Loco, sebutan halus untuk orang gila. Dita Audrey Sihombing, gadis Batak yang keras kepala dan berkemauan keras yang memiliki kehidupan ganda. Di muka publik dia adalah seorang gadis biasa yang tomboy dan tidak punya apa-apa, tetapi di sisi lain dia adalah putri seorang konglomerat dari tanah Batak. Identitasnya disembunyikan, dia menjalani hidup biasa sampai dia jatuh hati pada seorang pria berengsek yang mengkhianati dirinya dan berselingkuh dengan sahabatnya. Seluruh alur hidupnya berubah.
"Mama!" satu kata yang tidak pernah dia bayangkan akan dia dengar dari mulut bayi kecil yang dia temukan di depan apartmentnya. Hidupnya mengalami porak-poranda, berubah total setelah bertemu dengan bayi laki-laki itu! akankah dia merawat bayi malang itu? atau justru membuangnya?
ikuti kisahnya dan orang-orang di sekitarnya, petualangan menarik Dita akan menghibur hari harimu yang membosankan!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Harsie Alive, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24 Loco: Bayi Beracun
Samuel semalaman tak bisa tidur. Dia sibuk mensterilkan kedua tangannya sampai memerah dan lecet saking takutnya dengan kencing bayi yang merembes ke tangannya bahkan membasahi pakaiannya.
Pria dingin, datar dan misterius itu sangat benci dengan bayi kecil, entah kenapa dan entah sejak kapan dia seperti itu.
Jack sendiri bergelut dengan kentutnya yang dahsyat, bahkan dia sudah mengurung diri di kamar mandi, tetap saja suara genderang kentutnya terdengar ke seisi rumah.
Ryan asik tidur di atas sofa sambil garuk garuk bokong dengan boneka kelinci lusuh yang tak pernah dicuci dia genggam erat erat sambil hirup aromanya yang luar biasa sampai membuat orang yang menciumnya mengumpat.
Tapi bagi Ryan, aroma itu adalah aroma paling wangi di muka bumi ini.
Sementara itu Dita terlelap dengan nyenyak di kamar Asher. Dia tidur dengan tenang.
Asher sendiri merawat Regard dengan penuh kasih sayang. Dia memberikan susu formula si kecil dan membersihkan tubuh Regard dengan telaten di kamar di mana Dita tidur.
Tak ada lagi ruang baginya di apartemen yang hanya memiliki dua kamar itu, kamar yang lain ditempati oleh ketiga temannya yang otaknya sama sekali tidak ada yang beres.
Asher berjalan ke sana kemari sambil menggendong di kecil Regard. Tangannya menepuk nepuk punggung bayi mungil itu dan menidurkan Regard dengan baik.
Tak butuh waktu lama, Regard terlelap dalam pangkuan Asher, berbaring di atas dada Asher yang tak mengenakan kaos.
Pria itu membawa si kecil ke atas ranjang besar di mana Dita juga berbaring.
Regard sangat nyaman jika tidur di samping Dita, dia tidak akan menangis jika ada Dita di sampingnya, itu sebabnya, Asher membawa Regard ke dekat Dita.
Pria itu berbaring perlahan-lahan dan meletakkan Regard di tengah tengah, diantara dia dan Dita.
Asher menepuk nepuk perut bayi itu dengan lembut, menidurkannya sampai dia benar benar tenang di sana.
Tanpa sadar, Asher juga ikut terlelap, dia memeluk Regard dengan lembut dan tidur di dalam satu ruangan yang sama dengan Dita.
Malam yang begitu tenang ini dilewati dengan berbagai keanehan di apartemen Asher.
Ada yang menangis sesenggukan di pojokan karena tangannya terkena lahar panas dari si bayi beracun, ada yang kentutnya tak berhenti berkumandang, ada yang tidur sambil menciumi boneka lusuh tak berbentuk dan yang paling tenang keluarga kecil Asher dan Dita.
Namun malam ini tak menjadi malam yang tenang bagi Benny maupun Caca.
Grasssalk... grakhhh... srukkk... srukk!!!
Benny tampak sedang membongkar seisi kamarnya mencari dan mengorek ngorek lemarinya untuk menemukan flashdisk yang sudah dia curi dari kediaman Aruna.
" Caca cepat bantu aku mencari flashdisk itu. arrkhhh sialan!!! bagaimana bisa!!!!" teriak Benny sambil mengacak-acak rambutnya saking kesalnya karena tak kunjung menemukan flashdisk itu.
" Astaga bagaimana bisa kau hilangkan!? itu kan penting Benny!!!"omel Caca sambil membantu Benny mencari di mana flashdisk miliknya.
" Pulpen emasku juga hilang, arrkhh sialan bagaimana bisa begini, bisa mampus aku jika pulpen itu sampai jatuh ke tangan orang lain!!" Benny sangat frustasi.
Sejak pulang ke rumah dia terus grasak-grusuk mencari dua benda yang Hilang dari tangannya.
" Apa kau menjatuhkannya di rumah itu!?? jangan sampai orang lain menemukannya!!!" ucap Caca panik.
" Sialan, pasti rumah itu sudah diselidiki oleh polisi, bisa bahaya kalau sampai mereka menemukannya!!' ucap Benny.
Semakin pusing lah dia memikirkan di mana keberadaan dua benda penting itu.
"Tenang dan coba ingat ingat lagi, di mana kau letakkan benda itu!!" ucap Caca membawa suaminya untuk duduk tenang di kursi.
Benny menghela nafas berat sambil mencengkram kepalanya sendiri," Bodohnya aku!! sialan bagaimana bisa terjadi hal seperti ini!!"
Mereka berdua terus mencari di setiap sudut rumah itu di mana gerangan Benny meletakkannya. Padahal seingatnya dia masih memegang benda itu , entah bagaimana tak ada lagi di jas yang dia pakai saat dia masuk ke rumah Aruna tepat setelah para pencuri itu merampok dan memporak porandakan kediaman gadis malang itu bahkan sampai menyebabkan nenek gadis itu meninggal dunia.
“ Apa kau benar benar membawanya dari rumah itu? Jangan jangan kau menjatuhkannya di sana!!” ucap Caca dengan Anda khawatir.
Benny tidak tenang, dia benar benar berusaha untuk mendapatkan benda itu bahkan sampai seseorang meninggal karena usahanya yang hanya merugikan orang lain.
Tapi sialnya dia malah kehilangan benda penting yang harus segera dia musnahkan dari muka bumi ini. Jika sampai dia tidak menemukan benda itu maka bisa hancur kehidupannya untuk selama lamanya.
“ Caca.. kita harus mencari benda itu. Tidak bisa begini, kita berdua bahkan semua orang orang kita bisa mati karena benda itu, ,arrhhhkkk sialan, kenapa juga si Dita orang miskin itu menyerahkannya pada Aruna!!!” Benny menarik narik rambutnya, sangat kesal dan marah karena semua rencana yang telah dia susun malah hancur berantakan.
“ Ya sudah, ayo kita ke tempat gadis itu, mumpung sudah malam begini, panggil orang suruhanmu dan bawa mereka, sekaligus kita hancurkan rumah itu!!” ucap Caca yang tak berhenti ingin membuat Aruna dan Dita sengsara.
Entah setan apa yang merasuki hati dan pikiran gadis itu, setelah merendahkan Aruna di kafe waktu itu, dia dan suaminya malah membuat Aruna kehilangan satu satunya keluarga gadis itu.
Caca tak berhenti sampai di sana,, dia masih punya banyak rencana lain hanay untuk menjatuhkan Dita dan membuat kehidupan Dita yang menurutnya sangat bahagia menjadi hancur lebur .
Semua berawal dari iri dengki. Dia sangat benci pada Dita yang dicintai oleh semua orang bahkan Benny sebelumnya pun sangat perhatian pada gadis itu. Tetapi memang pada dasarnya Benny adalah pria berengsek, dia berhasil menggaet Benny dan menjadikan Benny sebagai kekasihnya.
Saking iri dengan kehidupan Dita yang sederhana tetapi bahagia, Caca sampai melakukan berbagai cara untuk membuat Dita menderita, karena menurutnya orang orang kalangan menengah ke bawah tak pantas bahagia terutama Dita.
Mereka berdua pergi dari rumah yang mereka tinggalkan dalam kondisi berantakan di tengah malam yang dingin.
Anak buah yang sama dengan yang menghancurkan rumah Aruna juga ikut serta dnegan mereka berdua.
Rumah Aruna yang ditinggali oleh gadis itu dan neneknya yang sudah tua dan sakit sakitan dirampok, dihancurkan, dirusak bahkan nenek gadis itu meninggal karena ulah mereka.
Atas perintah mereka berdua, para pencuri itu melakukan aksinya dengan sangat rapi karena rumah itu terpisah dari keramaian dan hanya ditinggali oleh seorang nenek tua. Tak ada bukti sedikitpun yang tersisa dari pekerjaan para pencuri itu tetapi Benny mengacaukan segalanya karena dia menjatuhkan pulpen emas dan flashdisk nya entah di mana.
“ tuan kami sudah berusaha mengerjakannya dengan cepat, bagaimana bisa Anda mengacaukan segalanya!!” kesal ketua komplotan yang dibayar untuk beraksi bersama Benny.
“ ck.. diamlah dan lakukan dengan baik, kalian juga akan mati jika sampai flashdisk dan pulpen itu tidak ketemu!!” ucap benny sambil menatap kediaman Aruna yang kosong dan bahkan lampunya tak menyala lagi.
“ Sialan, semuanya kacau, jika kau tidak memberikan bayaran yang lebih besar, kami pastikan aku akan menyesal!!” ancam preman itu.
Benny dan orang orang itu memasuki lingkungan rumah itu di tengah malam yang sangat dingin. Gelap gulita dan angin yang cukup kencang membuat mereka merinding.
Semuanya masuk ke dalam rumah itu, berjalan dnegan cepat dan mencari kedua benda yang disebutkan oleh Benny tadi.
Caca sendiri menunggu di depan pintu rumah itu sambil mengawasi situasi jika ada yang melihat mereka di sana.
Mereka mencari dan terus mencari .
“ Tuan saya dapat!!” ucap salah satu anak buah preman itu sambil membawa flashdisk dan pulpen yang dai temukan terletak di atas lantai tanah bagian dapur rumah itu.
.
.
.
Like, vote dan komen