NovelToon NovelToon
Setengah Lusin Isteri Tuan Tajir

Setengah Lusin Isteri Tuan Tajir

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahkontrak / Poligami
Popularitas:769.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: Mei Sandra

Memulai satu karya berharap pada kebaikan hati pembaca setia. Setiap like, komen dan vote adalah kenderaan buat kami melaju ke depan.

Di sini aku sebagai penulis muda sangat mengharap dukungan pembaca setia. Ini sebagai doping untuk makin giat hasilkan karya sesuai harapan pembaca.

Alkisah seorang gadis cerdas terjebak pernikahan dengan seorang pengusaha kaya raya. Pengusaha tambang ini diramalkan harus memiliki isteri sampai setengah lusin maka kekayaan akan bertambah hingga tak kandas dimakan empat kali tujuh turunan. Orang tua pengusaha percaya ramalan ini maka memaksa putra satu-satunya menikahi enam orang isteri.

Adeeva yang masih muda dipaksa kedua orang tuanya menikah dengan pengusaha kaya itu sebagai isteri di urutan ke enam. Adeeva tak punya pilihan lain selain patuh pada kedua orang tuanya karena ingat penyakit jantung Abah dan penyakit hipertensi Umi.

Bagaimana kisah selanjutnya silahkan ikuti kisah Adeeva. Terima kasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mei Sandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menikah

Adeeva betul-betul mandi wajib sesuai perintah Ezra. Adeeva tak tahu apa yang telah dia lakukan semalam. Perasaan hanya tertidur di dalam kamar Ezra. Kok kisahnya melebar ke mana-mana. Jauh dari harapan sesungguhnya. Rencana mau lepas dari pernikahan semu malah terjebak dalam pernikahan nyata.

Tapi apa Adeeva punya rencana lebih baik dari ini untuk tanggung jawab pada Ezra? Gadis ini pusing empat puluh sembilan keliling Tujuh keliling terlalu sedikit jadi tujuh dikali tujuh biar pusingnya lebih full.

Ezra sudah rapi dan segar. Bau maskulin laki itu menyeruak ke hidung Adeeva. Adeeva ingat bau itu. Samar-samar dia ingat bau ini bersamanya semalaman. Artinya dia memang tidur dalam rengkuhan Ezra semalaman. Itu fakta tak dapat dielak.

Ezra duduk di meja lengkap sarapan. Adeeva tak tahu dari mana sarapan itu. Tahu-tahu sudah terhidang di meja. Paling pesan online.

"Duduk! Sarapan baru ke kantor!" kata Ezra lebih mirip perintah.

Adeeva curi pandang pada Ezra takut laki itu mengatakan sesuatu yang bikin jantung gadis ini copot. Ezra tidak mengatakan lebih, dia minum kopi dengan santai.

Adeeva menarik kursi perlahan takut timbulkan suara berisik usik ketenangan yang sudah ada. Salah-salah malah bangkitkan ingatan cowok itu pada kejadian semalam.

"Sudah kukirim foto ke ponselmu! Selanjutnya kau atur sendiri. Siap Zuhur pengacara aku akan tiba. Kau tinggal tanda tangan."

Adeeva ingin sekali berteriak menolak rencana sepihak Ezra. Cuma sayang bibir Adeeva terkatup rapat tak mampu menolak. Gadis ini dilanda dilema. Apa kata orang tuanya bila tahu dia telah menikah secara sah dengan bos. Gimana pula isteri bosnya. Bawa parang atau tombak ketok kepala perempuan perebut laki orang.

Adeeva bungkam letakkan perhatian pada sandwich orderan Ezra. Bau coklat dan keju yang dia sukai kini tak terasa di lidah. Yang terasa pahit, sepahit nasibnya. Kayak disuruh makan satu bakul buah pare.

Adeeva cepat selesaikan sarapan minta pamitan berangkat ke kantor. Adeeva merasa hidupnya sangat sulit. Ke kiri atau ke kanan tetap salah.

Adeeva tidak langsung masuk ruang Ezra melainkan kumpul dulu dengan saudara seperjuangan di divisi program. Ruangan itu masih kosong belum ada anggota Judika masuk kerja. Adeeva menghempas diri ke kursi tempat dia bersemayam sewaktu jadi bagian dari Judika. Tempat itu tetap lebih nyaman dibanding kursi ruang Ezra. Di sini Adeeva bebas berekspresi tanpa takut kerlingan maut sang pimpinan. Bisa tidur sesuka hati asal tugas beres. Judika tak pernah memaksa Adeeva selama gadis ini bekerja dengan baik.

Adeeva telungkupkan kepala di atas meja bertumpu pada kedua tangan. Adeeva tak punya pilihan selain patuh untuk sementara. Dituntut pelecehan seksual dijebloskan ke penjara. Itu lebih memalukan daripada menikah secara sembunyi-sembunyi.

Adeeva kuatkan hati menerima rencana Ezra. Sekarang dia harus kirim foto perselingkuhannya dengan bos agar dia dicerai suami. Satu persoalan selesai. Tinggal bagaimana lepas dari jebakan bos sinting.

Adeeva mengeluarkan ponsel periksa foto yang dikirim Ezra. Adeeva hampir tersedak lihat foto yang dikirim Ezra. Gambar yang sangat mengerikan berkesan mesum.

Di situ mereka sangat intim layak suami istri. Muka berdekatan bahkan bibir Ezra melekat di pipinya dan sebaliknya. Siapapun yang melihat foto ini pasti akan katakan kedua orang dalam foto punya hubungan khusus.

Sebenarnya foto-foto itu sangat tidak sopan untuk dilihat. Cuma saat ini Adeeva apa punya pilihan lain? Tangannya hanya bisa bergerak share foto-foto itu kepada asisten suaminya. Adeeva tak dapat bayangkan apa yang akan terjadi bila pihak suaminya melihat foto ini.

Adeeva tak punya waktu berpikir panjang hanya bisa menanti reaksi dari sebelah sana. Gadis ini hanya menunggu satu kata dari pihak suaminya. Yakni kata talak. Terserah mau talak berapa. Mau sejuta juga diterima Adeeva dengan senang hati.

Di apartemen Ezra belum berangkat ke kantor karena harus menunggu kabar dari Ruben. Dia harus cari tahu tentang Adeeva. Sekilas dia sudah dengar dari Adeeva mengapa mau menikah dengan Ezra. Tapi Ezra belum dengar dari hasil penyelidikan Ruben. Laporan ini yang ditunggu.

Akhirnya apa yang ditunggu Ezra datang. Ruben menelepon sebelum berangkat ke kantor.

"Halo...ada perkembangan?"

"Hahahaha...Adeeva kirim foto bikin aku tertawa terpingkal-pingkal. Permainan apa lagi?"

"Bukan itu topiknya. Bagaimana hasil penyelidikan tentang Adeeva?"

"Anak itu memang terpaksa menikah di bawahan tekanan orang tua. Dia itu menentang habisan maka dia buat akal agar kamu ceraikan dia. Dia bukan bagian dari konspirasi mamamu. Soalnya mamamu sudah persiapkan cewek lain untuk jadi isteri kamu. Dia akan depak Adeeva yang dia anggap nggak berguna untuk lancarkan jalannya."

Ezra tertawa sinis. Mamanya sungguh luar biasa. Tidak ada kerja lain selain sogok dia dengan wanita-wanita cantik. Mama pikir Ezra laki tolol mudah terlena oleh wanita.

"Tahan dia! Bilang tanya aku dulu! Jangan korban wanita lagi! Aku sudah muak! Kamu minta pengacara ke sini urus surat nikah kami. Aku mau sahkan pernikahan ku dengan Adeeva. Sebelum Zuhur dia sudah harus di sini. Aku tunggu di apartemen. Kau ikut ke sini! Ingat...jangan sampai mama melamar gadis lain lagi! Atau aku akan usir semua wanita di rumah. Katakan itu pada mama." kata Ezra dingin. Mamanya sudah keterlaluan permainkan hidup orang hanya untuk kepentingan sendiri.

"Baik...sekarang apa yang harus kulakukan pada nona somplak bos? Apa harus kubalas?"

"Jangan balas apapun! Diam saja dulu sampai surat nikah kami selesai. Aku harus bawa dia pulang ke rumah. Di sini dia hidup seperti seekor kucing liar. Gampang ditipu."

"Pak Ezra yang terhormat... aku mohon berikan dia padaku! Aku akan menjaganya. Dia terlalu muda untuk bapak! Bapak kan bisa pilih salah satu selir di istana untuk jadi ratu. Orang itu bukan Adeeva."

"Apa kau tak lihat foto kami? Dia tidur di pelukanku satu malam. Kau masih mau sisaan aku?"

"Aku tak percaya Adeeva menyerah padamu! Itu pasti akalan kamu jebak dia! Adeeva bukan orang mudah ditaklukkan kalau bukan kau ancam pakai trik kotor."

"Apa itu penting? Dia adalah bayi aku. Aku tak mungkin biarkan dia lepas dari tanganku lagi. Kau tahu aku bertahun-tahun mencarinya. Sudah jangan cerewet! Kau urus segalanya dan segera datang dengan pengacara."

"Iya pak!" sahut Ruben lemas.

Ruben tahu Ezra telah cukup lama mencari gadis yang telah tunangan dengannya sejak bayi. Tapi mamanya menutupi keberadaan wanita itu. Acara tak mungkin melepaskan gadis itu lagi.

Ezra menutup telepon dengan angkuh. Mamanya sungguh luar biasa. Baru dua bulan dia nikahi Adeeva kini sibuk cari isteri baru lagi untuknya. Ezra bukannya senang dapat barang baru tapi jijik pada cara mamanya pertahankan kekuasaan di istana Dilangit.

Ezra sudah menemukan apa yang dia cari maka dia harus segera bertindak akhiri semua kekonyolan di rumahnya. Di rumah penuh wanita-wanita dengan aneka model. Intrik saling menjatuhkan demi mencapai maksud tujuan. Ezra dibuat seperti maharaja punya banyak selir. Tapi tak satupun menikah secara resmi. Semua dinikahi secara siri. Kalau ada yang beri Ezra keturunan barulah akan dinikahi secara resmi. Dari enam isteri tak satupun yang hamil.

Ezra menarik nafas dalam-dalam jengkel pada mamanya yang bertindak sesuka hati mainkan takdir Ezra. Selama ini Ezra diam biarkan kekacauan dalam istananya. Kini Ezra harus tegas menata keluarganya agar tidak seperti ajang perang wanita. Satu persatu harus didepak keluar dari istananya.

Sampai siang Ezra tidak masuk kantor. Adeeva senang bukan main tak perlu lihat tampang lelaki penuh siasat dalam satu ruang. Dalam hati Adeeva berdoa semoga Ezra telah kabur dari bumi Parahyangan.

Adeeva girang bisa tiduran setelah capek pelototi monitor komputer. Kebiasaan buruknya terealisasi hari ini. Betapa lega bisa tidur siang tanpa tatapan horor sang pemimpin.

Kegembiraan Adeeva hanya sesaat karena ponsel berbunyi tertera nama Ikan paus. Ikan besar berbobot gede tak punya perasaan.

Adeeva sengaja tak segera angkat agar bosnya kesal padanya. Kali aja dibatalin rencana menikah tanpa restu orang tua.

Ponsel berdering terus sampai berkali-kali bikin satu ruang bising. Untung cuma ada Adeeva sendirian. Kalau ada Ezra pasti sudah kena semprot pestisida. Adeeva dianggap kuman kali.

"Halo.. assalamualaikum.." kata Adeeva ketus menyambut panggilan Ezra. Adeeva bukan kasihan pada Ezra menelepon tapi kasihan pada loudspeaker ponsel yang menjerit dari tadi. Takut suara berubah serak harus bawa ke dokter pula.

"Waalaikumsalam...kau segera pulang! Pengacara sudah sampai."

Adeeva terdiam merasa ada hawa dingin menyelinap di hati. Ezra tidak main-main akan menikahi dirinya secara resmi. Bukan rencana abal-abal.

"Bapak yakin mau nikahi bini orang? Itu ilegal lho pak!"

"Dia menikah denganmu hanya pakai mulut sedang aku sah secara hukum. Aku jauh lebih gentle darinya. Aku mau nikahi kamu juga karena tanggung jawab. Sekarang pulang. Hati-hati bawa mobil! Jangan ngebut!"

"Bapak kuatir padaku?"

"Iyalah! Kau kan harus bayar tanggung jawab."

"Iya deh!" Adeeva menyerah tak mau buang tenaga berdebat lagi. Sejuta kata dari mulutnya juga takkan mampu melawan keangkuhan bos sinting itu. Apa yang dia cari dari Adeeva. Adeeva tak merasa diri punya keistimewaan yang sanggup menarik perhatian Ezra.

Adeeva terpaksa minta ijin pada manager cantik yang suka sirik pada Adeeva. Ijin pulang alasan kurang sehat. Tak mungkin Adeeva katakan ijin pulang tanda tangani surat nikah dengan Ezra.

Celine bisa mati berdiri bila Adeeva sampaikan fakta bahwa sebentar lagi dia bakal dapat gelar baru yakni nyonya Ezra.

Adeeva mengendarai mobil pulang ke apartemen Ezra. Dalam perjalanan Adeeva masih berharap adanya keajaiban dalam hidupnya. Ezra berhati batalkan tuntutan, lebih tragis Ezra kena serangan jantung sehingga batal nikah.

Adeeva gelengkan kepala buang pikiran buruk terhadap Ezra. Berdosa berdoa yang buruk pada orang lain. Adeeva belum sejahat itu berharap orang sakit karena dia.

Adeeva sampai di apartemen dalam tempo setengah jam. Dengan langkah gontai Adeeva naik ke lantai di mana kamar Ezra berada. Setiap ayunan langkah terasa berat capai tujuan. Bertatih-tatih tiba juga Adeeva di depan pintu apartemen Ezra.

Gadis ini tak segera masuk. Lama dia berdiri di depan pintu berdoa adanya keajaiban. Simsalabim Ezra berubah pikiran.

Akhirnya jari Adeeva menekan sandi pintu Ezra. Klik suara pintu terbuka. Adeeva masuk dengan ragu. Ribuan kata ragu bertalu-talu di otak.

Keraguan Adeeva terjawab tatkala netra menangkap ada orang lain di ruang tamu Ezra selain Ezra. Salah satu dari mereka dikenal Adeeva yakni Ruben.

Tiga pasang mata menatap ke arah Adeeva menunggu gerakan gadis ini majukan kaki sampai di tempat mereka berkumpul.

"Silahkan duduk!" ujar Ezra datar.

Adeeva melirik Ruben minta penjelasan apa yang harus dia lakukan. Sebenarnya Ruben tak tega melihat sinar mata Adeeva seperti orang bingung. Ruben ngerti ini semua bukan kemauan Adeeva melainkan keegoisan Ezra.

Ruben pun tak menyalahkan Ezra. Adeeva adalah orang dia cari selama ini. Ezra bertahan tidak pacaran karena hormati perjanjian di masa lampau.

"Nona Adeeva? Saya pengacara pak Ezra." lelaki berusia sekitar empat puluhan bangkit dari sofa menyalami Adeeva yang masih mematung tak percaya dia benaran jadi isteri bosnya.

"Saya Adeeva Larasati binti Usman." Adeeva menyambut uluran tangan laki itu diliputi keraguan.

"Silahkan duduk! Kita bincangkan perihal pernikahan nona dengan klien kami. Nona ada persyaratan khusus?"

Adeeva mendaratkan bokong ke sofa lembut perlahan. Sofa itu lembut tapi terasa keras di pantat Adeeva. Tak ada rasa nyaman duduk di depan pengacara dan Ezra. Laki itu santai saja anggap ini hanya satu game dimainkan mereka berdua. Ezra tak tahu ini game sangat mematikan bagi Adeeva. Banyak yang dipertaruhkan di sini. Nama baik dan masa depan Adeeva.

"Aku tak punya syarat khusus selain tak mau tinggal serumah dengan pak Ezra secara resmi. Aku tetap ingin bekerja di sini. Itu saja!" ujar Adeeva mantap disambut senyum senang Ruben. Adeeva mau nikahi Ezra seratus persen hasil intimidasi Ezra. Gadis ini jelas tak suka pada Ezra. Kesempatan Ruben masih terbuka lebar masuk ke dalam hidup Adeeva.

"Pak Ezra...apa pendapat bapak terhadap permintaan nona Adeeva." pengacara berbalik bertanya pada Ezra.

"Tidak tinggal serumah tak masalah tapi kerja harus ikut di mana majikan karena dia adalah asisten pribadi. Nona harus pisahkan masalah pribadi dengan pekerjaan. Itu saja jawaban aku!" sahut Ezra tanpa memandang Adeeva.

Ezra sengaja tak mau tatap mata anak itu karena ngeri lihat delikan mata ikan koi itu. Adeeva bukan orang mudah dipuaskan oleh satu alasan kecil. Hanya soal pekerjaan Ezra ingin menguasai hidup Adeeva. Tidak segampang itu. Adeeva bukan anak TK mudah terperdaya oleh siasat licik Ezra.

"Nona Adeeva puas jawaban bapak?"

"Aduh pak Ezra yang terhormat! Janji aku Aspri selama bapak di sini. Kok sekarang beda? Apa omongan bapak seperti angin? Tiup sana sini tak jelas." Adeeva naik spanning merasa dibohongi Ezra.

"Iya...aku akan lama di sini!" sahut Ezra tetap Santuy.

1
Mei Sari
alhamdulillah semangat memunculkan generasi duo dilangit
Mei Sari
Buruk
Herli Yati
seharus dikasih tau adevan ny mengenai kelakuan desi
Erlangga Saputra
seru ada lucu nya
Emer Ralda
spill lah pengharumnya yg bau kayak bayi tuh merk apa. Mau ku coba buat di rumah. 🤣🤣
Mei: Bau dlm angan kak.
total 1 replies
asya yussi
Luar biasa
zea Aljazeera
baguuuuuuussss syukaaaaaaaaa luuuaaaarr biasaaaaaa
ngatun Lestari
aku suka banget, ketemunya pas dah tamat langsung marathon..
Mei: Makasih kak. Dukung terus ya
total 1 replies
momy hafiz
bengek.. 🤣🤣
ipeeeeehhhhhh: wkwkkkkwkkk dr awal baca dah ngakak mulu
total 1 replies
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
Erlangga Saputra
ya allah kl pas lg ngakak sampe perut sakit thorr
Ariesta
baru mampir udah ngos2an....gara2 si eva tantrum
Zuraida Zuraida
desi mau dikuliti kau sama eva
Zuraida Zuraida
babang ruben yang menyedihkan tapi menggemaskan
Zuraida Zuraida
ape mungkin siakbar pencinta terong juga 😁
Zuraida Zuraida
Erza maniac
Zuraida Zuraida
hancurkan dua manusia laknat dev kamu kabur yang jauh
Zuraida Zuraida
benar dev kerjain saja tu dua kampret cabul
Zuraida Zuraida
mana mau stroke situa jul wong bukan uang hasil keringat dia, nia uang yang dia colong
Zuraida Zuraida
eza goblok, amanah boleh bodoh jangan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!