NovelToon NovelToon
Ustadz Yusuf, I Love You

Ustadz Yusuf, I Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: Siti Marina

seorang gadis yang berniat kabur dari rencana perjodohan yang dilakukan oleh ibu dan ayah tirinya, berniat ingin meninggalkan negaranya, namun saat di bandara ia berpapasan dengan seorang laki-laki yang begitu tampan, pendiam dan berwibawa, berjalan dengan wajah dinginnya keluar dari bandara,


"jangan kan di dunia, ke akhirat pun akan aku kejar " ucap seorang gadis yang begitu terpesona pada pandangan pertama.

Assalamualaikum.wr.wb
Yuh, author datang lagi, kali ini bertema di desa aja ya, .... cari udara segar.
selamat menikmati, jangan lupa tinggalkan jejak.
terimakasih...
wassalamualaikum,wr.wb.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Marina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

surganya buah...

Setelah berjalan kaki sebentar, melewati jalan setapak di antara sawah, Zora dan Yusuf akhirnya tiba di perkebunan milik keluarga Kyai Rahman.

Zora tertegun saat melihat pemandangan di hadapannya. Perkebunan itu sangat luas, membentang jauh melampaui yang ia bayangkan, ditata dengan rapi. Ini bukan hanya kebun kecil di samping rumah, melainkan aset produktif yang terawat.

" masyaAllah....ini indah sekali mas" ucap Zora penuh kekaguman....

" Alhamdulillah..., ini termasuk salah satu destinasi wisata juga....lihat itu?" Yusuf menunjuk ke segerombolan anak-anak yang memakai seragam TK.

" itu anak-anak TK desa sebelah... mereka sedang belajar tentang alam di sini" lanjutnya...

Zora melihat sekumpulan anak-anak TK memakai seragam olahraga yang sedang memetik strawberry.

" wah iya mas... berarti orang-orang itu bukan semuanya pekerja di sini?" tanya Zora yang di angguki oleh Yusuf.

" benar, itu adalah wisatawan lokal, biasanya setelah dari pemandian air panas, mereka akan mampir kesini.... lihatlah jalan disana?" Zora mengikuti arah pandang suaminya...

" di sana ada jalan besar tembusan ke tempat pariwisata pemandian air panas, jadi mereka tidak lewat area pesantren, kalau yang kita lalui,itu merupakan jalan pintas menuju pemandian air panas, bahkan kalau jalan kaki paling sekitar 15 menitan" tutur Yusuf menjelaskan.

" kalau keluarga mas...suka mengumpulkan harta mungkin akan jadi orang terkaya di daerah sini" kata Zora terkekeh.

" bisa saja" Yusuf mencolek hidung istrinya. Lalu mereka melanjutkan langkahnya untuk memasuki kebun.

Zora menghirup udara segar yang dipenuhi aroma dedaunan dan buah-buahan matang. Ia melihat berbagai macam pohon buah yang tumbuh subur, juga beberapa wisatawan lokal yang sedang menikmati kebun ini,

Beberapa pohon rambutan terlihat rimbun, dengan buah-buah merah dan kuningnya menggantung berat di ranting, menandakan saat ini memang sedang musim panen.

Ada juga beberapa pohon alpukat yang tingginya menjulang, meskipun tidak sedang berbuah lebat, namun daunnya terlihat hijau menyejukkan.

ada sungai kecil yang airnya sangat jernih, membuat Zora ingin melompat kesana.

Namun, yang paling menarik perhatian Zora adalah jajaran pohon buah yang tumbuh paling subur dan lebat.

Zora melihatnya, Matanya berbinar, menunjuk ke barisan pohon "Mas Yusuf! Itu... itu kelengkeng!"

Pohon-pohon kelengkeng itu tampak paling menonjol, dengan dompolan buah berwarna cokelat muda yang rapat dan padat. Zora ingat betul, kelengkeng adalah buah kesukaannya sejak kecil, yang harganya cukup mahal

Zora Berbalik menghadap Yusuf dengan wajah penuh kegembiraan "Mas, aku tidak menyangka di sini ada kelengkeng sebanyak ini! Ini buah favoritku!"

Yusuf Tersenyum bangga "Iya, Sayang. Mama memang sengaja menanam kelengkeng dalam jumlah banyak karena mudah perawatannya dan selalu laku di pasar. Dan sekarang, kelengkeng itu untuk istriku."

Yusuf memegang tangan Zora dan mengajaknya masuk lebih jauh. Ia membiarkan Zora menikmati momen itu, melihat istrinya melupakan sejenak tatapan sinis desa, dan kembali tersenyum bahagia layaknya seorang anak kecil yang menemukan harta karun di kebun...

mereka mendekati para pekerja yang sedang memanen buah itu.... mereka menghentikan aktivitasnya setelah melihat anak pemilik kebun datang.

Yusuf Tersenyum ramah kepada salah satu pekerja "Assalamualaikum, Pak. Hasil panennya bagus sekali, Masya Allah."

Pekerja: "Waalaikumsalam, Ustadz. Alhamdulillah, ini berkat barakah dari Allah. Kelengkeng ini memang sedang matang sempurna, Ustadz."

Yusuf Menoleh kepada Zora, lalu kembali kepada pekerja "Tolong ambilkan beberapa dompolan kelengkeng yang paling manis dan besar. Ambilkan yang terbaik untuk istri saya, Zora. Dia sangat menyukai buah ini."

" baik ustadz, saya akan mengambilkan yang paling spesial untuk ibu nyai" jawab pekerja senang.

Mendengar permintaan dari Ustadz Yusuf yang penuh perhatian, pekerja itu segera mengambil galah khusus dan memetik dompolan kelengkeng terbaik. Ia menyajikan buah itu langsung di hadapan Zora.

"Silakan, Nyai. Selamat menikmati. Semoga menjadi berkah." ucap pekerja itu dengan ramah... sangat berbeda dengan tatapan julid para ibu-ibu... Tatapan pekerja laki-laki ini, tampak ramah dan tulus.

Zora tersenyum, berterima kasih kepada pekerja itu.

" ayo sayang,kita duduk di sana!" Yusuf menunjuk tepian sungai yang sepi, tidak ada orang.

" iya mas..." jawab Zora sambil menenteng kresek yang berisi kelengkeng.

Mereka sampai ke tepian sungai...

" apa yang kau lakukan mas?" tanya Zora terkejut melihat suaminya berjongkok di depannya...

" mas akan membuka kaos kaki mu sayang, karena kita akan makan buah sambil duduk di tepian sungai" jawab Yusuf tersenyum...

Zora hanya pasrah menikmati perlakuan lembut suaminya.

" terimakasih mas" ucapnya tulus,

" sama-sama sayang" balasnya tersenyum, sambil meletakkan kaos kaki Zora pada bebatuan yang cukup besar.

mereka duduk di tepian sungai, kaki Zora dan Yusuf masuk ke dalam air sungai yang sangat segar juga sangat jernih, bahkan wajah merah tampak jelas di dalam air.

Yusuf segera mengambil satu buah dan mengupasnya.

​Yusuf Menyuapkan daging buah kelengkeng yang bening dan manis itu ke mulut Zora "Ayo, Sayang. Coba. Ini adalah buah pertama yang kamu petik sebagai Nyonya Kebun ini."

​Zora merasakan kebahagiaan yang meluap-luap. Bukan karena rasa manis buah kelengkeng itu, melainkan karena sikap Yusuf yang begitu lembut dan bangga memperkenalkannya kepada para pekerjanya. Yusuf tidak hanya memberikan hartanya, tetapi juga memberikan perhatiannya di hadapan umum, sebuah bantahan tak langsung terhadap semua gosip yang mungkin beredar.

Zora dan Ustadz Yusuf meninggalkan perkebunan dengan tangan penuh. Di tangan mereka, tergantung beberapa kantong plastik yang berat, berisi kelengkeng yang baru dipetik, rambutan yang matang, dan buah-buahan lain seperti anggur hijau serta stroberi yang juga ditanam di rumah kaca khusus milik keluarga Kyai,menunjukkan kekayaan dan fasilitas kebun yang melebihi perkebunan biasa.

Mereka Berjalan pulang dengan membawa begitu banyak buah-buahan yang melimpah, diiringi kebahagiaan setelah momen romantis di kebun, membuat Zora dan Yusuf menjadi pusat perhatian.

Namun, seperti yang sudah-sudah, saat mereka memasuki area pemukiman desa, tatapan julid dari para warga, terutama ibu-ibu, kembali menyambut mereka.

Para ibu yang melihat Yusuf membawa hasil panen yang begitu melimpah,termasuk buah-buahan mahal seperti anggur dan stroberi, tidak melihatnya sebagai berkah, melainkan sebagai bukti bahwa Yusuf telah menjadi budak harta dan keinginan istri barunya yang boros.

Mereka berbisik-bisik, mengaitkan kemewahan buah-buahan itu dengan rumor pernikahan paksaan yang disebar oleh BibiLasmi

Kali ini, Zora tidak bisa lagi mengabaikan tatapan sinis itu. Rasa dingin yang ia rasakan setiap kali menyapa para ibu-ibu kini terasa seperti gelombang kebencian yang nyata. Zora menunduk sedikit, tetapi ia berusaha keras untuk tetap tersenyum.

"Mereka membenciku. Mereka pasti membicarakan sesuatu yang buruk tentangku. Tapi kenapa Mas Yusuf terlihat tidak terganggu sama sekali?" gumamnya dalam hati.

Meskipun Zora gelisah, ia kembali mencari kekuatan pada suaminya. Yusuf, yang memang sudah terbiasa dengan cibiran orang-orang dan mungkin ia juga sudah tahu tentang gosip yang beredar , sengaja berjalan tegak.

Ia tidak hanya menggenggam tangan Zora, tetapi sesekali ia merangkul bahu Zora sambil berbicara lembut, seolah-olah menciptakan perisai pelindung dari setiap tatapan sinis dan lidah tajam. Yusuf ingin menunjukkan kepada Zora dan kepada seluruh desa , bahwa ia bangga pada istrinya dan tidak peduli pada omongan orang.

Mereka pun berjalan lurus menuju rumah, meninggalkan tatapan penuh penghakiman di belakang mereka, membawa pulang bukan hanya buah-buahan, tetapi juga komitmen untuk saling melindungi di tengah badai fitnah.

1
Hendra Yana
alhamdulillah
Amalia Putri
Makanya bik lasmi jangan cuma ponakan nya pinter ngaji terus jelekin orang insap udah tua,lanjut thor💪💪💪
juwita
sekeras apa pun kita ngedeketin klo emg g jodoh ya g akn bisa bersatu. sejauh apa pun kita menjauh tp klo udh jodoh pasti ketemu. yg udh nikah aj bisa bercerai klo udh g jodoh. apa lg yg baru pacaran blm tentu berjodoh
Hendra Yana: lanjut
total 1 replies
juwita
jgn biarkan fitnah keji trs sm zora thor. bu Lasmi yg nyebar kan fitnah harus dpt ganjaran yg setimpal
Wulan Sari
Salut deh trimakasih Thor sudah buat cerita yang sangat mengena semangat 💪 Thor salam sehat selalu ya Thor 👍❤️🙂🙏
Wulan Sari
alhamdulilah cip 👍 Zora is the best pertahankan
Amalia Putri
Sabar zora bentar lagi juga yģ penyebat fiñah ketauan lanjut thor💪💪💪💪/Ok//Ok//Ok//Heart//Heart//Heart//Heart/
Wulan Sari
Thor pasti kalau ada notifikasi muncul baca langsung ngikutin lhooo bikin penasaran ceritanya
Wulan Sari
😭😭😭Thor tolong yg penyebar fitnah itu di ciduk di adili kasihan istrinya ustadz Yusuf, dia biyar kapok Thor yang sabar yaaa nanti pasti akan di ungkap Authornya heeee semangat 💪 salam
juwita
ternyata di lingkungan pesantren pun ttep aj bnyk yg julid terhasut fitnah
Wulan Sari
kasihan Zora semoga cepat terubgkap bahwa ia lagi di fitnah dan suaminya ustadz Yusuf bisa menetralisir dan memberi ceramah kepada sekitar pondok biyar faham bahwa berucap yang belum tau kebenarannya mengakibatkan fitnah heeee maaf terserah Author nya saja wes lanjuuut up yg banyak trimakasih 👍🙂🙏
Amalia Putri
Lanjut besok thor 💪💪💪pokonya bagus ceritanya saya suka,👍👍
Wulan Sari
semoga di dalam lingkungan pesantren itu gejolak fitnahan ustadz Yusuf bisa meredam dan memberi ceramah yg menenangkan meredamnya ....memang fitnah itu kejam.....,lanjut semangat 💪 ibu kasih kopi ☕
juwita
ngpain ibu" kepengajian klo mau ghibah.
Wulan Sari
astaghfirullah ada ya orang yg sirik iri dengki dzolim begitu audzubilah semoga di jauhkan dari semua itu Aamiin 🤲...
eh Thor semoga itu Zorra bisa mengatasi fitnahan dan bisa membongkar dan membalikkan fakta kasihan yang lg berhijrah di fitnah....
lanjut trimakasih Thor 👍 semangat 💪 salam
juwita
cm di novel yg suami ky yusuf. di dunia nyata udh krj capek ktnya. plg kermh duduk manis minta di layani ini itu🤣🤣
🥰🥰m4r1n4.sg🙏🏻🙏🏻🙏🏻: Ndak juga beb, Alhamdulillah, suamiku juga mau bareng-bareng kerjain tugas rumah, bedanya tidak se kaya Yusuf 🤣🤣🤣🤣., jauh malah...,gak tau nanti kalau sudah kaya🤭🤭🤭
total 1 replies
juwita
bi Laksmi dia paham agama tp pny hati iri dengki
Amalia Putri
💪💪💪💪pokoknya di tunggu terus kelanjutan nya👍👍👍
🥰🥰m4r1n4.sg🙏🏻🙏🏻🙏🏻: insyaallah 😍😍😍
total 1 replies
Amalia Putri
Bagus dan lanjut thor/Ok//Ok//Ok//Heart//Heart//Heart/
Amalia Putri
lanjut thor seru💪💪💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!