Setahun Untuk Mencintaimu

Menerima tatapan itu, hati Cakra merasa seperti dipukul, ia tidak tahu apa yang sudah terjadi pada istrinya. Reflek Cakra maju, hendak mendekat pada Yubie.

"Bie, apa yang salah? Kenapa kau menangis?" Cakra ingin memeluk istrinya, tapi Yubie langsung mengangkat tangan, menghentikannya.

"Jangan sentuh aku!" teriak Yubie berapi-api dengan tatapannya yang menikam pada Cakra.

Cakra terkejut. Jantungnya berdetak kencang. Mata istrinya menatapnya dengan sangat tajam, seakan menyimpan kemarahan yang begitu besar padanya. Tapi, bukan itu yang mengusik perasaan Cakra. Melainkan suara istrinya yang penuh dengan rasa sakit.

Ada apa sebenarnya?

"Kau... Kau masih berani muncul di hadapanku, hah?!" Suara Yubie terputus-putus karena tangis. "Menjauh dariku! Pergi dari hidupku!!" Yubie tidak berhenti menangis dan berteriak pada Cakra. Mengusir suaminya. Wanita yang terlihat kacau itu bahkan melempari Cakra dengan pakaian yang berserakkan di atas lantai demi melampiaskan perasaan pedihnya.

Membuat Cakra terhenti sejenak dari usahanya untuk mendekati Yubie. Ia terima semua kemarahan istrinya, membiarkan Yubie melempari semua pakaian ke arahnya.

Setelah beberapa saat berlalu, Yubie masih menangis. Cakra kembali berusaha untuk bicara. "Bie, ada apa sebenarnya? Apa yang sudah terjadi? Kau bisa jelaskan padaku?" tanya Cakra beruntun, tapi masih terlihat perlahan dan hati-hati. Ia tidak ingin memancing kemarahan istrinya, yang Cakra belum tahu apa penyebabnya.

"Kau tahu apa yang aku dengar?" tanya Yubie dingin. Tangannya meremas kuat salah satu pakaian Cakra yang ada di tangannya. "Aku tahu tentang posisi perusahaan, Cakra! Aku tahu tentang apa yang Daddy lakukan untukmu karena mau menikahiku!!"

Yubie seketika bagaikan api yang langsung berkobar saat mendapatkan pemantiknya. "Kau hanya menikahiku karena Daddy memberikanmu posisi di perusahaan 'kan?!! Kau tidak pernah mencintaiku?!! Kau tidak benar-benar tulus!!" Yubie kembali berteriak, suaranya mengguncang hati Cakra. "Kau memanfaatkanku, Cakra!!"

Deg!

Telinga Cakra langsung berdengung hebat mendengar ucapan istrinya. Wajahnya berubah memerah dengan rahang yang mengeras.

"Apa maksudmu?" tanya Cakra dengan berusaha menahan emosi atas tuduhan yang ia terima dari istrinya. "Siapa yang mengatakan hal seperti itu?"

Kepelan tangan Cakra memutih. Ia tidak tahu bagaimana bisa Yubie menilainya sedangkal itu, tapi yang jelas, Yubie sekarang terlihat percaya dengan apa yang coba orang gila dituduhkan terhadapnya.

"Kau salah paham, Bie. Aku bisa menjelaskan..." Cakra mencoba mendekati Yubie lagi, tapi Yubie susah payah lekas berdiri, matanya berkilat-kilat karena kemarahan menatap Cakra.

"Jelaskan apa?! Jelaskan bahwa kau hanya menikahiku karena uang dan kedudukan?! Kau sama saja dengan bajingan itu!! Kau tidak mencintaiku, Cakra!!"

"Aku mencintaimu!!" tekan Cakra dengan menyambar kedua tangan istrinya yang memukulinya. Membuat Yubie berhenti berang, tapi tidak mampu mengubah tatapan marah serta kecewa wanita itu pada suaminya dari balik tangisnya yang tidak bisa berhenti. Sungguh melihat Yubie hancur seperti ini membuat hati Cakra sakit sekaligus marah. Siapa yang sudah berusaha mempermainkan istrinya?

"Aku mencintaimu, Bie."

"Pembohong!!"

"Aku tidak pernah berbohong tentang perasaanku. Aku sangat mencintai istriku!" Cakra menangkup wajah istrinya. Mengambil perhatian penuh wanita itu. Entah sudah berapa lama istrinya menangis sampai wajahnya sesembab ini.

"Aku mencintaimu..." ulang Cakra lagi. Haruskah seribu kali ia mengulangi kalimat itu agar istrinya percaya. "Jangan dengarkan apa yang orang lain katakan tentangku. Siapa mereka, sampai lebih tahu perasaanku dari diriku sendiri?"

Cakra mengunci netra Yubie yang tak berhenti meneteskan air mata, bibir istrinya bahkan sampai bergetar. Cakra menarik Yubie masuk ke dalam pelukannya. Merengkuh tubuh bergetar itu dengan erat. Membuat Yubie semakin menangis.

"Siapa yang bilang kalau aku tidak mencintaimu?" tanya Cakra seraya tangannya terus mengusap belakang kepala Yubie yang sesegukan.

Inilah sisi lain istrinya yang Cakra yakin tidak banyak orang tahu. Yubie memang terlihat bar-bar dan selalu tampak keras serta tangguh dari luar. Tapi, jauh di dalam, istrinya itu begitu rapuh. Lihatlah, entah siapa yang sudah berani membuat istrinya sekacau ini, mencoba bermain-main dengannya, dengan cara mengusik rumah tangganya dan meracuni pikiran Yubie. Cakra pasti akan mencari orangnya!

"Aku tidak menerima apapun dari Daddy karena menikahimu." Cakra melerai pelukannya. Membawa Yubie untuk bisa menatapnya dan mendengarkan semua yang akan ia katakan.

"Kau mungkin merasa bahwa aku hanya menikahimu karena perusahaan, tapi itu sama sekali tidak benar, Bie. Aku memang ditawari posisi di perusahaan oleh Daddy, tapi bukan karena aku harus menikahimu. Daddy juga tidak pernah menjanjikan apapun untukku."

Cakra mengambil tangan Yubie, dan kali ini, Yubie tidak menariknya. "Aku tahu kau merasa sakit dan kebingungan. Aku juga merasakan yang sama. Tapi, aku ingin kau tahu bahwa aku benar mencintaimu, dan aku tidak pernah berbohong tentang perasaanku ini." Cakra mengatakan semuanya dengan menatap penuh ketulusan pada netra basah istrinya.

"Aku mencintaimu dalam kesederhanaan dengan rasa yang penuh keluar biasaan, rasa yang tulus serta penuh kesabaran, Bie." Cakra memandang mata Yubie lembut. Tak berhenti terus meyakinkan istrinya sampai berulang kali melontarkan kalimat cinta. Harga diri Cakra berasa diinjak kala komitmennya diragukan oleh istrinya sendiri.

Perlukah Cakra menurunkan bulan dan meletakkannya di atas pangkuan Yubie, sebagai bukti cintanya? 🙄

Brengsek sekali orang yang sudah menghasut mereka! 😏

"Aku tahu kita masih butuh waktu yang banyak untuk saling mempelajari diri, tapi aku berjanji akan selalu ada untukmu, dan aku akan melakukan yang terbaik untuk membuat kau merasa dicintai dan dihargai."

"Jika kau merasa kecewa, aku siap menjadi malaikat hatimu. Meski aku tak sempurna, yang seharusnya sempurna. Namun, aku ingin menjadi yang bisa membuatmu paling bahagia, Bie."

Cakra berhenti sejenak, lalu melanjutkan lagi, "Aku ingin menghabiskan sisa hidupku hanya denganmu, dan tidak akan pernah meninggalkanmu."

Cakra mengungkapkan semua isi hatinya. Berharap kesalahpahaman serta amarah Yubie sirna, dan istrinya itu bisa percaya padanya.

***

Istri orang jangan baper sama suami orang ini ya 😭🤣