Di hari pernikahan yang harusnya menjadi hari yang paling membahagiakan. Justru menjadi hari yang paling menyedihkan untuk Laudrea .
Mempelai pria yang sudah menjadi kekasihnya selama 2 tahun ini justru menghilang, seorang Daniel Mahotra itu melarikan diri dari pernikahannya.
Demi menjaga nama baik keluarga. Laudrea terpaksa harus menikah dengan putra pertama dari keluarga Mahotra itu.
Akan seperti apa pernikahan Laudrea dengan Firas Mahotra seorang pria yang dingin dan kaku itu menjadi suami Laudrea tanpa adanya rasa cinta?
~yuk ikuti kisah Laudrea & Firas~
Menikahi Kakak dari Calon Suamiku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon A.dinart, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24.Rencana Samuel.
"Ada apa Tuan El memanggilku malam malam begini?" tanya mbak Mira.
"Bagaimana perkembangan ingatannya Rea?"
"Masih belum bisa mengingat apapun tuan El."
"Jika seperti ini bagaimana caranya aku menjelaskan jika laki laki yang jadi suaminya sekarang adalah lelaki dimasa lalunya yang sangat dia cintai itu." Samuel mengacak rambutnya kasar.
"Terserah tuan El saja saya tidak tega melihatnya kesakitan seperti tadi."
"Mungkin kita harus bertahap melakukannya sedikit demi sedikit pasti semuanya akan kembali dia ingat."
"Baiklah tuan apa masih ada yang mau tuan bicarakan?"
"Tidak ada kembalilah istirahat, dan ingat jangan pernah menunjukan dirimu yang sebenarnya sebelum ada ijin dariku."
"Baiklah tuan , saya permisi."
Bagaimana aku harus menyerahkan perusahaan ketangan Rea. Sementara ingatannya saja belum kembali. Dia tidak akan ingat siapa musuh terbesarnya jika ingatan masa kecilnya belum kembali pulih. Dia tidak akan pernah ingat siapa orang yang dulu sering mengancamnya saat dia kecil. Ayolah Lea cepatlah ingat kembali masa kecilmu. Supaya aku mudah mendapatkan bukti jika keluarga dari ayahmu itu selalu menginginkan kematianmu. Supaya mereka tidak lagi menggugat harta peninggalan orang tuamu. Hanya kamu yang berhak atas semua ini. Bukan pamanmu ataupun Ricky yang brengsek itu. Aku sangat membutuhkan voice recorder yang kau simpan dulu Lea. itu sangat berarti buat kekuatan kita melawan keluarga Paman Bahtiar.
*
*
*
Firas terduduk lesu di kursi kebesarannya, saat mendengar kabar jika kedua orang tuanya akan kembali ke indonesia dalam waktu dekat ini. Bagaimana ia harus menjelaskan kepada orang tuanya terutama pada ibunya karena sampai saat ini istrinya belum juga ditemukan. Ibunya pasti akan sangat marah kepadanya.
"Kenapa hidupku jadi serumit ini!" ucapnya seraya mengusap wajahnya kasar.
Entah kemana lagi ia harus mencari istrinya itu. Dan bagaimana keadaannya saat ini semua itu sungguh membuatnya pusing. Otaknya tidak bisa digunakan untuk berfikir dengan benar saat ini. Dia benar benar kalut dengan keadaannya sekarang ini.
Leon yang biasanya bisa di andalkan dalam segala hal pun kini sama sekali tidak bisa berbuat apa apa. Ia mencari Rea kemana mana setiap sudut dan penjuru kota bahkan pelosok pelosok sekalipun telah ia telusuri tapi belum juga ia menemukannya.
Ia terus menerka nerka siapa orang hebat yang telah menculik Rea dengan begitu rapih tanpa jejak sedikitpun yang bisa ia cium. Sungguh permainan yang luar biasa menurutnya. Entah apa motif orang tersebut. Jika mereka melakukan demi uang sudah pasti seseorang itu menghubunginya dan meminta tebusan.
"Aku rasa dia bukan orang sembarangan dan dia juga melakukan itu bukan karna uang Fir," ucap Leon pada Firas.
"Apa yang harus aku katakan kepada ibu saat beliau datang ke indonesia Le," Firas berkata dengan raut wajah yang begitu frustasi.
"Kak, aku mendapat kabar jika sepupunya Rea itu baru kembali dari luar negeri . Apa mungkin dia yang melakukan semua ini?" ucap Daniel yang baru saja muncul dari balik pintu.
"Lalu apa hubungannya dengan penculikan Rea?"
"Siapa tahu aja. aku hanya sekedar kasih info."
"Kau yang sudah begitu lama berhubungan dengan Rea, apa kau sama sekali tidak tau musuh yang selama ini mengincar Rea?" tanya Leon pada Daniel.
"Setahu aku Rea tidak punya musuh. Sebenarnya satu satunya kunci hidup Rea adalah Mbak Mira pengasuh yang sejak dulu mengurus dan membesarkan Rea. Tapi saat aku datangi ke rumahnya mereka sudah tidak tinggal di kampung itu lagi. Keluarga itu sudah pindah tapi tidak tahu kemana. Karna tetangganya pun tidak ada yang tahu tentang kepindahan keluarga Mbak Mira.
"Lalu apa yang harus kita lakukan selanjutnya Fir?"
"Cari alamat tempat tinggal sepupunya Rea. Aku sendiri yang akan mendatanginya siapa tahu dia bisa membantu kita untuk menemukan Rea," sahut Firas.
"Baiklah aku akan mencari alamatnya." Leon terlihat menghubungi seseorang
tak butuh waktu lama seseorang yang ia hubungi mengirimkan alamat yang dimaksud itu.
"Fir ini alamatnya." Leon menunjukan sebuah pesan yang ada di ponselnya.
"Kita ke sana."
Lalu mereka menaiki mobil yang sama menuju ke alamat yang diberikan oleh anak buah Leon.
Kini mereka bertiga telah tiba disebuah apartemen.
Samuel yang memang sengaja membeli sebuah gedung apartemen untuk mengalihkan perhatian orang. Ia hanya pulang kerumahnya dalam keadaan tertentu saja. Selebihnya ia akan melakukan semua aktivitas apapun didalam apartemen miliknya. Ia tidak mau semua musuh bisnisnya itu mengetahui kebenaran tentangnya. Kebenaran tentang bahwa dirinya adalah bagian dari anggota keluarga Richard.
Ting Tong
Suara bel sebuah pintu apartemen berbunyi.
Setelah pintu terbuka muncul seseorang dengan berpenampilan culun kemeja berkancing full
"Cari siapa?" tanya Samuel yang berpura pura tidak mengetahui tentang ketiga pria yang sedang berdiri dihadapannya.
Sejak kapan Rea punya sepupu yang cupu seperti dirinya. Sejak kapan Samuel menjadi pemuda cupu. Ingin rasanya Daniel menyapa dan menanyakan kabar tapi dia tidak seberani itu. Dia sadar akan kesalahannya yang telah pergi meninggalkan pernikahannya dengan Rea. Dan dia yakin Rea pasti sudah menceritakan semuanya pada Samuel yang tak lain adalah sepupunya.
Hati Samuel seketika memanas melihat sosok Daniel yang kini tengah berdiri dihadapannya. Ingin rasanya ia menghajar lelaki itu. Jika saja saat ini ia sedang tidak menyamarkan penampilannya yang berpura pura menjadi seorang pemuda cupu itu.
Ingin rasanya aku menghajarmu Daniel. Andai saja saat ini aku tidak menjadi pemuda culun sudah ku pastikan kau akan habis ditanganku. Berani beraninya kau mempermainkan Hati Lea kami.
"Apa benar kau Samuel sepupu dari Luadrea Andara?" Firas bertanya seraya memandangi pemuda cupu itu dari ujung rambut hingga ujung kaki.
Wajah kenapa mirip seseorang yang aku kenal. Tapi tidak mungkin, di dunia ini memang ada beberapa orang berwajah mirip. Tidak mungkin pria ini adalah El yang dulu sering bersama Lea. lagian El yang pernah Rea kenalkan dulu itu culun seperti nya
"Ya ada apa," jawaban Samuel mengembalikan fokus dari maksud dan tujuannya datang kesini.
Lalu Firas menceritakan tentang kejadian yang menimpa Rea saat sedang berada di restoran dan seseorang menculiknya dengan perasaan bersalah.
"Apa kau menyesal dan merasa kehilangan. Bukankah pernikahan kalian hanya terjadi karna sebuah reputasi keluarga. Lalu untuk apa kau mencarinya?"
pertanyaan Samuel membuat Leon merasa geram sendiri. Ingin rasanya ia menghajar lelaki culun yang berada dihadapannya itu. Bisa bisanya ia bertanya seperti itu kepada Firas.
Namun lain Leon lain pula dengan Firas.
Mendengar pertanyaan yang dilontarkan padanya membuatnya merasa ada yang aneh. Firas merasa jika ada sesuatu yang ditutupi oleh pria berpenampilan culun itu. Firas merasa jika pria yang sedang berdiri didepannya itu telah mengetahui sesuatu tentang Rea.Namun Firas mencoba bersikap biasanya saja.
"Rea sudah menceritakan semuanya lewat telpon tentang apa yang terjadi dihari pernikahannya," ucapnya kemudian ekor matanya melirik kearah Daniel dan membuat Daniel seketika menundukan wajahnya karena malu.
"Ya, kau benar. Pernikahan kami memang hanyalah karena sebuah reputasi keluarga tapi biar bagaimanapun Rea adalah tanggung jawabku sebagai suaminya." Firas menjawab pertanyaan Samuel dengan begitu jelas dan lugas.
"Tolong jika kau mengetahui kabar tentang Rea beritahu aku," ucapnya kembali seraya menyodorkan sebuah kartu nama kepada Samuel. Lalu mereka berpamitan untuk pulang.
Samuel hanya diam lalu menerima kartu nama yang yang diberikan oleh Firas.
"Terimakasih kalo begitu saya permisi."
Kemudian mereka pergi meninggalkan apartemen milik Samuel.
Dalam perjalanan Daniel terus memikirkan perubahan penampilan Samuel yang menurutnya berubah drastis. Samuel yang dulu ia temui bersama Rea itu begitu gagah tapi kenapa sekarang menjadi pemuda yang cupu seperti itu. Daniel sama sekali tidak habis pikir dengan perubahan pada diri Samuel. Semua itu terus menghantui pikiran Daniel. Jika ada Rea saat ini ia pasti akan menanyakan semua itu kepadanya.