NovelToon NovelToon
AKU MENYERAH

AKU MENYERAH

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / CEO / Playboy / Kehidupan di Kantor
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Rahma AR

Renata menatap dingin dua sejoli yang berdansa mesra di depannya sambil meneguk minuman dinginnya.

Joandra, tunangannya seakan ngga mempedulikannya dan terus saja berdansa dengan Saraswati, model di perussahaan mereka.

Renata dan Joandra dijodohkan kedua orang tua mereka demi perjanjian bisnis keluarga. Tepatnya orang tua Renata berhutang cukup besar pada keluarga Joandra.

Tapi jauh sebelum itu Renata dan Joandra sudah saling mengenal. Joandra bahkan sempat menyatakan sukanya pada Renata lewat teman dekat Renata. Tapi karena sesuatu hal, Renata teepaksa menolak.

Tapi takdir mempermainkan mereka. Mereka kembali disatukan lewat perjodohan bisnis

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bu Inggrid yang Pengertian

"Bu, bisa minta tolong?" tanya Renata ketika mereka sudah mendekat ke meja Bu Inggrid.

"Tolong apa?" tanya Bu Inggrid sambil melihat berkas berkas yang berada dalam pelukan Renata.

"Emm... begini, bu. Tolong serahkan berkas berkas ini pada Pak Joandra, bu" ucap Renata perlahan. Takut menyinggung perasaan seniornya.

Bu Inggrid menatap Renata penuh selidik dan ngga suka.

Kenapa kamu nyuruh nyuruh saya, sebalnya dalam hati.

"Adik saya baru pulang bu dari berobat di luar negeri. Saya ingin segera menemuinya. Kalo saya yang memberikan berkas ini pada Pak Joandra, biasanya dia memberikan tambahan tugas," jelas Renata panjang lebar

"Adik kamu sakit apa? Sampai berobat ke luar negeri?" tanya Bu Inggrid heran sekaligus penasaran.

Dia anak orang kaya, ya? batin bu Inggrid ngga menyangka sama sekali. Apa lagi penampilan Renata jauh dari barang barang mewah.

"Leukimia."

"Apa? Kanker darah, kan, itu," sergah Bu inggrid kaget.

"Iya, bu. Tapi kata dokter, sudah sembuh," ucap Renata dengan mimik wajah bahagia

"Saya ikut senang mendengarnya," balas Bu Inggrid tulus.

"Jadi bisa ya, bu, saya minta tolong," mohon Renata agak memelas.

Bu Inggrid tersenyum lebar.

"Ok. Kamu sekarang mau pulang?"

"Iya, bu."

"Ya, udah. Hati hati.".

"Makasih, bu."

Wajah Renata benar benar senang karena Bu Inggrid langsung menyetujuinya tanpa adanya sedikitpun omelan.

Dengan langkah ringan, dia pun pergi meninggalkan ruangan Bu Inggrid.

Sudah ngga bisa ditahannya lagi rasa rindunya pada adik bungsunya.

*

*

*

"Maaf, pak. Ini berkas berkas yang sudah dikerjakan Renata," ucap Bu Inggrid sopan sambil meletakkan berkas berkas itu di atas meja di sebelah kiri. Karena itu bagian yang kosong.

"Renata mana? Kenapa maalah Bu Inggrid?" tanya Joandra sambil mengangkat kepalanya yang sejak tadi menunduk melihat laptopnya.

"Renata pulang pak. Katanya adiknya yang berobat di luar negeri sudah kembali ke rumah."

"Ooo."

Adiknya yang leukimia itu? Syukurlah kalo sudah sembuh, batinnya agak tercenung sebentar.

"Pak," panggil Bu Inggrid menyadarkan bosnya yang telihat melamun.

Mata Bu Inggrid nampak kaget melihat perban yang melilit kedua telapak tangan anak bos besarnya.

"Oh, iya. Terima kasih bu. Maafkan tadi saya sedikit membentak bu Inggrid," ucap Joandra dengan wajah sangat bersalah. Mengingat kejadian tadi siang, sungguh sangat memalukan.

Bahkan dia bersikap sangat ngga sopan pada orang kepercayaan papanya. Baru kali ini dia lepas kontrol. Dan itu semua gara gara Renata.

Kenapa dia harus membangkitkan kenangan buruk mereka? batinnya geram.

"Ngga pa pa, Pak Joandra. Saya cukup mengerti," ucap Bu Inggrid terharu atas permintaan maaf Joandra.

Joandra merasa lega, apalagi Bu Inggrid juga ngga bertanya kenapa dia seperti tadi.

"Saya pernisi, pak. Ada yang harus saya kerjakan," pamitnya yang dibalas anggukan Joandra.

Setelah Bu Inggrid menutup pintu Joandra menatap kedua telapak tangannya yang dibalut perban. Tadi Silvia sempat memanggil dokter untuk membersihkan luka lukanya dna membalutnya dengan perban.

Mendadak terbayang wajah shock Renata saat dia mengatakan hal buruk tentangnya

Apa aku sudah sangat keterlaluan?

Ujung pulpennya mengetuk meja dengan ritme lambat dan berulang.

Tapi dia memang seperti itukan? respon batinnya lagi agar ngga terlalu merasa bersalah.

*

*

*

"Shiren," seru Renata senang saat melihat adiknya menyambut kedatangannya di teras rumah mereka.

"Kaak," panggil Shiren balas berseru.

Keduanya saling mendekat dan saling berpelukan.

"Keadaan kamu gimana?" tanya Renata dengan air mata yang langsung tumpah. Begitu juga Shiren.

Tubuhnya sudah lebih kurus.

"Tangan ku sakit semua, kak, karena jarum infus yang berganti ganti," kekehnya saat melihat kakaknya yang.serius memperhatikan keadaan dirinya.

"Sekarang udah ngga ada lagi. Kamu ngga akan sakit lagi," ucap Renata dalam tangisnya.

Keduanya pun berpelukan erat, karena sudah lama sekali ngga bertemu. Kalo pun Renata pulang ke rumah mereka, paling kakaknya hanya menginap empat atau lima hari saja.

"Kak Susan nanyain kami," ucap Renata kemudian memghapus air matanya.

"Kapan kapan ketemuan sama kak Susan, ya, kak," senyum Shiren mengembang lebar mendengar nama salah satu sahabat kakaknya.

"Iya," janji Renata membuat senyum itu tambah melebar.

"Ayo, kak, masuk. Aku lapar. Aku ingin makan bareng kakak Mama sama papa juga nunggu di meja makan," ujarnya ceria sambil menarik tangan Renata.

"Oke," balas Renata sambil mengikuti langkah kaki Shiren.

Di meja makan mama dan papa nya sudah menunggu dengan wajah lelah.

"Maaf ya, ma, pa. Renata terlambat banget," katanya agak ngga enak hati.

"Banyak ya, kerjaan kamu, sayang?" tanya papanya lembut.

Bukan banyak lagi pa. Tapi segunung, protes Renata dalam hati.

Papa Renata terkekeh. Demikan juga mamanya. Bahkan orang tuanya pun ikut tergelak gelak melihat wajah Renata yang kesal.

"Selama Pak Ramsy Dirga berada di luar negeri, kamu akan sangat sibuk di kantor membantu kerjaan anaknya," kekeh papa lagi.

Renata menghela nafas panjang.

Renata ngga masalah akan sesibuk apa dirinya besok besok di perusahaan Kak Joandra. Tapi intensitas pertemuanya dengan Joandra akan semakin membuka luka lamanya lagi.

"Bekerja samalah, sayang, pinta mamamya yang dengan tatapan memohon.

"Iya, ma."

Setelah itu mereka saling diam menikmati makanan yang sudah dihidangkan. Hanya celotehan Shiren yang sering terdengar.

Shiren tentunya sangat bahagia sudah kembali ke rumahnya sendiri. Bertemu mama dan kakak perempuannya yang sangat dia rimdukan.

1
Nanik Lestyawati
keren
Simba Berry
sayang sekali dicerita ini tdk diceritan sudah berapa tahun berlalu.tahu2 sudah renata sudah befubah aja wajahnya.bingung kita bacanya.
Siti Suhaenah
Luar biasa
Anita Choirun Nisa
good
Uba Muhammad Al-varo
Renata punya sahabat penghianat begitu juga papa joandra penghianat,hadeuh ........
Uba Muhammad Al-varo
kasian kamu Renata karena kesalah pahaman membuat kamu dibenci oleh joandra,begitu pun mamanya joandra karena kamu miskin.
Uba Muhammad Al-varo
huh joandra lain dimulut lain dihati
bunda DF 💞
bagus bgt ceritanyaa,, lanjut aku baca cerita yg lainnya yaaa
RithaMartinE
luar biasa
Lenni Namora
😘
sansan
mampir kesini sambil nunggu novel nya kaysar sama gista up lagi... udah maraton pokok nya ini.. dr nathan sama zoya .. early sama edna.. fazza vanda... skrg lanjut kesini dulu ..
💗vanilla💗🎶
yg bikin suka itu ceritanya gak panjang2 , tp gak pendek jg , pas lah .. ada plot twist nya jg , semangat berkarya trs thor
💗vanilla💗🎶
cerita susan sm bisma lucuk jg , gak ada lapaknya ni
Rahma AR: blm ada ....
total 1 replies
like
Kecewa
like
Buruk
💗vanilla💗🎶
pengertian sekali ob nya
💗vanilla💗🎶
lho bukannya udh kenal ya , wkt kena bola basket itu
💗vanilla💗🎶
brarti si diana nih biang kerok nya .. np jg msh pake kurir2 , gak komunikasi lsg hp ada 😁
💗vanilla💗🎶
br mampir di sini thor /Smile/
Lailatul Ella
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!