Dua insan yang sudah terikat tapi belum pernah bertemu, menimbulkan konflik dan asmara, ujian serta fitnah membuat keduanya semangkin kompak...
yuk ikuti kisahnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DEWI ARIYANTI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 30
Adelaide park lands, sebuah hutan penus yang cukup memukau dan memanjakan mata, pemandangan yang masih cukup asri, tapi di balik ke indahan itu di area paling dalam hutan itu menyimpan banyak rahasia.
"Kok tanda darutatnya tertuju ke arah hutan penus di Park Lands?", Alice mencoba mengecek tanda bahaya yang muncul di ponselnya.
Tristan dan Intan segera mengambil laptop dan mereka pun mulai melacak area yang tertera di ponsel Alice, keduanya fokus pada tugas masing-masing.
"Arah utara, untuk pastinya kita lebih baik nyusul kesana deh", ucap Intan saat menemukan titik hijau tanda keberadaan orang yang mengirim sinyal.
" Kalok gitu aku panggil bang Dilon dan bang Aldan dulu", Aliya menyahut sambil menyeret langkah kaki nya menuju pantai. Sedang ke empatnya mencoba fokus walau keadaan genting.
"Bener Al! Lokasinya di arah utara hutan penus, sepertinya tengah ada pertarungan!", kali ini Tristan memberikan hasil pencariannya.
" Siap-siap kita kesana?", Alice memberi perintah kini mereka membubarkan diri segera menyiapkan keperluan masing-masing.
Perjalanan dari pantai gneleg menuju hutan penus sekitar 2 jam jalur darat sehingga cukup memakan waktu untuk mereka sampai di sana.
Sementara itu Rega dan Kenan serta anak buah blue eagle tengah bertarung kali ini lawan mereka kelompok pembunuh bayaran atas perintah tuan Marvin yang berkerja sama dengan Ronald paman Rega.
Ctassss.... Bruukkkk
Kraaaakkkk...... Ahhhhhhh
Petempuran sengit itu banyak memakan korban, sementara pembunuh bayaran yang menjadi sekutu tuan Marvin malah mendadak berbalik menyerang tuan Marvin dan Tuan Ronald.
"Hey... Apa-apaan kalian? Yang harus kalian lenyapkan itu mereka", teriak tuan Marvin penuh emosi saat kedua wanita muda itu malah menyerang dirinya dan anak buahnya.
"Maafkan kami tuan! Lebih baik kami berkhianat dari pada kami di habisi oleh Queen Al", jawab wanita muda yang bertarung tapi masih sempat menyelipkan bombon di dalam mulut mungilnya.
" Apa maksud kalian? Apa hubungannya blue eagle dengan wanita misterius itu?", sahut Tuan Ronald penasaran.
"Hah... Jadi kalian belum tau bahwa istri tuan muda Rega itu Queen Al", kali ini rekan gadis itu ikut bersuara.
Saat ini tuan Marvin dan tuan Ronald berhasil di pukul mundur oleh Rega dan angotanya, sehinga kini hanya tinggal Rega dan kelompok Trex yang di pimpin oleh Zovan yang masih berada di area hutan penus.
Bruuummmmmmm
ciiikkkkktttttt
"Eh... Kok sepi?", Intan, Alice dan Aliya memandang sekeliling hutan penus.
" Lokasinya bener kok?", ucap Intan sambil mengarah kan GPS yang tersambung dengan ponsel Alice dan Rega.
"Bang, kok mendadak perasaan gue gak enak ya?", bisik Ali pada Delon dan Aldan.
" Nah, sama!! Kami pun juga ngerasa begitu", sahut keduanya.
Prookkkk.... Prookkkk.....
"Apa kabar Al? Aku dengar kau kesini sedang berbulan madu dengan Rega? Benar begitu?", ucap seorang wanita yang tampak cantik di balut sebuah dress dengan gaya elegan dan senyum menawan, wanita itu menatap remeh ke arah Alice dan juga rekan-rekannya.
" Jika iya apa peduli mu?", Alice menatap kearah wanita itu dengan senyum mengejek.
"Sepertinya ini jebak kan? Lihat lah sinyal itu jelas berada di sini", ucap Intan sambil menujuk ke arah laptopnya.
" Apa mau mu wanita sundal? Ternyata begini sifat asli mu di belakang Oma dan Opa", Aliya berucap tajam dia menatap jengah pada wanita di hadapan mereka itu.
"Cih... Jangan sombong kau Ali, bagaimana jika vidio panas mu bersama pria tua di hotel malam itu sampai pada tante Sila dan om Bagas, kira-kira bagaimana akhirnya?", wanita itu berucap penuh ancaman.
" Pria tua? Yang benar saja kau Karin? Malam itu aku menghabiskan waktu bersama pria genteng dan gagah asal kau tau", balas Aliya tak mau kalah. Andai saja Kenan mendengar ucapan absurd dari Aliya pastinya pria itu akan besar kepala.
"Tunggu?? Bagaimana kau tau bahwa Aliya bersam pria gua di hotel? Dan bukannya kau sudah di tangkap oleh anak buah Rega? Bagaimana kau sampai disini?", Alice mencerca Karina dengan banyak pertanyaan, sudah melebihi wartawan aja nanyaknya banyak banget.
" Itu bukan urusan mu bagaimana aku bisa berada di sini, yang pasti hari ini aku pastikan kau akan lenyap dan Rega hanya akan bersama ku", sahutnya dengan percaya diri.
"Percaya diri sekali wanita gelamor itu, gak tau aja lawannya Queen Al, pembunuh bayaran yang paling lihai di AS", ucap Dilon pada ke tiga rekannya.
" Biar kan Ali dan Al yang menghadapi wanita ondel-ondel itu, kita lebih baik melawan mereka yang sedang bersembunyi", ucap Intan dia melirik dengan ekor matanya banyak yang bersembunyi di balik pohon penus.
"Kuy lah, udah lama libur otot pada kaku", sahut Aldin dengn semangat 45.
Tristan sendiri memindai setiap arah takutnya ada sniper tersembunyi sebab kali ini mereka bukan di dalam misi jadi tak ada yang mengunakan senapan laras panjang.
" Tetap waspada kita tak tau ada sniper atau tidak, sebab hutan ini tampat luas dan lebat", Tristan memberi arahan pada timnya. Meninggal kan Alice dan Aliya yang tengah adu argumen dengan Karina.
Sebenarnya kedua wanita itu sengaja melawan dengan perdebatan agar Karina sedikit lengah dengan begitu Tristan dan yang lain bisa menelusuri area hutan penus.
Dorrr....
Suara tembak kan mengema saat mereka semakin masuk kedalam hutan, orang-orang yang Karin bawak tak berani bertindak sebab tak ada perintah jika salah bertindak mereka takut akan jadi bom merang.
"Kenapa mereka hanya bersembunyi?", bisik Intan pada Arel.
"Sepertinya mereka masih amatiran, terbukti mereka tak berani menyerang tanpa ada komando", jawab Arel sambil terus fokus kearah depan.
Suara adu senjata kian jelas terdengar bahkan suara itu mengema di sana, sementara Alice dan Aliya sudah melumpuhkan Karina dengan bius yang Arel berikan sebelum menyusuri hutan.
"Heran deh kok bisa sih dia ada disini? Pada hal kata paman mu Karin dan mama Citra sudah di amankan", dengus Alice setelah berhasil membuat pingsan Karina.
" Itu juga orang-orang yang dia bawak kok gak ada yang berani maju, malah pada sembunyi", sahut Aliya yang membantu Alice memasuk kan Karin ke dalam bagasi mobil.
"Udahlah ayok susul mereka, aku penasaran ada apa di dalam sana", Alice mulai melangkah menyusuri jejak Tim Alpa.
" Kayak nya kita nyasar Aunty", ucap Aliya saat dia dan Alice malah menuju sebuah danau buatan di dalam hutan.
"Iya, aku juga ngerasa gitu", jawab Alice sambil memandang takjub danau itu.
" Airnya terlalu jernih gak sih Aunty, lihat sampek ikan-ikannya pada nampak walau mereka di dasar danau"
"Iya, bahkan aku sampai melihat Mas Rega dan bang Kenan di sana", sahut Alice yang tengah menatap fokus pada danau itu.
Blugggg..... Bluuuggggg
glirn muji laki2 lain,cmburu.....
abs tu d sruh nkahin aliya....
ktua sm wkil mafia ngibrit krna tkut setan??????🤣🤣🤣
suamimu kecebur tu,mlah jd cndaan krna airnya jrnih bgt.....🤣🤣🤣
mkin lma mkin trungkp fkta sbnrnya....
tp aku msh pusyinggg....🤣🤣🤣
mngkn orng yg bs bntuin dia udh end jg,abs ni gliran dia....
tar sklian blah duren spuasnya,biar pas blik indo udh isi tu perut...
pnganti lma rsa baru..
blm blah duren,mlah koma....skrng kn udh pd sdr,sna bkinin ccu buat kluarga klian....
gmes bgt....pgn bejek2 mukanya.....😠😠😠
btw,msuh sbnrnya psti orng trdkat....krna iri,jdinya lbh mmlih jd pngkhiant....mga cpt kthuan deh tu pnjht sbnrnya.....trs ksih hkumn yg stimpal....
suaminya mau perang,istrinya mlah ikutn....