Seorang pemuda yang hidup di kota tua dengan ibunya.Sejak kecil ia sudah di tinggal oleh Ayahnya yang pergi dengan wanita lain.Bekerja hanya sebagai kuli bangunan dan hanya mendapatkan upah cukup untuk makan.Di tinggal pacarnya dan di fitnah menggoda istri orang hingga ia di gebukin massa.sampai pada akhirnya ia bertemu dengan makhluk misterius dan membantunya bangkit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Almah Suseno, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terimakasih Alya
Waktu itu saya mendengar kabar kamu dipukuli oleh anak buah Juragan Darmo,saya langsung ke rumah kamu untuk mengabarkan hal itu pada ibumu,sesampainya disana ada juga nak aliya sedang menemani ibumu.
Tadinya aku tidak tega untuk mengabarkan berita buruk tersebut,tapi saya pikir sepahit apapun itu harus tetap di sampaikan.
Terpaksa saya menyampaikan keadaan kamu pada ibumu.Begitu ibumu mendengar kamu dipukuli dan difitnah karena ingin memperkosa seorang wanita,ibumu langsung shock dan pingsan,untung ada nak Aulia yang langsung sigap mengurus ibumu.
Pada pagi harinya,saya dan orang orang yang bersimpati padamu mencoba melihat keadaanmu di hutan itu tetapi sesampainya disana kamu sudah tidak ada,kami sampai berpikir kamu mungkin sudah dimakan hewan buas.Setelah mencari kemana mana tidak ketemu,akhirnya kami pulang dengan tangan hampa.
Ketika ibumu mendengar berita mu ia langsung menangis sedih,ia tidak percaya kamu mencoba memperkosa seorang gadis dan akhirnya dipukuli oleh warga.
Pada sore harinya,ibumu minta diantarkan ketempat saudaranya dengan di temani Alya. Saya juga ikut mengantarkan ibumu ke sana!"
Sekarang ibumu di rumah sakit. Untuk memulihkan kondisi fisik ibumu yang sempat drop.Kamu tidak usah khawatir ibumu akan baik baik saja,apalagi ketika ia tahu kamu tidak kenapa napa,dia pasti bahagia.
Kang Sobirin?"bukannya saya tidak percaya dengan cerita kang sobirin tetapi saya belum bisa menerimanya,menurut cerita paman sepertinya sudah berhari hari kejadian saya di pukuli di hutan Tapi saya merasa kejadian itu baru satu malam?"kata Danu dengan penuh tanda tanya.
"Haissss...Nak Danu,sekarang coba kamu lihat Hp Saya, sekarang hari apa dan tgl berapa?"Ketika kamu di pukuli itu pas malam minggu tgl 5,sekarang sudah tgl 12 dan hari jumat,coba kamu lihat"kata Kang sobirin sambil menyodorkan hp.
Setelah dimas melihat kenyataan yang ada,ia langsung memijit mijit kepalanya karena masih bingung dengan kejadian di makam kuno itu"berarti saya pingsan cukup lama"batin Danu.
Kang Sobirin,sekali lagi saya ucapkan terimakasih sudah menolong ibuku,aku sangat bersukur beliau baik baik saja.Kang sobirin adalah tetangganya yang paling perduli dengan keluarga Danu,dari danu masih kecil sampai dewasa sekarang ini orang pertama yang mengulurkan tangannya pasti kang Sobirin ini.
Kang Sobirin memandang Danu dengan perasaan iba lalu berkata "Artinya sekarang ibumu baik baik saja dan yang terpenting sekarang adalah kamu harus cepat cepat keluar dari kota tua ini,jangan sampai orang orang juragan Darmo melihatmu lagi,Aku takut mereka akan membuat masalah lagi denganmu"Kata kang sobirin dengan nada khawatir.
Kalau bisa kamu mencari pekerjaan di kota lain dahulu untuk membiayai hidup ibu kamu,walaupun sekarang pamanmu yang membiayai semuanya,kamu tetap mempunyai tanggung jawab pada ibumu.Baru nanti suasana sudah tenang kamu boleh kembali kesini.
Iya " Kang,Danu mengerti!"Pasti Danu akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa membahagiakan ibu.
"Bagus lah,saya tahu kamu itu anak yang sangat berbakti pada orang tua!"Tetapi sebelum kamu pergi ke kota lain,kamu mampir dulu ke Rumah sakit,temui ibumu biar dia tidak khawatir.
Oh...sekarang kita makan dulu,dari tadi kita ngobrol melulu.Pasti kamu sudah lapar,Ayo !"ajak kang sobirin menuju ruang makan.
Danu hanya diam,walaupun ia merasakan perutnya mulai keroncongan.Ia tidak ingin selalu merepotkan kang Sobirin tetapi ketika ia mau menolak,kang sobirin langsung menarik tangannya menuju dapur dan tidak memberi kesempatan Danu untuk bicara.
Danu terlihat sangat lahap,Sayur terong bersantan dan ikan tongkol,Di tambah tempe mendoan dan sambal terasi,makanan kesukaan Danu.
Setelah Danu menyelesaikan makannya,ia langsung pamit sama Kang Sobirin untuk menjenguk ibunya ke rumah sakit,
Mengikuti pesan yang di sampaikan oleh kang sobirin,Danu sengaja melalui gang gang sempit yang sepi untuk menghindari kepergok sama anak buah juragan darmo.
Matahari sudah cukup tinggi ketika Danu sampai di rumah sakit,ia sengaja berjalan lambat.Dari rumahnya ke rumah sakit kota. waktu tempuh normal sekitar Sejam dengan berjalan kaki,berhubung dimas berjalan lambat lambat untuk menghindari bertemu dengan anak buah juragan darmo,maka waktu yang di tempuh hampir 2 jam.
Sesampainya di Rumah sakit,Danu langsung masuk ke lobi dan menanyakan pada suster penjaga ruangan tempat ibunya di rawat.
"Ruang melati,lantai tiga,nomer bangsal 10!"Waktu besuk maksimal satu jam,setelah satu jam anda harus keluar ruangan.!"suster jaga memberikan informasi pada Danu.
Danu langsung menuju lantai tiga ruang melati,yaitu ruang perawatan umum.setelah mendapatkan kartu akses menuju ruang perawatan.
Danu tiba di ruang ibunya di rawat,ia langsung masuk dan mencari tempat ibunya.
"Bu,?" panggil Danu suaranya keras dan mengandung sedikit rasa penyesalan.Hatinya terasa sakit ketika melihat ibunya terbaring lemah dirumah sakit.
Di samping ranjang ibunya,Alya langsung membuka matanya ketika mendengar suara dimas.Seorang gadis cantik dengan wajah sedikit pucat,rambut di ikat seadanya,matanya terlihat merah kelihatan kurang tidur,badan sedikit kucel.
Danu !"bersamaan suara Alya,terlihat mata Bu Jemi perlahan membuka,ada kilatan kekagetan di matanya ketika melihat wajah danu.Ada kerinduan dan kebahagiaan yang mendalam terpancar dari matanya.Guratan guratan wajahnya terlihat jelas dengan roman sedikit pucat,rambutnya yang mulai berubah warna menggambarkan perjuangan panjang yang telah di laluinya.
"Ibu istirahat saja,!"ketika danu melihat ibunya yang ingin bangun dari tempat tidurnya,danu langsung mendatangi,ia melihat kearah Alya dengan senyum tulus kemudian menganggukkan kepalanya.Ada sejuta ungkapan terimakasih yang tersimpan dalam hati dan tidak bisa diungkapkan dengan kata kata.
Ada senyum tulus terpancar di wajah Bu Jemi,saat melihat anaknya.
Syukurlah nak,kamu baik baik saja,aku pikir aku kehilanganmu,ibu sudah putus asa ketika mendengar kamu dipukuli orang orang"Ujar bu jemi dengan suara penuh haru.
Iya bu,syukurlah kita masih bisa bertemu yang terpenting ibu juga baik baik saja,"kata Danu sambil melelehkan air mata.Dalam hatinya,perasaannya berkecamuk.Ia berpikir bagaimana jika ia mati,dan siapa yang mengurus ibunya.
Nak,lihatlah Nak Alya ini,ia selalu menjaga ibu setiap hari,menemani ibu ngobrol.Coba kalau tidak ada dia,ibu disini pasti kesepian !"kata bu jemi sambil memegang tangan aulia.
Danu!"dimasa depan kamu harus bisa menjaga Alya apapun kondisimu,dia sudah aku anggap seperti anaku sendiri,kasihan dia sudah tidak punya siapa siapa!"lanjut bu jemi.
Baiklah bu,Danu tahu,keluarga kita sudah berutang budi banyak sama Alya "kata danu sambil memandang Alya dengan tatapan ketulusan.
Danu,Saya juga sudah menganggap ibumu sebagai ibuku juga,jadi kamu jangan khawatir jika dimasa depan kamu tidak ada dirumah,pasti Saya akan menjaga ibu baik baik"kata Alya sambil menundukkan kepalanya.