NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Gadis Desa

Jerat Cinta Gadis Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa pedesaan
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ika Dw

Sari, seorang gadis desa yang hidupnya tak pernah lepas dari penderitaan. Semenjak ibunya meninggal dia diasuh oleh kakeknya dengan kondisi yang serba pas-pasan dan tak luput dari penghinaan. Tanpa kesengajaan dia bertemu dengan seorang pria dalam kondisinya terluka parah. Tak berpikir panjang, dia pun membawa pulang dan merawatnya hingga sembuh.

Akankah Sari bahagia setelah melewati hari-harinya bersama pria itu? Atau sebaliknya, dia dibuat kecewa setelah tumbuh rasa cinta?

Yuk simak kisahnya hanya tersedia di Noveltoon. Dengan penulis:Ika Dw
Karya original eksklusif.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11. Izinkan Aku

Hamparan luas tanah pedesaan dengan udaranya yang masih segar membuat Jaka semakin betah berlama-lama tinggal di sana. Dia bahkan rela kalaupun tidak bisa lagi mengingat identitasnya. Selama Sari dan kakeknya masih mau menampungnya mungkin ia akan tetap tinggal bersama mereka.

"Aduh, kok banyak semutnya ya! Dari tadi pindah-pindah masih juga dikejar semut. Apa aku ini terlalu manis sampai semut tak mau jauh-jauh dariku!"

Suasana kebun yang biasanya sepi kini diramaikan oleh kehadiran Jaka. Pemuda itu kebingungan setiap kali berdiri langsung dikerubungi oleh semut. Dari situ Sari yakin bahwa pemuda itu sebelumnya tidak pernah menginjakkan kakinya di kebun.

"Kan tadi aku udah bilang, mendingan istirahat di rumah saja biar nggak dikerubungi oleh semut. Kalau di kebun emang seperti ini, apalagi di pagi hari semutnya pada ngumpul berbaris."

Sari dan Rahmat sudah terbiasa menghadapi gigitan semut nakal. Sudah menjadi kebiasaan mereka sehari-hari berada di kebun, bahkan bisa dibilang mereka jarang sekali ada di rumah kala siang hari.

"Ini cara hilanginnya semut dengan cara apa ya?"

"Ya nggak bisa dihilangin, kan mereka merayap di tanah? Cara hilanginnya ya mendingan kamu pulang terus mandi. Kamu masih ingat kan jalan menuju rumah? Kalau nungguin kami ya masih agak lama, ini batang singkongnya belum selesai ditanam."

Jaka menggembungkan pipinya. "Kalau gitu aku bantuin biar lekas selesai."

"Memangnya kamu bisa? Mendingan cari tempat yang bersih biar nggak dikerubungi semut. Aku nggak yakin kamu bisa bantu nanam singkong."

Pria itu berdecak dengan menggerutu. "Jangan meremehkanku nona! Pekerjaan segampang ini masa nggak bisa! Kalau nggak bisa bukannya harus belajar."

Jaka meraih beberapa batang singkong dan menancapkan ke tempat yang sudah di cangkul oleh Rahmat. Di situ Sari diam dengan mengamatinya.

'ternyata aku sudah salah menilainya. Dia benar-benar bisa melakukannya!' Sari menggumam dengan mengulas senyumnya tipis.

Sejak datang ke kebun Jaka hanya mondar-mandir kesana kemari karena tidak diizinkan untuk ikut beraktivitas. Rahmat maupun Sari tidak ingin dibantu, karena belum tentu Jaka bisa melakukan pekerjaannya dengan baik. Tak ingin kerja dua kali mereka meminta Jaka untuk berdiam diri di pinggiran.

"Kakek, lihatlah! Ternyata dia bisa bekerja dengan benar. Aku pikir dia nggak akan bisa melakukannya, ternyata aku salah menduganya."

Rahmat menoleh ke arah Jaka sembari tersenyum. "Makanya jangan suka meremehkan kemampuan orang lain. Semua orang itu bisa melakukan pekerjaan apa saja, semua itu tergantung dengan niat. Kalau kulihat nak Jaka ini cukup cekatan. Biarkan saja dia mengerjakannya, jangan ditegur, biar dia bisa belajar bertani. Siapa tahu saja nanti jadi jodoh kamu, kan enak punya suami yang bisa bertani, bisa mengurus kebun ini."

Sari mendengus. Lagi-lagi disinggung soal jodoh. Umurnya saja belum genap tujuh belas tahun tapi kakeknya terlalu sibuk soal perjodohan. Sebelum kedatangan Jaka, dia hampir dijodohkan dengan anak mandor tebu, tapi dia memberontak bahkan memilih untuk tinggal di kuburan ibunya. Sejak saat itu Rahmat tidak lagi mendesaknya, dan kini setelah kedatangan Jaka, kembali Rahmat menyinggung soal jodoh untuknya.

"Kakek, harus berapa kali aku bilang kalau aku nggak mau nikah. Aku lebih senang hidup sendiri kek, aku nggak mau seperti ibu. Ibu pernah menikah tapi dia ditelantarkan, bahkan sampai saat ini aku belum mengenal ayahku. Sudahlah kek, jangan memikirkan tentang jodohku. Lagian aku masih di bawah umur. Aku masih bisa cari uang sendiri."

Rahmat mengambil nafas dan mengeluarkannya perlahan. Bukannya ia ingin mendesaknya untuk segera menikah. Ia hanya ingin Sari memiliki teman yang bisa mengerti kondisinya. Ia hanya kasihan padanya, jika sampai ajal menjemputnya, siapa yang akan menemaninya kelak? Anak-anaknya yang lain sibuk dengan keluarganya masing-masing, sedangkan Sari sendiri hanya sebatang kara. Tidak mungkin Sari mau tinggal bersama saudara sepupunya ataupun paman dan bibinya, dia bahkan tak memiliki niatan untuk meninggalkan kampung halamannya.

"Nduk, kakek bisa mengerti perasaanmu, tapi nggak baik anak perempuan nggak mau nikah, disangka orang kamu nggak laku! Kakek berpikir seperti ini karena iba padamu! Tidak selamanya kakek tetap berada di sisimu. Tidak selamanya juga kakek bisa membantumu. Tolong, kamu jangan terlalu egois. Kakek hanya menyarankan, nggak ada salahnya kan kalau kamu belajar membuka hati untuk seseorang. Kakek nggak keberatan kamu mau menikah dengan siapa, asal satu pesan kakek, jangan suami orang."

Sari diam dengan pandangan kosong. Dia masih belum sanggup memberikan jawaban yang memuaskan. Memang ada benarnya sang kakek memberinya nasehat, tapi sejauh ini ia masih belum bisa menemukan sosok pria yang bisa membuatnya kagum.

"Coba pikirkan baik-baik apa yang kakek nasehatkan. Tidak ada orang bahagia hidup sendirian. Ada kalanya berumah tangga itu jauh lebih baik dibandingkan hidup seorang diri. Tidak semua laki-laki memiliki sifat seperti ayah kamu. Bahkan di sini tidak sedikit laki-laki yang suka sama kamu, hanya saja kamu selalu jutek terhadap mereka. Ayolah jangan buat kakekmu ini kepikiran terus. Terkecuali kalau kamu bisa menemukan ayahmu, kakek akan lebih lega."

"Tidak kek, Sari tidak ingin bertemu dengan ayah. Ayah saja tega sama Sari, lalu untuk apa Sari peduli padanya. Kalau saja waktu bisa diputar kembali Sari tidak ingin dilahirkan dari orang-orang egois seperti ibu dan ayah. Ibu memutuskan untuk mengakhiri hidupnya tanpa memikirkan bagaimana nasib Sari. Ayah juga! Kenapa harus menikahi ibu jika tidak pernah menginginkannya. Sari sedih kek, Sari nggak ingin buru-buru menikah, atau mungkin saja Sari nggak akan pernah menikah. Sari nggak mau jadi korban laki-laki yang nggak bertanggung jawab."

Sari menangis dalam diam. Setiap mengingat kejadian di mana ibunya memutuskan untuk meninggalkannya hatinya berasa hancur. Kalau bukan karena makian orang-orang yang membencinya, kalau bukan karena memikirkan keberadaan suaminya mungkin saja ibunya masih hidup sampai saat ini. Sejak dari kecil ia sudah tidak pernah merasakan kasih sayang orang tua. Begitu rindunya ia dipeluk dan disayang oleh orang tuanya sendiri.

"Maafin kakek Sari, kakek sudah membuatmu sedih. Kakek janji nggak akan mendesakmu lagi. Hiduplah bagaimana dengan kesendirianmu, semoga kau segera terlepas dari bayangan masa lalumu, nak!"

Obrolan mereka ternyata didengar oleh Jaka. Pria itu segera menyelesaikan pekerjaannya dan ingin memenangkan Sari yang tengah menangis.

Jaka mengambil air untuk membersihkan tangannya yang kotor oleh tanah liat. Setelah itu dia menemui dua orang beda usia yang kini beristirahat di bawah pohon pisang. Dia mengambil tempat duduk tepat di depan Sari. Diamatinya gadis yang membuang muka dengan air mata yang terus mengalir.

"Kakek, sebenarnya ada apa sih? Kenapa Sari menangis?"

"Oh..., tidak ada apa-apa nak Jaka, Sari hanya lagi kangen sama ibunya. Makhlum..., dari kecil Sari sudah kehilangan sosok seorang ibu. Jadi dia~~

"Aku paham kek, tidak mudah baginya untuk bisa melewati masa masa tersulitnya, kalau kakek berkenan, ijinkan aku untuk menjaganya seumur hidup."

1
Ika Dw
Halo, author kembali lagi dengan cerita baru...yuk, mampir simak kisahnya 🙂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!