NovelToon NovelToon
Kau Rebut Suamiku, Kunikahi Suamimu

Kau Rebut Suamiku, Kunikahi Suamimu

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Cerai / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Tamat
Popularitas:226.3k
Nilai: 5
Nama Author: Lujuu Banget

"Enam bulan," lirih Diana dengan pelan bahkan terdengar ada rasa takut di nada bicaranya.

Sherly yang mendengar itu benar-benar tidak tahu harus mengatakan apa, jantungnya terasa ditikam saat mendengar pernyataan dari adik kandung yang rela berselingkuh dengan suaminya sendiri.

Sakit? Bukan saatnya memikirkan rasa sakit ini, dengan tenaga yang masih tersisa, Sherly menatap Rian dengan tatapan kecewa.

"Ceraikan aku, mas!"

"Tidak! Jangan pernah berharap hal itu akan terjadi!"

Apa yang akan dilakukan Sherly saat Rian tidak mau menceraikannya? Apa yang akan terjadi antara Sherly dan Diana? Sanggupkah Sherly menahan rasa sakit ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lujuu Banget, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akhirnya, Cerai

Sherly melangkahkan kakinya dengan kesal, dia mengetuk pintu rumah lama dengan begitu keras. Bagaimana dia tidak kesal? Rian bahkan tidak datang ke persidangan perceraian mereka membuat Sherly muak dengan semuanya.

"Rian!" teriak Sherly seraya mengedor pintu cukup keras, dia akan memarahi Rian karena tidak datang sehingga sidang menjadi ditunda.

"Sial, ke mana pria itu?" pekik Sherly karena Rian sama sekali tidak ada tanda-tanda di sini.

Dia sudah menghubungi perusahaan Rian tetapi pria itu sama sekali tidak berada di sana, saat dia menghubungi ponselnya, Rian sama sekali tidak menjawab panggilannya, bagaimana Sherly tidak kesal?

Karena lelah menunggu di sana, Sherly segera memesan ojek untuk pergi ke rumah orang tuanya, dia sudah lama tidak ke sana, ditambah dia juga khawatir dengan keadaan ibunya.

Walau ibu tidak mengingat tentang dirinya, Sherly tidak masalah akan hal itu, mau bagaimanapun, wanita itu tetap wanita yang telah melahirkannya.

"Assalamualaikum," ucap Sherly seraya mengetuk pintu.

Saat pintu mulai terbuka, dia tersenyum lebar, tetapi senyumnya seketika pudar saat melihat Diana yang membukakan pintu. Sejak kapan dia berada di sini?

"Mau apa mbak ke sini?" sinis Diana saat mengetahui siapa yang datang, walau sebenarnya dia sudah mengira jika kakaknya yang datang karena dia sudah hafal akan suara Sherly.

Diana sepertinya sengaja ingin memperlihatkan jika Rian tengah berada di rumah ini.

"Harusnya aku yang bertanya, kenapa kamu di sini?" balas Sherly tidak kalah sinis, dulu dia memang selalu mengalah, tetapi tidak untuk saat ini! Dia tidak akan pernah mengalah lagi!

"Ini rumah orang tuaku, sedangkan mbak siapa? Ibu saja tidak ingat tentang mbak."

"Jaga ucapanmu!" geram Sherly seraya mendorong Diana supaya tidak menghalanginya karena Sherly akan masuk.

"Diana, siapa yang dat ...." Rian terpaku, dia tidak bisa mengatakan apapun saat melihat Sherly tengah berada di depannya.

Bahkan Sherly juga terkejut mengetahui jika Rian berada di sini, sudah berapa lama? Sudah berapa lama mereka tinggal satu atap? Apa jangan-jangan mereka juga sudah menikah?

"Ternyata kamu di sini? Pantas saja tidak datang ke persidangan," sinis Sherly membuat Rian menghela napas dengan pelan, sudah berapa kali dia katakan jika dia tidak akan menceraikan Sherly.

Jika dia datang ke persidangan, dia akan kalah karena semua bukti memang tidak memihak dirinya, makanya Rian lebih memilih tidak datang.

"Bukankah aku sudah bilang tidak akan menceraikanmu?"

Sherly melototkan mata saat mendengar itu, apa Rian tengah bercanda? Pria itu berselingkuh dengan adik kandungnya lalu tinggal satu atap dan sekarang dengan mudahnya Rian mengatakan tidak akan menceraikannya? Sepertinya pria ini memang sudah gila.

"Kamu bahkan tinggal di sini tanpa sepengetahuan aku, apa kalian juga tidur satu ranjang? Atau jangan-jangan ... kalian sudah menikah?" tebak Sherly dengan wajah dibuat terkejut walau ada sebuah perasaan sesak dan ngilu yang menusuk hatinya tetapi Sherly berupaya menepis perasaan itu, sekarang dia tidak ingin terlihat lemah di hadapan mereka berdua.

"Kami tidak tidur satu ranjang! Lagian ini semua demi kesehatan ibu!" tekan Rian membuat Sherly tertawa saat mendengar itu.

Bisa-bisanya Rian membawa ibu dalam hal ini, Rian sama sekali tidak pantas! Sedangkan Diana yang melihat perdebatan mereka segera melangkah ke arah Rian, wanita itu bahkan memeluk lengan Rian membuat hati Sherly memanas melihat kelancangan adik kandungnya ini, sepertinya dia memang perlu diberi pelajaran.

"Kami memang tidak tidur satu ranjang, tapi setiap malam kami saling memuaskan," ujar Diana dengan senyum penuh kemenangan.

Sherly yang mendengar itu bahkan jijik dengan dua manusia di hadapannya ini, bagaimana bisa dia dan Diana lahir di rahim yang sama? Bahkan rasanya Sherly lebih memilih tidak lahir sama sekali daripada menyadari jika darahnya dan darah Diana masih berhubungan.

"Diana!" Rian segera melepaskan tangan Diana dari tangannya, dia berniat mengatakan sesuatu tetapi ucapan Sherly membuatnya terdiam.

"Cepat ceraikan aku karena aku sudah muak dengan keegoisan kamu dan jijik melihat Diana yang harus mengandung anak haram!"

Diana mengepalkan kedua tangannya, sedangkan Sherly tersenyum sinis melihat Diana, memang seharusnya Sherly tidak membawa anak yang tengah dikandung Diana tetapi dia benar-benar emosi dan marah dengan kedua orang ini.

"Aku tidak akan ...."

"Kenapa? Kamu mau bilang tidak akan menceraikanku? Bukankah sudah aku katakan jika aku akan menikah dengan Fahri? Jadi cepat selesaikan urusan kita!"

Deg!!

Baik Diana ataupun Rian terkejut saat mendengar itu, Rian yang memang pernah mendengar hal itu kembali terkejut karena awalnya dia mengira itu hanya ancaman Sherly supaya dia mau menceraikan wanita itu, tetapi melihat ekspresi Sherly, dia yakin Sherly tidak bercanda dengan ucapannya.

"Mbak mau nikah dengan Fahri? Kenapa?" tanya Diana yang masih sedikit syok dengan ucapan Sherly barusan.

"Kenapa? Kamu sendiri bisa merebut suami mbak, kenapa mbak enggak bisa menikah dengan mantan suamimu?" ejek Sherly membuat Diana mengalihkan pandangannya ke arah Rian.

Dia memerintahkan Rian untuk menceraikan Sherly sekarang juga karena dia mau melihat apakah ucapan Sherly barusan benar atau tidak.

"Mas!" pekik Diana membuat Rian tertegun, dia menatap Sherly dengan tatapan tidak rela.

Dia benar-benar tidak bisa melepaskan Sherly dengan pria lain, tetapi ... Diana tengah mengandung anaknya, dia tetap harus bertanggung jawab dengan darah dagingnya itu.

"Mas! Cepat!" tekan Diana berupaya mendesak Rian.

Sherly yang melihat Rian juga terdiam, dia tengah menahan sakit hatinya menunggu ucapan Rian, mau bagaimanapun dia juga sedikit tidak rela pernikahan yang selama ini dia pertahankan hancur begitu saja, tetapi apa boleh buat, ini yang terbaik untuknya daripada digantung oleh Rian.

Dia lebih baik menjadi janda daripada mengulang kesalahan yang sama, dengan sekuat tenaga Sherly menahan air matanya agar tidak jatuh karena hal itu akan membuatnya terlihat lemah.

"Cepat! Aku tidak mempunyai banyak waktu di sini!" tekan Sherly saat Rian tidak kunjung berbicara.

Rian menghela napas dengan pelan, dia memejamkan matanya sejenak lalu mengepalkan kedua tangannya.

"Sherly, hari ini aku menceraikanmu!"

Diana bersorak gembira saat mendengar itu, sedangkan Rian menatap Sherly dengan tatapan sayu, apalagi Sherly terlihat tersenyum licik saat dia sudah menceraikan wanita itu.

"Baguslah, menjadi janda lebih baik daripada mempertahankan pernikahan dengan pengkhianat!" ujar Sherly dengan ringan, seakan dia telah bebas dari semua masalah yang ada di bahunya.

"Jika tidak ada urusan lebih baik mbak pulang!" usir Diana seraya melangkahkan kaki pergi dari sana.

Sedangkan Sherly tidak terlalu mempedulikan ucapan Diana, dia belum bertemu dengan ibunya, jadi Sherly melangkah menuju ke arah kamar ibu karena dia yakin wanita itu tengah tidur.

Baru saja akan membuka pintu kamar, suara teriakan dari dapur tiba-tiba mengagetkan mereka membuat Sherly dan Rian segera berlari ke arah dapur.

Di depan kamar mandi, terlihat Diana tengah terduduk seraya memegang perutnya, sepertinya dia baru saja terjatuh.

"Darah!" teriak Sherly dengan panik saat melihat darah mengalir dari kaki Diana.

...****...

1
Rizky Sandy
sdh ucapkan cerai sdh talak 1 itu,,,,
Umi Kulsum
gimna sih critaya kok gantung...bikin penasaran
may89
bener2 ya Sherly kok ya g bljr dr pengalaman yg kemarin
Annida Annida
lanjut tor, penasaran nih, biasain buat cerita sampe selesai , jngn digantung
Rh!3$nh@
trima nasib za jd janda,bgtu mudah percaya sma orng yg prnh nyakitin.
Norma Ann
gemes sm serly, masih sj percaya sm adik nya
merry jen
Sherly Sherly bodoh bgt kmuu yy ....BKN y bljrr dr peglmnn cbb. adiky dlu ngerbut lkii muu psti Akan diulngin lggg
Nafi akyela Nafi: llloa
total 1 replies
merry jen
obtt AP yg di mskin kkdlm mnmm fahrii dan serlii ...moga gk knp knp mrkk
Maryani Maryani
bagus
dita18
msh nyimak thorrr
dita18
mampir thoorrr
Ririe Jambri Syukur
hmm KL SDH sekali berbohong akan ada kebohongan lain LG
Zayna Almeta
Semangat berkarya thor, lanjut terus, ditunggu kelanjutan kisahnya
Yulianti Dhanu
seruuuuuu
Soraya
ditunggu ya kak👍
Emon
anjinggggg
Emon
habis it cm minta maff dan selesai
jalang ini dah bunuh org dgn mencelakai HBS it minta maaf dan selesai gK di penjara...anjing GK...y anjing bgt lah....anjingggggggggggg
bangettt
Emon
dasar laki anjingggg
Dewi @@@♥️♥️
lama banget kamu menemukan kebahagiaan ya Sherly ,,ada saja yang menghalangi
Dewi @@@♥️♥️
Diana mah otaknya udah geser ya jadi gak ada rasa bersalah sedikitpun
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!