap hari Ana akan terluka. Dan Mahendra tidak bisa melihatnya. Lebih baik mereka jauh tapi Ana dan anak-anak mereka aman.

Dan tanpa dan perlawanan lagi, Mahendra membiarkan Ana pergi. Dan tentu saja sebagai seorang laki-laki Mahendra tidak akan membiarkan Ana pulang sendiri. Jadi dia memutuskan untuk mengantar Ana dan kedua anaknya pulang.

Ini juga menjadi sebuah kesempatan untuk Mahendra agar dia bisa jauh dari Fina. Karena sungguh muak jika terus berada di sampingnya.

Aruna menangis, dia masih kecil dan itu tamparan pertama baginya. Sementara Aksa juga masih merengek akan mainan yang di ambil oleh Yogie.

Mahendra bangkit dari duduknya dan menghampiri Aksa yang sedari tadi menekuk wajahnya seolah sangat sangat tidak rela.

"Nanti ayah belikan yang baru" ujar Mahendra.

"Benarkah" dengan raut wajah yang kembali sumringah Aksa menatap Mahendra penuh harap.

"Iya nanti di saat pulang kita mampir" ucap Mahendra.

Seolah tidak mempunyai seorang putri. Mahendra mengabaikan Aruna begitu saja. Dia bahkan tidak menanyai bagaimana keadaan anak itu. Sementara Aruna tidak berani protes karena memang dia takut kepada ayahnya sendiri. Selain dari tampangnya yang menurut Aruna menakutkan Mahendra juga sering kali berbicara dengan nada tinggi kepada Aruna.

Usia Aruna dan Aksa hanya terpaut 2 tahun. Sejak mereka kecil, Aruna juga selalu mengalah kepada Aksa. Karena jika tidak mau mengalah maka Mahendra yang akan turun tangan. Ana juga tidak bisa berbuat apa-apa karena sikap keras kepala yang di miliki oleh Aksa. Aruna hanya diam dia tidak berani membantah, dan sikap diam yang selalu Aruna tunjukkan itu Ana anggap bahwa Aruna mengerti jika dia seorang kaka maka dia yang seharusnya mengalah.

Tapi bukan itu sebab diamnya Aruna, dia hanya tidak mau kena omel Mahendra. Apa lagi jika dia tidak patuh dan menyebabkan kedua orangtuanya bertengkar.

Aruna menatap iri kepada Aksa dengan mata yang masih di selimuti kabut bening. Ia bahkan menghapus air matanya sendiri ibunya sibuk packing barang-barang yang sebenarnya tidak seberapa itu. Ana bukan mengabaikan Aruna begitu saja. Dia hanya sedang larut dalam pemikiran sendiri jadi menyebabkan dia lama membereskan barang-barang itu.

"Hikss hiksss" masih dengan sesegukan Aruna terus menenangkan dirinya dengan mengelus pelan dadanya. Itu yang di ajarkan oleh nenek Bila.

Sesuai dengan yang di janjikan oleh Mahendra dia membelikan Aksa mainan baru saat di perjalanan. Sampai rumah Aksa terus saja tertawa riang karena kedekatannya dengan sosok ayah. Sementara Aruna hanya di pangku oleh ibunya yang sedari tadi tidak mau mengeluarkan sepatah katapun.

Setelah pengantaran tersebut, Mahendra hanya tinggal 1 malam. Paginya dia pergi lagi untuk kembali kerumah Fina. Dan setelahnya Mahendra benar-benar hanya pulang ke rumah satu tahun sekali.

...☞🦋☜⁠  ...

...Helloww the readers👋...

...Timakasiii sudah membaca karyaa ku...

...Aku juga menerima kritik dan sarannya yaa...

...Jangan lupa yaa buatt like♡♡ and coment📝...

...Semoga kalian sehat selaluuu, love youu all💐...

1
Heyhoo
semangat kakak🤗
Anita Jenius
5 like mendarat buatmu thor. semangat ya
fdlalipahh: asiappp makasiii💗💗
total 1 replies
Heyhoo
Semangat Kakak💚
fdlalipahh: trimakacii atass suprott nyaa yaa💐
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!