NovelToon NovelToon
Mantan Suamiku Ayah Dari Anakku

Mantan Suamiku Ayah Dari Anakku

Status: tamat
Genre:Romantis / Nikahmuda / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yayuk Handayani

Bisa menjalani sebuah pernikahan yang bahagia, mungkin adalah dambaan bagi setiap wanita yang ada di dunia ini. Namun apalah jadinya nasib dari sebuah pernikahan itu apabila sang suami sudah tak mempercayai istrinya?...

Maura Vinaya, seorang gadis yatim piatu yang berparas cantik. Sungguh memilukan nasib yang harus diterimanya. Di malam pertamanya, sang suami malah menuduhnya dengan tuduhan yang begitu sangat melukai hati dan juga harga dirinya.

Entah apa yang terjadi, laki - laki yang masih belum genap satu hari resmi menikahinya itu, malah dengan begitu teganya menuduh jika dirinya sudah tak suci lagi.

Sungguh memang nasib, akibat dari kesalahpahaman itu, membuat dirinya dan juga sang suami menjadi harus berpisah.

Namun sungguh sayang seribu kali sayang, disaat dirinya dan sang suami telah berpisah, dirinya malah dinodai oleh mantan suaminya sendiri.

Hingga dari kejadian yang begitu memilukan itu, telah mampu menghadirkan adanya malaikat kecil di dalam rahimnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lahirnya Putra Maura

Selamat Membaca

🌿🌿🌿🌿🌿

Jeritan perjuangan yang dibalut dengan rasa sakit yang teramat begitu luar biasa terus dilakukan agar sang buah hatinya bisa terlahir ke dunia.

Ia mempertaruhkan nyawanya harus menghadapi antara hidup dan mati agar buah hatinya bisa lahir dengan selamat ke dunia ini.

Ini adalah rasa sakit yang paling menyakitkan yang dirasakan oleh tubuhnya sepanjang perjalanan hidupnya, ternyata seperti ini rasanya merasakan sakit yang begitu luar biasa mencekam di mana dirinya tak bisa menghindarinya.

Hanya perjuangan dan doa di dalam hatinya lah yang terus dirinya lakukan untuk melewati masa yang begitu sangat sulit ini.

" Eeergh... eeergh... ".

" Ayo nona lagi tarik nafas lalu keluarkan ".

" Eeergh... eeergh... ".

Sungguh ini terasa begitu sulit bagi Maura, sudah cukup lama dirinya berjuang dan bertahan dengan rasa sakit ini, namu hingga detik ini bayinya masih tak kunjung keluar.

" Iya terus nona tarik nafas lalu keluarkan ".

" Eeergh... eeergh... ".

" Ayo nona kepala bayinya sudah mulai nampak lanjutkan nona tarik nafas lalu keluarkan ".

" Eeergh... eeergh... ".

" Eeergh... eeergh... ".

Tak ada genggaman tangan seorang suami yang ikut menyertai menggenggam tangannya sebagai pemberi kekuatan saat melahirkan buah hatinya, hanya bantal dan gagang besi ranjang persalinan lah yang bisa dirinya genggam sebagai pemberi kekuatan.

" Iya bagus terus nona ".

" Eeergh... eeergh.... ".

" Eeergh... eeergh... ".

" Eeergh... eeergh... ".

" Oekk... oekk... oekk... ".

" Oekk... oekk... oekk... ".

Suara bayi itupun akhirnya terdengar menggema dan hampir memenuhi seluruh sudut di ruangan bersalin ini.

" Oekk... oekk... oekk... ".

Untuk sesaat rasa lelah yang dirasakan oleh tubuhnya seolah menghilang kala suara tangisan itu terdengar seperti menyapa dirinya.

" Nona selamat bayinya laki - laki, anda melahirkan seorang putra, dan dia sangat tampan nona ". Seru sang dokter dengan rasa harunya.

Dengan penuh ke hati hatian sang dokter meletakkan bayi mungil yang masih merah itu di atas dada Maura, berharap dengan caranya yang seperti ini akan dapat membangun kedekatan emosional yang lebih antara seorang ibu dengan anaknya.

" Oekk... oekk... oekk... ".

Seolah mengerti jika dirinya berada dalam dekapan hangat ibunya, bayi mungil itu menangis dengan penuh haru seolah ingin menunjukkan jika dirinya sedang menyapa ibunya dan ia sangat bahagia dengan hal ini.

Rasa syukur, haru, bahagia telah bercampur aduk memenuhi relung hati Maura kala dirinya memeluk bayi mungilnya, bayi mungil yang dirinya lahirkan dengan perjuangannya yang begitu sangat luar biasa.

Hingga tanpa terasa, air mata bahagia itupun telah tumpah dan bercucuran membasahi wajah cantiknya. Maura sangat bahagia atas lahirnya putranya.

" Sayang... selamat datang di dunia ini anak bunda cup... ". Hanya kalimat sambutan itulah yang bisa Maura ucapkan atas kelahiran darah dagingnya.

Akhirnya yang ditunggu tunggu benar telah tiba. Anaknya telah lahir ke dunia ini dengan selamat tanpa adanya kekurangan sedikitpun, dan dirinya telah melahirkan seorang putra.

" Cukup dulu ya nona, putramu yang tampan ini ingin kami bersihkan dulu tubuhnya ". Seru sang dokter dengan mencoba membawa kembali putra Maura pada gendongannya.

Maura hanya memberikan isyarat tersenyum pada dokter itu jika dirinya tidak menolak jika tubuh putranya harus dibersihkan.

*****

Di luar ruangan persalinan, nampak Reyhan, Audi dan juga adiknya Tania masih setia menunggu kabar akan kelahiran anak Maura, sudah sekitar satu jam an mereka menunggu kabar, namun hingga detik ini masih belum ada suster yang memberi kabar.

" Kak, bayinya kak Maura apa sudah lahir atau belum ya kak?, aku sudah tidak sabar ingin melihatnya ". Seru Tania yang memang sedari tadi sudah tak sabar.

" Iya sama Nia, kakak juga ingin tahu, tapi kan dokter dan susternya masih ada yang belum keluar, kita harus bersabar dulu ". Sahut Audi.

Hanya Audi dan Tania sajalah yang lebih sering membuka obrolan, sementara Reyhan lebih banyak diam semenjak dari tadi.

Ceklek...

Terdengar pintu ruangan persalinan itu yang sudah di buka, dan benar saja seorang suster dengan menggendong bayi datang menghampiri mereka.

" Suster, bayinya... ". Seketika itu Audi menghentikan kalimatnya.

" Selamat tuan, nona - nona bayinya sudah lahir, jenis kelaminnya laki - laki ". Seru sang suster dengan memperlihatkan bayi Maura.

" Kak bayinya, lihatlah dia lucu sekali dan... sangat tampan ". Dengan begitu senangnya Tania memuji bayi yang baru lahir itu.

Audi tak mampu mengeluarkan sepatah katapun lagi setelah melihat sosok mungil yang ada di hadapannya, dirinya menatap dengan penuh kagum pada sosok mungil yang ternyata memang benar anak dari sahabatnya Maura. Audi tak menyangka jika dirinya benar tengah melihat lahirnya putra Maura.

" Tuan, bisa tolong untuk di adzani dulu bayi ini, ini permintaan dari ibunya ". Seru sang suster pada Reyhan.

Namun Reyhan tak menyahut, Reyhan masih terpaku pada sosok mungil menggemaskan yang terlihat begitu sangat tampan ini.

" Tuan ".

" Kak Reyhan ".

" Eh iya ". Reyhan pun menjadi tersentak kaget.

" Tolong untuk di adzani dulu bayi ini, ini permintaan dari si ibu bayi ". Sahut sang suster.

" Baik sus ". Sahut Reyhan pada akhirnya.

Dengan perlahan suster cantik itupun memberikan bayi mungil Maura pada Reyhan sebelum akhirnya Reyhan mulai mengadzani bayi mungil itu.

Ini adalah pertama kalinya bagi seorang Reyhan bisa mengadzani seorang bayi, tentu apa yang dialaminya memberikan rasa yang tak biasa pada hatinya.

Reyhan sangat bersyukur bisa mendapatkan kesempatan ini, kesempatan untuk mengadzani bayi Maura.

*****

Datang ke kantor melebihi jam masuk yang semestinya bukanlah sebuah persoalan bagi seorang bos. Meski seharusnya seorang bos adalah sosok yang harus menjadi panutan bagi semua bawahannya, namun bisa masuk ke kantor perusahaannya sesuka hatinya bukanlah masalah bagi seorang Rendra. Masuk pagi atau masuk siang bahkan mungkin tidak masuk sama sekali , tak akan membuatnya kehilangan kehormatan dan wibawanya di depan semua bawahannya.

Hari ini ada yang nampak berbeda dari seorang Rendra, pria yang sudah berusia matang itu datang ke kantor perusahaannya dengan kedua sudut bibirnya yang nampak sedikit tertarik. Ia datang dengan sebuah senyuman kecil yang begitu jelas nyata terlihat oleh semua orang.

Dalam benak mereka sebenarnya bertanya-tanya ada apakah dengan tuan Rendra mereka, mengapa senyuman yang tak pernah mereka lihat sebelumnya malah jelas nyata terlihat.

Ini adalah momen yang sangat langka, karena selama mereka bekerja di perusahaan yang begitu terkenal ini tak pernah sekalipun mereka melihat senyuman seorang tuan Rendra.

" Apa kabar semuanya?, kenapa kalian tegang begitu?, sudah kembali saja fokus pada pekerjaan kalian ".

Bahkan Rendra menyapa semua bawahannya dengan begitu sangat ramah.

Mereka semua dibuat melongo tak percaya dengan sikap Rendra. Benarkah yang dilihat ini, benarkah tuan Rendra mereka memberikan sapaan yang begitu ramah, mengapa bisa seperti itu, apa yang telah terjadi pada tuan Rendra.

" Itu si tuan Rendra kenapa?, itu benar tuan Rendra?, kalau memang benar, ya baguslah, tuan Rendra menjadi bertambah sangat tampan kalau tersenyum seperti itu ". Bisik salah satu karyawan wanita pada rekannya.

" Sudahlah jangan membicarakan tuan Rendra, bagus kalau tuan Rendra seperti itu, sudah kita kembali fokus saja bekerja ". Sahut rekannya.

Dengan masih tersenyum saat bertemu dengan semua karyawannya, Rendra melangkah masuk untuk menuju lift.

Rendra sendiri sebenarnya tak menyadari dan juga tak mengerti akan perubahan sikap dirinya pada hari ini. Entahlah, hati Rendra hari ini begitu sangat senang seolah seperti mendapatkan sebuah hadiah yang luar biasa yang sangat menghibur hatinya. Mungkin ini akan terdengar aneh, namun itulah yang terjadi pada diri Rendra.

*****

Wajah mungil yang sangat tampan yang terlihat begitu sangat polos ini nampak tenang dalam dekapan ibunya. Baru beberapa jam yang lalu sosok mungil ini lahir, bahkan telah selesai disusui oleh ibunya, kini bayi mungil yang masih merah ini kembali terlelap seolah tak pernah selesai dari tidurnya.

Maura sangat bahagia karena putranya yang selama sembilan bulan lebih lamanya berada di dalam rahimnya, kini sudah bisa dirinya gendong bahkan sudah selesai dirinya susui. Menjadi seorang ibu adalah hal yang sangat membahagiakan bagi dirinya.

" Aduuuh, keponakan ku tampan sekali ya, masih bayi saja sudah setampan ini bagaimana dengan besarnya nanti, pasti akan terlihat semakin tampan ". Seru Audi dengan tak henti - hentinya menatap gemas pada putra Maura.

" Iya kak, bayinya memang sangat tampan, mirip siapa ya?, kalau dilihat lihat tidak ada mirip miripnya dengan kak Maura ". Seru Tania yang ikut menimpali.

Seketika itu senyuman di wajah Maura menjadi menghilang. Mengapa dirinya harus diingatkan lagi akan sosok pria yang tak ingin dirinya ingat kembali.

Meski memang tak dipungkiri jika wajah tampan putranya memanglah sangat mirip dengan wajah mantan suaminya, namun dirinya tak ingin mengingatnya lagi.

Plakkk...

" Aww... aduh kakak, kenapa memukul ku?, kan sakit kak ". Ringis Tania dengan memegang lengannya.

" Dasar kamu ini Tan, kalau bicara kadang ceplas ceplos ". Audi memberikan kode yang sangat keras pada adiknya.

" Sudahlah Audi, kamu tidak perlu bersikap seperti itu pada Tania, apa yang Tania katakan tidak salah ". Sahut Maura.

Maura tak ingin sampai ada pertengkaran diantara kakak beradik ini hanya karena persoalan yang sebenarnya tidak perlu dibahas.

" Maafkan Tania kak Maura ". Sesalnya.

" Iya, tidak apa - apa ". Dengan begitu mudahnya Maura kembali tersenyum.

Rasanya tidak baik jika merasa kesal, apalagi merasa kesal pada Tania, itu adalah hal yang sangat tidak mungkin.

" Terus bagaimana Maura, apa kamu sudah menyiapkan nama untuk putramu? ". Tanya Audi.

Inilah yang ingin Audi tanyakan semenjak dari jauh hari.

" Aku masih belum memiliki nama untuk putraku Audi, aku masih akan memikirkannya ". Sahut Maura.

" Ya sudah tidak apa - apa, jangan lupa minta saran nama pada Reyhan, siapa tahu dia memiliki nama yang bagus untuk putramu, kalau belum diberi nama, kan jadi bingung mau memanggilnya siapa ". Ujar Audi.

" Iya, kamu benar Audi ". Sahut Maura.

Jujur saja sebenarnya Maura ingin menggunakan nama dari mantan suaminya pada putranya, meski dirinya masih belum bisa menerima akan perbuatan mantan suaminya itu, namun juga tak bisa dipungkiri jika dia tetaplah ayah kandung bagi putranya.

" Maafkan bunda sayang, bunda masih belum memberimu sebuah nama ". Batin Maura.

Bersambung..........

🙏🙏🙏🙏🙏

❤❤❤❤❤

1
Enung Samsiah
good tandatangani aja dan pergi yg jauuuh,,,, tinggalkn lelaki bodoh itu
Enung Samsiah
pemain ulung Casanova bilng ngkk suci lagi,,, sungguh terlalu,,,
Enung Samsiah
satu kata tuk si Rendra,, bodohhhh,,,
Safa Almira
banget bagus
Yayuk Handayani: Terima kasih kak.
total 1 replies
Nadia
bulet ini yg bikin cretia
Nadia
itu Maura gak kerja kah?
Nadia
ini yg bikin cerita oleng 😁🤭
Nadia
ada toh cerai bisa dibikin candaan, ituselepas itu ancaman atau tidak namanya udah cerai ya cerai
Mira Nio
Mudah kepancing ssma mulut berbisa si lakor
Kristin Tangkil
akhirnya
Kristin Tangkil
the best alurnya
Kristin Tangkil
nangis aku bacanya... thor kamu berhasil buat aku menangis
Kristin Tangkil
Rendra rendra dasar...kasian maura
Kristin Tangkil
rendra ini Casanova tapi bego.. apa gk punya anak buah yg buat nyelidiki.. main percaya aja
LA ODE YASIR
tolol banget Maura hedeeh
Mma Aldi
Luar biasa
mama Titis
sukaaa...happy ending
Lolalola
Bodoh amat si maura.. Gitu ja di percaya...
Juan Sastra
casanova bego,, bahkan sangat sangat bego percaya sama sebuah poto padahal dia sendiri sama sekali ggak pernah membuktikan kebenarannya..dan sekarang selamat menikmati penyesalanmu..pergilah sejauh mungkin maura bila perlu ganti wajahmi jgn pernah lagi bertemu muka sama rendra
devaloka
cih nuduh orang ternyata dia yg kayak gitu 🤮
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!