NovelToon NovelToon
Pesugihan Siluman Ular

Pesugihan Siluman Ular

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri
Popularitas:11.7k
Nilai: 5
Nama Author: Dheana Echa

Perjalanan seorang lelaki dalam menjalani pesugihan untuk membahagiakan keluarganya, akankah semua kekayaan yang akan dia dapatkan bisa membahagiakan keluarganya atau hanya akan menjadi penyesealan dikemudian hari....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dheana Echa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

"Loh, Kamu mau kemana kang?? Kok sudah dandan rapi??' Tanya Nur dengan tatapan heran....

"Ini sudah seminggu, aku mau kepasar kota, beli ayam cemani, sampean di rumah masak saja," bisik Romli....

Nur hanya mengangguk patuh....

"Kamu mau pesan apa?? Nanti aku belikan" ujar Romli lagi ....

"Enggak kang, gak usah, cuma Uang saku Dewi saja, jangan lupa, apa kamu sekalian mampir ke pesantren kang, sekalian antar uang saku Dewi" jawab Nur pelan.

"Kalau uang saku Dewi, nanti titip pak Rt saja" ujar nya enteng.

Lagi lagi Nur hanya mengangguk pelan....

Romli pun berlalu pergi ke kota untuk membeli ayam cemani untuk persembahan nya kepada sang junjungan.

Nur pun masuk kedalam rumah dan langsung menuju belakang rumah karena dapur rumah nya sedang di renovasi, dan semua perabotan di pindahkan di belakang rumah.

Nur melihat sekeliling keadaan di belakang rumah nya.

"Semoga peliharaan kang Romli gak berbuat yang aneh aneh" gumam Nur sambil duduk berjongkok di depan tungku.

Tiba tiba bulu kuduk Nur meremang, Nur merasa ada yang menyentuh kepala nya dengan lembut dari belakang....

"Apa lagi ini" gumam Nur merinding ngeri, tapi Nur tidak berani bergerak dari duduk nya.

"Tolong ya jangan ganggu " gumam Nur lagi sambil lirak

Hati Nur serasa menciut, Nur berusaha memberanikan diri menoleh kebelakang....

"Tidak ada siapa siapa" gumam Nur sambil melihat kesana kemari....

Nur pun meraba kepalanya....

"Owalah, ternyata cuma daun bambu" gumam nya sambil memungut daun bambu yang menempel di sela-sela rambut nya.

"lizz...bikin orang jantungan saja" gerutu Nur sambil membuang daun bambu itu.

Sedangkan di kota.... Romli sudah mendatangi penjual ayam yang kini menjadi langganan nya....

"Waaah... usaha nya lancar ya mas??" Ujar pedagang ayam itu basa basi....

"Iya pak Syukur... ini saya mau minta dua pak" jawab Romli dengan tersenyum lebar....

"Ini ya mas" jawab pedagang itu sambil meletakan dua ekor ayam di depan Romli.

Tanpa ragu Romli menyodorkan beberapa lembar uang pada pedagang itu....

"Semoga tambah lancar ya mas, tambah melimpah rejeki nya" ujar pria paruh baya itu.

"Terimakasih doa nya pak" jawab Romli sambil kembali menyelipkan selembar uang merah pada penjual ayam itu....

"Walah kok repot repot sih mas" ujar pria itu basa basi.

"Hitung itung berbagi rejeki pak" jawab Romli ramah.

"Ya sudah pak, saya permisi dulu, keburu siang" pamit Romli dan pria paruh baya itu mengangguk sambil mengulas

senyum bahagia nya karna mendapat uang lumayan banyak dari Romli....

"Opo beli sepeda motor saja ya??' Gumam Romli sambil meraba saku celana nya.

"Cukup atau tidak ya??"

Gumam nya.

"Aah, coba beli yang bekas saja" gumam nya lagi.

Romli berjalan menyusuri jalanan dan di sana berderet dealer penjual motor-motor bekas.

"Mari silahkan mampir pak" sapa salah satu gadis cantik yang ada didepan toko itu.

Romli pun mengangguk sambil mengulas senyum....

"Mari pak, mau pilih yang mana??" Tanya gadis cantik itu dengan ramah....

"Eem...kalau yang ini, berapa mbak??' Tanya Romli ragu ragu.

"Kalau yang ini Matic pak, harga nya tinggal tujuh jutaan, semua kelistrikan baik pak, surat surat lengkap" jawab Gadis cantik itu dengan ramah, Romli hanya mengangguk pelan, Romli tidak tahu semua itu.

Romli kembali meraba kantong celana nya.

"Cukup gak yo??" Batin nya lagi....

"Eem...kalau yang harga nya di bawah ini ada gak mbak??" Tanya Romli ragu ragu.

"Ada pak, itu yang sebelah sana" jawab gadis cantik itu sambil menunjuk salah satu sepeda Matic yang agak kecil.

Romli pun mengikuti gadis cantik itu....

"Harga nya berapa mbak??"

Tanya Romli?

"Kalau ini enam juta lima ratus pak" jawab Gadis cantik itu sambil tersenyum ramah.

"Aduh, selisih nya kok cuma lima ratus ribu sih" batin Romli mendengus....

"Eem...seperti nya uang saya kurang mbak, besok besok saja saya kesini lagi" ujar Romli sambil mencicit.

"Kalau kurang tidak apa-apa pak, nanti setelah barang di antar, bapak bisa membayar nya di rumah" jawab gadis cantik itu setengah memaksa....

"Eem...gak usah mbak, nanti saja saya kembali lagi kesini" jawab Romli sambil pelan pelan keluar dari dealer itu.

Senyum ramah di wajah gadis cantik itu seketika menghilang saat gadis itu melihat bayangan perempuan menggunakan mahkota berhias melati sedang menatap nya tajam....

Gadis cantik itu pun meraba tengkuk leher nya yang tiba tiba merinding....

"Apa itu tadi?? Apa bapak itu punya peliharaan??" Gumam gadis cantik itu dengan sekujur tubuh meremang.

"Semoga bapak itu gak datang ke sini lagi" gumam gadis cantik itu sambil ketakutan.

Sedangkan Romli kembali menyusuri trotoar di tepi jalan raya itu sambil membawa dua ayam yang ada di dalam tas....

"Jangan kembali ketempat perempuan itu, aku gak suka" bisik suara perempuan di telinga Romli.

Seketika Romli berhenti....

"Siapa yang ngomong tadi" gumam Romli sambil menoleh kesana kemari...

"Gak ada siapa siapa" gumam nya lagi, Romli pun melanjutkan perjalanan nya.

"Pokok nya, besok besok jangan datang ketempat itu lagi" ujar suara perempuan seperti sedang merajuk.

Lagi lagi Romli menghentikan langkah nya, kini Romli tidak mencari nya....

"Siapa kamu, kenapa kamu mengikuti ku terus" ujar Romli pelan sambil menunduk.

"Plak!!" Tanpa ragu perempuan Siluman itu memukul kepala Romli, sampai Romli hampir tersungkur.

"Aku sesembahan mu" jawab perempuan Siluman itu dengan nada kesal...

"Eeh!!, ampun nyai" jawab Romli sambil menangkupkan kedua tangan nya.

"Pokok nya jangan datang ke tempat itu lagi, aku tidak suka, dia terlalu genit," ujar perempuan Siluman itu memperingatkan Romli.

"I...iya nyai, saya tidak akan datang ketempat itu lagi" jawab Romli ketakutan.

"Ya sudah, sekarang kembali lah pulang" ujar Siluman perempuan itu.

"Tapi saya belum membelikan bunga melati untuk nyai, bukan kah nyai suka melati yang masih baru dan masih wangi" debat Romli berkilah....

"Kamu tahu saja ya, ya sudah, pergilah, setelah itu segeralah kembali" jawab Siluman perempuan itu yang langsung melunak dan pergi menjauh dari Romli....

"Slamat..." gumam Romli sambil mengelus dada nya.

"Apa aku tidak boleh membeli sepeda motor??" Gumam Romli bertanya tanya.

"Aah...nanti biar aku rundingkan di rumah saja lah," gumam Romli,.

Romli pun melanjutkan langkah kaki nya, mata Romli melirik deretan toko emas yang berjajar itu....

Romli lagi lagi meraba kantong celana nya....

"Mungkin kalau cincin saja cukup lah" gumam Romli.

Tanpa ragu, Romli melangkahkan kaki nya menghampiri toko emas itu.

"Ada yang bisa saya bantu pak" sapa penjaga toko itu....

"Saya mau cari cincin untuk perempuan mbak" jawab

Romli sambil menelisik isi meja kaca toko itu...

'Mau yang harga berapa pak?" Tanya penjaga toko itu dengan ramah.

"Kalau satu juta, sudah dapat belum mbak??" Tanya Romli ragu ragu, karna seumur umur baru kali ini Romli mendatangi toko emas.

"Sudah pak, sudah dapat dua gram" jawab penjaga toko itu dengan ramah....

"Ini yang harga satu juta pak, ini yang satu juta lima ratus, dan ini yang sembilan ratus ribu" ujar penjaga toko itu menunjukan tiga cincin pada Romli....

"Boleh di coba pak ko pak" Ujar penjaga toko itu.

"Tapi itu untuk istri saya mbak" jawab Romli ragu ragu.

"Gak papa pak, biasa nya ukuran jari tengah perempuan itu se ukuran jari manis suami nya" jawab penjaga toko itu sambil mengulas senyum....

"Owh...iya mbak" jawab Romli sambil mengangguk dan memberikan jari tangan kiri nya pada penjaga toko itu....

"Naaah... pas pak ujar perempuan berparas cantik itu.

"Ya sudah mbak, saya ambil yang ini saja" jawab Romli sambil mengulas senyum bahagia nya....

Setelah Romli membayar cincin emas itu, Romli pun langsung menuju penjual bunga yang menjadi langganan nya....

"Bu, bunga yang masih segar ya" ujar Romli pada penjual bunga itu....

"Ooh, iya mas, ini selalu saya taruh di dalam kotak biar selalu segar mas" jawab penjual bunga itu dengan ramah.

Karna sudah langganan, Romli langsung memberikan dua lembar uang berwarna merah....

"Terima kasih ya mas, semoga tambah lancar udaha nya" ujar penjual bunga itu dan Romli hanya mengangguk sambil mengulaskan senyum nya....

Setelah Romli berlalu....

"Semoga laris manis dagangan ku seperti usaha mas itu" gumam penjual bunga itu sambil mengibas ngibaskan dua lembar uang itu ke dagangan nya....

Romli melangkahkan kakinya, karna saking bahagia nya Romli bisa membelikan cincin sang istri, Romli sampai lupa tidak meminta ojek untuk mengantarkannya.

Sepanjang jalan menuju desa nya itu, Romli selalu menyunggingkan senyum bahagia nya.

"Pasti mak nya Dewi ini seneng banget" gumam Romli sambil memegangi saku celana nya yang berisi dompet cincin itu.

Hingga tiga puluh menit berlalu, Romli telah sampai di desa nya....

"Hemh... pasti mak nya Dewi sudah masak enak ini" gumam Romli, Romli merasa perut nya keroncongan karna tidak jajan pas masih di pasar.

Romli melangkahkan kaki nya lebar lebar agar segera sampai di rumah....

"Eeh kang Rom!!" Pekik salah satu Warga menyapa nya.

"Eeh...iya kang, ada apa??" Jawab Romli dengan ramah.

"Waaaah....borong ya??" Tanya pria itu basa basi...

"Ooh...ini kang, pingin pelihara ayam kang, jadi tadi beli

ayam ke pasar kota" jawab Romli tanpa ragu.

"Waaah...kalau melihara ayam harus di buatkan pagar kang, kalau gak, pasti di makan Musang kang, rumah mu kan belakang nya ada sawah" ujar pria itu dengan usulan nya.

"Iya kang, nanti kalau sempat saya buat pagar kang..." jawab Romli sambil mengibas kan kaki nya yang memang sudah sangat pegal.

Pria itu tahu Romli sudah kelelahan....

"Ya sudah kang Jan, aku mau lanjut, sampean lanjutkan perjalanan nya" ujar Pria itu sambil melambaikan tangan....

"Iya kang makasih"jawab Romli sambil tersenyum ramah.

"Aaah...ada ada saja" gumam Romli sambil melangkah kan kakinya.

Tak berapa lama, sampailah Romli di rumah nya....

"Assalamualaikum..."sapa Romli saat sampai di depan pintu, karna tidak ada yang menjawab, Romli pun langsung masuk kedalam rumah dan langsung menuju dapur....

"Eeh kang romli, sudah pulang" sapa sang tukang.

"Iya kang, baru saja, emak nya Dewi kemana ya kang??" Jawab Romli dan menanyakan keberadaan sang istri.

"Ada di belakang kang, lagi masak kayak nya" jawab tukang itu sambil bekerja.

"Ooh ya sudah kang," jawab Romli dan langsung berlalu kebelakang menghampiri sang istri....

"Eeh, sudah pulang kang??, apa tadi mampir ke pesantren??" Tanya Nur dengan semangat, karena pesantren dan pasar kota searah....

"Enggak, tadi gak mampir, nanti kita titip pak Rt saja, kita lebihkan buat bensin pak Rt" jawab Romli sambil meletakan ayam cemani yang masih ada di dalam tas lontar itu.

"Owalah, lah kok lama lo kang" jawab Nur dengan wajah penasaran....

"Hehe iya, tadi aku lupa gak minta ojek buat ngantar, aku jalan kaki" jawab nya sambil terkekeh.

"Waduh, la apa gak capek to kang??" Sahut Nur dengan nada kawatir.

"Eem...enggak, ini buat kamu" jawab Romli sambil merogoh saku celana nya dan memberikan dompet berisi cincin pada sang istri....

"Apa ini kang??" Tanya Nur dengan wajah heran, karena seumur umur Romli belum pernah memberikan apa pun untuk nya.

"Buka saja" jawab Romli sambil mengulaskan senyum bahagia nya....

Mata Nur seketika membelalak....

"Ini, cincin emas kang" pekik pelan Nur dengan mata berbinar bahagia...

Romli hanya mengangguk sambil tersenyum....

"Kang, da..." tanya Nur namun pertanyaan nya kembali ia telan saat ingat dari mana sang suami mendapat uang itu.

"Eem kang, buat apa repot repot beli cincin emas segala, kan Dewi lagi butuh uang buat sekolah nya" ujar Nur berkilah.

"Buat Dewi sudah ada Nur, ini aku beli buat kamu, pake ya nur, aku kepingin belikan kamu sesuatu, tapi baru saat ini aku bisa membelikan mu barang yang berharga" jawab Romli dengan nada lesu.

Tenggorokan Nur serasa tercekat, ada rasa haru merebak di dada nya.

"Pake ya Nur" ujar Romli lagi dengan nada menghiba.

Nur hanya mengangguk pelan, air mata sudah menggenang di pelupuk mata nya...

"Makasih ya kang" jawab Nur pelan.

Romli pun mengangguk sambil tersenyum.....

1
Rizki Pratama
lanjut lg min sekakian minta no mimin nya dong /Drool/
Rizki Pratama
giliran dikasih emas aja.... hmmm dasar awewe
Rizki Pratama
bagus ceritanya, apalagi mimin nya cakep gini /Angry/
Rizki Pratama
Bagus sigh
Mada Al Syakir
lanjut ka
Mada Al Syakir
aseeek
Shinta Sitorus
up
Sakti Pradipta
gas lagi lanjutanya
Tommy P
hallah2 kaki kapalan /Sob/
Angga Priatna
up min
Shinta Sitorus
bahhh ga ada sopan santun nya itu perempuan
Mega Arum
ceritanya jgn monoton dg suudzon trhdp Romli, lbh maju lagi biar ada gregetnya Thoor..
Mega Arum: tambah juga peran orang yg berNama... biar tdk cm seputar tetangga2 Romli aja, lanjut..
total 1 replies
Nadya
makanya rom diem d rmh jd sakit hati kan
Nadya
maghrib2 ngajakin ribut
Selvi
xixixi gas tumbalin aja kang romli org kek gitu
Selvi
rahh.... tumirah bikin gerah gr2 sampean /Awkward/
Selvi
wkwwk ada2 aja tuh perempuan
Ega
niat ngopi mlh jd sakif hati
Ega
wadidaaau
Kiki Hasibuan
up lg thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!