Ha Yun adalah seorang dokter yang lahir dari keluarga kaya raya dan terpandang. Tepat di usianya yang ke 13 tahun ia harus kehilangan ibunya sehingga ia pun mengalami trauma berat yang membuatnya enggan membuka hati kepada seorang gadis.
Namun tiba-tiba datanglah seorang gadis sederhana nan lugu yang membuat hatinya luluh. Sayang seribu sayang, hubungan keduanya pun terhalang oleh masa lalu keluarga keduanya yang penuh polemik.
Akankah keduanya mampu menyatukan permus*Han keluarga mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zeyn Seyi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24(Saira pergi ke makam)
“Andre…” sungut Saira.
“E…..” ujar Andre gugup.
Saira membuang napas kesal karena Andre yang tak kunjung bicara.
“Jika tidak ada mau bicarakan, lebih baik kamu pergi.” sungut Saira sambil ingin menutup pintu kamarnya, namun terhenti saat Andre berkata, “Andre ingin mengajak Kak Saira ke suatu tempat.”
“kamu kesambet set@n apa? Lagian aku sibuk,” sahut Saira seraya ingin menutup pintunya kembali, namun terhenti saat Andre berkata tentang ibu kandung Saira, yaitu Anggita Lee.
Andre pun mulai menceritakan awal ia mencari info tentang mendiang Anggita Lee, hingga akhirnya ia menemui sang sopir ambulans, yang mana awalnya Andre mengetahui tentang Anggita Lee karena mendengar pertengkaran antara ibunya dan ayahnya juga Saira.
Pada awalnya Saira enggan mempercayai Andre, namun semuanya berubah saat Andre membawa Saira ke makam almarhumah ibunya itu. Seketika Saira terdiam dengan seribu bahasa hingga akhirnya ia benar-benar menangis sejadi-jadinya.
“Setelah dua puluh tahun lamanya mengapa aku bisa menemukan mama dengan berbatu nisan seperti ini,” keluh Saira.
“Maaf Andre tidam tahu di mana adik Kak Saira,” tutur Andre dengan wajah menyesal karena belum dapat menemukan adik Saira.
“Tidak apa-apa, terima kasih sudah mencari tahu tentang mama sejauh ini,”
Andre mengelus pundak Saira secara perlahan, kemudian ia bertanya soal adik Saira yang hilang, Karena Andre sendiri belum tahu soal adik Saira atau pun namanya. Namun di saat Saira menyebutkan namanya, Andre langsung merasa terkejut.
“Kenapa namanya sama? tapi tidak, mungkin hanya namanya saja yang sama,” gumam Andre dalam hati sesaat setelah Saira menyebutkan nama adiknya itu.
“Dre kamu kenapa?” tanya Saira membuyarkan lamunan Andre.
“Tidak apa-apa Kak,”
Tiba-tiba ponsel Andre berbunyi,
Panggilan itu ternyata dari Ariana, Saira yang tidak sengaja membaca namanya langsung tersenyum, bagaimana tidak, nama kontaknya bertulis Cintaku.
“Cepat angkat bisa-bisa cintamu itu marah,” ledek Saira.
“Andre angkat dulu ya.” Pamit Andre seraya menjauh dari Saira.
Saat Andre menjawab panggilan Ariana, terdengar suara Ariana sangat panik, di karena kan Sheny tidak ada di rumah.
Hal yang membuat Ariana khawatir adalah, ia takut jika Sheny pergi ke rumah sakit menemui Ha Yun, sedangkan kondisi di sana tidak aman.
“Tidak aman gimana? Ya biarkan saja jika bertemu dengan Dokter itu,”
“Kamu tidak mengerti Dre, pokoknya sekarang kamu jemput aku, aku mau nyusul kak Sheny, tapi kalau kamu tidak mau antar juga tidak apa-apa,” sahut Ariana.
“Ok aku jemput kamu sekarang ya!” pinta Andre.
Andre yang takut jika Ariana berpindah hati pada Ha Yun, segera pergi menjemput Ariana di rumahnya, karena Andre tahu jika Ariana bertemu dengan Ha Yun, Ariana sering tidak terkontrol. Namun sebelum itu ia berpamitan kepada Saira, untuk tidak pulang bersama karena harus pergi. Saira di situ tidak mempermasalahkan karena saat mereka pergi ke makam, Saira membawa mobil sendiri.
*Andre sampai di tempat Ariana*
“Jadi Dokter juga bisa sakit?” ujar Andre saat sudah bertemu dengan Ariana.
“Dokter kan juga manusia,” sungut Ariana tak terima.
“Harusnya dia bisa jaga diri, dan ini juga kenapa rumah sakitnya jauh sekali, kenapa dia tidak di rawat di rumah sakit tempat dia bekerja.” keluh Andre sambil menyetir.
“Jangan banyak omong mending kamu fokus nyetirnya.” Titah Ariana.
Rumah sakit Ha Yun di rawat memang cukup jauh, jadi wajar jika Andre mengeluhkan hal itu. Apalagi Ariana selalu menyuruh Andre menyetir dengan cepat.
Setelah lebih dari satu jam, mereka pun sampai di rumah sakit. Sesampai di rumah sakit, mereka langsung menanyakan ruangan Dokter Ha Yun, namun justru menurut perawat di sana, tidak ada pasien yang bernama Ha Yun. Mendengar hal itu Andre menjadi kesal, karena mereka sudah jauh-jauh datang ke sana tapi Ha Yun justru tidak ada.
Namun menurut Ariana, sepertinya pihak rumah Sakit sengaja merahasiakan keberadaan Ha Yun, mengingat siapa orang tua Ha Yun.
“Mending kita cari sendiri,” saran Ariana.
“Rumah Sakit ini gede,”
“Kita hanya keliling rumah sakit, tidak keliling kota,”
Andre mengangguk mengiyakan saran kekasihnya itu, karena jika tidak di turuti, Ariana pasti ngambek. Di situ mereka mencoba mengelilingi setiap ruangan, setelah berkeliling hampir satu rumah sakit, akhirnya mereka pun melihat Sheny tengah mengend*p-ngendap memperhatikan sebuah ruangan yang mana di depan ruangan itu ada beberapa bodyguard.
“Kak Sheny.” Tegur Ariana sambil menepuk pundak Sheny hingga membuat Sheny terkejut.
“Riri, Andre ngapain kalian kesini?” tanya Sheny dengan menyebut panggilan Ariana di rumah.
“Kita khawatir sama Kak Sheny, makanya kita nyusul ke sini,” jawab Andre.
“Kenapa Kak Sheny tidak masuk?” tanya Andre.
Sheny pun menunjuk ke beberapa bodyguard yang mana bodyguard itu adalah suruhan Pak Haris, ayah dari Ha Yun.
Melihat ketatnya penjagaan untuk Ha Yun, tentu hal itu membuat mereka sulit menemui Ha Yun.
“Ah.... Riri punya ide,” ujar Ariana sambil tersenyum.
Karena sulit nya untuk menemui Ha Yun Andre dan Ariana membuat Strategi untuk mengalihkan bodyguard yang menjaga Ha Yun.
Ya keduanya pura-pura bert*ngkar di depan ruangan Ha Yun.
“Dasar pria tidak tahu diri,’’ sungut Ariana seraya menyram Andre dengan air minum yang ia pegang namun justru terkena kepada bodyguard pak Haris.
Iya ternyata Andre sengaja berlindung di balik tubuh bodyguard Pak Haris yang bertubuh besar dengan alasan agar mereka yang terkena siram Ariana.
“Heh kenapa kamu menyiram saya?” tegur bodyguard itu.
“Om tidak lihat kalau saya lagi marah, dan kenapa om menghalangi saya dengan berani ada di depan pria ini,” kilah Ariana seolah ia juga menyalah bodyguard Pak Haris karena berada di tengah-tengah pertengkarannya dan Andre.
“Sudah mengalah saja, berurusan dengan perempuan itu tidak akan ada habisnya” bisik salah satu bodyguard nya itu.
“Betul,” putusnya mengalah.
Pria kekar nan tinggi itu tahu betul bagaimana jika perempuan sudah marah, hal itu mengingatkan nya pada istrinya jika tengah marah, semakin pria banyak bicara maka permasalahan tidak selesai karna si perempuan akan 10 kali lipat lebih banyak lagi bicara.
Akhirnya bodyguard itu memilih mengalah dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan bajunya. Tidak selesai sampai di situ, Andre dan Ariana kembali membuat ker!but*n yaitu Ariana menj*mbak rambut Andre.
Karena keributan yang di buat oleh Ariana dan Andre petugas rumah sakit meminta mereka untuk pergi termasuk bodyguard Pak Haris sehingga mau tidak mau mereka pun pergi. Dan di saat itulah Sheny masuk menemui Ha Yun.
Melihat kedatangan Sheny, Ha Yun tertegun tak percaya jika wanita yang ia sukai datang menjenguknya.
“Bagaimana keadaan dokter Ha Yun, ehh.... Maksudku Ha Yun?” sapa Sheny memulai pembicaraan.
“Jauh lebih baik setelah melihatmu,” jawab Ha Yun tanpa sadar kata-kata itu keluar dari mulutnya.
Sheny memperlihatkan ekspresi melongo karena terkejut.
“Eh ... Maksud aku lihat kamu itu membuat aku jadi ingin marah, jadi semangat gitu,” kilah Ha Yun kembali.
“Nyesel aku kesini, kamu tidak tahu gimana susah aku bisa masuk kesini, karena di luar ada bodyguard papa kamu, tapi ya sudah lebih baik aku pergi.” Sungut Sheny seraya membalikkan badannya untuk pergi namun dengan cepat tangan Ha meraih lengan Sheny.
*Terimakasih untuk yang sudah mampir ke novelku🤗*
ada yg ingin saya tanyakan tentang dialog apa itu ya aksi sama apa itu yg pernah saya bc dari komentar kk di karya orang lain 🙏🙏
🐠🐠 + 𝚞𝚙𝚍𝚊𝚝𝚎