NovelToon NovelToon
Sorry, Thank You & I Love You

Sorry, Thank You & I Love You

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:116.6k
Nilai: 5
Nama Author: Gresyst_lee

Jatuh cinta tentu sangat menyenangkan. Tapi, bagaimana kalau cinta pertamamu malah memberimu luka?

Bertahan atau meninggalkan, hanya dua itu pilihannya.

Bercerita tentang Xena, wanita yang jatuh cinta pada pandangan pertama. sayangnya, pria yang dicintai malah sudah mencintai wanita lain. Dan sialnya, pria itu malah meminta Xena menjadi kekasihnya, hanya untuk menutupi perasaannya yang sesungguhnya.

Awalnya Xena tak menaruh curiga, sampai disaat dimana dia mengetahahui, kalau pria yang dia sukai tak memiliki perasaan yang sama untuknya. Untuk apapun, pria itu selalu menomorsatukan Sana, sahabat sang pria yang ternyata adalah wanita yang pria itu cintai.

Xena adalah kekasih Rayan, tapi dia malah merasa menjadi orang ketiga dalam hubungan Rayan dan Sana.

Lalu, apa dia harus bertahan dengan pria yang jelas-jelas tak ingin bersamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresyst_lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 24

‘’Kenapa kesini?’’ Xena memperhatikan cafe minimalis didepan mereka. Rayan, pria itu baru saja memarkir mobilnya di depan cafe tersebut.

‘’Aku manusia, perlu makan,’’ jawab Rayan yang langsung keluar dari mobil sedang Xena langsung tersenyum, karena Rayan meniru ucapannya.

‘’Ray.’’ Xena menyusul dengan setengah berlari. Wanita itu tersenyum, melirik wajah tampan sang kekasih, yang sebentar lagi akan jadi kenangan terindahnya.

‘’Pesan apa yang kamu mau.’’ Rayan memberikan menu, tapi dengan sedikit kasar.

‘’Ray, bisa pelan-pelan nggak?’’

Rayan malah mengalihkan pandangannya, menatap kesana kemari. Entahlah, apa yang sedang dilakukan pria itu, tapi biasanya dia tidak melakukan hal seperti ini.

Xena melihat Rayan, begitu selesai memesan makanan yang dia inginkan.‘’Tampan sekali.’’ Dia tersenyum. Rayan, pria itu mampu membuatnya jatuh cinta berkali-kali dan setiap hari.

‘’Sangat menyenangkan, bisa melihatmu duduk di depanku seperti ini.’’

‘’Matamu bisa buta, kalau terus melihatku seperti itu.’’

‘’Tidak akan, karena vitaminnya cukup.’’ Xena baru saja menggambarkan wajah Rayan sebagai vitamin untuk matanya.

‘’Berhentilah menatapku, karena aku tidak suka.’’

Xena mendengus dan langsung mengalihkan tatapannya. Matanya bergerak kesana kemari, melihat interior cafe yang didominasi warna putih itu. Kecil, tapi elegan. Pencahayaannya juga bagus. Xena pikir akan bagus jika dia dan Rayan mengambil foto bersama di cafe itu.

‘’Ray.’’

‘’Apalagi?’’ Rayan yakin pasti ada sesuatu yang diinginkan Xena, melihat bagaimana cara wanita itu memanggilnya.

Xena nyengir. ‘’Foto bareng yuk, cafenya bagus.’’

Rayan tentu menolak, pria itu tidak terbiasa dengan hal-hal seperti itu, apalagi melihat banyaknya pengunjung cafe.

‘’Aku tidak melakukan hal-hal memalukan seperti itu.’’

‘’Apanya yang memalukan sih Ray, hanya foto loh.’’

‘’Lakukan sendiri jika kau ingin.’’

Si Rayan benar-benar deh, pikirnya menahan kesal. Xena pun memperhatikan kanan kirinya, banyak orang yang sedang selfie dan mereka tidak malu sama sekali. Lagian, bukankah itu hal biasa? Di dunia ini, mungkin hanya Rayan saja yang malu untuk mengambil foto di tempat umum.

Dan lucunya, dari banyaknya pria didunia ini, dia malah jatuh cinta pada Rayan. Xena menggeleng, menertawakan hal itu sedang di depannya, Rayan hanya memandangnya dengan tatapan datar.

Tidak apalah, Xena tidak ingin mempermasalahkan. Baginya, lebih baik Rayan menatapnya datar daripada pria itu sibuk main ponsel seperti yang pernah dia lakukan. Hari ini dia juga merasa Rayan sedikit berbeda, pria itu lebih banyak berbicara padanya.

‘’Jangan tersenyum seperti itu.’’ Rayan menegur, karena sejak tadi Xena terus tersenyum, seperti orang gila saja, pikirnya.

‘’Kenapa, senyumku mengalihkan duniamu ya?’’ Xena malah bercanda. Matanya berkedip beberapa kali, sengaja ingin menggoda Rayan.

‘’Ya, menjadi dunia yang menyebalkan.’’

Sebenarnya Rayan hanya berucap asal. Tapi, tanpa dia tahu, ucapan asalnya itu malah bikin Xena sedih. Xena memikirkan hal itu dengan serius dan kembali merasa kalau kehadirannya benar-benar tidak diinginkan. Ucapan Rayan itu, kembali menyadarkannya, untuk tidak lagi banyak berharap pada hubungan mereka.

‘’Makan yang banyak, habis ini temani aku mencari kado untuk mama.’’

‘’Kamu bukannya ingin mengajak Sana?’’ Tentu saja Xena sedang menyindir, tapi yang disindir hanya diam saja dan hal itu malah bikin Xena gondok sendiri.

‘’Pergi sendiri saja, aku malas menemanimu, bikin kesal.’’ Xena kembali melahap makanannya. Berdebat dengan Rayan bikin perutnya tambah lapar. Tadi, saat bersama Aldo, dia baru makan beberapa sendok saat Rayan dan Sana menghampiri dan menuduhnya dan Aldo selingkuh.

‘’Aku tidak meminta persetujuanmu!’’

Xena mendengus, matanya menyipit karena kesal.

‘’Aku juga punya hak untuk menolak kali. Semena-mena aja kamu tuh.’’

‘’Makanlah, kau terlalu banyak bicara.’’

‘’Astaga Rayan, kenapa aku bisa menyukai pria sepertimu sih?’’

‘’Akan lebih aneh lagi jika kau tidak tertarik padaku,’’ ucap Rayan dengan angkuhnya. Pria itu memberikan senyum smirknya sedang didepannya Xena sudah menggigit bibir bawahnya, saking geramnya pada Rayan.

‘’Aku nggak akan menyukaimu lagi, nggak mau!’’

‘’Memangnya bisa?’’

Xena memilih diam, dia tidak ingin berdebat lagi. Lebih baik makan daripada terus berdebat dan malah membuatnya bertambah kesal. Sedang Rayan, pria itu malah tersenyum tipis, karena melihat wajah manyun Xena. Lucunya, walau sedang marah, tapi tetap saja wanita itu makan dengan sangat lahap.

‘’Kamu benar-benar mau mengajakku?’’ Xena kembali bertanya. Kini keduanya duduk di mobil Rayan, tentunya Xena tetap duduk di kursi belakang.

‘’Bisa nggak, kurangin bicara kamu?’’

‘’Aku punya mulut, untuk apa kalau nggak dipake? Buat pajangan, gitu? Lagian ya, kamu tuh terlalu banyak ngaturnya, saat aku ngomong harusnya kamu dengar, hargain gitu, bukannya malah protes dan bik - ‘’ Xena tak lagi meneruskan ucapannya. Cepat-cepat dia mengambil ponselnya, tak lupa dia juga mengambil earphone.

‘’Lagi dijalan sama teman.’’

Rayan langsung menajamkan telinganya, pria itu sedikit kesal mendengar ucapan Xena barusan. Teman? Rayan berdecak, menatap Xena dari kaca spion, semakin kesal saja dia, melihat Xena yang terus tersenyum.

‘’Ray.’’ Xena protes, saat tiba-tiba Rayan menambah kecepatan mobil. Tidak sampai disitu, Rayan juga sengaja ngerem mendadak, dahi Xena sampai membentur kursi depan.

‘’Ray, pelan-pelan dong.’’ Xena menggerutu, memegang dahinya yang sedikit perih. Dia langsung memukul pundak Rayan, ‘’sakit tau.’’

‘’Nggak Bry, aku nggak pa-pa.’’ Xena menjawab Bryan yang masih berada di seberang ponselnya. ‘’Yaudah Bry, nanti aku telpon lagi. Ingat makan malamnya jangan sampe diskip, vitaminnya jangan lupa diminum.’’ Xena pun mengakhiri panggilan telepon dan kembali menatap kesal pada Rayan.

‘’Kamu mau jadi pembalap, atau udah pengen banget ketemu Tuhan? Kalo udah pengen ketemu Tuhan jangan ngajak-jangan orang, pergi aja sendiri.’’

‘’Siapa?’’

‘’Siapa apanya?’’

‘’Yang nelpon kamu tadi siapa?’’

‘’Emang kenapa?’’

‘’Kalo ditanya itu ya dijawab, bukannya balik bertanya.’’

‘’Bukan urusan kamu!’’ Xena berlaku cuek. Dia sempat berpikir kalau Rayan sedang cemburu, tapi mengingat pembicaraan mereka tentang Aldo tadi, dia langsung menghilangkan pikiran itu. Rayan cemburu padanya? Tidak mungkin kan?

*****

‘’Turun!’’ Xena bingung dong, wanita itu melihat Rayan dengan penuh tanda tanya. Bagaimana tidak, tadi katanya Rayan mau mengajaknya untuk mencari kado tante Liana, tapi sekarang mereka malah sudah berada di depan rumah Xena.

‘’Ray, nyari kadonya nggak jadi?’’

‘’Turun Xena!’’

‘’Ray, kamu kenapa sih?’’

‘’Aku bilang turun ya turun!’’

Xena langsung menuruti. Dia hanya berdiri diam, melihat mobil Rayan yang semakin menjauh. Sudah biasa bukan, Rayan bersikap seperti ini?

Harusnya dia tidak perlu kecewa, tapi bodohnya, dia malah kembali kecewa dan sedih atas perlakuan Rayan yang seperti itu.

‘’Kak, ngapain disini?’’  Xena langsung memasang wajah senangnya. Wanita itu tersenyum dengan sangat lebar. berpura-pura baik-baik saja. Ah, sejak bertemu Rayan, dia jadi ahli dalam menyembunyikan rasa kecewa dan sedihnya.

‘’Itu pacar kakak?’’

‘’Apanya?’’

‘’Yang nganterin kakak tadi, itu pacar kakak kan?’’

‘’Siapa yang nganterin, orang kakak pulangnya naik taxi kok.’’

‘’Taxi apaan, taxi pribadi? Lagian emangnya aku bodoh, mobil mewah gitu nggak mungkin jadi taxi kak. Itu pacar kakak kan?’’

Iya, iya itu pacar kakak.’’ Xena melangkah masuk, Yudi langsung mengikuti.

‘’Kenapa nggak disuruh masuk dulu kak, biar kenalan sama aku sama mama.’’

‘’Ngapain, dia sibuk Yud.’’

‘’Ngapain?’’ Yudi menahan langkah kakaknya, pria itu memindahkan posisinya, menjadi di depan Xena

‘’Kak, dia itu pacar kakak, aku sama mama wajib untuk mengenalnya. Lagian dia itu pria, kenapa tidak pernah meminta izin setiap kali ingin mengajak kakak jalan?’’

Bersambung .....

1
3sna
bukan mencintai,cm menyukai
3sna
tdk ada pertemanan antara laki2 dan perempuan,,
3sna
sampe bb ini masih muter2 trnyt
3sna
daniel#rayyan,,typo bnyk bgt
aca
terlalu lemah gampang maafin dasar bodoh
aca
abis ne nangis darah qm ray
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
..
Anonymous
.
Leni
menyikat bkn brrti mencintai kn
Leni
ngk suka sm sikap senang plinplan se x x beri pelajaran sm rayan nilai perlu buat Xena sm Bryan aja buat rayan menye Sa l
Ayu Audy
Luar biasa
Rita Riau
dliraba Murat,,, wow,, cocok dgn yang yang,,,,
Noviendah Sitohang SmileVoice
sedih 😩
Noviendah Sitohang SmileVoice
Luar biasa
Leni
xen kpn pergi a biar kapok ray
Leni
ditunggu bila waktu a tiba
Leni
ngk jelas kadNg Daniel sebut rayan
missyy
🌹🌹🌹🌹
missyy
ciee xenaaa/Joyful//Joyful/
missyy
yang tegas dong rey, gimana sih jadi cowo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!